Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TN.

S
DENGAN HIV/AIDS

I. IDENTITAS
a. Biodata Umum
Nama : Tn. T
Alamat : Jln. Suryanata RT.05 Gg.Kencana Samarinda
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Alamat : Jln. Suryanata RT.05 Gg.Kencana Samarinda
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dg Pasien : Istri

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RS dengan keluhan diare dan demam tinggi
serta tubuh terasa lemah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak tanggal 8 agustus 2019 klien mengalami diare hebat sekitar
12-13x/hari, tidak nafsu makan (anoreksia), dan kesulitan menelan

1
(disfagia). Klien juga mengalami demam sejak 8 agustus 2019 dan
dibawa ke rumah kesehatan Pada saat pengkajian klien berkata-
kata dengan suara yang lirih seperti kelelahan dan mengeluhkan
badan terasa lemah.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam 3 bulan terakhir Tn. T sering mengalami diare tak terkontrol
tanpa merasakan sakit perut, penyebabnya tidak diketahui, dengan
faktor yang memperberat adalah bergerak sehingga usaha yang
dilakukan adalah diam. Klien juga demam tinggi sehingga dibawa
ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Dari riwayat 3 bulan
terakhir Tn. T pernah 3-4 kali mengalami demam dan 1 kali
mengalami diare disertai darah. Klien juga mengatakan pada masa
mudanya pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari kedua orang tua sudah meninggal, tidak ada anggota keluarga
yang menderita penyakit yang sama atau PMS. Tidak ada penyakit
bawaan dalam keluarga klien.
e. Sanitasi Lingkungan
Pasien mengatakan tempat tinggal di perumahan, lingkungan
rumahnya bersih, terdapat tempat pembuangan sampah tertutup,
ventilasi rumah cukup baik.

III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Pola Nutrisi
Di Rumah : makan 3x/hari, habis satu porsi dengan komposisi
nasi sayur dan telur terkadang tempe. Minum air putih 1000
cc/hari ditambah kopi tiap pagi..
Di RS : saat pengkajian klien menunjukkan gejala anoreksia
dan kesulitan menelan, Makan 2x/hari tidak habis, minum air
putis 300cc/jam

2
b. Pola Eliminasi
Di Rumah: klien defekasi 12-13x/hari dengan konsistensi cair,
warna kuning kecoklatan. Pernah satu kali devekasi disertai
darah Kebiasaan BAK 3-4x / hari (kira-kira 1500 cc) warna
kuning, bau khas, tidak ada kesulitan BAK, tidak terdapat darah
pada urin. Selama sakit BAK 3-4x/ hari
Di RS : saat pengkajian klien belum devikasi karena pasien
baru datang.
c. Pola Aktivitas
Di Rumah : klien beraktifitas secara mandiri tanpa bantuan orang
lain dan tidak memiliki kebiasaan olah raga.
Di RS : klien merasa mudah lelah, tidak kuat untuk
mengankat beban berat maupun sedang. Klien mendapat terapi
istirahat, beberapa aktifitasnya dibantu
d. Pola Istirahat dan Tidur
Di Rumah : istirahat (tidur) kira-kira 6 jam/hari mulai jam 22.00
WIB sampai 05.00
Di RS : klien tidur siang selama 40 menit
e. Pola Personal Hygiene
Di Rumah : Pasien mandi 2 kali/hari, menggunakan sabun ( pagi
dan sore), keramas hampir setiap hari, ganti baju 1-2 kali/hari,
Setiap melakukan dan sesudah beraktivitas jarang mencuci
tangan, karena makan menggunakan sendok.
Di RS : saat pengkajian klien belum devikasi karena pasien
baru datang.

3
IV. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
b. Stabil dan dapat menguasai emosi.
c. Konsep Diri
1) Body Image : Pada awalnya Tn.T merasa khawatir, was-
was, dan cukup membuat Tn.T merasa shock terhadap
penyakit yang dideritanya
2) Self Ideal : Tn.T merasa sekarang sudah memandang
dirinya sebagai diri yang positif , dan dapat menerima
kenyataan tentang penyakit yang dideritanya.
3) Self Esteem : Pasien merasa senang karena diperlakukan
baik oleh perawat dan mendapatkan perhatian oleh
keluarga dan teman.
4) Role : Pasien merupakan kepala rumah tangga yang
memiliki 3 anak. Pasien merupakan pekerja Swasta
5) Identity : Pasien berumur 35 tahun.
d. Interaksi Sosial
Pasien mempunyai perasaan yang biasa-biasa saja terhadap
keluarga dan masyarakat sekitar, meskipun ada sebagian
masyarakat yang mempunyai prasangka kurang baik
terhadapnya.
e. Spiritual
Pasien beragama Islam dan mengaku jarang beribadah, namun
sekarang mengatakan saat ini dia menjadi lebih sering beribadah,
untuk menenangkan diri

4
V. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum

Kurang sehat, tampak lemah, bersih, kadang meringis menahan


sakit, memegang perut dan tampak kurus.

b. Kesadaran: Composmetis

c. Tanda-TandaVital

- TD : 110/70 mmHg - BB di RS : 40 kg
-S : 38,80C - BB sebelum MRS : 44 kg
-N : 120x/menit - 160 cm
- RR : 22 x/menit
d. Kepala
- Rambut : Bentuk bulat, dan ukuran normal, kulit kepala
nampak kotor dan berbau, Rambut ikal, nampak kurang bersih
- Mata : Ketajaman penglihatan dapat melihat, konjungtiva
anemis, refleks cahaya mata baik, tidak menggunakan alat
bantu kacamata.
- Hidung : Bentuk dan posisi normal, tidak ada deviasi septum,
epistaksis, rhinoroe, peradangan mukosa dan polip. Fungsi
penciuman normal
- Mulut : Ada bau mulut, perdarahan dan peradangan tidak
ada, ada karang gigi/karies. Lidah bercak-bercak putih dan
tidak hiperemik serta tidak ada peradangan pada faring.
- Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar, dapat diraba,
tekanan vena jugularis tidak meningkat, dan tidak ada kaku
kuduk/tengkuk.
- Telinga : Serumen dan cairan, perdarahan dan otorhoe,
peradangan, pemakaian alat bantu, semuanya tidak ditemukan
pada pasien. Ketajaman pendengaran dan fungsi pendengaran
normal

5
e. Thorax
- Inspeksi : dada simetris, bentuk dada normal.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tactil vremitus dalam batas
normal.
- Perkusi : suara resonan
- Aukultasi : bunyi paru normal. Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal.
Tidak ada murmur
a. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada asites
- Auskultasi: bising usus 14 X/menit.
- Perkusi : bunyi redup, bising usus 14 X/menit
- Palpasi : hati dan limpa tidak membesar, ada nyeri tekan
b. Ekstremitas
- Atas : kanan terdapat tatoo dan pada tangan kiri tampak
tanda bekas suntikan.
- Bawah : Klien masih mampu duduk berdiri dan berjalan
sedikit, tetapi cepat lelah.
c. Genetalia : Penis normal, lesi tidak ada.
d. Integumen : Kulit keriput, pucat, akral hangat

VI. DATA PENUNJANG


Laboratorium :
Tanggal 08-8- 2019
Hb : 8,7 g/dl
Leukosit : 8,8 10x3/uL
Trombosit : 208 10x3/uL
PCV : 0,25

6
VII. TERAPI
Tanggal 10-8-2019
- Diet TKTP
- RL 14 X/mnt
- Cotimoxazol : 2 X II tab
- Corosorb : 3 X 1 tab
- Valium : 3 X 1 tab

7
VIII. ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Intake yang tidak Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan adekuat
sudah 4 hari tidak dapt
makan, tidak ada nafsu
makan, saat menelan
sakit, mengatakan tidak
bisa menghabiskan
porsi yang disiapkan.
Do :
- Pasien tampak
lemah,
- mulut tampak kotor,
- holitosis,
- tampak ada bercak-
bercak keputihan
pada lidah,
- tampak pucat,
- Hb 8,7g/dl,
- konjungtiva anemis
2 Ds : Immunocompromised Resiko Infeksi
Pasien mengatakan
kadang demam
Do :
- Pasien tampak
lemah, kurus, dan
pucat
- Kesadaran : Compos
Mentis

8
Tanda Vital TD :
110/70 mmHg, N : 120
x/ mnt, R : 22 x/ mnt,
S : 38,80 C
3 Ds : Gastroenteritis Risiko ketidak
Pasien mengatakan keseimbangan
diare sejak 1 bulan yang elektrolit
lalu, mengatakan
menceret 5-7 kali/hari,
kadang demam dan
keringat pada malam
hari, minum 2-3
gelas/hari.
Do :
- Turgor masih baik,
- inkontinensia alvi,
- BAB encer,
- membran mukosa
kering,
bising usus meningkat
20 X/menit

9
IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKANPRIORITAS
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Intake yang tidak adekuat yang
ditandai dengan Pasien mengatakan sudah 4 hari tidak dapat
makan, tidak ada nafsu makan, saat menelan sakit, mengatakan
tidak bisa menghabiskan porsi yang disiapkan, Pasien tampak
lemah, HB 8,7 g/dl
2. Resiko infeksi dibuktikan dengan Pasien mengatakan kadang
demam, Tanda Vital TD : 110/70 mmHg, N : 120 x/ mnt, R : 22 x/
mnt, S : 38,80C
3. Risiko ketidak keseimbangan elektrolit dibuktikan dengan Pasien
mengatakan diare sejak 1 bulan yang lalu, mengatakan menceret
5-7 kali/hari, kadang demam dan keringat pada malam hari, minum
2-3 gelas/hari

10
X. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/ DiagnosaKeperawat RencanaKeperawatan


Tgl an Tujuan Intervensi TTD
8/8/19 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Tindakan Keperawatan 1 x 24 jam OBSERVASI
berhubungan dengan keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan -Identifikasi status nutrisi
Intake yang tidak metabolism membaik dengan kriteria : -Identifikasi makanan yang disukai
adekuat yang ditandai - Porsi makan yang dihabiskan meningkat (5), -Monitor kemampuan mengunyah dan
dengan Pasien - Kekuatan otot menelannya meningkat (5). menelan
mengatakan sudah 4 - Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat -Monitor asupan makan
hari tidak dapat meningkat (5), TERAPEUTIK
makan, tidak ada - Nafsu makan membaik (5), -Lakukan oral hygiene sebelum makan
nafsu makan, saat - Pasien mulai nafsu makan setelah perawatan 3 hari -Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
menelan sakit, protein
mengatakan tidak -Berikan suplemen makanan jika perlu
bisa menghabiskan EDUKASI
porsi yang disiapkan, -Anjurkan posisi duduk jika mampu
Pasien tampak lemah, -Ajarkan diet yg di programkan
HB 8,7 g/dl KOLABORASI
pucat, konjungtiva -Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
anemis makan misalnya Pereda nyeri jika perlu

11
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan jika perlu
8/8/19 Resiko infeksi Setelah dilakukan Tindakan Keperawatan selama 2x24 OBSERVASI
dibuktikan dengan jam Kekebalan tubuh terhadap antigen internal dan -Monitor tanda-tanda dan gejala infeksi
Pasien mengatakan ekternal membaik dengan kriteria : local dan sistemik
kadang demam, - Temp 36,5C,Suhu tubuh membaik (5), TERAPEUTIK
Tanda Vital TD : - Penurunanberat badan menurun (5) BB 45 kg -Batasi jumlah pengunjung
110/70 mmHg, N : - Intergritas mucosa meningkat (5) -Cuci tangan sebelum dan sesudah
120 x/ mnt, R : 22 x/ kontak dengan pasien dan lingkungan
mnt, S : 38,oC pasien
-Pertahankan tehnik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
EDUKASI
-jelaskan tanda dan gejala infeksi
-Ajarkan cara cuci tangan yg benar
-Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dan cairan
KOLABORASI
-Kolaborasi memberian antibiotic jika perlu

12
8/8/19 Risiko ketidak Setelah dilakukan Tindakan Keperawatan selama 2x24 OBSERVASI
keseimbangan jam Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan -Monitor intake dan oup-ut
elektrolit dibuktikan dengan kriteria : -Monitor jumlah warna dan berat jenis
dengan Pasien - output urine meningkat (5), urine
mengatakan diare - turgor membaik (5), -Monitor elastissitas atau tugor kulit
sejak 1 bulan yang - membran mukosa lembab membaik (5) , -Monitor TTV
lalu, mengatakan - diare berkurang TERAPEUTIK
menceret 5-7 kali/hari, -Atur interval waktu pemantauan sesuai
kadang demam dan dengan kondisi pasien
keringat pada malam -Dokumentasi hasil pemantauan
hari, minum 2-3 EDUKASI
gelas/hari -Jelasantujuan dan prosedur pemantauan
-Informasikan hasil pemantauan jika perlu
KOLABORASI
-Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena jika perlu

13
XI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan inetrvensi dan kondisi pasien

XII. EVALUASI KEPERAWATAN


Sesuai dengan kriteria hasil
.

14

Anda mungkin juga menyukai