Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOMEDIK 2

“MINERAL MAKRO”

Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
Ismawarni 14120180116
Eka Rahayu Rahwa 14120180121
Mutmawardina. M 14120180125
Karmila 14120180129
Nursuciyani Jamal 14120180136
Fira Yuniar 14120180140
Ani Fitriani 14120180145

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah ini yang berjudul “Mineral Makro” Atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun
mengucapkan banyak terimakasih.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari teman-teman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 4 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mineral Makro ...................................................... 5
B. Kebutuhan Mineral Makro ...................................................... 5
C. Klasifikasi Mineral Makro ...................................................... 5
1) Natrium (Na ...................................................................... 6
2) Klor (Cl)............................................................................ 7
3) Kalium (K) ........................................................................ 8
4) Kalsium (Ca)..................................................................... 9
5) Fosfor (P) .......................................................................... 10
6) Magnesium (Mg) .............................................................. 11
7) Sulfur (S) .......................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan
menyerap mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan
mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan Nabati
maupun Hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng.Mineral di golongkan
menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di
butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di
butuhkan kurang dari 100 mg sehari ( Almatsier, 2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama sebagai
kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan
tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemelihara keseimbangan
asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Mineral makro terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur.
Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani
maupun nabati.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian dari mineral makro?
2. Bagaimana Kebutuhan mineral makro didalam tubuh?
3. Bagaiamana Klasifikasi mineral makro?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, jenis, Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh
2. Untuk megetahui Absorpsi dan Ekskresi makro mineral dalam tubuh
3. Untuk mengethui kelebihan dan kekurangan makro mineral dalam tubh

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. MINERAL MAKRO
Mineral makro adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
cukup besar. Yang termasuk didalam kelas mineral makro yaitu : Natrium, klor, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur.
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan.Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa
adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.Mineral juga
berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem
enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah.Mineral yang diperlukan
tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral (Yuniastuti, 2008).

B. KEBUTUHAN MINERAL
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg / hari.
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro
dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan
zat yang diperlukan tubuh.

C. KLASIFIKASI MINERAL

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Mineral Organik
Yaitu mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita
peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan,
telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan (Juniastuti, 2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium,
kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klor dan sulfur. Mineral dibagi menjadi 2 yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Yang termasuk dalam mineral makro antara lain :
Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Jumlah
itu setiap waktu bisa bertambah.
Mineral makro terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam

5
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan.Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan
Mg (Mardela, 2007).

1) NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler .35-40 % terdapat
dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan
pancreas mengandung banyak natrium.

 Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit
natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.

 Fungsi
 Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
 Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel.
 Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat
yang membentuk asam.
 Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

 Akibat kekurangan natrium


 Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
 Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah
natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.Jadi, taksiran kebutuhan
untuk orang dewasa yaitu 500 mg/hari(renijuniastuti, 2009).

 Absobsi dan Ekskresi Natrium


Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi).Natrium yang di
absobsi di bawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di
kembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan
taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99%
dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini di atur
oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium
darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali
natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar

6
dengan jumlah natrium yang di konsumsi.Jumlah natrium dalam urine tinggi bila
konsumsi tinggi dan sebaliknya (Almatsier, 2001).

2) KLOR (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas. (Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 ). Sumber utama klor bagi tubuh adalah
garam dapur. Sebagai bagian dari Hcl, dan Cl berfungsi menjaga keasaman lambung.
Bersama dengan S dan P, Cl juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan
asam basa di dalam tibuh, klor juga diperlukan sesuai pertumbuhan, yaitu
pembentukan cairan ekstraselular, tulang, dan jaringan pengikat.

Meski jarang terdengar, namun mineral ini sebenarnya merupaka mineral utama
yang dibutuhkan oleh tubuh. Klorida dibutuhkan untuk membuat enzim dalam
lambung. Selain itu klorida juga akan bekerja sama dengan natrium untuk membantu
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Mineral klorida dapat di diperoleh dari
garam dapur dan beberapa jenis sayuran seperti seledri dan tomat.

 Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur.Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor.

 Fungsi
 Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler.
 Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
 Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya
 Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam
plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan
keluar dari tubuh.
 Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan
cairan tubuh ( Yupi, 2011 ).

 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG


Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan.Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum
klor sehari sebesar 750 mg( Oenzil, 1995).

 Absobsi dan Ekskresi klor

7
Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui
urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.Kebanyakan
keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap
kelenjar keringat (Almatsier, 2001).

3) KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra
selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.
Kalium memegang peran penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa.

 Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah
makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.

 Fungsi
 Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
 Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
 Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
 Berperan dalam pertumbuhan sel.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui
saluran cerna atau ginjal.Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi
karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci
perut.Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat
diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi.Kekurangan kalium menyebabkan
lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jadi,
kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006).

 Absorbsi dan Ekskresi Kalium


Kalium di absorbsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90%
kalium yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui
feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah
dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali
dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di keluarkan
dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran
di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2001).

8
4) KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan (Suryo,
2010).

 Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.

 Fungsi
 Pembentukan tulang dan gigi
 Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan
sebagai tempat menyimpan kalsium.
 Mengatur pembekuan darah
 Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim
pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan
dan pemecahan asetilkolin.
 Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
 Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
 Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan
transmisi ion melalui membrane organel sel.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut
terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).

 Kebutuhan
Standar kebutuhan kalsium
 Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari
 Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
 Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
 Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
 Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
 Manula : 500 mg

9
 Absobsi dan Ekskresi Kalsium
Sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorbsi terjadi di bagian atas
usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium terutama di lakukan secara aktif
dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorbi
kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.Kalsium yang tidak di
absorbsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat
pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan
yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001).

 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan kalsium


Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan
mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan
Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia,
pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi
suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.

5) FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor mengandung peranan penting dalam mensterilisasi tulang. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler.
Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid,
fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor
berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi
dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

 Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

 Fungsi
 Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
 Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B.
 Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
 Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
 Mengatur keseimbangan asam basa

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak

10
cairan melalui urin.Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan
gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
- Bayi : 200-250 mg
- Aanak-anak : 250-400 mg
- Laki-laki : 500 mg
- Perempuan : 450 mg
- Ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg

Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari


Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007).

 Absorbsi dan Ekskresi Fosfor


Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah di hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk
aktif vitamin D (Yuniastuti,2008). Absorpsi dihambat oleh konsumsi Fe tinggi,
asam lemak tdk jenuh dan antasida krn membentuk garam yg tdk larut air.

 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan


Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara
kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1
kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan
fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat
pula memicu timbulnya hiposalsemia.

6) MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium
dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai
proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak
dan cairan tubuh lainnya.

 Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.

 Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh.Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,

11
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah.Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan
kalsium. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
dalam email gigi.

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)


Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut
(intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari
(Daik,2010).

 Absobsi dan Ekskresi Magnesium


Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat
aktif dan secara difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glucagon PTH terhadap aresorpsi tubula ginjal.(Yuniastuti, 2008).

 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan
kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan
magnesium adalah mual, muntah penurunan tekanan darah, perubahan
elektrokardiografi dan kelambanan reflex.

7) SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan
biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang
mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide
yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat dalam tulang
rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat
kaku.

 Sumber
Buah-buahan, sayuran, tumbuhan polong, kacang, telur, susu, daging, keju, dan
makanan yang mengandung protein.

 Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung
sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu
detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias

12
dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan
mukopolisakarida.

 Absorbs dan ekskresi


Sulfur diabsorbsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat
anorganik. Selain merupakan sebagian dari asam amino metionin dan vitamin,
sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutatin serta berbagai koenzim dan
vitamin termasuk koenzim A. dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan
dengan mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa metabolism
sehingga bisa dikeluarkan melalui urine (terutama sisa metabolism hormone
steroid dan obat-obat tertentu).

 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)


Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum
diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup
mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan
protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada
hewan yang akan menghambat pertumbuhan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk
transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme
energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain
itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari kelebihan makro mineral berpengaruh terhadap kesehatan,
dan kekurangan makro mineral juga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yuniastuti, A. 2008.Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048525/pendidikan/ILMU+GIZI-MINERAL.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28600/Chapter%20I.pdf?sequence=5
&isAllowed=y

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62222/Chapter%20II.pdf?sequence=4
&isAllowed=y

https://jagad.id/pengertian-mineral-sumber-contoh-jenis-dan-klasifikasi/

15

Anda mungkin juga menyukai