“MINERAL MAKRO”
Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
Ismawarni 14120180116
Eka Rahayu Rahwa 14120180121
Mutmawardina. M 14120180125
Karmila 14120180129
Nursuciyani Jamal 14120180136
Fira Yuniar 14120180140
Ani Fitriani 14120180145
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah ini yang berjudul “Mineral Makro” Atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun
mengucapkan banyak terimakasih.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari teman-teman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mineral Makro ...................................................... 5
B. Kebutuhan Mineral Makro ...................................................... 5
C. Klasifikasi Mineral Makro ...................................................... 5
1) Natrium (Na ...................................................................... 6
2) Klor (Cl)............................................................................ 7
3) Kalium (K) ........................................................................ 8
4) Kalsium (Ca)..................................................................... 9
5) Fosfor (P) .......................................................................... 10
6) Magnesium (Mg) .............................................................. 11
7) Sulfur (S) .......................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan
menyerap mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam
akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan
mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan Nabati
maupun Hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng.Mineral di golongkan
menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di
butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di
butuhkan kurang dari 100 mg sehari ( Almatsier, 2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama sebagai
kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan
tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemelihara keseimbangan
asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010).
Mineral makro terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor, magnesium,fosfor,sulfur.
Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani
maupun nabati.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, jenis, Sumber, Dan Fungsi makro mineral dalam tubuh
2. Untuk megetahui Absorpsi dan Ekskresi makro mineral dalam tubuh
3. Untuk mengethui kelebihan dan kekurangan makro mineral dalam tubh
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. MINERAL MAKRO
Mineral makro adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
cukup besar. Yang termasuk didalam kelas mineral makro yaitu : Natrium, klor, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur.
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan.Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa
adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.Mineral juga
berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem
enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah.Mineral yang diperlukan
tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral (Yuniastuti, 2008).
B. KEBUTUHAN MINERAL
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg / hari.
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah
tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro
dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan
zat yang diperlukan tubuh.
C. KLASIFIKASI MINERAL
5
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan.Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan
Mg (Mardela, 2007).
1) NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler .35-40 % terdapat
dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan
pancreas mengandung banyak natrium.
Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit
natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.
Fungsi
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat
yang membentuk asam.
Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui
membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
6
dengan jumlah natrium yang di konsumsi.Jumlah natrium dalam urine tinggi bila
konsumsi tinggi dan sebaliknya (Almatsier, 2001).
2) KLOR (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas. (Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 ). Sumber utama klor bagi tubuh adalah
garam dapur. Sebagai bagian dari Hcl, dan Cl berfungsi menjaga keasaman lambung.
Bersama dengan S dan P, Cl juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan
asam basa di dalam tibuh, klor juga diperlukan sesuai pertumbuhan, yaitu
pembentukan cairan ekstraselular, tulang, dan jaringan pengikat.
Meski jarang terdengar, namun mineral ini sebenarnya merupaka mineral utama
yang dibutuhkan oleh tubuh. Klorida dibutuhkan untuk membuat enzim dalam
lambung. Selain itu klorida juga akan bekerja sama dengan natrium untuk membantu
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Mineral klorida dapat di diperoleh dari
garam dapur dan beberapa jenis sayuran seperti seledri dan tomat.
Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur.Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor.
Fungsi
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler.
Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya
Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam
plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan
keluar dari tubuh.
Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan
cairan tubuh ( Yupi, 2011 ).
7
Klor hamper seluruhnya di absobsi di dalam usus halus dan si ekskresi melalui
urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.Kebanyakan
keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap
kelenjar keringat (Almatsier, 2001).
3) KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra
selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular.
Kalium memegang peran penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa.
Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah
makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi
Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
Berperan dalam pertumbuhan sel.
8
4) KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan (Suryo,
2010).
Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
Fungsi
Pembentukan tulang dan gigi
Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan
sebagai tempat menyimpan kalsium.
Mengatur pembekuan darah
Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim
pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan
dan pemecahan asetilkolin.
Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan
transmisi ion melalui membrane organel sel.
Kebutuhan
Standar kebutuhan kalsium
Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari
Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
Manula : 500 mg
9
Absobsi dan Ekskresi Kalsium
Sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorbsi terjadi di bagian atas
usus halus yaitu duodenum absorbs kalsium terutama di lakukan secara aktif
dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorbi
kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna.Kalsium yang tidak di
absorbsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat
pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan
yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001).
5) FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor mengandung peranan penting dalam mensterilisasi tulang. Fosfor
terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler.
Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid,
fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor
berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi
dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fungsi
Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B.
Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
Mengatur keseimbangan asam basa
10
cairan melalui urin.Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan
gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
- Bayi : 200-250 mg
- Aanak-anak : 250-400 mg
- Laki-laki : 500 mg
- Perempuan : 450 mg
- Ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg
6) MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium
dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai
proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak
dan cairan tubuh lainnya.
Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh.Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
11
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah.Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan
kalsium. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
dalam email gigi.
7) SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan
biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang
mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide
yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat dalam tulang
rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat
kaku.
Sumber
Buah-buahan, sayuran, tumbuhan polong, kacang, telur, susu, daging, keju, dan
makanan yang mengandung protein.
Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung
sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu
detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias
12
dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan
mukopolisakarida.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk
transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme
energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain
itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh.
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negative dari kelebihan makro mineral berpengaruh terhadap kesehatan,
dan kekurangan makro mineral juga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048525/pendidikan/ILMU+GIZI-MINERAL.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28600/Chapter%20I.pdf?sequence=5
&isAllowed=y
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62222/Chapter%20II.pdf?sequence=4
&isAllowed=y
https://jagad.id/pengertian-mineral-sumber-contoh-jenis-dan-klasifikasi/
15