Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Lichen merupakan tumbuhan suku rendah hasil simbiosis mutualisme antara

alga dan jamur. Tumbuhan ini umum ditemukan pada batang kayu. Sebagai

tanaman suku rendah, Lichen tidak memiliki kesempurnaan seperti

tumbuhan dari suku tinggi yang memiliki akar, batang, daun, bunga, dan

buah.

Lichen terdiri dari tiga kelompok yaitu Lichen yang berbentuk seperti

lembaran (Filliosa), berbentuk seperti rambut (fruticosa), dan berbentuk

seperti ubin yang menempel (crustosa).

Lichen merupakan tumbuhan yang umum digunakan untuk berbagai

pengobatan di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia Lichen belum

dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Huneck (1999), Lichen

memproduksi metabolit sekunder yang terdiri dari banyak kelas termasuk

senyawa turunan asam amino, asam pulvinat, peptida, gula alkohol,

terpenoid, steroid, asam alifatik, fenol monosiklik, dan senyawa lain.

Manojlovic (2010) menyatakan bahwa pemanfaatan lichen dalam bidang

kesehatan khususnya bahan obat berhubungan dengan substansi yang

terkandung di dalamnya. Substansi tersebut dimanfaatkan untuk antibiotik,

antijamur, antivirus, antiinflamasi, analgesik, antipiretik, antiproliferatif dan

efek sitotoksik .
Lichen dianggap sebagai salah satu indikator pencemaran lingkungan. Pada

daerah dengan tingkat polusi yang tinggi, Lichen sulit ditemukan. Pada

daerah yang bebas dari polusi udara, Lichen dapat tubuh subur dengan

jumlah spesies yang lebih beragam. Penelitian ini dilakukan untuk

membandingkan efektivitas antimikroba yang dihasilkan oleh Lichen yang

tumbuh di dua tempat yang berbeda yaitu pada daerah yang berpolusi dan

daerah yang bebas polusi.

Tingkat pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan

Indonesia menjadi Negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di

dunia. Semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti

sebagai penyumbang kendaraan bermotor yang dari tahun ke tahun semakin

tinggi.

Kendaraan bermotor tidak hanya menimbulkan polusi suara (bising), tetapi

juga pencemaran udara yang diakibatkan dari gas beracun yang tekandung di

dalam asap sisa pembakaran bahan bakar. Gas beracun tersebut berbaur

keudara bebas, sehingga mengakibatkan kondisi lingkungan tidak stabil.

Pembakaran bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara mengakibatkan

kadar di udara bertambah. Akibatnya, pantulan panas dari permukaan bumi

yang akan lepas ke angkasa menjadi terhalang (Efek rumah kaca). Hal ini

akan mengakibatkan pemanasan global.

Sekarang ini, berbagi upaya telah dilakukan untuk meminimalis peningkatan

suhu di permukaan bumi. Mulai dari program go green sampai program back

to nature (kembali ke alam).


Di kota-kota besar, dibangun taman kota serta penanaman pohon di tepi-tepi

jalan raya untuk megurangi tingkat polusi yang tinggi. Oleh karena itu

penulis ingin mengetahui tingkat polusi udara di lingkungan dengan

menggunakan indikator alami dalam karya tulis yang berjudul Lumut Kerak

(Lichen) sebagai Indikator Polusi Udara di Kota Bandar Lampung tahun

2012.

1.2. TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi/biologi

lingkungan, serta dengan tujuan untuk mengetahui tingkat polusi udara di

lingkungan dengan menggunakan indikator alami lumut kerak (lichen).


BAB II

LUMUT KERAK (LICHEN) SEBAGAI INDIKATOR POLUSI UDARA DI

BANDAR LAMPUNG

2.1. Polusi

A. Pengertian polusi

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat,

unsure, energi, dan komponen yang bersifat merugikan (polutan)

lingkungan dan makhluk hidup. Jenis polusi yang terdapat di

lingkungan kita antara lain :

 Polusi air

 Polusi tanah;

 Polusi suara; serta

 Polusi udara

B. Polusi udara

Polusi udara adalah penambahan komponen udara, bahan kimia, atau

terbentuknya bahan kimia baru di udara yang membahayakan makhluk

hidup (polutan). Polutan udara dapat berupa :

 Oksida karbon

 Oksida nitrogen

 Oksida sulfur/belerang

 Persenyawaan karbon
 Bahan organic

 Tanah

 Asbes

 Timbal

 Karbon

 Partikel cair (asam sulfat, asam nitrat, minyak, pestisida)

 Pembakaran bahan bakar fosil (minyak dan batu bara)

Pembakaran minyak bumi dan batu bara mengakibatkan kadar di udara

bertambah. Akibatnya, pantulan panas dari permukaan bumi yang akan

lepas ke angkasa menjadi terhalang. Peristiwa ini sering disebut dengan

green house effect (efek rumah kaca). Efek rumah kaca akan mengubah

cuaca secara global, sehingga mengakibatkan suhu di bumi makin

panas dan mengubah iklim serta cuaca menjadi tidak menentu.

Polusi atau pencemaran udara dibedakan menjadi dua, yaitu polusi

primer dan sekunder. Polusi primer adalah substansi pencemar yang

ditimbulkan langsung dari pencemar udara. Contohnya karbon

monoksida, karena karbon monoksida merupakan hasil dari

pembakaran. Polusi sekunder adalah pencemar yang terbentuk dari

reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Contohnya adalah

pembentukan ozon dalam smog fotokimia.


C. Dampak polusi udara

1. Bagi kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam

tubuh melalui system pernafasan. Dampak kesehatan yang paling

umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan akut),

termasuk diantaranya asma, bronchitis dan gangguan pernafasan

lainnya.

2. Green house effect (Efek rumah kaca)

Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian diserap

oleh bumi dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas

karbon dioksida) yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor,

pabrik, atau dapur rumah tangga disebut gas rumah kaca. Gas rumah

kaca yang berlebihan di udara akan berkumpul membentuk sebuah

lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan tersebut

menyelimuti bumi.

Lapisan yang mengandung gas rumah kaca, memiliki sifat dapat

ditembus oleh sinar matahari, tetapi tidak dapat memantulkannya

kembali ke udara. Sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi

akan terperangkap gas rumah kaca. Sinar matahari yang

terperangkap pada lapisan udara akan menaikkan suhu sekitarnya

menjadi lebih panas dari biasa. Peningkatan suhu udara di

permukaan bumi dapat mengakibatkan :


a) Es di kutub mencair yang mengakibatkan permukaan air laut

naik, sehingga daerah pantai dan pulau-pulau kecil tenggelam.

b) Produksi tanaman pertanian berkurang karena tanaman akan

rusak bila suhu udara terlalu panas.

c) Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon merupakan suatu lapisan udara yang berada di lapisan

udara stratosfer yang memiliki sifat menyerap sinar ultra violet yang

berasal dari sinar matahari yang berada di lapisan udara stratosfer,

adanya lapisan ozon sinar ultra violet tidak semuanya jatuh ke bumi.

sebagian kecil saja sinar ultra violet yang sampai ke permukaan

bumi sesuai yang dibutuhkan oleh manusia.

Sekarang ini lapisan ozon semakin menipis. Akibatnya sinar ultra

violet akan menerobos permukaan bumi dalam jumlah yang melebihi

ambang batas. Sinar ultra violet yang berlebihan akan mempengaruhi

kehidupan manusia, diantaranya dapat :

a) Menimbulkan penyakit kanker kulit.

b) Menimbulkan penyakit katarak.

c) Menimbulkan tanaman tidak dapat tumbuh.

d) Hujan asam

Hujan asam terjadi akibat dari bercampurnya senyawa sulfat, nitrat

dan oksida. Senyawa tersebut bereaksi denagn air hujan

menghasilkan senyawa asam sulfat, asam nitrat dan asam bikarbonat.

Dampak hujan asam bagi kehidupan manusia antara lain:


a) Air dengan keasaman tinggi dapat merusak tumbuhan.

b) Menyebabkan karat pada logam, merusak marmer dan beton.

c) Pada sungai dan danau akan mempengaruhi kehidupan air tawar

ikan, plankton, serta biota lainnya.

2.2. Lichen (Lumut kerak)

1. Mengenal Tumbuhan Lichen (Lumut kerak)

Lumut kerak sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok lumut, karena

tumbuhan tersebut terbentuk dari simbiosis antara jamur dari kelompok

ascomycota atau basidiomycota dengan ganggang hijau bersel satu atau

ganggang hijau biru bersel satu. Simbiosis ini jamur memperoleh makanan

dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan

mineral dari jamur.

Pada lumut kerak sering ditemukan tepung. Tepung itu adalah beberapa sel

ganggang yang terbungkus hifa dan terdapat di permukaan lumut kerak

atau disebut soredium. Soredium berfungsi untuk pembiakan secara

vegetatif (fragmentasi), selain dengan spora dan membelah diri.

2. Habitat Tumbuhan Lichen (Lumut kerak)

Habitat lichen sangat bervariasi. lichen sangat bervariasi. lichen dapat

melekat pada bebatuan atau tembok yang tidak dapat ditempati oleh

makhluk hidup lain. Oleh karena itu lichen disebut juga tumbuhan primer
atau vegetasi perintis. Lichen membantu proses pembentuka tanah dengan

cara melepaskan fragmen talus yang sangat halus.

Perubahan cuaca, kelembapan dan disertai dengan dilepaskannya zat kimia

menyebabkan permukaan batuan akan melapuk yang kemudian dipakai

sebagai media untuk hidup tumbuhan ini dan hewan-hewan kecil.

Lichen sangat sensitif terhadap beberapa jenis polutan yang berbahaya,

misalnya flourida, logam berat, zat radio aktif, bahan-bahan kimia

pertanian, dan pestisida. Demikian lichen tidak dapat hidup di lingkungan

yang tercemar. Sifat inilah yang dipakai sebagai indikator pencemaran

lingkungan.

Contoh lichen antara lain Grafis sp. (hidup melekat pada batang pohon),

parmelia sp. Dan haematomma sp. (hidup melekat pada batu-batuan),

serta Usnea dasipoga (hidup melekat pada pucuk-pucuk pohon di daerah

pegunungan). Usnea menghasilkan asam usnin.

2.3. Tabel hasil pengamatan

Data yang di dapat dari hasil perbandingan pertumbuhan lumut kerak di

lingkungan kampus Malahayati dan di jalan Z.A Pagar Alam.

Tabel 1. lumut kerak (lichen) sebagai indikator polusi udara

No. Faktor pembeda Tunbuhan lumut kerak Tunbuhan lumut kerak

(Lichen) di jalan (Lichen) di lingkungan

Pramuka UNIMAL
1. Ada tidaknya lumut Ada Ada

kerak (Lichen)

2. Jumlah lumut kerak sedikit/tidak ada Banyak

(Lichen) pada pohon

3. Letak tumbuh pada batang (sebagian Pada batang (hampir

besar tumbuhan lumut semua tumbuhan lumut

kerak (Lichen) kerak (Lichen)

ditemukan pada bagian ditemukan disepanjang

tengah batang) batang)

4. Suhu udara Panas Teduh

5. Tempat tumbuh Pohon akasia, pohon Pohon belimbing,

palem. pohon palem,

Sumber pengamatan di jalan Pramuka dan Universitas Malahayati.

2.4. Manfaat Lichenes adalah :

a) Sebagai makanan hewan.

b) Sebagai bahan pewarna dan penyamak.

c) Digunakan dalam industri parfum.

d) Dapat dibuat obat

e) Dapat digunakan sebagai penambah rasa dan aroma

f) Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator Ph


g) Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan

menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya

h) Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran

Contoh Spesies:

1. Usnea barbata dan Usnea dasypoga, untuk obat tuberculosis, penghasil

antibiotic asam usnin.

2. Parmelia acetubulum, berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon

dan batu batuan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penggunaan tumbuhan lumut kerak (lichen) sebagai indikator polusi

udara

Lichen tidak dapat tumbuh di tempat di daerah yang tercemar polutan.

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah lichen pada batang pepohonan di

sepanjang jalan raya sedikit. Sedangkan pada batang pepohonan di

lingkungan universitas banyak ditumbuhi tanaman lumut kerak (Lichen).

Hal ini di karenakan pada daerah di sepanjang jalan raya yang dilalui

banyak kendaraan bermotor itu mengandung polutan yang dihasilkan oleh

sisa pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor.

Lichen dapat digunakan sebagai indikator polusi udara dengan cara

membandingkan jumlah tumbuhan lumut kerak (Lichen) yang terdapat pada

batang pepohonan di daerah yang berbeda.

Semakin sedikit lichen yang tumbuh pada pepohonan di suatu lingkungan,

maka tingkat polusi di lingkungan tersebut tinggi. Dan sebaliknya, semakin

banyak lichen yang tumbuh, maka tingkat polusi di lingkungan tersebut

rendah.

3.2. Lumut kerak (Lichen)

Lichen merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sangat penting.

Tumbuhan ini seringkali disebut sebagai tumbuhan perintis. Lichen adalah


bentuk simbiosis mutualisme yang terjadi antara fungi dan algae. Simbiosis

mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan.

Tumbuhan ini umum ditemukan pada batang pohon maupun bebatuan.

Secara morfologi, Lichen tampak seperti benang-benang halus berwarna

putih kehijauan. Warna putih adalah bagian dari fungi, sedangkan warna

hijau adalah bagian dari algae. Algae memproduksi makanan yang

digunakan oleh jamur, hal ini disebabkan pigmen klorofil yang dimiliki oleh

ganggang memungkinkannya untuk berfotosintesis.

Jamur itu sendiri berfungsi untuk menyerap mineral, melindungi algae dari

kekeringan dan erosi yang terjadi saat hujan (Eris, 2011). Tubuh Lichen

dinamakan thallus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan

algae dan jamur.

Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa

merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak

dikenal pada jamur yang bukan Lichen. Algae selalu berada pada bagian

permukaan dari thallus. Menurut Campbell (2003), komponen fungi yang

umum bersimbiosis dengan algae membentuk Lichen adalah dari jenis

Askomisetes.

3.3. Kondisi lingkungan yang terken polusi udara

Lingkungan yang tercemar udaranya karena gas polutan suhu udaranya

lebih tinggi dibanding di tempat biasa. Kenaikan suhu udara ini dikarenakan
bertambahnya polutan yang dihasilkan oleh sisa pembakaran bahan bakar

fosil seperti. Selain itu tanah dan tanaman di sekitarnya menjadi kering.

3.4. Manfaat linchen

Lichens memiliki bermacam-macam kegunaan. Sebagai bahan makan,

Lichen dimakan oleh hewan rendah maupun tingkat tinggi seperti siput,

serangga, rusa dan lain-lain. Lichen juga dimanfaatkan sebagai Obat-

Obatan. Pada abad pertengahan Lichen banyak digunakan oleh ahli

pengobatan.

Lobaria pulmonaria digunakan untuk menyembuhkan penyakit paru-paru

karena Lobaria dapat membentuk lapisan tipis pada paru-paru. Selain itu

Lichen juga digunakan sebagai ekspektoran dan obat liver. Sampai

sekarang penggunaan Lichen sebagai obat-obatan masih ada. Banyak jenis

Lichen telah digunakan sebagai obat-obatan, diperkirakan sekitar 50% dari

semua spesies Lichen memiliki sifat antibiotic (Bahera, 2009).

Substrat dari Lichen yaitu pigmen kuning asam usnat digunakan sebagai

antibiotik yang mampu menghalangi pertumbuhan Mycobacterium. Cara ini

telah digunakan secara komersil. Salah satu sumber dari asam usnat ini

adalah Cladonia dan antibiotik ini terbukti ampuh dari penisilin.

Selain asam usnat terdapat juga zat lain seperti sodium usnat, yang terbukti

ampuh melawan kanker tomat. Virus tembakau dapat dibendung dan


dicegah oleh ekstrak Lichen yaitu : lecanoric, psoromic dan asam usnat

(Bahera, 2009).

Hasil ekstraksi Everina, Parmelia, dan Ramalina diperoleh minyak.

Beberapa di akan untuk sabun mandi dan parfum. Di Mesir digunakan

sebagai bahan pembungkus mummi dan campuran buat pipa cangklong

untuk merokok, khususnya Parmelia audina yang mengandung asam

lecanoric.

Ekstrak Lichen dapat juga dibuat sebagai bahan pewarna untuk mencelup

bahan tekstil. Bahan pewarna di ekstrak dengan cara merebus Lichen dalam

air, dan sebagian jenis lain diekstrak dengan cara fermentasi Lichen dalam

amonia. Parmelia sulcata digunakan untuk pewarna wol di Amerika Utara

(Bahera, 2009).
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

1. Pencemaran udara di area kampus malahayati masih cukup baik

2. Pencemaran udara di jln. Pramuka mulai naik dan menurunkan

intensitas pertumbuhan lichen di daerah batang-batang pohon yang ada

di area sekitar

4.2. Saran

1. Setelah kita mengetahui lichen sebagai indikator pencemaran udara

sebaiknya kita selalu memperhatikan dan menjaga lingkungan.

2. Pepohonan yang tidak terdapat lichen, lingkungan sekitar perlu di

tambah lagi pepohonan dan mengurangi polusi udaranya.

3. Sebaiknya kita sebagai teknik lingkungan melakukan pemberitahuan

kepada masyarakat bahwa lichen adalah indikator pencemaran udara

dan mudah untuk mengamatinya.


LAMPIRAN – LAMPIRAN

LICHEN DI UNIV. MALAHAYATI


LICHEN DI JL. PRAMUKA

Anda mungkin juga menyukai