Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU(RTH) DI KAWASAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI DALAM MENYERAP


EMISI KARBON DIOKSIDA (CO2) DARI
KENDARAAN BERMOTOR

Destrangga Maulana*, Dr. P. Nasoetion, M.Si2, Rani Ismiarti Ergantara, S.P.,M.I.L


)Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Malahayati,
1
2
)Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Malahayati,
Jl. Pramuka No. 27 Kemiling, Bandar Lampung, Telp/Fax. (0721) 271112 – 271119
E-mail:
Destranggamaulana335@gmail.com

ABSTRAK

Universitas Malahayati (UNMAL) merupakan salah satu kawasan Pendidikan penyumbang gas emisi
CO2 yang berdampak pada pemanasan global, penurunan kualitas lingkungan, dimana factor
transportasi menjadi sumber utama pencemaran CO 2. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
jumlah emisi CO2 dari kendaraan bermotor dan daya serap ruang terbuka hijau (RTH) serta
mengevaluasi RTH di Kawasan UNMAL. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode
petak contoh dan sensus dalam menghitung jumlah vegetasi, traffic counting untuk mengetahui
jumlah emisi kendaraan bermotor dan studi literatur dalam menghitung daya serap pohon pengisi
ruang terbuka hijau (RTH). Berdasarkan hasil Analisa diperoleh total emisi CO 2 dari kendaraan
(RSPBA, kampus, rektorat, asrama, dan perumahan) dikawasan UNMAL sebesar 17.604,19 g/
CO2/jam dan daya serap eksisting dikawasan UNMAL sebesar 777.747,52 g/ CO2/jam. Berdasarkan
hasil Analisa daya serap CO 2 dari total emisi dan daya serap CO 2 ruang terbuka hijau (RTH)
dikawasan UNMAL telah mampu menyerap emisi CO 2. Adapun demikian untuk lebih
mengoptimalkan kemampuan serapan CO2 kendaraan bermotor dilakukan dengan pemeliharaan
tanaman pengisi RTH seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan serta melakukan re-
vegetasi (pergantian/penambahan) pohon pada beberapa area antara lain: media jalan, taman, dan
parkiran.

Kata kunci: Emisi, Karbon Dioksida, Kendaraan Bermotor, Daya Serap, Ruang Terbuka Hijau.

ABSTRACT

EVALUATION OF GREEN OPEN SPACE (RTH) IN MALAHAYATI


UNIVERSITY AREA IN ABSORBING CARBON DIOXIDE (CO2)
EMISSIONS FROM MOTOR VEHICLES
Malahayati University (UNMAL) is one of the education areas contributing to CO2 gas emissions
that have an impact on global warming, decreased environmental quality, where transportation
factors become the main source of CO2 pollution. The purpose of this study is to determine the
amount of CO2 emissions from motor vehicles and the absorption of green open space (RTH) and
evaluate RTH in the UNMAL Region. The methods conducted in this study are sample tile methods
and censuses in calculating the amount of vegetation, traffic counting to determine the amount of
motor vehicle emissions and literature studies in calculating the absorption of green open space
filler trees (RTH). Based on the results of the analysis obtained total CO2 emissions from vehicles
(RSPBA, campus, rectorate, dormitory, and housing) in the UNMAL area of 17,604.19 g / CO2 / h
and existing absorption in the UNMAL area of 777,747.52 g / CO2 / hour. Based on the results of
co2 absorption analysis of total emissions and absorbency of green open space CO2 (RTH) in unmal
area has been able to absorb CO2 emissions. Therefore, to further optimize the absorption capability
of CO2 motor vehicles is carried out by maintenance of RTH filler plants such as watering,
fertilization, and pruning and re-vegetation (change / addition) of trees in some areas, among
others: road media, parks, and parking lots.

Keywords: Emissions, Carbon Dioxide, Motor Vehicles, Absorption, Green Open Space.

I. PENDAHULUAN Ruang terbuka hijau memiliki peran yang sangat


penting dalam mengurangi dampak pemanasan
Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota global karena kemampuannya dalam menyerap
pro investasi sehingga berpengaruh pada emisi karbon dioksida (CO2). Selain itu RTH
meningkatnya bidang perekonomian. berkontribusi terhadap upaya pengurangan dampak
Meningkatnya perekonomian tersebut dapat dilihat pemanasan global, dimana sektor transportasi
dari berkembangnya bidang industri, perdagangan menjadi sumber utama pencemaran (CO2) akibat
maupun jasa yang mana mampu meningkatkan pembakaran fosil. Tanaman pengisi RTH menjadi
kesejahteraan masyarakat. Tekanan penduduk, komponen utama dalam menyerap emisi karbon
kemajuan teknologi, dan keinginan masyarakat dioksida (CO2) dan sekaligus sebagai produsen
juga menjadikan pembangunan kota Bandar oksigen O2 melalui proses fotosintesis dan
Lampung menjadi pesat yang kemudian respirasi. Berdasarkan mekanisme fotosintesis
meningkatkan pemanfaatan lahan untuk berbagai tersebut kecukupan ruang terbuka hijau dapat
fasilitas yang pada akhirnya menimbulkan dampak dihitung dari daya serap karbon dioksida (CO 2)
positif dan negativ. oleh tanaman.

Salah satu dampak negativ pembangunan fasilitas Penataan RTH berkelanjutan dikampus Universitas
adalah terjadinya alih fungsi lahan yang Malahayati sebaiknya dilaksanakan dengan
menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau perencanaan yang terarah dan terstruktur dengan
(RTH) kota. Pembangunan fasilitas pendidikan baik sehingga hasilnya dapat optimal. Dengan
seperti Universitas juga turut memberikan dampak terpenuhi nya RTH yang ideal diharapkan kualitas
bagi berkurangnya RTH kota. Selain itu berbagai udara menjadi lebih baik, mengurangi kebisingan,
macam kegiatan yang ada di Universitas juga meningkatkan nilai estetika. Dari uraian tersebut
berpontensi menghasilkan limbah dan emisi gas maka perlu dilakukan evaluasi RTH di Kawasan
rumah kaca (GRK). Universitas Malahayati dalam menyerap emisi
karbon dioksida (CO2) dari kendaraan bermotor.
Menurut peraturan Mentri Pekerjaan Umum
No.5/PRT/M/2008, penyediaan dan pemanfaatan II. METODE PENELITIAN
ruang terbuka hijau di Kawasan perkotaan minimal
30% yang terdiri atas 20% ruang terbuka hijau Penelitian dilakukan di Kawasan kampus
public dan 10% ruang terbuka hiaju privat. Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Pemanfaatan RTH harus tercukupi agar Metodelogi yang digunakan yaitu cara-cara
terwujudnya suatu ruang wilayah yang aman, pengambilan dan pengolahan data-data primer dan
nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta sekunder. Data primer diperoleh dari jumlah
terwujudnya keharmonisan lingkungan alam dan kendaraan bermotor dan jumlah dan jenis tanaman
lingkungan buatan sesuai dengan Undang-Undang dikawasan UNMAL. Data sekunder diperoleh dari
Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007 tentang berbagai refrensi dan inventaris data dari instansi-
Penataan Ruang. instansi terkait. Dari analisis kedua data tersebut
akan diperoleh suatu kesimpulan untuk dijadikan
Universitas Malahayati (UNMAL) sebagai salah bahan dalam penulisan tugas akhir yang berjudul
satu tempat Pendidikan di kota Bandar Lampung Evaluasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan
melaksanakan program eco campus dengan tujuan Universitas Malahayati Dalam Menyerap Emisi
berperan serta dalam mengurangi dampak dari Karbon Dioksida (CO2) Dari Kendaraan Bermotor.
berbagai permasalahan lingkungan. Kawasan
kampus UNMAL secara umum terdiri atas
kampus, Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin III. Hasil Penelitian dan Pembahasan
(RSPBA), asrama, perumahan dosen.
Hasil penelitian dalam mengetahui jumlah mengalikan jumlah kendaraan yang dikonversi ke
kendaraan dilakukan dengan cara traffic counting satuan mobil penumpang (SMP) dengan faktor
di 5 area (RSPBA, kampus, rektorat, asrama, dan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
perumahan) dan hasil Analisa dalam menghitung Lokasi
Pengamatan
Jenis
Kendaraan
Kendaraan/M
inggu
Kendaraan/H
ari
Kendaraan/Ja
m
Kendaraan
SMP/Jam
jumlah vegetasi metode petak contoh dan sensus. RSPBA Mobil (bensin) 1626 271 45 45
Mobil (solar) 177 29 5 5
Bus sedang 0 0 0 0
Truk Sedang 9 1 1 1

3.1. Hasil Trafffic counting. Kampus Unmal


Motor
Mobil (bensin)
3065
487
511
82
85
14
21
14
Mobil (solar) 79 14 2 2

Hasil traffic counting adalah perhitungan volume Bus sedang


Truk Sedang
12
12
2
2
1
1
1
1
lalu lintas kendaraan dengan menggunakan Motor 744 124 21 5
Rektorat Mobil (bensin) 383 64 11 11
kuisioner atau counter yang dilakukan pada 5 titik Mobil (solar) 62 10 2 2

lokasi. Traffic counting ini dilakukan dengan cara Bus sedang


Truk Sedang
0
0
0
0
0
0
0
0

menghitung jumlah kendaraan yang terdiri dari : Motor 327 54 9 2


Asrama Mobil (bensin) 290 48 8 8
mobil (bensin dan solar), motor, bus sedang, dan Mobil (solar) 46 8 1 1
Bus sedang 0 0 0 0
truck sedang (colt diesel). Bahan bakar bensin Truk Sedang 12 2 1 1

sering digunakan kendaraan roda dua, roda tiga, Motor 474 79 13 3


Perumahan Mobil (bensin) 16 3 1 1
dan mobil penumpang, sedangkan penggunaan Mobil (solar) 4 1 1 1
Bus sedang 0 0 0 0
bahan bakar solar digunakan untuk kapasitas Truk Sedang 2 1 1 1

muatan besar seperti truk hingga bus.


Motor 139 23 4 1

emisi, konsumsi energi spesifik, dan panjang jalan.


Traffic counting pada kawasan UNMAL dilakukan Panjang jalan pada penelitian ini diukur
pada lima titik lokasi yaitu pintu masuk Area menggunakan GOOGLE EARTH
RSPBA, Kampus, Rektorat, Asrama, dan
Perumahan. Hal tersebut dilakukan untuk Tabel 2. Proyeksi jumlah penduduk (metode
mendapatkan nilai secara keseluruhan pada tiap aritmatik)
titik lokasi penelitian. Aliran lalu lintas kenyataan
nya terdiri atas berbagai macam jenis kendaraan
yang berbeda-beda sehingga berpengaruh terhadap
komposisi dan arus lalu lintas secara keseluruhan.
Untuk memudahkan dalam analisis perhitungan
dan keseragaman maka pengaruh tersebut
dikonversikan terhadap kendaraan ringan (Light
Vehicle Unit/LVU), digantikan dengan satuan
mobil penumpang (smp) sehingga timbul nilai
faktor jenis 3 kendaraan tersebut terhadap smp.
Dengan menggunakan ekivalensi, setiap komposisi
lalu lintas ke dalam smp dapat di nilai (MKJI,
1993). Untuk mengkonversi kendaraan bermotor
menjadi satuan mobil penumpang maka jumlah
kendaraan sepeda motor dikalikan dengan 0,25,
untuk konversi mobil ringan dikalikan dengan 1,00
dan untuk mengkonversikan mobil berat dikalikan
1,25. Hasil kendaraan bermotor yang melintas di
kawasan Universitas Malahayati dapat dilihat
Tabel 1. Jumlah Kendaraan di Area RSPBA, 3.3. Perhitungan Emisi Kendaraan Kampus
Kampus, Rektorat, Asrama, Perumahan
UNMAL
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk
Kabupaten pringsewu di kategorikan jenis kota
3.2. Perhitungan Emisi Kendaraan di Kampus besar dengan jumlah penduduk hingga tahun 2030
UNMAL adalah 189470 jiwa. Sesuai dengan kriteria
Sumber: Data Primer,2020 perencanaan, maka asumsi pemakaian air bersih
penduduk Kabupaten Pringsewu di 5 Kecamatan,
Analisis Demand dilakukan dengan proyeksi yaitu Kecamatan Pagelaran Utara, Kecamatan
Perhitungan jumlah emisi dilakukan dengan Pagelaran, Kecamatan Banyumas, Kecamatan
Sukoharjo dan Kecamatan Adiluwih sekitar 100 liter/orang/hari (Permen PU No. 27/20

3.4. Identifikasi Tanaman di Kawasan UNMAL

Intake atau bangunan penyadap air dimaksudkan Kriteria perencanaan kapasitas bangunan colector
untuk menyuplai air dari sumber air baku menuju chamber secara rinci diuraikan sebagai berikut :
instalasi pengolahan. Rencana Bangunan
sadap/Intake berada di Desa Sumur Bandung Kapasitas Disain (Q) = 100 lt/detik = 0,100
Kecamatan Pagelaran Utara. Rencana Intake m3 /detik
memiliki ketinggian 290 mdpl dengan kordinat X : Waktu tinggal = 20 menit
478841, Y : 9418937. = 1.200 detik
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan Beban permukaan = 90 m/hari
maka untuk penentuan intake yang digunakan = 0,00104
dipilih jenis intake broncaptering. Jenis intake m/detik
broncaptering dimana air permukaan yang Maka luas permukaan = 96,00 m2
mengalir ditangkap masuk ke bak pengumpul. Bila rasio panjang : lebar =3:2
Bangunan sadap/ intake direncanakan debit yang Maka, Panjang Bak = 12 m
diambil sebesar 0.100 m3/detik = 100 liter/detik Lebar Bak =8m
dari kapasitas tersedia 507 lpd pada elevasi 260 Kedalaman bak diambil = 1,25 m
mdpl. Elevasi dasar sungai = 292 mdpl. Volume air = 120 m3

3.5. Perhitungan Daya Serap RTH Eksisting

3.6. Evaluasi RTH


3.7. Strategi Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau
3.8. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Strategi Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau di Kawasan UNMAL

IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang Dept. Konservasi Sumberdaya Hutan dan
telah dilakukan diperoleh simpulan sebagai Ekowisata, IPB, Bogor
berikut:
Roslita. (1997). Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
1. Berdasarkan hasil analisa total emisi CO2 dari Kotamadya Pdang. Propinsi Sumatra
kendaraan bermotor (RSPBA, kampus, Barat [Skripsi]. Jurusan Budidaya
rektorat, asrama, dan perumahan) di kawasan Pertanian. Fakultas Pertanian . Institut
Pertanian Bogor
UNMAL adalah 16.799,02 g CO2/jam < dari
total jumlah daya serap pohon (existing) di Setiawan, A., & Hermana, J. (2013). Analisa
kawasan UNMAL yaitu sebesar 777.747,52 g/ Kecukupan Ruang Terbuka Hijau
CO2/jam. Berdasarkan Penyerapan Emisi CO2 Dan
2. Ruang terbuka hijau di kawasan UNMAL telah Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Di Kota
mampu menyerap seluruh emisi CO2 dari Probolinggo. Jurnal Teknik ITS, 2(2),
kendaraan bermotor. Adapun untuk lebih D171-D174.
mengoptimalkan fungsi penyerapan ruang
Sundra, I K. (2004). Metode Dan Teknik Analisis
terbuka hijau dapat dilakukan dengan Flora dan Fauna Darat. PPLH-LEMLIT
pemeliharaan tanaman pengisi RTH seperti UNUD Denpasar.
penyiraman, pemupukan dan pemangkasan
serta melakukan re-vegetasi Yusuf, M. (2015). Kemampuan Penyerapan Gas
(pergantian/penambahan) pohon pada beberapa CO2 Beberapa Jenis Tanaman Pada Ruang
area antara lain media jalan, taman, dan Terbuka Hijau Di Kota
parkiran. Makassar (Doctoral Dissertation, Tesis].
Makassar: Universitas Hasanuddin).

DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, S. (2007). Kemampuan Serapan


Karbondioksida Pada Tanaman Hutan
Kota Di Kebun Raya Bogor. Skripsi,

Anda mungkin juga menyukai