ABSTRAK
Universitas Malahayati (UNMAL) merupakan salah satu kawasan Pendidikan penyumbang gas emisi
CO2 yang berdampak pada pemanasan global, penurunan kualitas lingkungan, dimana factor
transportasi menjadi sumber utama pencemaran CO 2. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
jumlah emisi CO2 dari kendaraan bermotor dan daya serap ruang terbuka hijau (RTH) serta
mengevaluasi RTH di Kawasan UNMAL. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode
petak contoh dan sensus dalam menghitung jumlah vegetasi, traffic counting untuk mengetahui
jumlah emisi kendaraan bermotor dan studi literatur dalam menghitung daya serap pohon pengisi
ruang terbuka hijau (RTH). Berdasarkan hasil Analisa diperoleh total emisi CO 2 dari kendaraan
(RSPBA, kampus, rektorat, asrama, dan perumahan) dikawasan UNMAL sebesar 17.604,19 g/
CO2/jam dan daya serap eksisting dikawasan UNMAL sebesar 777.747,52 g/ CO2/jam. Berdasarkan
hasil Analisa daya serap CO 2 dari total emisi dan daya serap CO 2 ruang terbuka hijau (RTH)
dikawasan UNMAL telah mampu menyerap emisi CO 2. Adapun demikian untuk lebih
mengoptimalkan kemampuan serapan CO2 kendaraan bermotor dilakukan dengan pemeliharaan
tanaman pengisi RTH seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan serta melakukan re-
vegetasi (pergantian/penambahan) pohon pada beberapa area antara lain: media jalan, taman, dan
parkiran.
Kata kunci: Emisi, Karbon Dioksida, Kendaraan Bermotor, Daya Serap, Ruang Terbuka Hijau.
ABSTRACT
Keywords: Emissions, Carbon Dioxide, Motor Vehicles, Absorption, Green Open Space.
Salah satu dampak negativ pembangunan fasilitas Penataan RTH berkelanjutan dikampus Universitas
adalah terjadinya alih fungsi lahan yang Malahayati sebaiknya dilaksanakan dengan
menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau perencanaan yang terarah dan terstruktur dengan
(RTH) kota. Pembangunan fasilitas pendidikan baik sehingga hasilnya dapat optimal. Dengan
seperti Universitas juga turut memberikan dampak terpenuhi nya RTH yang ideal diharapkan kualitas
bagi berkurangnya RTH kota. Selain itu berbagai udara menjadi lebih baik, mengurangi kebisingan,
macam kegiatan yang ada di Universitas juga meningkatkan nilai estetika. Dari uraian tersebut
berpontensi menghasilkan limbah dan emisi gas maka perlu dilakukan evaluasi RTH di Kawasan
rumah kaca (GRK). Universitas Malahayati dalam menyerap emisi
karbon dioksida (CO2) dari kendaraan bermotor.
Menurut peraturan Mentri Pekerjaan Umum
No.5/PRT/M/2008, penyediaan dan pemanfaatan II. METODE PENELITIAN
ruang terbuka hijau di Kawasan perkotaan minimal
30% yang terdiri atas 20% ruang terbuka hijau Penelitian dilakukan di Kawasan kampus
public dan 10% ruang terbuka hiaju privat. Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Pemanfaatan RTH harus tercukupi agar Metodelogi yang digunakan yaitu cara-cara
terwujudnya suatu ruang wilayah yang aman, pengambilan dan pengolahan data-data primer dan
nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta sekunder. Data primer diperoleh dari jumlah
terwujudnya keharmonisan lingkungan alam dan kendaraan bermotor dan jumlah dan jenis tanaman
lingkungan buatan sesuai dengan Undang-Undang dikawasan UNMAL. Data sekunder diperoleh dari
Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007 tentang berbagai refrensi dan inventaris data dari instansi-
Penataan Ruang. instansi terkait. Dari analisis kedua data tersebut
akan diperoleh suatu kesimpulan untuk dijadikan
Universitas Malahayati (UNMAL) sebagai salah bahan dalam penulisan tugas akhir yang berjudul
satu tempat Pendidikan di kota Bandar Lampung Evaluasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan
melaksanakan program eco campus dengan tujuan Universitas Malahayati Dalam Menyerap Emisi
berperan serta dalam mengurangi dampak dari Karbon Dioksida (CO2) Dari Kendaraan Bermotor.
berbagai permasalahan lingkungan. Kawasan
kampus UNMAL secara umum terdiri atas
kampus, Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin III. Hasil Penelitian dan Pembahasan
(RSPBA), asrama, perumahan dosen.
Hasil penelitian dalam mengetahui jumlah mengalikan jumlah kendaraan yang dikonversi ke
kendaraan dilakukan dengan cara traffic counting satuan mobil penumpang (SMP) dengan faktor
di 5 area (RSPBA, kampus, rektorat, asrama, dan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
perumahan) dan hasil Analisa dalam menghitung Lokasi
Pengamatan
Jenis
Kendaraan
Kendaraan/M
inggu
Kendaraan/H
ari
Kendaraan/Ja
m
Kendaraan
SMP/Jam
jumlah vegetasi metode petak contoh dan sensus. RSPBA Mobil (bensin) 1626 271 45 45
Mobil (solar) 177 29 5 5
Bus sedang 0 0 0 0
Truk Sedang 9 1 1 1
Intake atau bangunan penyadap air dimaksudkan Kriteria perencanaan kapasitas bangunan colector
untuk menyuplai air dari sumber air baku menuju chamber secara rinci diuraikan sebagai berikut :
instalasi pengolahan. Rencana Bangunan
sadap/Intake berada di Desa Sumur Bandung Kapasitas Disain (Q) = 100 lt/detik = 0,100
Kecamatan Pagelaran Utara. Rencana Intake m3 /detik
memiliki ketinggian 290 mdpl dengan kordinat X : Waktu tinggal = 20 menit
478841, Y : 9418937. = 1.200 detik
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan Beban permukaan = 90 m/hari
maka untuk penentuan intake yang digunakan = 0,00104
dipilih jenis intake broncaptering. Jenis intake m/detik
broncaptering dimana air permukaan yang Maka luas permukaan = 96,00 m2
mengalir ditangkap masuk ke bak pengumpul. Bila rasio panjang : lebar =3:2
Bangunan sadap/ intake direncanakan debit yang Maka, Panjang Bak = 12 m
diambil sebesar 0.100 m3/detik = 100 liter/detik Lebar Bak =8m
dari kapasitas tersedia 507 lpd pada elevasi 260 Kedalaman bak diambil = 1,25 m
mdpl. Elevasi dasar sungai = 292 mdpl. Volume air = 120 m3
IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang Dept. Konservasi Sumberdaya Hutan dan
telah dilakukan diperoleh simpulan sebagai Ekowisata, IPB, Bogor
berikut:
Roslita. (1997). Perencanaan Ruang Terbuka Hijau
1. Berdasarkan hasil analisa total emisi CO2 dari Kotamadya Pdang. Propinsi Sumatra
kendaraan bermotor (RSPBA, kampus, Barat [Skripsi]. Jurusan Budidaya
rektorat, asrama, dan perumahan) di kawasan Pertanian. Fakultas Pertanian . Institut
Pertanian Bogor
UNMAL adalah 16.799,02 g CO2/jam < dari
total jumlah daya serap pohon (existing) di Setiawan, A., & Hermana, J. (2013). Analisa
kawasan UNMAL yaitu sebesar 777.747,52 g/ Kecukupan Ruang Terbuka Hijau
CO2/jam. Berdasarkan Penyerapan Emisi CO2 Dan
2. Ruang terbuka hijau di kawasan UNMAL telah Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Di Kota
mampu menyerap seluruh emisi CO2 dari Probolinggo. Jurnal Teknik ITS, 2(2),
kendaraan bermotor. Adapun untuk lebih D171-D174.
mengoptimalkan fungsi penyerapan ruang
Sundra, I K. (2004). Metode Dan Teknik Analisis
terbuka hijau dapat dilakukan dengan Flora dan Fauna Darat. PPLH-LEMLIT
pemeliharaan tanaman pengisi RTH seperti UNUD Denpasar.
penyiraman, pemupukan dan pemangkasan
serta melakukan re-vegetasi Yusuf, M. (2015). Kemampuan Penyerapan Gas
(pergantian/penambahan) pohon pada beberapa CO2 Beberapa Jenis Tanaman Pada Ruang
area antara lain media jalan, taman, dan Terbuka Hijau Di Kota
parkiran. Makassar (Doctoral Dissertation, Tesis].
Makassar: Universitas Hasanuddin).
DAFTAR PUSTAKA