Anda di halaman 1dari 71

PENG MEMASANG INFANT WARMER A ENDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur
OPERASIONAL

Infant warmer adalah alat untuk menghangatkan bayi A


PENGERTIAN

1. Tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (prematur)


2. Tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh
TUJUAN
bayi yang lahir mengalami hipotermia

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Heater
b. Kontrol suhu
1. Pelaksanaan
a. Hubungkan kabel power ke sumber listrik
b. Tekan tobol switc on maka power indicator akan
menyala
c. Pilih mode penghangat yang di butuhkan
d. Pada kontrol dashboard terdapat beberapa tombol
PROSEDUR pengaturan dan indikator untuk infant warmer
e. Kontrol standart infant warmer:
 Setting suhu auto atau manual,dimana pada mode
auto,infant warmer akan otomatis masuk pada setting
pre warming otomatis dengan parameter default yang
sudah tersimpan sebelumnya.pada model manual,out
put ratio heating sesuai dengan pengaturan kebutuhan
operator dengan menaikkan ataupun menurunkan
suhu heating ratio
PENG MEMASANG INFANT WARMER ENDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :
Direktur
OPERASIONAL

 Skin sensor,optional dapat di aktifkan atau


tidak,sesuai dengan kebutuhan operator. Skin sensor
akan di pasang pada bayi yang juga akan di
tampilkan pada menu di mana unit infant warmer
akan menyesuaikan suhu heating dengan suhu bayi
 Air sensor,terletak pada matras bayi yang berfungsi
mengontrol radiasi panas yang di terima bayi di atas
matras tidak berlebihan karena hal tersebut sangat
berbahaya.maka elemen heater akan berhenti bekerja
pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan
kembali bekerja secara otomatis ketika suhu kembali
turun
PROSEDUR
 Alarm dan timer,sebagai pengingat juga sebagai
peringatan apabila salah satu dari parameter kurang
atau melebihi dari setting yang di tentukan. Alarm
bisa berupa bunyi buzzer ataupun backlight indikator
yang terpasang pada unit infant warmer
 Examination lamp,berfungsi sebagai lampu
pemeriksaan/penerangan yang ada di atas matras bayi
dan dapat di nyalakan atau di matikan sesuai dengan
kebutuhan sewaktu-waktu

3. Dokumentasikan

UNIT
Ruangan Bayi
TERKAIT
PENGENDALIAN
MENGGANTI POPOK BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membersihkan bagian genetalia bayi dengan menggunakan kapas


basah
PENGERTIAN

1. Menjaga kebersihan kulit pada daerah bokong dan perianal


2. Mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN 3. Menjaga keutuhan kulit/integritas kulit seperti ruam popok
dan kemerahan
4. Menjaga rasa nyaman
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Popok bersih atau pampers
b. Kapas bersih yang dibasahi dengan air
c. Tempat kapas kotor
d. Ember tempat pakaian kotor
e. Kain bedong dan baju bayi
2. Persiapan pasien
a. Letakkan bayi diatas komode yang telah tersedia atau
PROSEDUR
dalam box bayi dengan posisi terlentang
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
b. Membuka bedong bayi , gulung baju bagian atas agar tidak
terkena kotoran
c. Melepaskan ikatan popok bayi yang kotor atau membuka perekat
pempers bayi kemudian lipat kearah belakang
MENGGANTI POPOK BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


OPERASIONAL Direktur

d. Memegang kedua pergelangan kaki dengan tangan yang


tidak dominan, angkat bokong bayi kemudian gulung popok
dari arah depan ke belakang
e. Bersihkan bokong dengan kapas yang di basahi dengan air
dari arah depan ke belakang
f. Meletakkan kembali kedua kaki bayi
g. Masukkan popok ke ember kotor / pempers ke tempat
PROSEDUR sampah
h. Mengenakan popok yang bersih atau pempes yang baru
i. Membedong kembali bayi dengan rapi
j. Merapikan.
k. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan apakah bayi BAK/BAB, konsistensi BAB

UNIT TERKAIT
Ruangan Bayi
PENGENDALIAN
MEMBEDONG BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membedong bayi dengan menggunakan kain bedong


PENGERTIAN

1. Menjaga Suhu bayi agar tetap stabil


2. Menjaga bayi agar aman
TUJUAN
3. Sarana untuk pengambilan darah kapiler dimana tubuh bayi
akan hangat
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat
a. Popok bersih atau pempers bayi
b. Kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air hangat
c. Tempat kapas kotor
d. Kain bedong
2. Persiapan pasien
a. Bayi diangkat dan dibaringkan diatas kasur kecil (komode)
yang telah tersedia atau dalam box bayi
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
b. Periksa bayi apakah BAB atau BAK apabila bayi BAB atau
PROSEDUR BAK bersihkan terlebih dahulu sesuai SPO dan pakaikan
popok atau pempers yang bersih
c. Buat segitiga kecil pada salah satu ujung kain bedong
d. Letakkan bayi pada salah satu ujung kain bedong
e. Luruskan tangan kanan bayi dengan lembut sejajar dengan
tubuh bayi
f. Menarik ujung kain bedong sebelah kanan dan masukkan ke
bagian bawah bokong bayi
g. Lipat kain bedong bagian kaki kearah dada
h. Luruskan tangan kiri bayi sejajar dengan tubuh bayi
PENGE MEMBEDONG BAYI NDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

i. Menarik ujung kiri bedong dan masukkan ke bagian bawah


bokong bayi
j. Baringkan bayi kembali ke box sebelum di baringkan
PROSEDUR
identifikasi terlebih dahulu
4. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT Ruangan Bayi


EMEMASANG OGT (ORAL GASTRIC TUBE) PADA
BAYI/ NEONATUS NDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut ke lambung


PENGERTIAN
pada bayi atau anak

1. Memberikan nutrisi dan medikasi serta cairan secara


langsung masuk ke saluran gastrointestinal
2. mengirrigasi lambung karena perdarahan atau keracunan
dalam lambung
TUJUAN 3. Mengurangi nausea dan vomiting
4. Mengeluarkan cairan, atau isi lambung dan gas yang ada
di dalam lambung
5. Mengambil spesemen dalam lambng untuk pemeriksaan
laboratorium.
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat
a. Pipa ogt sesuai ukuran no 5 dan 8
b. Spuit 20 cc
c. Stetoskop
d. Handuk
e. Perlak / pengalas
PROSEDUR f. Pester
g. Senter / penlight
h. Tissue
i. Handscoen bersih
j. Piala ginjal
k. Com berisi air
PEN NDALIAN
MEMASANG OGT (ORAL GASTRIC TUBE) PADA BAYI/
NEONATUS

Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :


2/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

2. Persiapan pasien
a. Memberi penjelasan mengenai tindakan, prosedur dan
tujuan dari tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga
b. Mengatur posisi bayi yaitu posisi supine

3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
b. Pasang handuk pada dada bayi
c. Pasang perlak, pengalas dan piala ginjal disamping telinga
bayi
d. Bersihkan area sekitar mulut dengan menggunakan tissue
e. Pasang stetoskop pada telinga
f. Menggunakan sarung tangan bersih
PROSEDUR g. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan
metode tradisional yaitu:
1. dari puncak hidung ke daun telinga bawah lalu ke
proksesus xyphoideus pada sternum
2. dari frontal ke proksesus xyphoideus pada sternum
h. Memberi tanda panjangnya pipa lambung yang sudah di
ukur
i. Memasukkan selang sepanjang mulut dan perhatikan respon
bayi, jika ada hambatan atau pasien tersedak dan sianosis
hentikan mendorong selang
j. Periksa posisi selang di belakang tenggorokan dengan
menggunakan tongue spatel dan senter
MEMASANG OGT (ORAL GASTRIC TUBE) PADA BAYI/
NEONATUS

Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :


3/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

k. Melakukan tes untuk menentukan posisi OGT tepat pada


lambung, caranya :
 Memasukkan udara 2 - 4 CC dengan cepat dan auskultasi
dengan stetoscope pada quadran atas / regio epi-
gastrik secara bersamaan, kemudian diaspirasi lagi udara
yang telah dimasukkan
 Aspirasi pelan – pelan untuk mendapatkan cairan
lambung
 Letakkan ujung selang pada com yang berisi air
perhatikan apakah ada gelembung udara
l. Memfiksasi OGT dengan plester di samping bibir dan pipi
m. Menutup bagian proximal OGT atau menghubungkan
PROSEDUR
dengan kantong penampung
n. Merapikan pasien dan memberikan posisi yang nyaman
o. Melepaskan sarung tangan
p. Merapikan alat-alat
q. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan
a. Tanggal , waktu, dan respon bayi selama pemasangan OGT
serta cara yang telah dilakukan untuk memastikan posisi
OGT tepat
b. Catat adanya perdarahan hidung atau mulut
c. Nama dan paraf perawat
UNIT
TERKAIT NICU, ruang anak, IGD, Poli klinik
GE PEMASANGAN NCPAP NDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

NCPAP adalah Alat pernafasan bertekanan yang memberikan tekanan


positiv ke paru – paru bayi
PENGERTIAN

1. Memberikan terapi oksigen yang adekuat


2. Membatu pernafasan bayi yang belum sempurna seperti pada bayi
TUJUAN
premature

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Sirkuit NCPAP
b. Nasal pronge / mask dengan ukuran yang sesuai
c. Abdominal respiratori sensor jika menggunakan mode
NCPAP + Apnoe, Bphasic + Apnoe, Bphasic triger + Apnoe
d. Headgear / topi sesuia lingkar kepala pasien
e. Aquadest steril
f. Set Humudifier
g. Kompresor
h. Oksigen sentral atau tabung aksigen
2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan pemaangan CPAP kepada orang tua bayi dan
PROSEDUR meminta inform concent
b. Pasangkan headgear / topi di kepala bayi sesuai ukuran dan
fiksasi
3. Pelaksanaan
a. Isi Chamber dengan aquadest sampai dibawah batas atas
(pertengahan)
b. Sambungkan kabel cort mesin CPAP, Humudifier dan
kompresor ke instalasi listrik / PLN
PENG PEMASANGAN NCPAP NDALIAN
ENALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSEBK/KEP/SPO 0 2/ 2
01.05/05

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

c. Hidupkan humudifier lebih kurang 10 menit sebelum CPAP


digunakan ke pasien
d. Hidupkan kompresor
e. Sambungkan selang oksigen ke oksigen central dengan
tekanan yang sama dengan kompresor yaitu 50 psi atau sama
– sama 3 bar
f. Tekan tombol power dibelakang CPAP untuk menghidupkan
g. Lakukan kalibrasi sebelum di pergunakan ke pasien
h. Tutup nasal pronge / mask pronge jangan sampai bocor
i. Mengatur PEEP, FiO2 , PIP dan mode NCPAP sesuai advis
PROSEDUR
dokter yang merawat
j. Perawat mencuci tangan
k. Memasang topi NCPAP di kepala bayi
l. Memasang nasal pronge NCPAP ke hidung bayi dan lakukan
fiksasi
m. Pasang abdominal sensor di dada bayi
n. Merapikan bayi dan member posisi yang nyaman
o. Rapikan alat – alat yang dipakai
4. Dokumentasikan

UNIT Ruangan Bayi


TERKAIT
MEMBERI MINUM BAYI DENGAN MENGGUNAKAN
SENDOK

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSEBK/KEP/SPO 0 1/ 2
01.05/06

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Pemenuhan nutrisi pada bayi khususnya yang mengalami gangguan


PENGERTIAN
pada reflek menelan, pernafasan cepat, palato schizis, dll

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi


2. Mencegah terjadinya aspirasi
TUJUAN 3. Melatih reflek Menghisap dan menelan
4. Memenuhi nutrisi untuk bayi yang reflek menghisap tidak
bagus
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat
a. Alas minum bayi
b. 1 buah gelas
c. 1 buah sendok teh
d. Susu formula atau ASI
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Memasang alas minum bayi pada dagu bayi.
PROSEDUR c. Menuangkan ASI atau susu formula pada gelas sesuai
dengan usia bayi.
d. Menggendong bayi dengan posisi setengah duduk
e. Menuangkan ASI ke dalam mulut bayi dari pinggir dan
dituangkan diatas lidah menggunakan sendok teh
f. Memperhatikan respon bayi selama proses berlangsung
g. Setelah ASI atau susu formula habis sesuai dengan
kebutuhan bayi, tepuk - tepuk punggung bayi dengan
lembut untuk disendawakan setelah minum
MEMBERI MINUM BAYI DENGAN MENGGUNAKAN
SENDOK

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSEBK/KEP/SPO 0 2/ 2
01.05/06

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
06 NOVEMBER
2017
h. Baringkan bayi di tempat tidur
i. Rapikan alat
j. Mencuci tangan
PROSEDUR 3. Dokumentasikankan
a. Berapa jumlah ASI atau susu yang di habiskan
b. Reflek hisap dan menelan bayi

UNIT
Ruangan Bayi
TERKAIT
PENGENDALIAN
MENGHIDUPKAN INKUBATOR

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
RSEBK/KEP/SPO 0 1/ 1
01.05/07

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
06 NOVEMBER
2017
Suatu alat untuk memepertahankan suhu internal yang konstan
dengan menggunakan termostat
PENGERTIAN

1. Menjaga suhu bayi hangat dan stabil


2. Penghangat berkelanjutan dengan bayi berat badan lahir rendah
TUJUAN yang tidak dapat dilakukan kangaroo mothercare , untuk bayi
sakit berat : sepsis, gangguan napas berat
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat
a. Air steril
b. Inkubator
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mengisi reservoir incubator dengan air steril
PROSEDUR
c. Menyalakan incubator dengan menekan tombol On
d. Atur suhu incubator sesuai dengan umur dan berat badan
bayi, incubator dinyalakan 15 menit sebelum digunakan
e. Mencuci tangan
3. Dokumentasikan

UNIT Ruang Bayi


TERKAIT
Pemberian Vit K Pada Bayi Baru Lahir

Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :


0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Memberikan vitamin K melalui suntikan secara intra muscular pada


bayi baru lahir
PENGERTIAN

Untuk mencegah terjadina defisiensi vitamin K


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan Alat
a. Vit K ( Phitomenadion )
b. Spuit 1 cc
c. Kapas alkohol
d. Bak injeksi
e. Piala ginjal
f. hanscoon
2. Persiapan pasien
a. Memberi penjelasan ke orang tua bayi tindakan yang akan
PROSEDUR
dilakukan dan meminta inform concent
b. Letakkan bayi di infant warmer atau tempat yang rata
c. Membuka bedong dan pakaian bayi bagian bawah
3. Pelaksanaan
a. Mendekatkan alat ke pasien
b. Perawat mencuci tangan
c. Masukkan obat Vit K kedalam spuit 1 cc dengan dosis 1 mg
d. Pegang paha bayi sebelah kiri dengan menggunakan tangan
yang tidak dominan
PENG Pemberian Vit K Pada Bayi Baru Lahir ENDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

a. Ukur daerah yang akan di injeksi yaitu di bagian sepertiga


paha luar sebelah kiri (otot vastus lateralis)
b. Memakai hanscoon
c. Desinfeksi daerah yang akan di injeksi dengan kapas
alkohol
d. Suntikkan vitamin K dengan posisi jarum tegak lurus yaitu
dengan posisi 90 derajat
e. Aspirasi terlebih dahulu setelah jarum masuk, apakah ada
darah atau tidak jika tidak ada darah masukkan obat secara
perlahan dan hati – hati, jika ada darah cabut kembali dan
PROSEDUR ditusuk daerah lain
f. Setelah semua obat masuk jarum dicabut dan bekas
tusukannya tekan dengan kapas alcohol
g. Rapikan kembali pakaian bayi
h. Letakkan kembali bayi ke box bayi
i. Membuka hanscoon
j. Rapikan alat – alat
k. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan tindakan yang di lakukan

UNIT TERKAIT Ruangan Bayi


MEMANDIKAN BAYI SEHAT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membersihkan tubuh bayi dari segala kotoran yang menempel


pada tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan air hangat
PENGERTIAN

1. Membersikan kulit bayi dan menghilangkan bau badan


TUJUAN 2. Memberikan rasa nyaman
3. Membersihkan sekresi keringat bayi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Pakaian bersih bayi lengkap
b. Kapas basah dalam com
c. Kasa steril
d. Kasa basah dalam com
e. Catton bud
f. Kapas tampon
PROSEDUR
g. Sabun bayi
h. Sisir bayi
i. Handuk
j. waslap
k. Bak mandi berisi air hangat
l. Alas Mandi
MEMANDIKAN BAYI SEHAT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 3

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

m. Celemek
n. Tempat tidur/ box bayi yang sudah bersih dan aman
o. Tempat kain kotor
2. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
b. Memakai celemek
c. Bersihkan mulut bayi sesuai SPO
d. Bersihkan telinga bayi sesuai SPO, kemudian tutup telinga
bayi dengan kapas tampon
e. Bersihkan mata bayi sesuai SPO
f. Bersihkan bagian genetalia bayi sesuai SPO
g. Siapkan air hangat, tes kehangatan air dengan
memasukkan siku tangan ke dalam air
h. Letakkan alas mandi bayi
i. Buka pakaian bayi
j. Bersihkan wajah dengan air biasa tanpa menggunakan
PROSEDUR sabun
k. Basahi rambut bayi, cuci dengan sampo bayi, jika banyak
kotoran yang menempel pada rambut bayi gunakan sisir
untuk membersihkan, dengan menyisir pelan-pelan
l. Bersihkan bagian badan bayi dengan sabun bayi mulai dari
leher, dada, perut,, lengan, badan , kaki, dan sela-sela
tubuh bayi
m. Pegang bayi dengan aman, yaitu dengan jari di bawah
ketiak bayi, dan ibu jari di sekeliling bahu, sedangkan
tangan tangan yang lain memegang bokong bayi dan
tungkai bayi
n. Masukkan bayi secara perlahan ke dalam bak mandi, bilas
bagian depan bayi, gosok dari depan ke belakang, dan di
antara kedua kaki bayi.
o. Selanjutnya bayi di posisikan telungkup dengan tangan
menopang dada bayi, bersihkan leher belakang, tengkuk,
punggung, dan bokong bayi.
MEMANDIKAN BAYI SEHAT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
3/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

p. Angkat bayi dari air, keringkan bayi dengan menggunakan


handuk bayi.
q. Bungkus tali pusat bayi dengan kasa steril
r. Pakaikan pakaian bayi dan membedong bayi.
s. Letakkan bayi ke tempat tidur/box bayi yang sudah bersih
dan aman, sebelum di letakkan identifikasi terlebih dahulu
PROSEDUR sesuaikan identitas di gelang bayi dengan identitas yanga
ada di tempat tidur/box bayi
t. Bereskan dan bersihkan alat-alat yang di pakai
u. Mencuci tangan
3. Dokumentasikan tindakan keperawatan ke dalam catatan
keperawatan

UNIT
Ruangan Bayi
TERKAIT
MEMASANG ECG MONITORING

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Suatu cara pemasangan alat monitoring jantung, yang dipergunakan


PENGERTIAN untuk memonitor atau memantau dan merekam potensial listrik otot
jantung yang terlihat pada layar monitor ECG

1. Mengetahui perubahan – perubahan ECG selama pengobatan


2. Mengetahui adanya kelainan irama jantung ( aritmia ) sejak
dini
TUJUAN
3. Mengetahui adanya kekurangan oksigen atau kematian
jaringan otot jantung ( iskemik dan infark miocard )
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat :
a. 1 Alat Monitoring EKG siap pakai
b. 3 buah elektroda / 5 buah elektroda
c. Alkohol Swab
d. Alat cukur
2. Persiapan pasien:
a. Pastikan indentitas pasien benar dengan mencocokan Nama,
Tanggal Lahir pada gelang identitas pasien.
b. Menjelaskan kepada keluarga atau pasien tindakan yang
PROSEDUR akan dilakukan
3. Penatalaksanaan :
a. Beri salam dan panggil nama pasien
b. Perawat memperkenalkan diri
c. Perawat memberitahu tujuan tindakan kepada pasien dan
keluarga
d. Menghubungkan kabel monitor ECG ke sumber listrik (
apabila belum tersambung )
e. Perawat Mencuci tangan sesuai SPO PIRS
MEMASANG ECG MONITORING

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

f. Menghubungkan kabel monitor ECG ke sumber listrik (


apabila belum tersambung )
g. Perawat Mencuci tangan sesuai SPO PIRS
h. Menghidupkan monitoring EKG dengan menekan tombol
power
i. Mengatur posisi pasien ( pasien terlentang )
j. Perawat membuka baju pasien dan membersihkan area dada
pasien dan mencukur bulu didada bila ada.
k. Menempelkan elektroda pada dada pasien dan
menghubungkan chest lead ke elektroda ( Tiga Elektroda )
1) R ( right arm ) elektroda : terletak di dada kanan,
interkostalis 2
2) L ( left arm ) elektroda : terletak di dada kiri,
interkostalis 2
3) LL/N ( leaft leg ) elektroda : terletak di dada kiri
PROSEDUR interkostalis 5
l. Lima elektroda :
1) RA ( right arm ) elektroda : terletak di dada kanan,
interkostalis 2
2) LA ( left arm ) elektroda : terletak di dada kiri,
interkostalis 2
3) LL ( left leg ) elektroda : terletak di dada kiri
interkostalis 5
4) RL ( right leg ) elektroda : terletak dibagian kanan
interkostalis 5
5) V ( precordial ) elektroda : di atas dada
k. Pakaikan manset pada lengan tangan atas kiri atau kanan
l. Pakaikan SPO2 pada ibu jari
m. Perawat mengatur atau pengesetan size, Lead II dan alarm
pada monitor
MEMASANG ECG MONITORING

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 3/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

n. Pakaikan manset pada lengan tangan atas kiri atau kanan


o. Pakaikan SPO2 pada ibu jari
p. Perawat mengatur atau pengesetan size, Lead II dan alarm
pada monitor
q. Merapikan pasien
r. Merapikan alat-alat
s. Cuci tangan sesuai SPO PIRS
t. Catat tanggal dan jam pelaksanaan
PROSEDUR u. Observasi vital sign pasien baik subyektif maupun obyektif
dan catat pada catatan lembar Flowsheet ICU
v. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan dalam
bentuk SOAP
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Observasi pasien bila ada peningkatan atau penurunan HR,
Ganguan irama segera lakukan kolaborasi,
b. Lakukan EKG 12 Lead bila ada aritmia,
c. Ganti Elektroda setiap hari dan observasi iritasi

UNIT 1. NICU
TERKAIT 2. ICU
3. IGD
EKSTUBASI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Suatu tindakan pencabutan pipa endotracheal dari trachea


PENGERTIAN

1. Sebagai tahap akhir proses penyapihan dari ventilator


2. Pasien sudah tidak mengalami sumbatan (potensial
sumbatan jalan nafas)
TUJUAN
3. Supaya pasien dapat bernafas seperti semula
4. Supaya pasien dapat batuk dengan efektif dan dapat
mengeluarkan sputum sendiri
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Laringoscope
b. Set suction
c. O2 sungkup
d. CPAP
e. Peralatan lengkap untuk intubasi
f. Hanscoon
g. Piala ginjal
PROSEDUR 2. Persiapan pasien
a. Beritahu orang tua bayi atau keluarga untuk pengangkatan
pipa pernafasan dan meminta inform concent
3. Penatalaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memakai hanscoon
c. Lakukan penghisapan sekresi sampai bersih di jalan nafas
d. Lepaskan fiksasi tube
EKSTUBASI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

e. Tarik ETT secara perlahan – lahan


f. Lakukan penghisapan sekresi kembali di jalan napas
g. Pasang oksigen sungkup 5 l / m atau CPAP dengan FIO2
sesuai advis dokter
h. Satu jam kemudian periksa AGDA ulang sesuai advis dokter
PROSEDUR i. Merapikan alat
j. Mencuci tangan

4. Dokumentasika tidakan yang dilakukan dan vital sign seperti


nadi, suhu, pernafasan dan saturasi

UNIT NICU dan ICU


TERKAIT
PENERIMAAN PASIEN DI RUANGAN NICU

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Menerima pasien gawat / krisis dari IGD, VK ( Bayi baru lahir )


PENGERTIAN
atau luar rumah sakit untuk mendapatkan pengawasaan ketat

1. Dapat segera mendeteksi tanda-tanda yang membahayakan


2. Memberikan perawatan intensif pada klien yang mempunyai
indikasi untuk dirawat di ruang NICU dengan melakukan
TUJUAN monitoring EKG dan observasi ketat
3. Melakukan tindakan segera untuk mengatasi krisis/
kegawatan

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Incubator yang sudah di hangatkan
b. 1 buah selang oksigen dengan humidifier berisi aquadest
yang sudah disambung ke regulator oksigen
c. ECG monitoring dan 3 buah elektroda ECG
d. Saction
e. cateter suction ( baru ) no 06/08/10
PROSEDUR f. 1 buah pinset
g. 1 com berisi air steril untuk membilas cateter suction
h. Air viva dan 1 buah selang oksigen one way
i. ABN ( Alat bantu nafas ) seperti Ventilator dan NCPAP
yang siap pakai
j. Catatan perawatan NICU
k. Standart infuse dan infuse pump
PENERIMAAN PASIEN DI RUANGAN NICU

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

2. Pelaksanaan
a. Perawat IGD / VK menghubungi atau memberitahu ke perawat
NICU
b. Perawat di ruangan NICU menyiapkan incubator, EKG
monitoring, infuse pump, oksigen dan peralatan yang lain di
butuhkan
c. Perawat IGD / VK mengantar pasien sampai ke ruangan NICU
d. Perawat NICU memindahkan bayi ke incubator
e. Melakukan timbang terima pasien dengan perawat IGD / VK
PROSEDUR f. Perawat NICU menganjurkan keluarga untuk menunggu di
ruang tunggu yang telah tersedia
g. Membuka semua pakaian bayi hanya menggunakan popok
atau pampers dan memasang oksigen dan monitoring
h. Melakukan pengkajian dan asuhan keperawatan sesuai dengan
yang di butuhkan oleh pasien
i. Melakukan kolaborasi dengan dokter yang merawat
j. Memberi informasi kepada keluarga tentang keadaan pasien,
tata tertib menunggu klien dan perlengkapan yang harus
dibawa/disiapkan untuk kepentingan klien

UNIT TERKAIT NICU


PENGE
MEMBERSIHKAN MATA BAYI
NDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membersihkan mata bayi dari kotoran


PENGERTIAN

1. Menggangkat kotoran mata


TUJUAN 2. Member rasa nyaman

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Kapas yang sudah di gulung kecil
b. Kom kecil
c. Nierbeken
d. Air hangat
2. Pelaksanaan
a. Mendekatkan alat ke pasien
b. Perawat mencuci tangan
c. Basahi kapas dengan air hangat
PROSEDUR
d. Secara perlahan bersihkan mata bayi dengan kapas basah
dimulai dari daerah sudut mata bagian luar kearah sudut
mata bagian dalam ( kearah batang hidung )
e. Bersihkan mata yang lain dengan kapas yang baru, ulangi
tindakan sampai mata bersih
f. Bereskan alat-alat
g. Mencuci tangan

3. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT Ruangan Bayi
MENGUKUR PERNAFASAN BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Menghitung pernafasan bayi


PENGERTIAN

Untuk mendapatkan apakah ada kelainan atau kondisi yang tidak


TUJUAN baik di pernafasan bayi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat:
a. Jam tangan dengan jarum detik
b. Alat tulis dan kertas
2. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
b. Atur posisi bayi dengan posisi telentang
c. Biarkan bayi tenang dan jangan di sentuh
PROSEDUR d. Setelah bayi tenang amati dada, Amati irama, kedalaman
pernapasan, bunyi nafas
e. Hitung siklus pernafasan secara utuh (satu kali inspirasi
dan satu kali ekspirasi ) selama satu menit penuh
f. Rapikan kembali pakaian dan alat tenun
g. Perawat mencuci tangan
3. Dokumentasikan

UNIT TERKAIT Ruang Bayi


PENG MERUJUK PASIENENDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Proses mengalihkan penanganan pasien dari dokter satu ke dokter


lain di dalam maupun keluar Rumah Sakit, biasanya rujukan
dilaksanakan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan yang
PENGERTIAN kompetensinya tidak dimiliki oleh yang merujuk.
Rujukan ke fasilitas lain terutama bila pasien memerlukan
pelayanan dengan peralatan dan teknologi yang tidak dimiliki RS
Elisabeth Batam Kota
A. Meningkatkan mutu pelayanan di RS Elisabeth Batam Kota
TUJUAN
B. Tujuan Khusus : Tersedianya pedoman untuk merujuk pasien
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
A. Merujuk ke Rumah Sakit lain :
1. Petugas memberitahu kepada pasien dan atau keluarga
bahwa pasien perlu dirujuk
2. Dokter mengusahakan agar pasien dalam kondisi
memungkinkan untuk menempuh perjalanan ke tempat
yang dituju
3. Dokter menulis surat rujukan
4. Perawat menyiapkan set emergency yang dibutuhkan dan
alat transport yang sesuai
PROSEDUR 5. Dokter menetapkan bahwa pasien perlu didampingi oleh
petugas rumah sakit
6. Pasien dipindahkan ke alat transport
7. Pasien diberangkatkan
B. Merujuk ke dokter lain di dalam rumah sakit
1. Petugas memberitahu kepada pasien atau keluarga pasien
perlu di rujuk
2. Dokter membuat surat rujukan dalam dokumen rekam
medis
PENGENDALIAN
MERUJUK PASIEN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

3. Petugas menghubungi dokter yang dituju


PROSEDUR 4. Dokter penerima rujukan menindak lanjuti
5. DPJP pasien tersebut berpindah ke dokter yang dituju

A. NICU
B. Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT C. ICU
D. IGD
MENGOPERASIKAN INKUBATOR TRANSPORT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 1

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Incubator mobile yang dapat di pindah-pindah dengan mudah,yang


PENGERTIAN di gunakan ketika bayi sakit atau prematur di pindahkan

Menjaga suhu bayi hangat dan stabil


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. inkubator transport yang di dalamnya terdapat saluran
pemberian oksigen, Filter udara, Humidifier, Alat untuk cek
suhu (skin temperatur), Terdapat Tabung oksigen kecil,
Indikator batray, Pengatur alarm, Selang oksigen.
2. Pelaksanaan
a. Sambungkan kabel dengan sumber listrik
b. Nyalakan incubator dengan menekan tombol ON
PROSEDUR
c. Atur suhu incubator sesuai dengan umur dan berat badan
bayi, inkubator dinyalakan 15 menit sebelum digunakan
d. Siapkan selang oksigen dan pastikan tabung oksigen telah
terisi
e. Cek kembali suhu incubator untuk bayi aterm 32 derajat
Celsius dan untuk bayi premature 34 derajat Celsius
3. dokumentasikan

UNIT TERKAIT Ruangan Bayi


MENERIMA PASIEN BARU DI BAYI SEHAT

No. Revisi : Halaman :


0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Menerima bayi baru lahir dari kamar bersalin untuk di lakukan


PENGERTIAN perawatan di ruang bayi

Sebagai acuan untuk menerima bayi baru lahir di ruangan bayi


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Menerima pasien dengan ramah
2. Serah terima pasien dari ruangan bersalin
3. Memperkenalkan diri kepada keluarga pasien, dan
memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai
aturan berkunjung, obat yang akan di beri dan jadwal rawat
gabung dengan ibu dan lama hari rawat bayi sehat
4. Identifikasi pasien seperti nama, tanggal lahir dan no RM
PROSEDUR
5. Menghangatkan bayi di lampu penghangat/infant warmer
6. Cuci tangan
7. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir ( sesuai SPO )
8. Memberi inj vit k 1 mg im (sesuai SPO)
9. Merapikan pasien
10. Mengkonfirmasi data pasien ke peneriamaan pasien baru
masuk di computer
UNIT TERKAIT Ruangan Bayi
PENGE
NDA MERAWAT TALI PUSAT LIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


OPERASIONAL Direktur

Memberikan perawatan tali pusat pada bayi dimulai dari hari


PENGERTIAN pertama kelahiran sampai dengan tali pusat lepas ( puput)

Mencegah terjadinya infeksi dan untuk mempercepat tali pusat


TUJUAN puput

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Kasa steril dalam tempatnya
b. Piala ginjal
c. Handscoen
d. Com berisi air hangat
2. Pelaksanaan
a. Mendekatkan alat ke baby
b. Perawat mencuci tangan
c. Membuka popok bayi
PROSEDUR
d. Memakai handscoon
e. Membuka pembungkus tali pusat yang lama dan perhatikan
apakah ada tanda – tanda infeksi seperti berbau dan warna
kemerahan
f. Bersihkan sekeliling tali pusat dengan menggunakan kasa
yang sudah di basahi dengan air hangat
g. Keringkan tali pusat dengan kasa steril
h. Bungkus kembali tali pusat dengan kasa steril
PENGENDALIAN
MERAWAT TALI PUSAT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

i. Rapikan bayi dan memasang popok kembali


j. Rapikan alat-alat
k. Mencuci tangan
PROSEDUR l. Dokumentasikan:
 Keadaan tali pusat basah atau kering
 Tanda – tanda infeksi berbau atau tidak

UNIT Ruangan Bayi


TERKAIT
MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membersihkan mulut bayi dengan kain kasa steril yang sudah di basahi
dengan air hangat.
PENGERTIAN

1. Menjaga kebersihan mulut bayi

TUJUAN 2. Mencegah infeksi pada mulut


3. Meningkatkan reflex hisap bayi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Kasa steril
b. Kom berisi air hangat
c. Piala ginjal
d. Handscoen
e. Kain pengalas
2. Pelaksanaan
a. Mendekatkan alat-alat ke dekat bayi
PROSEDUR
b. Mencuci tangan
c. Memakai handscoen
d. Letakkan kain pengalas di bawah dagu dan leher bayi
e. Basahi kasa dengan air hangat
f. Gulungkan kasa di jari kelingking
g. Pegang kepala bayi dengan memberi posisi 300.

UNIT TERKAIT
IMUNISASI POLIO

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Memasukkan 2 tetes vaksin polio ke dalam mulut klien,terutama


PENGERTIAN sublinguan jika memungkinkan

Memberi kekebalan terhadap penyakit polio


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Vaccin polio
b. Dropper
c. Hanscoon
2. Persiapan pasien
a. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga
b. Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang
akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Buka penutup vial vaksin polio
PROSEDUR c. Ganti tutup vial dengan dropper
d. Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman (dipangku
untuk bayi) dengan kepala sedikit hiperekstensi
e. Buka mulut klien. Mulut bayi dapat dibuka dengan
menekan kedua pipi menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan non-dominan Anda
f. Dengan menggunkan tangan dominan, teteskan dua tetes
vaksin polio ke dalam mulut klien. Atur jarak dropper
dengan mulut bayi sekitar 5 cm
g. Cuci tangan
4. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dan dokumentasikan

1. Ruangan Bayi
UNIT TERKAIT 2. Poliklinik
MENYUSUKAN BAYI PADA IBU

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Cara memberikan ASI kepada bayi secara langsung oleh ibu bayi
dengan yang benar
PENGERTIAN

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi yang di butuhkan oleh bayi


TUJUAN 2. Meningkatkan kualitas hubungan antara ibu dan bayi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan Alat
a. Popok bersih
b. Alat tulis
c. Waslap
d. Air hangat
2. Persiapan pasien
a. Mengidentifikasi bayi yang akan diberi minum
b. Lingkungan: jaga privasi Mengidentifikasi bayi yang
akan diberi minum
c. Ibu bayi diminta untuk mencuci tangan sebelum dan
PROSEDUR
sesudah menyusui
d. kebersihan payudara ibu
3. Pelaksanaan
a. Perawat Mencuci tangan
b. Mengidentifikasi bayi yang akan disusukan pada klien
c. Mengantikan popok bayi bila bak/bab.
d. Mengantar bayi ke ibunya, menanyakan nama yang tertera
pada gelang bayi dan mencocokkan dengan gelang ibu
e. Menganjurkan ibu untuk mencuci tangannya
MENYUSUKAN BAYI PADA IBU

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

f. Menganjurkan untuk membersihkan puting susu dengan air


hangat
g. Menganjurkan klien pada posisi yang menyenangkan
h. Mengatur posisi bayi yaitu bayi di letakkan menghadap ke
dada ibu, lengan ibu pada belakang bahu bayi
i. Dekatkan badan bayi kebadan ibu
j. Anjurkan ibu untuk memegang payudara kanan dengan
tangan kiri atau sebaliknya ibu jari berada diatas putting
susu sedangkan keempat jari lainnya di bawah putting
k. Beri rangsangan kepada bayi untuk membuka mulut dengan
cara menyentuhkan putting susu pada pipi atau sudut mulut
bayi dan amati reflek hisap bayi
PROSEDUR l. Setelah selesai pada satu payudara lepaskan dengan
menggunakan jari kelingking ibu yang bersih, jari
dimasukkan kedalam sudut mulut bayi. Susui bayi dengan
dua payudara secara bergantian.
m. Sendawakan bayi dengan cara menyandarkan bayi di
pundak ibu lalu ditepuk – tepuk punggung bayi pelan - pelan
n. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya.
o. Mencuci tangan
4. Dokumentasikan
a. Catat jam minum dan jumlah minum
b. Catat respon bayi.sebelum dan sesudah menyusui
c. Keadaan umum bayi setelah minum: tampak tidur dengan
tenang.
UNIT TERKAIT Ruangan bayi dan Ruangan Nifas
MEMULANGKAN BAYI dengan IZIN DOKTER

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Pasien yang telah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang


PENGERTIAN telah dinyatakan sembuh oleh dokter dan tidak memerlukan
perawatan lagi dirumah sakit dan berobat jalan

TUJUAN Sebagai acuan memulangkan pasien dari ruang rawat inap

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Berkas yang akan di bawa pulang ( seperti kartu
imunisasi,resume pulang, dan hasil penunjang medis bila
ada )
b. Perincian pembebanan pulang
2. Pelaksanaan
a. Ada pernyataan dari dokter bahwa pasien sudah diijinkan
untuk pulang
b. Orang tua bayi diberitahu bahwa bayi sudah diijinkan
PROSEDUR
pulang oleh dokter dan meminta menyiapkan baju yang
akan dipakai untuk pulang
c. Menyiapkan perincian pembebanan pembiayaan dan surat –
surat yang di butuhkan antara lain : surat kontrol dan kartu
imunisasi
d. Kertas perincian pembebanan diatur kebagian administrasi
e. Menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi
kebagian kasir
MEMULANGKAN BAYI dengan IZIN DOKTER

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

f. Keluarga pasien menyerahkan bukti telah menyelesaikan


administrasi diserahkan kebagian perawat
g. Mencocokkan gelang bayi dengan gelang ibunya jika sudah
sesuai gunting gelang bayi
h. Ganti baju bayi
i. Memberikan penjelasan ke orang tua bayi tentang perawatan
bayi selanjutnya dirumah.
PROSEDUR
j. Meyerahkan surat – surat yang di butuhkan pasien seperti
kartu imunisasi dan surat kontrol
k. Tanda tangan serah terima bayi dengan orangtua bayi.
l. Mengantar pasien sampai ke kendaraan pasien
3. dokumentasikan

UNIT
Ruangan Bayi
TERKAIT
Pemasangan ventilator AVEA pada bayi

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Ventilator mekanik adalah alat yang digunakan untuk membantu


sebagian/seluruh fungsi pernafasan pasien yang mengalami gangguan
PENGERTIAN

1. Mempertahankan adekuasi dari ventilasi alveolar,pertukaran gas


dengan tepat menjaga udara keluar masuk paru-paru melalui
perubahan tekanan jalan nafas
2. Medistribusikan sejumlah konsentrasi oksigen pada pasien
sakit/terinjuri
3. Membantu ventilasai mekanis pada pasien yang mengalami henti
TUJUAN
nafas/distress pernfasan
4. Mengurangi kerja pernafasan pada pasien sakit/terinjuri berat
5. Menghindari penggunaan alat bantu nafas(ambu)secara terus-
menerus pada saat mentransportasikan pasien membutuhkan bantuan
ventilator.

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Mesin ventilator
b. Air viva ( ambu Bag )
c. Oksigen sentral
d. Mesin saction
e. Kopresor air atau udara tekan
PROSEDUR f. Sirkut ventilator pastikan sudah terpasang dengan baik
g. Humidifier yang siap pakai, isi chamber dengan aqua bidest
h. Set intubasi
2. Pelaksaan
1. Meminta inform concent ke orang tua bayi dan menjelaskan
prosedur tindakan yang akan di lakukan
2. Sambungkan selang oksigen ke sumber oksigen
Pemasangan ventilator AVEA pada bayi

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

3. Hidupkan kompresor dan pastikan nilai tekanan yang sama


dengan oksigen di sarankan tekanan gas 3 – 4 bar di setting air /
oksigen 50 – 55 psi
4. Sambungkan kabel cort mesin ke instalasi listrik
5. Hidupkan humidifier 10 menit sebelum ventilator di digunakan
6. Hidupkan mesin ventilator AVEA dengan menekan tombol power
7. Setelah itu akan tampil dilayar New Pattien atau resume Recurrent
8. Tekan New Pattein untuk pasien baru kemudian pilih Pattien
Accept
9. Kalibrasi terlebih dahulu untuk memastikan mesin tidak ada
masalah pada saat digunakan, Caranya : Tekan tombol EST pilih
continue jika semuanya sudah PASSED berarti mesin sudah OK
10. ACC di off kan jika masih mode control dan di ON kan bila
PROSEDUR pasien sudah mode SIMV, PSV
11. Isi diameter dan panjang ETT yang di gunakan
12. Tekan tombol acctiv on jika menggunakan humudifier
13. Pt weight ( berat badan pasien ) wajib di isi sesuai BB pasien,
Identification ( nama pasien )
14. Tekan set up accept, Akan keluar menu awal mode ventilation
TCPL lalu pilih Modus ventilatror sesuai instruksi dokter yang
merawat
15. Hubungkan Y piece ke ETT
16. Piksasikan
17. Rapikan pasien dan alat-alat
18. Cuci tangan

3. Dokumentasikan tindakan yang di lakukan


UNIT NICU
TERKAIT
MENAMBAHKAN OBAT KEDALAM BOTOL INFUS

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Cara pemberian obat intravena dengan menambahkan kedalam


botol infuse kemudian obat diinfuskan secara lambat.
PENGERTIAN

Agar pemberian obat intravena lebih aman


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Botol cairan infuse
b. Label untuk menempel pada botol
c. Kapas alcohol
d. Siapkan obat dalam spuit
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Identifikasi klien dengan cara yang benar
PROSEDUR c. Tambahkan obat pada botol larutan infuse
d. Chek volume dalam botol tepat
e. Tutup klem infuse
f. Bersihkan tempat tusukan dengan kapas alcohol
g. Tusukan jarum dalam port, masukkan obat
h. Angkat botol dan putar untuk mencampurkan
i. Gantung kembali botol, buka klem dan atur kembali tetesan
j. Tempelkan label pada botol infuse banyaknya obat yang
ditambahkan

UNIT TERKAIT Ruang Bayi


PROSEDUR AIR VIVA (AMBUBAG)

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Suatu alat ambu bag untuk memompakan oksigen ke pasien melalui


PENGERTIAN
ETT/facemask

1. Membantu memberikan oksigen dengan adekuat


TUJUAN 2. Memberikan oksigen konsentrasi tinggi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persipan alat:
a. Ambubag / airviva
b. 1 Selang O2 one way
c. 1 Gudel/oropharygeal sesuai ukuran
d. Facemask bila pasien tidak menggunakan ETT/TT
e. Oksigen sentral/tabung
2. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat mengidentifikasi pasien dengn mencocokkan nama
tanggal lahir pada gelang identitas
b. Perawat memberitahu kepada keluarga/pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR c. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
d. Perawat memakai sarung tangan
e. Perawat mendekatkan alat kedekat pasien
f. Perawat menghubungkan selang O2 one way ke tabung O2
g. Perawat memasang gudel, bila belum memakai ETT
h. Perawat memberi oksigen antara 10-15 liter
i. Perawat memompakan O2 sesuai irama nafas 15-20x/menit
(saat inspirasi)
j. Perawat menyambungkan tube yang terpasang ke ventilator
bila pasien tidak mampu bernafas
PROSEDUR AIR VIVA (AMBUBAG)

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

k. Perawat merapikan pasien dan alat-alat


l. Perawat mencuci tangan sesuai SPO PPIRS
m. Perawat mendokumentasikan hasil tindakan
3. Hal hal yang perlu diperhatikan:
PROSEDUR a. Ambubag di lap dan dimasukkan kekotak (ketempatnya)
b. Selang O2 one way selalu ada dikotak
c. Konektor airviva selalu diganti dengan yang baru dan selalu
dalam kotak

1. NICU
UNIT 2. IGD
TERKAIT 3. ICU
4. Unit Rawat Inap
PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan


suhu tubuh yang disebabkan oleh suatu proses extra kranium.
PENGERTIAN

1) Mencegah terjadinya kejang berulang


TUJUAN 2) Meminimalisir cidera akibat kejang

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1) Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
Mengatur posisi pasien (cegah pasien terbentur dengan benda-
benda sekitar)
2) Berikan oksigen
PROSEDUR 3) Memasang sudip lidah/spatel jika diperlukan
4) Memasang infus
5) Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
6) Mengukur tanda-tanda vital
1. NICU
2. IGD
UNIT TERKAIT
3. ICU
4. Unit Rawat Inap
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Kegiatan pengkajian fisik yang di lakukan bidan atau perawat


PENGERTIAN terhadap bayi baru lahir

1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan


normal atau abnormal
TUJUAN
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau
abnormal
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan Alat:
a. Infant warmer
b. Thermometer
c. Stetoskop
d. Jam tangan
e. Timbangan bayi
f. Pita ukur
g. Handscoon
2. Persiapan pasien:
a. Memberi penjelasan prosedur yang akan dilakukan ke orang
tua bayi
b. Meletakkan bayi di infant warmer untuk menjaga kehangatan
bayi
c. Membuka seluruh pakaian bayi
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan dan memakai hanscoon
b. Melakukan observasi keseluruhan tubuh bayi : postur,
ekstremitas termasuk kondisi kulit, warna kulit, adanya
kelainan pada kulit, pergerakan bayi, tanda lahir dan verniks
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

c. Mengukurtanda-tanda vital: pernafasan,suhu, nadi


d. Kaji kepala : bentuk, adanya benjolan, mengukur lingkar
kepala dengan pita ukur
e. Kaji muka : simetris atau tidak
f. Kaji telinga : bentuk dan lokasi
g. Kaji mata : simetris, kebersihan kelopak mata, pupil,
strabismus, reflex terhadap cahaya
h. Kaji hidung : simetris, lubang hidung, cuping hidung, adanya
hilia dan reflex bersin
i. Kaji mulut : kebersihan, pergerakan lidah, adanya kelainan
pada bibir/palatum (labio platoskizis), reflex mengisap
j. Kaji leher dan dada : panjang leher, clavicula, lingkar dada,
pergerakan dada, kesimetrisan putting susu, bunyi nafas,
bunyi jantung, reflex tonic neck
k. Kaji abdomen : peristaltic usus, kondisi talipusat, perdarahan
PROSEDUR talipusat, lingkar abdomen
l. Kaji genitalia : perempuan ( labia mayora, labia minora,
klitoris dan pengeluaran)
Laki-laki : turunnya testis jumlah testis, kondisi penis,
scrotum
Anus : suhu tubuh, adanya kelainan ( atresia ani)
m. Kaji ekstremitas atas dan bawah : pergerakan normal,
simetris/tidak, jumlahjari, reflex babin sky, reflex
menggenggam, reflex peres
n. Menimbang berat badan dan panjang badan
o. Rapikan alat-alat
p. Membuka hanscoon dan mencuci tangan

4. Dokumentasi

UNIT 1. Ruangan Bayi


TERKAIT 2. VK
MEMBERIKAN VAKSIN HEPATITIS B-0

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Suatu tindakan pemberian vaksin hepatitip B pada bayi baru lahir


PENGERTIAN
usia 0-7 hari.

Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang di


TUJUAN sebabkan oleh virus hepatitis B

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Bak injeksi berisi Vaccin Hepatitis B
b. Handscoen
c. Kapas alkohol
d. Nierbeken
2. Persiapan pasien
a. Memberitahu orang tua bayi bahwa bayinya akan diberikan
vaksin Hepatitis B dengan cara di suntik / injeksi
b. Meminta inform concent
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
PROSEDUR
b. Letakkan bayi di atas infant warmer dengan posisi
terlentang
c. Membuka bedong bayi dan pakaian bayi bagian bawah
d. Memakai handscoon
e. Buka bungkus vaksin hepatitis B dari kemasan, dorong dan
tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam port, jarak
antara penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa ada
klik
f. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan menggunakan
tangan yang tidak dominan
MEMBERIKAN VAKSIN HEPATITIS B-0

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

g. Ukur daerah yang akan di injeksi di bagian sepertiga paha


luar sebelah kanan.
h. Desinfeksi daerah yang akan di injeksi dengan kapas
alkohol
i. Pegang vaksin pada port dan injeksikan dengan sudut jarum
900
j. Tekan reservoir ( gelembung vaksin) untuk mengeluarkan
PROSEDUR vaksin setelah reservoir kempes dan semua obat masuk,
cabut jarum perlahan-lahan, kemudian dep dengan kapas
alkohol.
k. Rapikan pasien
l. Bereskan alat-alat
m. Mencuci tangan
4. Dokumentasikan, lokasi pemberian injeksi, jam pemberian, dan
jenis obat atau vaksin yang di berikan

UNIT TERKAIT Ruangan Bayi


ASISTEN PEMASANGAN ETT PADA BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Tindakan memasukan selang ETT ( Endotracheal Tube ) ke dalam trachea


PENGERTIAN melalui mulut.

1. Membebaskan jalan napas


2. Untuk pemberian pernapasan mekanis
TUJUAN
3. Untuk mempermudah penghisapan secret
4. Mempertahankan ventilasi dan sirkulasi
KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017
1. Persiapan alat
a. Selang ETT berdasarkan berat badan bayi
Untuk bayi dengan BB 1 – 2 kg no 2,5 - 3,0
Untuk bayi dengan BB 2 – 3 kg no 3,0 – 3,5
Untuk bayi dengan berat badan > 3 kg no 3,5 – 4,0
b. Infan warmer
c. oksigen
d. selang oksigen conecting ( one way )
e. Stetoscope
PROSEDUR f. Bag-valve-mask ( ambu bag )
g. Laryngoscope gagang lurus
h. Plester / hypapix untuk fiksasi
i. Alat saction dan kateter saction no 6 / 8 / 10
j. Sarung tangan steril
k. Bedong 1 buah
l. Oksimetri ( SPO2 )
ASISTEN PEMASANGAN ETT PADA BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

2. Persiapan Pasien
a. Menjelaskan kepada orang tua bayi dan keluarga bayi
tentang tindakan dan tujuan prosedur yang akan dilakukan
dan meminta inform consent
b. Hidupkan infant warmer agar hangat
c. Memasang oksimetri di salah satu extrimitas bayi
d. Letakkan bayi di infant warmer atau inkubator dengan posisi
kepala extensi ( letakkan bedong yang sudah di gulung di
bawah bahu bayi )
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dan memakai hanscoon
b. Membersihkan jalan napas dari sekret
e. Sambungkan daun laryngoskop pada pemegangnya, dan
PROSEDUR periksa terangnya lampu.
f. Lakukan pra-oksigenasi dengan ventilasi masker selama 2-
5 detik
g. Membantu dokter memakai sarung tangan
h. Memberikan laringoscope kepada dokter
i. Membuka ETT dari bungkusnya
j. Jika ETT sudah masuk fiksasi ETT dengan plaster / hypapix
k. Menyambungkan ETT ke ventilator yang sudah disetting
l. Merapikan alat
m. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan

UNIT NICU
TERKAIT
MEMANDIKAN BAYI DI INKUBATOR

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

PENGERTIAN Membersihkan tubuh bayi di dalam inkubator

1. Membersihkan bayi dari kotoran


TUJUAN 2. Memberi rasa nyaman pada bayi
3. Mencegah trauma pada bayi yang berpenyakit khusus

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


A. Persiapan alat:
1. Dua buah handuk untuk bagian atas dan bawah
2. Dua buah kom mandi untuk bagian atas dan bawah
3. Tiga buah wash lap (1 untuk sabun, 1 untuk bagian atas, 1
untuk bagian bawah)
4. Air hangat
5. Sabun mandi
6. Alat tenun tempat tidur k/p
7. Tempat alat tenun kotor
8. Kasa steril
PROSEDUR 9. Kapas basah
10. Kom
11. Sisir
12. Cooton bud

B. Pelaksanaan
1. Bersihkan mata dengan menggunakan kapas basah,
bersihkan telinga dengan menggunakan cooton bud dan
bersihkan mulut dengan menggunakan kasa yang di basahi
dengan air hangat
MEMANDIKAN BAYI DI INKUBATOR

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Ditetapkan,
Tanggal Terbit : Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

2. Bersihkan wajah dengan air biasa tanpa menggunakan sabun


3. Lap kepala dan leher dengan washlap sabun dengan arah
dari bagian dalam keluar.
4. Bersihkan daerah kepala, telinga, leher dengan waslap atas
kemudian keringkan dengan handuk atas
5. Bentangkan handuk atas memanjang di bawah lengan kanan
dan handuk bawah di sisi kiri lengan sedemikian rupa
sehingga menutup bagian depan klien.
6. Bersihkan lengan dan ketiak dengan arah dari ujung ke
pangkal axilla. Angkat lengan ke atas sewaktu
membersihkan area axila. Sabuni terlebih dahulu dengan
bagian pasien yang jauh dari perawat dan sewaktu membilas
dahulukan lengan klien yang dekat perawat, kemudian
keringkan.
7. Bersihkan dada dan perut kemudian keringkan dengan
handuk atas
PROSEDUR 8. Bersihkan tungkai dari arah mata kaki kearah, paha,
kemudian keringkan dengan handuk bawah,
9. Letakkan handuk bawah melintang dibawah bokong
sebagian menutupi bokong dan sebagian menutupi bagian
depan.
10. Bersihkan daerah genitalia dengan wash lap bawah.
Perempuan : Buka daerah labia, bersihkan dengan arah dari
orifisium uretra ke arah anus.
Laki – laki : Buka prepusium dan bersihkan dengan arah
melingkar dari ujung ke pangkal.
11. Terakhir cuci bagian anus dengan arah dari perineum ke
anus dengan menggunakan wash lap bawah.
12. Kenakan pakaian klien dan rapikan tempat tidur.
13. Beri posisi yang menyenangkan dan nyaman untuk pasien.
14. Bereskan alat-alat dan perawat mencuci tangan
15. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT NICU
MEMBERI MINUM BAYI DENGAN DOT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

PENGERTIAN Memberikan nutrisi kepada bayi melalui botol susu

Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi bagi ibu yang tidak dapat


TUJUAN
menyusui karena penyakit tertentu seperti CA mamae

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan Alat
a. Susu formula / ASI
b. Botol susu
c. Alas minum
2. Persiapan pasien
Identifikasi bayi yang akan di beri minum susu
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mengisi botol susu dengan susu / ASI sesuai jumlah yang
PROSEDUR di perlukan
c. Memasang dot pada botol susu
d. Memeriksa panasnya susu / ASI dengan punggung tangan
perawat
e. Mendinginkan atau memanaskan susu ASI jika terlalu
panas/dingin.
f. Mengangkat bayi dari box
g. Menggendong bayi dengan memberi posisi setengah duduk
h. Memasangkan alas minum untuk tetesan susu
MEMBERI MINUM BAYI DENGAN DOT

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

i. Memberi minum bayi dengan dot


j. Setelah bayi selesai minum susu / ASI, sendawakan bayi
k. Membaringkan bayi ke tempat tidur
l. Merapikan alat – alat
PROSEDUR
4. Evaluasi respon bayi : regurgitasi dan muntah
5. Dokumentasikan
a. Catat jumlah intake yang telah masuk
b. Catat jumlah dan jenis susu
Ruangan bayi
UNIT
TERKAIT
MENGGUNAKAN LAMPU TERAPI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Sinar flourescent yang digunakan untuk memecah bilirubin agar


PENGERTIAN dapat masuk ke dalam subcutaneous (kulit) sehingga dapat
diekskresikan ke dalam urine dan feaces

TUJUAN Menurunkan kadar bilirubin pada bayi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Thermometer
b. Penutup mata / kaca mata foto terapi
c. Blue Light / lampu terapi
d. Celana blue light atau pampers
e. Box bayi yang siap pakai
2. Persiapan pasien
a. Memberi penjelasan kepada orang tua bayi tindakan yang
akan dilakukan dan meminta inform consent
b. Mengukur suhu bayi jika suhu normal bayi di lamputerapi
3. Pelaksanaan
PROSEDUR a. Mencuci tangan
b. Periksa keadaan lampu terapi
c. Siapkan box bayi dan tutup lampu terapi dengan
menggunakan kelambu lampu terapi
d. Membuka pakaian bayi, ganti dengan celana fototerapi atau
pampers bayi
e. Menutup mata bayi dengan penutup mata atau kaca mata
foto terapi, kemudian difiksasi.
f. Menutup kaki dengan kaus kaki dan tangan dengan sarung
tangan
MENGGUNAKAN LAMPU TERAPI

Nomor Dokumen : No. Revisi : Halaman :


2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

g. Membaringkan bayi di dalam box untuk disinar


h. Jaga jarak antara bayi dengan sinar lebih kurang 40-60 cm,
dan usahakan agar sinar tidak terpapar bayi lain
i. Menyalakan lampu dengan menekan tombol ON
PROSEDUR j. Ubah posisi bayi setiap 4 atau 6 jam
k. Membereskan alat
l. Mencuci tangan
4. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dan jam mulai lampu
terapi
UNIT
TERKAIT Ruangan Bayi
MEMBERSIHKAN TELINGA BAYINDALIAN

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Membersihkan telinga bayi dari kotoran dengan menggunakan


PENGERTIAN
cotton bath

1. Menjaga kebersihan telinga bayi


TUJUAN 2. Mencegah infeksi pada telinga

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Cotton bath
b. Piala ginjal
c. Air hangat atau baby oil
2. Persiapan pasien
Miringkan bayi dengan telinga yang akan dibersihkan berada di
atas
3. Pelaksanaan
a. Mendekatkan alat
b. Mencuci tangan
PROSEDUR c. Menyiapkan bayi
d. Tarik sedikit daun telinga kearah atas (posisi menjewer)
Bersihkan telinga bayi dari luar daun telinga searah jarum
jam,kemudian ganti cotton bath yang baru dan bersihkan
kembali telinga bayi bagian dalam,begitu juga dengan
telinga sebaliknya, Jangan memasukkan cotton bath terlalu
dalam
e. Bereskan alat-alat
f. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan
UNIT TERKAIT Ruangan Bayi
PIJAT BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 4

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Melakukan pemijatan pada bayi


PENGERTIAN

1. Meningkatkan berat badan bayi


2. Meningkatkan pertumbuhan
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
TUJUAN 4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih
lelap
5. Membina kasih sayang orangtua dengan anak

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Baby oil
b. Alas Kasur tipis / Handuk
2. Persiapan pasien
a. Ruang untuk memijat usahan hangat dan tidak pengap
b. Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar
c. Baringkan bayi di atas kain yang lembut,rata dan bersih
d. Lepaskan baju dan popok bayi
3. Pelaksanaan
PROSEDUR a. Mencuci tangan
b. Tuangkan baby oil ke telapak tangan, usap beberapa kali
supaya telapak tangan menjadi hangat, sebelum memijat
mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya
sambil mengajak bicara
c. Pijat bagian muka
a) Tekan jari-jari pada tengah kening bayi turunkan ke
pelipis dan pipi
b) Gunakan kedua ibu jari dari hidung bayi kearah pipi
PIJAT BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
2/ 4

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

c) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya,


tarik sehingga bayi seolah tersenyum
d) Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah kesamping
seolah membuat bayi tersenyum dan pijat kedaerah
belakang telinga
d. Pijat bagian dada
a) Letakkan kedua tangan di tengah dada bayi, gerakkan
keatas lalu kesisi dan kembali ketengah tanpa
mengangkat tangan seperti membentuk hati.
b) Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak
tangan kearah bahu maju mundur
e. Pijat tangan
PROSEDUR
a) Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan
seperti memegang pemukul softball, dengan gerakkan
memeras lembut, pijat tangan bayi dan bahu
kepergelangannya dengan irama perlahan
b) Lakukan gerakkan sebaliknya, memeras lembut tangan
dari arah pergelangan tangan kepangkal lengan bayi
dengan irama perlahan
c) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakkan memutar
d) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh
permukaan telapak tangan dan punggung tangan
e) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat
pergerakkan seperti menggulun
PIJAT BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 3/ 4

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

f. Pijat bagian perut


a) Jangan memijat diatas tulang rusuk atau ulu hati
b) Lakukan gerakkan memijat diatas perut seperti
mengayuh sepeda dari atas kebawah perut
c) Angkat kedua kaki bayi dan letakkan lututnya perlahan-
lahan kearah perut
d) Buat gerakkan melingkar dengan kedua tangan secara
bergantian , searah jarum jam dimulai dari sebelah
kanan perawat
e) Gerakkan I LOVE U pemijatan “I LOVE U” terdiri dari
3 gerakkan:
PROSEDUR 1) “I” pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut
dengan menggunakan jari-jari tengah kanan perawat
membentuk huruf “I”
2) “LOVE” membentuk huruf “L” terbalik, pijatlah
dari sebelah kanan kesebelah kiri perut bayi
kemudian dari atas kebawah perut
3) “U” gerakkan memijat membentuk huruf “U” terbalik,
pijatlah dari kanan atas kebawah, keatas kemudian kekiri,
kebawah dan berakhir diperut kiri
4) Rasakan gelembung angina dengan jemari dan
dorong searah jarum jam untuk mengakhiri pijatan
PIJAT BAYI

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 4/ 4

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

g. Pijat bagian kaki


a) Peganglah kaki bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang pemukul softball, dengan gerakkan memeras
lembut, pijat kaki bayi dan bahu kepergelangannya
dengan irama perlahan
b) Lakukan gerakkan sebaliknya, memeras lembut kaki dari
arah pergelangan tangan kepangkal kaki bayi dengan
irama perlahan
c) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakkan memutar
d) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh
permukaan telapak kaki dan punggung kaki Gunakan
kedua telapak kaki untuk membuat pergerakkan seperti
menggulung
h. Pijat bagian punggung
a) Tengkurapkan bayi diatas bantalan lembut (paha ibu jika
PROSEDUR
dirumah)
b) Pijat dengan gerakkan maju mundur, menggunakan
kedua telapak tangan disepanjang punggung bayi
c) Luncurkan salah satu telapak tangan perawat dari leher
sampai kepantat bayi dengan sedikit tekanan
d) Dengan jari-jari perawat, buatlah gerakkan melingkar
terutama pada otot disebelah tulang punggung
e) Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher
kekaki untuk mengakhiri pijatan

4. Pakaikan baju bayi


5. Rapikan alat
6. Mencuci tangan
7. Dokumentasikan

UNIT
Ruang Bayi
TERKAIT

PENGIRIMAN PASIEN KE RUANG JENAZAH


Nomor Dokumen :

No. Revisi : Halaman :


0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

PENGERTIAN Merupakan kegiatan pengiriman jenazah ke ruang jenajah

Agar pengiriman pasien ke ruang jenazah dapat berjalan secara


TUJUAN efektif dan efisien

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Perawat membuat surat ijin membawa mayat
2. Setelah perawat memandikan /memakaikan pakaian
3. perawat mengurus administrasi ,dan mengurus untuk
pemulasaran jenajah dan mobil ambulans yang akan dipakai
untuk membawa jenajah.
4. keluarga dianjurkan menyelesaikan administrasi ke bagian
PROSEDUR kasir
5. Perawat menelpon satpam membawa kereta jenazah
6. Perawat dan satpam membawa jenazah ke ruang jenazah
untuk diformalin dikamar jenazah
7. bila tidak di formalin jenazah langsung diserahkan kepada
keluarga untuk di bawa pulang .

1. NICU
2. IGD
3. ICU
UNIT 4. Rawat Inap
TERKAIT 5. SATPAM (Petugas keamanan RSE Batam Kota)
6. Ruang jenazah
7. Kasir
KALIBRASI INFUS PUMP SK 600 II

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai


pertunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
PENGERTIAN terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan /atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi

Untuk menentukan devisiasi dan kebenaran konvensional nilai


TUJUAN penunjukan alat ukur

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan alat
a. Infus pump
b. Set infus dan cairannya
c. Standart infus
d. Pada saat mengkalibrasi infus pump pastikan selang infus
tidak tersambung ke pasien
2. Hidupkan infus dan tekan tombol POWER
PROSEDUR 3. Tekan tombol STOP dan SELECT secara bersamaan
4. Pilih menu ACCURACI CALIBRATION
5. Tentukan RATE (Biar cepat rate buat 600 ml/h)
6. Setelah selesai kalibrasi tekan OK
7. Tekan tombol SET
8. Kembali ke menu awal
9. Setelah selesai mengkalibrasi sambungkan kembali selang
infus ke pasien dan berikan cairan sesuai kebutuhan pasien
1. Ruangan bayi
UNIT 2. ICU
TERKAIT 3. IGD
4. Rawat inap
MEMBERIKAN NUTRISI MELALUI ORAL GASTRIC
TUBE ( OGT )

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Pemenuhan kebutuhan nutrisi kepada bayi / neonatus karena


PENGERTIAN
ketidak mampuan secara oral atau pun karena pernafasan cepat

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi secra adekuat


TUJUAN
2. Mencegah terjadinya aspirasi

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Persiapan Alat
a. susu hangat jumlah sesuai pesanan medic
b. Air putih
c. Gelas ukur / botol susu
d. Spuit 5 / 10 / 20 cc ( sesuai kebutuhan )
e. Stetoskop
f. Nierbeken
g. Gelas berisi air hangat
2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan pemberian makanan melalui pipa OGT pada
orang tua bayi
b. Memberi posisi semi fowler kepala dan dada lebih tinggi
PROSEDUR 3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan
b. Menyiapkan spuit yang akan di gunakan
c. Menghangatkan ASI sampai sesuai suhu ruangan jika tidak
ada ASI siapkan susu formula
d. Sebelum pemberian susu kaji kepatenan posisi OGT, caranya :
a) Aspirasi isi residu, bila jumlahnya lebih dari ¼ jumlah
cairan sebelumnya tunda ½ - 1 jam kemudian kaji
karakteristik cairan yang keluar.
MEMBERIKAN NUTRISI MELALUI ORAL GASTRIC
TUBE ( OGT )

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

b) Masukan 1-2 cc udara ke dalam NGT dan auskultasi suara


di regio epigastrik dengan menggunakan stetoskop
kemudian aspirasi kembali
e. Melepaskan plunger dari spuit
f. Mengklem pipa OGT dan menghubungkan pipa OGT dengan
spuit sesuai kebutuhan
g. Menuangkan susu ke dalam spuit, jika perlu pada awal aliran,
berikan tekanan sedikit dengan plunger
h. Biarkan susu mengalir melalui pipa OGT tanpa ada tekanan
i. Membilas dengan air putih cukup sampai selang bersih saja
PROSEDUR j. Mengklem pipa NGT dan melepaskan spuit dari selang
Kemudian menutup segera pipa OGT
k. Sendawakan bayi
l. Merapikan alat-alat
m. Mencuci tangan

4. Dokumentasikan
a. Catat jumlah, jenis, dan waktu pemberian ASI / susu
formula
b. Catat jumlah dan jenis cairan lambung / isi residu

1. NICU
UNIT 2. RAWAT INAP
TERKAIT
3. IGD
INFUS PUMP SK - 600 II

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

Suatu alat untuk memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam


PENGERTIAN pembuluh darah vena dalam jumlah waktu tertentu dengan
menggunakan pompa infus set

Sebagai acuan dalam pemberian cairan atau obat melalui infus


TUJUAN pump

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017

1. Persiapan alat
a. Infus pump lengkap dengan kabel konektor listrik
b. Standart infus
c. Infuse dan cairan infuse
2. Pasang infus pump ke standart infus pastikan kuat lengket ke
standart infus dan tidak mudah jatuh
3. Sambungkan kabel konector ke sumber arus listrik
4. Buka handle sebelah kiri bawah untuk membuka pintu infus
pump
5. Masukkan selang infus tepat pada port entry ( karet ) kedalam
infus pump dan tutup kembali handle infus pump
PROSEDUR 6. Tekan tombol power untuk mengaktifkan alat
7. Lihat tampilan pada layar infus pump ada pilihan no atau yes.
Pilih no jika untuk pasien baru dan tidak menginginkan
parameter sebelumnya, tekan yes jika menginginkan parameter
sebelumnya
8. Tekan rate lalu ok masukkan angka yang diinginkan sesuai
kebutuhan pasien lalu ok. Tekan VTBI ( volume ) lalu ok
masukkan angka yang dibutuhkan pasien lalu ok
catatan : Tekan tombol select untuk mengubah satuan misalnya
dari 0,1 ke 1 atau ke 10 atau ke 100 atau ke 1000
INFUS PUMP SK - 600 II

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

9. Tekan Start untuk mengaktifkan aliran cairan atau obat


10. Tekan tombol stop untuk menghentikan aliran infus dan tekan
PROSEDUR
tombol power untuk mematikan alat
dokumentasikan
1. NICU
UNIT 2. ICU
TERKAIT 3. Rawat inap
PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN MONITORING
MINDRAY

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 1/ 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

PENGERTIAN Cara perawat menggunakan dan memelihara monitoring mindray

1. Untuk memonitoring keadaan pasien secara kontiniu


TUJUAN 2. Terpeliharanya fungsi alat monitoring mindray

KEBIJAKAN SK Direktur No: 133/DIR-RSEBK/BTM/SK/XI/2017


1. Penggunaan :
a. Menyambungkan cok stok kontak monitoring mindray ke
aliran listrik
b. Memasang manset ke tangan ataupun ke kaki
c. Memasang saturasi oksigen ,EKG,suhu dan mengatur grafik
pernapasan dari EKG lalu menyambungkan kabel ke
monitoring mindray
d. menekan tombol control power ON
e. Setelah seleesai pemakaian menekan tombol OFF dan
membuka setiap kabel yang terpasang dan digulung atau
PROSEDUR digantungkan di tempat yang tersedia .
f. Merapikan alat kembali
2. Pemeliharaan :
Monitoring mindray dibersihkan dan diletakkan kembali
ketempatnya sesudah digunakan
3. Perbaikan :
a. Memasukkan ke komputer bila ada monitoring mindray
yang rusak
b. Koordinasi Penunjang memberitahu tehnisi tentang
perbaikan monitoring mindray Yang rusak
c. Tehnisi memperbaiki Monitoring mindray
PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN MONITORING
MINDRAY

Nomor Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
0 2/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Direktur
OPERASIONAL

1. NICU
UNIT 2. ICU
TERKAIT 3. IGD
4. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai