Anda di halaman 1dari 36

Outline

Anemia dan
Anemia: general Produktifitas Kerja: Anemia terkait
description Findings from paparan kerja
previous research

Iron Deficiency Penanggulangan


– Physical anemia pada
Performance naker
Iron Turn Over
Tahap Anemia Gizi Besi
Status Zat Besi
normal Depleted Iron Iron
stores deficient deficiency
erythropoiesis anaemia

Iron stores
Red cells

Tissue iron normal depleted absent absent


Serum ferritin normal   
Serumtransferrin receptor normal   
Serum iron normal normal  
Transferrin saturation normal normal  
Free erythrocyte protopotphyrin normal normal  
Haemoglobin normal normal normal 
Stages of Iron Deficiency
Zat Besi dan Produksi Energi

Source: Haas&Brownlie 2001


WHO cut off point values
Anemia
- laki-laki dewasa : < 13 g/dl

- perempuan dewasa : < 12 g/dl

- wanita hamil : < 11 g/dl


Zat Besi dalam Tubuh

• Kira-kira 73% zat besi dalam tubuh terdapat pada


haemoglobin sel darah merah dan protein otot (myoglobin)
• 12% zat besi dalam bentuk simpanan protein
• 15% bentuk zat besi yang lain adalah enzim yang penting
untuk fungsi sel dan jaringan
• Kadar Hb di bawah normal  Kapasitas kerja fisik memiliki
hubungan yang linier dengan kadar Hb, terutama mempunyai
dampak yg signifikan jika kadar Hb di bawah 100 g/L (lebih
rendah 20–40 g/L di bawah batas bawah untuk orang dewasa)
Anemia – Produktivitas Kerja
• Gejala kekurangan zat besi (iron deficiency) termasuk lemah, letih
dan lesu
• Mekanisme biologis terait peran hemoglobin sebagai iron-
containing transport protein yang diperlukan untuk menghantar
oksigen dari paru-paru menuju otot, otak dan jaringan tubuh lain
• Individu yang mengalami anemia tidak cukup mendapat oksigen
untuk melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu yang lama.
• Kekurangan zat besi mempengaruhi berbagai sistem metabolisme
seperti neurotransmission; myoglobin, yang diperlukan untuk
transport oksigen dan penyimpanan dalam otot; cytochromes yang
penting untuk sistem transport elektron pada metabolisme energi
• Iron deficiency (ID) merupakan masalah yang sering
terjadi di negara industri dan non industri
• Berbagai studi telah dilakukan untuk melihat hubungan
antara ID dan physical performance
Anemia dan Produktivitas di Indonesia
• Penelitian Scholz et al (1997) pada 92 tenaga kerja wanita di
pabrik pemintalan selama 1 bulan
• Variabel yang diukur haemoglobin, BMI, LILA, TLBK,
physical work capacity (maximum O2 consumption/VO2max),
sosio-ekonomi, status kesehatan dan aktivitas.
• Terdapat hubungan signifikan antara haemoglobin and work
output
• Naker wanita VO2max kurang dari 1,5 l/min secara signifikan
kurang aktif jika dibanding yang non-anemic
• Nakerwan anemia output produksi lebih rendah 5,3% dan jam
kerja lebih sedikit 6,5 jam/minggu
Hb dan Work Output
Anemia dan Produktivitas di Indonesia

• Penelitian Untoro et al (1998) pada 230 tenaga kerja


wanita di pabrik pelintingan rokok di Kudus
• Design: Randomized-stratified, cross-sectional study.
• Methods: Anthropometric variables (height, weight, mid-
upper arm circumference, BMI), body composition (lean
body mass and fat mass from skinfolds thicknesses), Hb,
work productivity (cigarettes/hour)
Anemia dan Produktivitas di Indonesia
Hasil:
• 40.4% anemia, 41.3% BMI<18.5.
• Produktivitas secara positif berkorelasi dengan
pengalaman kerja (r =0.214, P <0.01), lean body mass
(r=0.183, P <0.01), Tinggi badan (r=0.150, P<0.05), Hb
(r=0.141, P <0.05), and LILA (r=0.120, P <0.05).
• Nakerwan yang anemia memproduksi output 4,9% lebih
sedikit dari nakerwan yang non-anemia
Studi Eksperimental: Anemia -
Produktivitas
• Edgerton et al. (1979)
Efek IDA pada output pekerja pemetik teh di Sri lanka.
Kelompok intervensi diberi 200 mg ferrous sulphate,
kelompok kontrol diberi 300 mg of calcium lactate.
Setelah 1 bulan treatment, kelompok intervensi
mempunyai output lebih banyak dan terjadi peningkatan
konsentrasi hb. Subyek dengan hb di bawah 9.0 g/dl
output meningkat dari 15.6 kg teh/hari menjadi to 17.5
kg/hari
Studi Eksperimental: Anemia -
Produktivitas
• Basta et al. (1979) IDA dan produktivitas pada pekerja
laki-laki di Indonesia dengan studi double-blind,
randomized, placebo controlled trial. 70 penyadap pekerja
perkebunan karet dan 83 pengambil getah karet menerima
100 mg ferrous sulfate with glucose per hari selama 60
hari, kelompok kontrol mendapat placebo. Diberikan pula
insentif finansial berupa 100% upah harian bagi kelompok
yang menyelesaikan area terbanyak. Selama intervensi,
kedua kelompok meningkat produktivitasnya
Studi Eksperimental: Anemia -
Produktivitas
• Li 1994
Di China, pekerja pemintalan benang (less strenuous physical
work) pekerja wanita yang tidak sedang hamil secara random
diberi kapsul ferrous sulphate atau placebo untuk 12 minggu
(Li et al. 1994). Kelompok yang diberi iron, mean hemoglobin
level meningkat dari 113 to 127 g/L (p<0.001), mean serum
ferritin meningkat 9.7 micrograms per liter (ug/L) (p<0.001).
Output diukur dengan efisiensi produktivitas (Yuans/day). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
produkivitas
Berbagai Studi Supplementasi zat Besi
Pada Naker
Horton and Ross 2003
Horton and Ross 2003
Anemia Terkait Paparan Kerja

• Environmental agents can interfere with the


haematopoietic system in several ways:
- inhibition of haemoglobin synthesis,
- inhibition of cell production or function,
- leukaemogenesis
- increased red blood cell destruction.
Anemia Terkait Paparan Kerja
TIMBAL/LEAD
• Timbal menghambat aktivasi enzim dalam biosintesis
hemoglobin.
• Terutama δ-aminolevulinic acid dehydratase (ALAD). Inhibisi
aktivitas ALAD terjadi pada level PbBs mulai <10 μg/dL.
• Anemia yang ditimbulkan oleh Pb disebabkan oleh karena
hambatan sintesis heme dan umur hidup eritrosit yang pendek
serta dapat memicu kurangnya produksi hormon erythropoietin
yang menyebabkan kurangnya maturasi sel darah merah
(ATSDR, 2007)
Anemia terkait paparan kerja

• Iron deficiency selain menurunkan produktivitas kerja,


juga dapat meningkatkan risiko penyerapan dan
biotoksisitas timbal
• Hasil penelitian Kim et al (2003) di Korea: Terdapat
hubungan antara paparan timbal dan status zat besi
Kim et al 2003
Anemia terkait paparan kerja

• Anemia related to formaldehyde exposure


Formaldehyde and other disinfectants, including acetic
acid, peracetic acid, and hydrogen peroxide can be
noxious to RBCs and cause hemolysis (Yazdi et al, 2012)
Anemia terkait paparan kerja
• Benzene  aplastic anemia
• Benzene occurs naturally in crude petroleum at levels up
to 4 g/l
• Human activities using petroleum, industrial solvent
• Chronic exposure to benzene can reduce the production of
both red and white blood cells from bone marrow in
humans, resulting in aplastic anaemia
• high benzene exposure: white blood cell counts <
4000/mm3 or erythrocyte counts < 4 000 000/mm3
Iron Deficiency - Physical Performance
Effect of iron deficiency on biological and socioeconomic aspects of work

Source:
Haas&Brownlie
Penanggulangan Anemia Pada Naker

• Food Based Intervention: Fortifikasi, Peningkatan


Kualitas Diet
• Intervensi Penyakit yang terkait anemia: Cacing, Malaria
• Supplementasi: Dosis Untuk Dewasa  60 mg
• Use of Chelating Agents  Exposure related to anemia
Elements of Successful Iron Supplementation Programs
Suplementasi Pada Naker
• Pendekatan program yang lebih ideal: suplementasi mingguan
untuk pencegahan pada individu di populasi yang mengalami
defisiensi zat besi
• Pendekatan tsb dapat menurunkan anemia, meningkatkan
kepatuhan/compliance, mengurangi efek samping, biaya lebih
murah sehingga jangkauan menjadi lebih luas
• Suplementasi harian kurang tepat untuk semua golongan usia,
dan paling baik diaplikasikan pada ibu hamil
• Perlu adanya studi untuk menguji dampak serta berapa jumlah
tablet yang perlu diberikan

Anda mungkin juga menyukai