Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TENTANG

GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


ALKALOSIS METABOLIK DAN ALKALOSIS RESPIRATORIK

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4


1) KOMALA DEWI
2) HAYATI DINATUN
3) KHAERUNNISA FIRKATUN N.
4) HAEKAL THOLIBI ABDI
5) HENDRA SEPTIAN C

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK YARSI MATARAMTAHUN
AJARAN 2019/2020
ALKALOSIS METABOLIK

Definisi
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat.

Penyebab
 Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai
contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang
berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti
yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan
perut).

 Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam
mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
 Penyebab utama akalosis metabolik:
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat),
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambun, dan Kelenjar adrenal
yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).
Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot
berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali. Bila terjadi alkalosis yang
berat, dapat terjadikontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang
berkepanjangan (tetani).

TANDA DAN GEJALA ALKALOSIS METABOLIK


Alkalosis metabolic ditandai dengan :
 sakit kepala dan lesu adalah gejala-gejala awal;
 kulit memerah hangat
 kejang,
 kebingungan mental,
 otot berkedut,
 agitasi; koma (asidosis berat);
 anoreksia, mual, muntah dan diare;
 respirasi dalam dan cepat (respirasi Kussmaul);
 hiperkalemia (pergeseran asam untuk ICF dan K + ke ECF);
disritmia jantung.
sedangkan kelemahan umumnya adalah :  kram otot,
 refleks hiperaktif,
 tetani (karena penurunan kalsium);
 kebingungan dan kejang dapat terjadi dalam situasi yang parah.
 Peningkatan pH darah; meningkat HCO3-; PaCO2 normal atau meningkat jika kompensasi terjadi.

Pengobatan
Alkalosis metabolik dapat diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
kalium). Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan saat darah menjadi basa karena pernapasan yang
cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah
.

ALKALOSIS RESPIRATORIK
DEFINISI
Alkalosis repiratorik adalah suatu keadaan di mana darah menjadi basa karena pernafasan yang
cepat dan dalam ,sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah

Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:


1. Rasa nyeri,
2. Sirosis hati (kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan perut ),
3. Kadar oksigen darah yang rendah,
4. Demam,
5. Overdosis aspirin
Gejala Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal
disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan
penurunan kesadaran.
Tanda dan gejala klinis alkalosis respiratorik meliputi sebagai berikut:
1) Pengelihatan kabur
2) Pasien sering menguap
3) Napas lebih cepat dan dalam
4) Kepala terasa ringan
5) Parestesi sekitar mulut serta kesemutan
6) Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
7) Kemampuan konsentrasi terganggu
8) Tetani, kejang, aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
9) pH > 7,45
Pengobatan
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernapasan.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit ini. Jika
penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan napasnya selama
mungkin, kemudian menarik napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal
ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga
mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.

Anda mungkin juga menyukai