Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT DENGAN PEMBERIAN OBAT INTRAVENA SESUAI

SOP BERDASARKAN TUJUH BENAR

The study to determine the relationship between nurses' adherence and the suitability of drug administration according to
SOP based on the seven principles of correctness

**I Made Ariana, *Suwandi I. Luneto, *I Made Rantiasa


**Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
*Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Manado
Email : ariana_i@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan. Kesalahan pemberian obat merupakan kejadian yang tidak dapat dihindari yang sangat membahayakan
keselamatan pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat dengan kesesuaian pemberian
obat sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh benar. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik yang bersifat
cross sectional. Sampel diambil berdasarkan jumlah responden sebanyak 22 perawat dengan menggunakan Total
Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Selanjutnya diolah dengan
program komputer untuk dianalisa dengan uji korelasi spearman (rho). Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan
kekuatan korelasi (r) = 0.552 dapat diartikan kepatuhan perawat kurang dengan kesesuaian pemberian obat intravena
kurang memiliki hubungan bermakna dengan korelasi yang sedang dengan nilai p = 0.008 yang artinya terdapat korelasi
bermakna antara dua variabel yang diuji. Diskusi. terdapat hubungan kepatuhan perawat dengan kesesuaian pemberian
obat intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh benar. Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
dalam pemberian obat intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh benar.

Kata Kunci : Kepatuhan, obat, SOP, Tujuh Benar.

ABSTRACT
Introduction. a mistake in drug distribution is an incident that can't be prevented and very dangerous to a patient safety.
The purpose of this research is to determine the connection between the nurse obedience and the suitability of drug
distribution according to SOP based on the seven right principles. Method. this research was done using the descriptive
analytic which is cross sectional. the samples were taken according to the amount of the respondent which there were 22
nurses by using the total sampling. the data were collected then processed using computer program to be analyzed and
spearman (rho) correlation test. The result of the research shows that the power of correlation (r)=0,552 which means
that the nurse obedience was less and the suitability of intravena drug distribution was less has a significant connection
with medium correlation which was p=0,008 which means there's a significant correlation between the two variables.
Discussion. there's connection between the nurse obedience and the suitability of intravena drug distribution according
to SOP based on the seven right principles. in hope that the hospital could increase the quality of the service towards
introvena drug distribution according to SOP based on the seven right principles.

Key words: The obedience, Drug, SOP, The seven rights.

PENDAHULUAN mengkaji kembali kemampuan pasien


Perawat memiliki tanggung jawab untuk menggunakan obat secara mandiri dan perawat
memastikan dan memberikan obat dengan benar. menggunakan proses keperawatan untuk
Selain berperan memberikan obat kepada pasien, mengintegrasi terapi obat dalam perawatan pasien,
perawat dituntut untuk menentukan apakah seorang agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat yang
pasien harus mendapat obat pada waktunya dan dapat membahayakkan keselamatan pasien
(Pranasari, 2016).
International Patient Safety Goals (IPSG) dilakukan pada lima perawat di IGD Rumah Sakit
yang dikeluarkan oleh WHO mempunyai indikator Umum Pancaran Kasih GMIM Manado pada
dimana salah satunya adalah kepatuhan perawat tanggal 31 juli 2018. Dari hasil pengamatan pada
pada standar oprasional prosedur (SOP) pemberian perawat yang melakukan pemberian obat intravena,
obat. Kesalahan pemberian obat di sebabkan karena terdapat empat perawat yang tidak melakukan
pada saat pemberian obat tidak sesuai standar pemberian obat intravena sesuai SOP berdasarkan
oprasional prosedur (SOP) berdasarkan prinsip prinsip tujuh benar dan yang melakukan pemberian
tujuh benar di rumah sakit, yang membahayakan obat intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh
keselamatan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa benar hanya satu perawat.
kesalahan pemberian obat (medication error) harus
dicegah atau diminimalkan. Akan tetapi, kesalahan TUJUAN PENELITIAN
dalam pemberian obat masih saja terjadi di pusat Tujuan penelitian ini diketahui hubungan
pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar kepatuhan perawat dengan kesesuaian pemberian
negeri. (Soligracia, 2017). Menurut Institute of obat intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh
Medicine (IOM) setiap tahun di Amerika Serikat, benar di IGD RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
sekitar 48000-100000 pasien meninggal akibat
kesalahan pemberian obat. Sementara di Indonesia, METODE PENELITIAN
laporan Peta Nasional Insiden Keselamatan Pasien Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Rumah Sakit menunjukkan bahwa kesalahan dalam metode penelitian deskriptif analitik yang bersifat
pemberian obat menduduki peringkat pertama cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 22
(24,8%) dari 10 besar insiden yang dilaporkan responden, Sampel diambil menggunakan Total
(Soligracia, 2017). Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
Penyebab lain akibat kesalahan pemberian menggunakan kuesioner dan observasi. Selanjutnya
obat karena kurang sesuainya tindakan yang data diolah dengan program computer versi 16.0
dilakukan perawat dengan Standar Operasional untuk dianalisa dengan uji korelasi Spearman
Prosedur (SOP) dengan prinsip tujuh benar . (Rho). Penelitian ini telah dilakukan di RSU
Pemberian obat dengan prinsip tujuh benar meliputi Pancaran Kasih GMIM Manado pada bulan
benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara/ September 2018.
rute, benar pasien, benar petugas dan benar
dukumentasi yang berlaku dirumah sakit, sehingga
memiliki potensi peningkatan kejadian terkait HASIL PENELITIAN
kesalahan pengobatan dari tahun ke tahun. Kejadian Berdasarkan tabel 1 menunjukan dari 22
tersebut dapat memperburuk kondisi pasien hingga responden sebagian besar responden berada pada
terjadinya kematian. Berdasarkan beberapa studi kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 10
dalam laporan IOM (International Organization for responden (45,5%).
Migration) diketahui bahwa, kesalahan pemberian Berdasarkan tabel jenis kelamin menunjukan
obat dengan konsekuensi serius paling sering terjadi dari 22 responden sebagian besar responden berada
di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care pada jenis kelamin perempuan sebanyak 17
Unit (ICU), dan ruang operasi (Soligracia, 2017). responden (77,3%).
Upaya lain untuk mencegah kesalahan yang Berdasarkan tabel pendidikan menunjukan
sering terjadi pada pemberian obat, salah satunya dari 22 responden sebagian besar responden berada
yaitu kepatuhan perawat dengan kesesuaian pada kelompok pendidikan D-III sebanyak 20
pemberian obat berdasarkan SOP rumah sakit responden (90,9%).
sesuai prinsip tujuh benar. Kepatuhan perawat Berdasarkan tabel lama kerja menunjukan
adalah prilaku perawat terhadap suatu anjuran, dari 22 responden sebagian besar responden berada
prosedur atau peraturan yang harus dilakukan dan pada kelompok lama kerja sebanyak 14 responden
ditaati. Tindakan ini dapat menghindari kesalahan (63,6%).
pemberian obat yang dapat membahayakan Berdasarkan tabel 2 kepatuhan perawat
keselamatan pasien (Khairiah, 2012). menunjukan dari 22 responden sebagian besar
Hasil studi pendahuluan yang sudah responden berada pada kelompok Kepatuhan
kurang sebanyak 12 responden (54,5%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Berdasarkan tabel kesesuaian pemberian obat kepatuhan Perawat Dengan Kesesuaian Pemberian
intravena menunjukan dari 22 responden sebagian Obat Intravena Di IGD RSU Pancaran Kasih
besar responden berada pada kelompok Pemberian GMIM Manado (n=22)
obat intravena kurang sebanyak 15 responden Banyaknya Responden
(68,2%). No Karakteristik Percent
Berdasarkan table 3 variabel kepatuhan Responden Frekuensi (f) (%)
perawat dan variabel kesesuaian pemberian obat 1. kepatuhan Perawat
intravena pada tabel diatas, berhubungan dengan Tidak Patuh 12 54,5
kekuatan korelasi (r) = 0.552 maka dapat diartikan Patuh 10 45,5
responden kepatuhan perawat kurang dengan Total 22 100
kesesuaian pemberian obat intravena kurang Sumber : Data Primer Tahun 2018
memiliki hubungan bermakna dengan korelasi yang
sedang dengan nilai p = 0.008 yang artinya Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
terdapat korelasi bermakna antara dua variabel yang Kesesuaian Pemberian Obat Intravena Sesuai SOP
diuji. SPSS menunjukkan bahwa korelasi tersebut Berdasarkan Prinsip Tujuh Benar Di IGD RSU
signifikan bahkan dalam Interval Keyakinan (alpha) Pancaran Kasih GMIM Manado (n=22)
yang lebih teliti lagi yaitu 0,01 untuk Uji 2 Banyaknya Responden
Karakteristik
Sisi. dan Ha diterima, artinya ada hubungan No Percent
Responden Frekuensi (f)
kepatuhan perawat dengan pemberian obat (%)
intravena di IGD RSU Pancaran Kasih GMIM 1. Kesesuaian
Pemberian Obat
Manado. Intravena
Tidak Patuh 15 68,2
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Patuh 7 31,8
Karakteristik Responden Menurut Umur, Jenis Total 22 100
Kelamin, Tingkat Pendidikan, Lama Kerja Di IGD Sumber : Data Primer Tahun 2018
RSU Pancaran Kasih GMIM Manado (n=22)
Banyaknya Responden Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hubungan kepatuhan
Karakteristik
No Frekuensi Presentase perawat dengan kesesuaian pemberian obat
Responden
(f) (%) intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh
1. Umur benar Di IGD RSU Pancaran Kasih Manado
21-25 5 22,7
26-30 10 45,5 Kesesuaian pemberian obat
31-35 3 13,6
36-40 4 18,2
r = 0,552
2. Jenis Kelamin Kepatuhan
p=0.008
Laki-laki 5 22,7 Perawat
N=22
Perempuan 17 77,3 Sumber : Data Primer Tahun 2018
3. Tingkat Pendidikan
S1 Nurs 2 9,1
D-III 20 90,9 PEMBAHASAN
4. Lama kerja Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
<5 Tahun 14 63,6 ada dua yaitu kepatuahan perawat dan kesesuaian
≥5 Tahun 8 36,4 pemberian obat intravena sesuai SOP berdasarkan
Total 22 100 prinsip tujuh benar. Kepatuah perawat adalah
Sumber : Depkes RI 2009 Data Primer Tahun 2018 prilaku perawat terhadap suatu anjuran, prosedur
atau peraturan yang harus lakukan atau ditaati.
Parameter yang di gunakan untuk mengukur
variabel independen terdiri atas fase prainteraksi,
fase orientasi, fase kerja, fase terminasi dan
dokumentasi yang menggunakan alat ukur berupa
koesioner dengan skala ordinal dan hasil ukur yang
didapat tidak patuh <55 dan patuh ≥55. variabel prinsip tujuh benar di IGD RSU pancaran kasih
kepatuhan perawat dan variabel kesesuaian GMIM Manado dari 22 responden sebagian besar
pemberian obat berhubungan dengan kekuatan responden berada pada kelompok pemberian obat
korelasi rank kepatuhan perawat kurang dengan intravena kurang, hal ini menunjukan bahwa
kesesuaian pemberian obat intravena kurang perawat di IGD RSU pancaran kasih GMIM
memiliki hubungan bermakna dengan korelasi yang Manado sebagian besar kurang melaksanakan SOP
sedang yang artinya terdapat korelasi bermakna pemberian obat intravena. Penelitian ini sejalan
antara dua variabel yang diuji. SPSS menunjukkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu S, 2014
bahwa korelasi tersebut signifikan bahkan dalam dari 36 responden hanya 15 responden yang patuh
Interval Keyakinan (alpha) yang lebih teliti lagi sedangkan 21 responden tidakl patuh. Dalam hal ini
untuk Uji 2 Sisi. Hal ini sejalan dengan penelitian dapat dilihat bahwa masih banyak perawat yang
yang dilakukan oleh Fitri Ambarwati (2014) dari belum melakukan pemberian obat sesuai dengan
hasil analisa korelasi Spearman didapatkan korelasi SOP yang terdapat dirumah sakit. (kaloa, 2017)
antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan adalah Analisa hubungan kepatuhan perawat dengan
terjadi hubungan yang rendah tetapi pasti antara kesesuaian pemberian obat intravena menunjukan
pendidikan dan kepatuhan. Sedangkan arah bahwa ada hubungan kepatuhan perawat dengan
hubungan adalah positif karena nilai rank positif pemberian obat intravena yang kurang sehingga
(Ambarwati, 2014). menyebabkan pemberian obat intravena tidak sesuai
Data distribusi frekuensi menurut kepatuhan dengan SOP. Berdasarkan variabel kepatuhan
perawat dengan kesesuaian pemberian obat perawat dan variabel kesesuaian pemberian obat
intravena di IGD RSU pancaran kasih GMIM intravena pada tabel diatas, berhubungan dengan
Manado menunjukan dari sebagian besar responden kekuatan korelasi (r) = 0.552 maka dapat diartikan
berada pada kelompok kepatuhan kurang hal ini responden kepatuhan perawat kurang dengan
dipengaruhi oleh kepatuhan perawat yang kesesuaian pemberian obat intravena kurang
disebabkan karena usia pada penelitian ini sebagian memiliki hubungan bermakna dengan korelasi yang
besar berusia dewasa awal . Usia dewasa awal sedang dengan nilai p = 0.008 yang artinya
merupakan usia yang masih perlu beradaptasi terdapat korelasi bermakna antara dua variabel yang
dilingkungan dan pekerjaan, sebagian besar perawat diuji. SPSS menunjukkan bahwa korelasi tersebut
dengan usia dewasa awal sudah mulai beradaptasi signifikan bahkan dalam Interval Keyakinan (alpha)
dengan pekerjaan. Usia perawat yang bervariasi ini yang lebih teliti lagi yaitu 0,01 untuk Uji 2
menimbulkan respon berbeda setiap individu Sisi. dan Ha diterima, artinya ada hubungan
terhadap perilaku dalam pekerjaan. Selain itu, kepatuhan perawat dengan pemberian obat
senioritas dan produktivitas pekerjaan berkaitan intravena di IGD RSU Pancaran Kasih GMIM
secara positif perawat dengan lama kerja semakin Manado.
terampil dan berpengalaman dalam melaksanakan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pekerjaan. Pengalaman dan kesempatan pekerjaan menunjukan kepatuhan perawat ada hubungan
akan dapat meningkatkan konsep individu, strategi dengan kesesuaian pemberian obat intravena
pemecahan masalah dan keterampilan motorik dikarenakan perawat tidak melaksanakan SOP
(Potter & Perry, 2010) .
secara benar, karena tindakan perawat yang harus
Kesesuaian pemberian obat intravena adalah cepat dalam menangani pasien sehingga perawat
pemberian obat yang sesuai SOP dengan cara tidak melaksanakan SOP yang sesuai dengan acuan
memasukan obat ke dalam pembuluh darah vena dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang
dengan menggunakan squit. parameter yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh profesi
digunakan pada variabel dependen yaitu prosedur yang ada dipelayanan kesehatan.
pemberian obat, prinsip pemberian obat dan prinsip
tujuh benar yang menggunakan alat ukur berupa SIMPULAN
lembar observasi dengan skala ordinal dan hasil Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada
ukur yang di dapat tidak patuh <21 dan patuh ≥21. Hubungan kepatuhan perawat dengan kesesuaian
Data distribusi frekuensi menurut kesesuaian pemberian obat intravena sesuai SOP berdasarkan
pemberian obat intravena sesuai SOP berdasarkan prinsip tujuh benar di IGD RSU Pancaran Kasih
GMIM Manado Solagracia, G. A. (2017). Definisi Instalasi Gawat
Darurat . Gambaran Pemberian Obat Di
SARAN Instalasi Gawat Darurat Rsud K.R.M.T
Perlunya upaya peningkatan kepatuhan perawat Wongsonegoro Semarang, 11. Lipi.go.id
terhadap pelaksanaan tindakan kesesuaian
pemberian obat yang sesuai dengan standar
oprasional prosedur yang ada di RSU Pancaran
Kasih GMIM Manado.

KEPUSTAKAAN
Ambarwati, F. (2014). Hubungan Tingkat
Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan
Penggunaan Pil Di Kecamatan Weru.
Eprints.ums.ac.id.

Kaloa, T. Y. (2017). Hubungan Karakteristik


Perawat dengan Kepatuhan Perawat Dengan
Kepatuhan Terhadap SOP Pemasangan
Infus Di IGD RSUP Prof. Kandou Manado.
e-jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5.
Nomor 1. Researchgate.net

Khairiah. (2012). Tinjauan Umum tentang


Kepatuhan. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat
Untuk Menggunakan Alat Pelindung Diri Di
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, 19.
Ijern.com

Potter, P. A, & Perry, A. G. (2010). Fundamental


Of Nursing. Edisi 8. Jakarta : Salamba
Medika.

Pranasari, R. (2016). Gambaran Pemberian Obat


Dengan Prinsip 7 Oleh Perawat Di Rsu Pku
Muhammadiyah Bantul, 1. E-
resources.perpusnas.go.id

Anda mungkin juga menyukai