STROKE PIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh :
Witriyani Ajeng Ayu
214119055
Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi
gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan
aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di
otak sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat -
zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu
2. ETIOLOGI
80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3
jenis
1) Stroke trombotik, roses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
pembuluh darah otak. Hamper 70% kasus stroke hemoralgik terjadi pada
jaringan otak.
5) Infark hemoragik
antikoagulan.
3. PATHWAY
4. KLASIFIKASI
Steroke dibagi menjadi dua jenis (Nanda & NIC-NOC, 2015).
80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3
jenis
penggumpalan.
80%)
yang terkena.
d. Daerah arteri serebri posterior
Apabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, gejala dapat berupa:
2) Penilaian buruk
4) Disfagia global
5) Afasia
6) Mudah frustasi
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :
kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.
infark
struktur otak
berlawanan dari masa yang meluas; klasifikasi karptis interna terdapat pada
trombosis serebral.
badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. (Jusuf Misbach, 1999)
Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat. Biasanya ada riwayat
gangguan bicara.
7) Pola persepsi dan konsep diri: Klien merasa tidak berdaya, tidak ada
8) Pola sensori dan kognitif: Pada pola sensori klien mengalami gangguan
muka dan ekstremitas yang sakit. Pada pola kognitif biasanya terjadi
akibat dari beberapa pengobatan stroke, seperti obat anti kejang, anti
kesulitan berkomunikasi.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan: Klien biasanya jarang melakukan
h. Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan integument:
a) Kulit: jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika
menonjol karena klien CVA Bleeding harus bed rest 2-3 minggu.
8) Pemeriksaan neurologi:
Misbach, 1999).
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
DAN TUJUAN
jaringan otak yang keluarga klien tentang sebab- berpartisipasi dalam proses
perdarahan akibatnya.
3X24 jam perfusi tekanan intrakranial tiap dua pada klien secara dini dan
2. Tidak ada keluhan jantung (beri bantal tipis) drainage vena dan
kejang. serebral
TIK.
dokter.
berhubungan dengan
peningkatan TIK . situasi ruangan yang
hilang. dialami.
berkurang.
aktivitas fisik sesuai 3. Lakukan gerak pasif pada 3. Otot volunter akan
3. Klien menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas.
terjadi peningkatan
hasil:
1. Adanya perubahan bahagia, bermusuhan,
tempat, orang.
tindakan “tidak”.
komunikasi
dimana
kebutuhan klien
dapat dipenuhi.
2. Klien mampu
merespon setiap
berkomunikasi
secara verbal
maupun isarat.
berhubungan
aktivitas keberhasihan.
kebutuhan.
nutrisi kurang dari 2. Letakkan posisi kepala 2. Klien lebih mudah untuk
dengan kelemahan
otot mengunyah 3. Pasang NGT dan berikan 3. Menjaga intake nutrisi tetap
dipertahankan/di tersedak.
tingkatkan.
2. Hb dan albumin
dalam batas
normal.
1. Klien tidak
sesak nafas.
2. Tidak terdapat
ronchi,
wheezing
ataupun suara
nafas
tambahan.
3. Tidak retraksi
otot bantu
pernafasan.
4. Pernafasan
teratur, RR 16-
20 x per menit.
tindakan menonjol
pencegahan posisi.
cara
pencegahan
luka.
3. Tidak ada
tanda-tanda
kemerahan atau
luka.
selama 3X24 jam manuver regangan anal). mungkin tidak cukup untuk
distensi bladder.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2005). Medical Surgical Nursing; clinical
management for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc
D.D., Bayne M.V., 1991, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process Approach,
penerbit FKUI
Satyanegara, 1998, Ilmu Bedah Saraf, Edisi Ketiga, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
November 2009.
Sudoyo, A. W dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. FK-
Utami, I. M. 2004. Gambaran Faktor - Faktor Risiko Yang Terdapat Pada Penderita
fkm.undip.ac.id/index.php)