Anda di halaman 1dari 5

PERAN MAHASISWA MENGATASI POLEMIK ISU HUKUM

SEKALIGUS MENJADI BANTUAN HUKUM UNTUK


MASYARAKAT

Tema : MENUJU INDONESIA MAJU


Subtema : Sosial

Oleh :
Krisna Aditya
krisnacogan2@gmail.com
089678582434
PERAN MAHASISWA MENGATASI POLEMIK ISU HUKUM
SEKALIGUS MENJADI BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT
Oleh : Krisna Aditya

Mahahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang bisa dibilang unik,


karena mahasiswa berperan sebagai agen perubahan yang mewakili masyarakat
untuk menyampaikan aspirasinya mengatasi permasalahan yang dikeluhkan
masyarakat. Jumlahnya tidak banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa
dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Walaupun zaman terus
bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari mahasiswa, yaitu
semangat dan idealisme.
Dalam diri mahasiswa telah terpatri semangat yang berkobar bagai bara
api, semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan
atas keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan kesejahteraan
bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa
tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.
Sejarah mencatat bahwa perjuangan mahasiswa dalam memerangi
ketidakadilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa
lepas dari mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan
pemimpin bangsa. Mahasiswa telah berkontribusi secara nyata di komunitasnya
dengan memberikan layanan bantuan hukum, menjalankan kerja-kerja advokasi
dan pengorganisasian di komunitasnya untuk dapat mendorong tumbuh
berkembangnya kesadaran hukum masyarakat dan mewujudkan akses terhadap
keadilan bagi setiap orang terutama masyarakat tidak mampu agar memperoleh
jaminan dalam pemenuhan haknya sebagai warga negara khususnya persamaan
dihadapan hukum.
Peran mahasiswa dalam pemberian layanan bantuan hukum, sangat penting
eksistensinya, mengingat masih banyaknya masyarakat yang tidak mampu,
menyadari dan buta hukum di Indonesia yang sulit mendapatkan akses terhadap
keadilan, apalagi jumlah penduduk yang padat dan menyebar di berbagai wilayah
yang luas. Sementara selama ini mahasiswa telah berkontribusi secara nyata di
komunitasnya dengan memberikan layanan bantuan hukum. Mahasiswa bahkan
juga menjalankan kerja-kerja advokasi dan pengorganisasian di komunitasnya
untuk dapat mendorong tumbuh berkembangnya kesadaran hukum masyarakat
serta mampu mendorong proses demokrasi di tingkat lokal.
Namun tidak adanya undang-undang yang menaungi eksistensi mahasiswa
selama ini senantiasa menjadi hambatan dan kendala bagi mahasiswa dalam
menjalankan peran dan tugasnya dalam pemberian layanan bantuan hukum, baik
berupa legalitas yang sering kali dipertanyakan oleh berbagai pihak terutama aparat
penegak hukum maupun pemerintah. Hal ini cenderung berujung pada resistensi
terhadap mahasiswa sehingga mereka tidak dapat bekerja secara maksimal. Agar
eksistensi mahasiswa semakin kuat dan mendapatkan kepercayaan dari semua
pihak, termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah dan terutama masyarakat.
Mahasiswa.. Mahasiswa harus berintegritas yang kuat, sehingga kader-kader
mahasiswa perlu mendapatkan pendidikan secara komprehensif dan berkelanjutan,
baik mengenai pengetahuan hukum dasar, keterampilan maupun nilai etis seorang
mahasiswa.
Akhir-akhir ini sering kita mendengar dari berbagai media mengenai
permasalahan lingkungan yang tak kunjung usai. Mulai dari pembakaran lahan
gambut yang dilakukan oleh sekelompok oknum yang memihak kepada para
pengusaha kelapa sawit di Riau, pembalakan liar tak terkendali di pedalaman hutan
tropik Kalimantan, yang paling menjadi masalah terbesar saat ini adalah tentang
kasus penyalahgunaan kekuasaan yang sangat merugikan rakyat yakni kasus
korupsi. Permasalahan tersebut tak hanya lewat sebagai berita begitu saja. Sudah
banyak pihak yang berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Selain dengan melakukan aksi nyata di lapangan, protes ke pihak pemegang
kekuasaan juga dijadikan sebagai salah satu solusi menuntaskan masalah.
Sayangnya, aksi dan protes yang dilakukan oleh mahasiswa hanya menjadi angin
lalu di mata para birokrat pemerintahan Indonesia yang kini carut-marut.
Namun hal ini tidak membuat mahasiswa patah semangat, mereka akan
senantiasa menyatakan sikap terhadap problematika isu hukum yang sedang terjadi
di Indonesia, dengan menyatukan suara mahasiswa dari berbagai penjuru di
Indonesia dan dipadukan dukungan masyarakat yang telah mempercayakan
mahasiswa sebagai agen perubahan, niscaya problematika isu hukum di Indonesia
akan segera teratasi meskipun apa yang dilakukan mahasiswa tidak memiliki
naungan secara konstitusi.
Mahasiswa merupakan unsur dari masyarakat yang akan membawa perubahan
sekaligus yang akan menjadi penentu nasib negara ini. Mahasiswa dituntut untuk
mewujudkan harapan masyarakat untuk membawa perubahan bagi negara
Indonesia, dengan disiplin ilmunya diharapkan mahasiswa mampu membantu
pembangunan di Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Hal ini dikarenakan
mahasiswa dipercaya memiliki pemikiran intelektual yang cukup bagus dan cara
berpikir yang kritis sehingga masyarakat menaruh kepercayaan kepada mahasiswa
untuk menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa,
tidak sepantasnya bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah
bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula
pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat,
namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena, itu perlu
dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah
perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut sesuai dengan trifungsi mahasiswa
yakni agen of change, social control, dan iron stock.

1. Agent Of Change ( Agen Perubahan )

Mahasiswa sebagai agen perubahan, artinya jika ada suatu polemik atau
kesalahan dalam sebuah lingkup masyarakat, mahasiswa dituntut untuk mengatasi
permasalahan tersebut dan membawa perubahan yang lebih baik lagi untuk
masyarakat. Mahasiswa dipercaya memiliki kemampuan cara berpikir yang kritis
dan disiplin ilmu yang baik, tidak heran jika mahasiswa sering kali melakukan aksi
untuk membawa perubahan sekaligus sebagai bantuan hukum untuk masyarakat
yang tidak cakap hukum. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki kesadaran
sosial dan kemampuan berpikir intelek yang tinggi, karena mahasiswa sebagai
sarana atau media untuk memajukan bangsa ini.
2. Social Control ( Kontrol Social )

Selain pintar dalam hal akademis, mahasiswa juga harus mempunyai control
social yang baik, mahasiswa diharapkan mampu mengendalikan suatu kondisi yang
sedang terjadi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan memiliki kepekaan yang baik
dengan lingkungan, mahasiswa harus mampu memberikan kritik, saran, dan solusi
untuk mengatasi suatu permasalahan yang sedang terjadi. Kontribusi mahasiswa
sangatlah penting, mengingat banyak masyarakat yang tidak cakap hukum. Intinya,
mahasiswa diharapkan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal
inilah yang membuat mahasiswa menjadi harapan bangsa, yaitu menjadi elemen
yang senantiasa memberikan solusi mengatasi berbagi polemik isu hukum yang
menyelimuti masyarakat.

3. Iron Stock ( Generasi Penerus )

Mahasiswa merupakan aset yang akan menggantikan generasi-generasi


sebelumnya di pemerintahan kelak. Mahasiswa diharapkan bisa menjadi manusia-
manusia yang tangguh karena mahasiswa merupakan tulang punggung bangsa ini,
tak dapat dipungkiri bahwa suatu saat mahasiswa akan meneruskan pergantian
kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, karena suatu pemerintahan akan
bersifat mengalir, sangat disayangkan apabia sebuah momentum kaderisasi di dunia
kampus tidak dimanfaatkan oleh mahasiwa. Dalam hal ini dapat diartikan
mahasiswa sebagai cadangan yang akan menggantikan dan membawa perubahan
yang lebih baik pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
kita sebagai masyarakat yang baik dan peduli akan nasib bangsa ini harus
memberikan kepercayaan penuh kepada mahasiswa dan senantiasa memberikan
dukungan kepada mahasiswa, meskipun aksi mahasiswa tidak memiliki naungan
legitimasi yuridis yang jelas, akan tetapi negara ini menganut sistem kedaulatan
rakyat, yakni kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Dengan demikian,
pemerintah harus bersedia memenuhi apa yang disuarakan oleh rakyatnya.

Tanggungjawab Mahasiswa Dalam Upaya Penegakan Supremasi Hukum di


Indonesia

Mahasiswa merupakan kalangan akademisi yang memberikan harapan kepada


masyarakat agar dapat membawa pemerintah dengan baik. Karena di mata
masyarakat keadaan pemerintahan sekarang dinggap carut marut seperti
penyelesain kasus yang berbelit-belit tanpa ada penyelesain yang jelas. Persoalan
penegakan hukum di Indonesia merupakan sebuah persoalan yang sudah bersifat
struktural. Untuk itu, upaya penegakan hukum harus dapat dilakukan dengan format
yang mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu melalui produk-produk hukum yang
dibuat oleh pemerintah.
Produk-produk hukum yang dibuat oleh pemerintah diharapkan dapat
menjamin tercapainya penegakan hukum secara menyeluruh dan nyata dalam
tatanan masyarakat Indonesia. Produk-produk hukum yang di buat oleh pemerintah
tersebut tidak akan berarti apa-apa, apabila tidak mampu menjalankan hukum dan
tidak dapat diimplementasikan. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa,
sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi
terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.

Harapan Masyarakat dari Implemetasi Fungsi Mahasiswa

Fungsi mahasiswa yang telah dijelaskan diatas, selayaknya tidak hanya menjadi
sekedar teori dan konsep semata, namun juga diimplementasikan kedalam
kehidupan setiap mahasiswa. Bisa dihitung berapa banyak mahasiswa yang hanya
menerapkan peran dan fungsi tersebut. Mahasiswa dengan idealisme tinggi yang
hidupnya dipenuhi dengan semangat tinggi untuk memperjuangkan nasib rakyat
dan bergerak demi revolusi Indonesia.
Dengan jiwa semangat dan idealismenya, diharapkan mahasiswa mampu
melaksanakan apa yang ingin diwujudkan masyarakat secara menyeluruh yaitu
dengan cara melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggap tidak
adil. Karena sesungguhnya mahasiswa merupakan kalangan akademisi yang harus
mengimplementasikan perbuatannya demi kemajuan bangsa serta mewakili aspirasi
masyarakat. Dengan kata lain, mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang secara
sadar menjalankan serta bertanggung jawab sebagaimana peran dan fungsinya.
Peran sebagai generasi penerus, peran sebagai teladan masyarakat, peran sebagai
pengontrol sosial dan peran sebagai pencetus perubahan. Semua itu semata-mata
hanya untuk mencapai satu tujuan, yaitu revolusi untuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai