makalah
Telusuri
makalah K3
HAZARD DAN RESIKO DALAM PENGKAJIAN Beranda
DAN PERENCANAAN
Mengenai Saya
MAKALAH
Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien mellyanasuci ramadani
dan Kesehatan Keselamatan Kerja Lihat profil lengkapku
Dalam keperawatan
Yang dibimbing oleh :
Ibu Nelyta Oktavianisya, S.KM.,M.Kes. kalender
Calendar
Install Flash
jam
Oleh :
Melliyana suci ramadani
e ll iyana w
September, 2017
m
regg oe
l
c BAB I
Example 0812xx/02173xx
olb ot em PENDAHULUAN
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi
yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit
jumlanya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar
karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh Vancouver Tokyo New York
teknologi apapun. Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta 00:07:20 17:07:20 03:07:20
pekerja menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar tanpa nama
1.25 triliun USD. Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero) dalam
periode 2002-2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500
cacat tetap dan konpensasi lebih dari Rp. 550 milyar. Konpensasi ini adalah sebagian
dari kerugian langsung dan 7.5 juta pekerja sektor formal yang aktif sebagai peserta
Jamsostek. Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh sektor formal lebih dari
Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian dunia usaha.(DK3N,2007).
Pelaksanaan K3 akan mewujudkan perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan
pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan
tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif,
sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan
demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas
perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia. Dengan demikian untuk
mhsupri.blogspot.co.id
mewujudkan K3 perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat,
dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik
Laporkan
sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan
Penyalahgun
banyaknya risiko yang diperoleh.
aan
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
Arsip Blog
1. Bagaimana factor hazard dan resiko di tempat kerja?
Desember 2017 (1)
2. Bagaimana cara mengendalikan Hazard ?
3. Bagimana Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard ?
4. Bagaimana peran perawat dalam K3?
5. Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses pengkajian dan
perencanaan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui factor hazard dan resiko di tempat kerja.
2. Untuk mengetahui cara mengendalikan Hazard.
3. Untuk mengetahui Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard.
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam K3.
5. Untuk mengetahui Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses
pengkajian dan perencanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Komponen Bahaya :
1. Karakteristik material.
2. Bentuk material.
3. Hubungan pekerjaan dan efek.
4. Kondisi dan frekuensi penggunaan.
5. Tingkah laku pekerja.
2.3 Risiko
Kata risiko (Risk) berasal dari bahasa Arab yaitu Rizk yang berarti pemberian.
Menurut kamus Webster, risiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian cedera,
keadaan yang merugikan atau perusakan (Risk is Possibility of loss, injury,disadventage
or destruction). Menurut International Labour Organization (ILO), risiko adalah
kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan yang tidak diharapkan dan dapat terjadi
dalam waktu dan keadaan tertentu.
Sumber lain menyatakan bahwa risiko adalah adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi, dengan kata
lain risiko adalah probabilitas kerusakan atau kerugian dari hazard yang melekat pada
spesifik individu atau kelompok yang terpapar oleh hazard tersebut. Risiko merupakan
akumulasi dari potensi hazard, konsekuensi yang diakibatkannya, durasi pemaparan dan
probabilitas yang ditimbulkannya. Risiko merupakan gambaran kuantitatif dari
kemungkinan kerugian yang mempertimbangkan kemungkinan suatu hazard yang akan
mengakibatkan suatu peristiwa tersebut (DOE, USA, 1996). Menurut Kolluru (1996)
ada 5 macam tipe risiko, yaitu :
1. Risiko Keselamatan
Risiko keselamatan memiliki probabilitas rendah, tingkat paparan dan konsekuensi
tinggi, bersifat akut, dan jika terjadi kontak akan langsung terlihat efeknya.
Penyebab risiko keselamatan lebih dapat diketahui serta lebih berfokus pada
keselamatan manusia dan pencegahan kecelakaan di tempat kerja.
2. Risiko Kesehatan
Risiko kesehatan memiliki probabilitas tinggi, tingkat paparan dan konsekuensi
rendah, dan bersifat kronis. Penyebab risiko kesehatan sulit diketahui serta lebih
berfokus pada kesehatan manusia.
3. Risiko Lingkungan dan Ekologi
Risiko lingkungan dan ekologi melibatkan interaksi yang beragam antara populasi,
komunitas. Fokus risiko lingkungan dan ekologi lebih kepada dampak yang
ditimbulkan terhadap habitat dan ekosistem yang jauh dari sumber risiko.
4. Risiko Finansial
Risiko finansial memiliki risiko jangka panjang dan jangka pendek dari kerugian
properti terkait dengan perhitungan asuransi dan pengembalian asuransi. Fokus
risiko finansial lebih kepada kemudahan pengoperasian dan aspek keuangan.
5. Risiko Terhadap Masyarakat
Risiko terhadap masyarakat memperhatikan pandangan masyarakat terhadap
kinerja organisasi dan produksi, semua hal pada risiko terhadap masyarakat
terfokus pada penilaian dan persepsi masyarakat.
Contoh Kasus
Kasus I
Seorang perawat di salah satu RS mengalami kekerasan fisik dan verbal pada
saat perawat tersebut sedang melakukan pengkajian. Seperti yang dikutip dalam suatu
artikel di media online:
“Ketika perawat T,28 tahun, melakukan pendekatan untuk mengumpulkan data, salah
satu pasiennya mengamuk, berteriak dan memukul-mukul kepalanya ke dinding. Dia
mencoba menghentikan dan menenangkannya tapi pasiennya secara emosional malah
menendang dadanya, membuat dia terluka, dan membuat mentalnya tergoyang
seharian.”
Analisis Kasus
Hazard : Perawat mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal pada saat
melakukan pengkajian kepada pasien.
Resiko : Perawat mengalami luka dan mentalnya tidak stabil.
Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak disebut berasal
dari kesalahan perawat sendiri ataukah karena memang sang pasien memiliki emosional
yang tidak dapat dikontrol. Dalam proses pengkajian sendiri, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh perawat. Mulai dari pemahaman akan pengertian pengkajian,
tahap-tahapan pengkajian, hingga metode yang digunakan melakukan pengkajian.
Dalam mengkaji pasien, perawat pun harus menyadari akan adanya hazard dan
resiko yang mungkin mereka dapatkan. Berbagai macam upaya perlu dilakukan sebagai
tidakan pencegahan. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan baik dari pihak pasien,
perawat itu sendiri maupun dari pihak manajemen rumah sakit. Berikut beberapa upaya
yang perlu dilakukan untuk mecegah terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat
saat melakukan pengkajian:
1. Perawat harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun kepada pihak rumah sakit.
2. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama manusia
dengan dasar martabat dan rasa hormat.
3. Dalam melakukan kontak kepada pasien, perawat seharusnya menjadi pendengar
yang baik. Salah satu teknik pengumpulan data pada pengkajian adalah
wawancara. Saat melakukan wawancara, perawat harus mampu menempatkan diri
sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin.
4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara menghindari
tindakan kekerasan verbal dan fisik.
5. Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
didekati, perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarga pasien terlebih
dahulu.
6. Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang menyinggung
pasien dan keluarganya.
7. Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan
dari pasien terlebih dahulu.
8. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawat mempersiapkan diri untuk
menghadapi hazard dan resiko.
9. Manajemen harus terbuka serta tidak berusaha menutupi terhadap laporan-laporan
kekerasan fisik maupun verbal terhadap perawat.
10. Memodifikasi lingkungan yang nyaman di rumah sakit mulai dari poli, ruangan
rawat inap, sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif untuk menentramkan
suasana hati pasien dan keluarga.
Kasus II
Seorang perawat di salah satu RS diketahui positif difteri pasca menangani pasien
difteri. Berdasarkan informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut,.
Analisis Kasus
Hazard : Hazard Biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca
menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri.
Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Perawat dalam
Tahap Pengkajian Bedasarkan Kasus Penyakit Akibat Kerja
1. Batasi akses ke tempat isolasi
2. Menggunakan APD dengan benar
3. SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup
APD
4. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri
5. Membatasi sentuhan langsung ke pasien
6. Cuci tangan dengan air dan sabun
7. Bersihkan kaki dengan di semprot, ketika meninggalkan ruangan tempat melepas
APD
8. Lakukan pemeriksaan berkala pada pekerja
9. Hindari memegang benda yang mungkin terkontaminasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu program didasari pendekatan
ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko
(risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang
mungkin terjadi. Hazard adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kerugian ini
meliputi pada gangguan kesehatan dan cidera, hilangnya waktu kerja, kerusakan pada
property, area atau tempat kerja, produk atau lingkungan, kerugian pada proses produksi
ataupun kerusakan – kerusakan lainnya. Berdasarkan karakteristik dampak yang
diakibatkan oleh suatu jenis bahaya maka jenis bahaya dapat dikelompokan menjadi 2
yaitu bahaya kesehatan kerja dan bahaya keselamatan kerja
Sedangkan Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Menurut Kolluru (1996) ada 5 macam tipe risiko,
yaitu : risiko keselamatan, risiko kesehatan, risiko lingkungan dan ekologi, risiko
finansial, danrisiko terhadap masyarakat.
3.2 Saran
Saat melakukan proses keperawatan, perawat harus benar-benar memperhatikan
hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan
menghindari terjadinya kecelakaan kerja, seperti terinfeksi penyakit, mendapatkan
kekerasan fisik/verbal saat mengkaji pasien, dan mendapatkan informasi yang tidak
sesuai dari pasien. Salah satu cara untuk menghindari dan mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, maka disarankan untuk menggunakan APD yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar
Beranda
makalah K3
makalah K3
HAZARD DAN RESIKO DALAM PENGKAJIAN DAN PERENCANAAN
MAKALAH Tugas Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Kesehatan
Keselamatan Kerja ...