Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh.
Meskipun kelenjar – kelenjar endokrin secara anatois tidak berhubungan, secara
fungsional mereka membentuk suatu system.Semua kelenjar endokrin melaksanakan
fungsi mereka dengan mengeluarkan hormone ke dalam darah. Setelah dikeluarkan,
hormone mengalir dalam darah ke sel sasaran, tempat bahan ini mengatur atau
mengarahkan fungsi tertentu. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain
dalam saluran gastroinstestin.
Pada kehamilan 10 minggu koritkotropin telah dapat ditemukan dalam hipofisis
fetus. Hormone ini diperlukan untuk mempertahankan glandula suprarenalis fetus.
Hormon somatomammotropin ditemukan di daerah tali pusat dengan kadar yang tinggi.
Hormon ini memang dibentuk di plasenta disamping oleh hipofisis fetus, meskipun dalam
jumlah yang terbatas. Pada kehamilan 10-14 minggu kelenjar gondok janin telah
berfungsi menyimpan iodium dan menghasilkan tiroksin.
Glandula suprarenalis fetus lebih besar jika dibandingkan dengan apa yang ditemukan
pada orang dewasa. Yang menbuatnya jauh lebih besar ialah bagian korteks. Bagian yang
menjadi besar mengecil, segera sesudah bayi dilahirkan. Aldeoteron biasanya ditemukan
dalam konsentrasi yang meningkat dan mudah melintasi plasenta.
Testes fetus dapat mengadakan sintesis androgen. Teosyeron dan androstenedion dapat
ditemukan ditestes fetus yang imatur.

2. Cara Kerja Sistem Endokrin Intra dan Ekstra Uterin


2. 4. 1 Sistem Endokrin Intra Uterin
Kelenjar –kelenjar endokrin pada intra uterin belum bisa berfungsi
secara maksimal karena pembentukan belum sempurna dan masih
mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya.
Pembentukan kelenjar-kelenjar endokrin dimulai dari trimester I.
Kelenjar-kelenjar endokrin pada ekstra uterin sudah bisa berfungsi secara
maksimal karena pembentukannya juga sudah mulai sempurna jadi
neonatus sudah tidak mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar
endokrin ibunya.

2.4.2. Sistem Endokrin Ekstra Uterin

Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas berbeda daripada


ketika berada dalam kandungan. Ketika janin berada dalam kandungan
maka masih mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta
meskipun dalam perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk
organ-organ bagi aktivitas hidup. Namun, organ-organ tersebut, misalnya
system endokrin masih belum sempurna sempurna untuk dapat hidup
mandiri. Setelah janin lahir barulah system endokrin dapat bekerja sehingga
bayi dapat hidup diluar rahim ibunya kerena hilangnya ketergantungan dari
plasenta dan ibu.

Setelah lahir ada beberapa kelenjar yang mengalami adaptasi agar mampu
bekerja misalnya :

a) Kelenjar Tiroid
Segera setelah lahir, kelenjar tiroid mngalami perubahan-
perubahan besar funsi dan metabolisnya. Pendinginan atmosfer
membangkitkan peningkatan mendadak dan jelas sekresi tirotropsin,
yang selanjutnya menyebabkan peningkatan progresif kadar tiroksin
serum maksimal 24-26 minggu setelah lahir. Ada peningkatan kadar
tryiyodotironin serum yang terjadi hampir bersamaan.
b) Kelenjar Timus
Pada bayi baru lahir ukurannya masih sangat kecil dan beratnya kira-
kira 10 gram atau sedikit ukurannya ertambah dan pada masa remaja
beratnya meningkat 30-40 gram kemudian mengerut lagi.

Daftar pustaka

https://aryaniandilambere.wordpress.com/2013/06/18/makalah-biologi-reproduksi/

buku human psycologhy by tim medical mini notes

makalah biologi reproduksi tentang perkembangan dan persiapan neonates

https://www.academia.edu/12343765/Perkembangan_dan_Persiapan_Neonatus

Anda mungkin juga menyukai