LANDASAN TEORI
Ada dua sisi dari penelitian kerja – penelitian cara kerja (method study)
dijalankan, bisa saja ini dilakukan untuk merancang suatu pekerjaan sebelum
menerima saja solusi pertama, dan tidak mau menunggu sampai adanya solusi
yang paling efektif yang seringkali memerlukan waktu lebih lama lagi.
untuk menghilangkan capai atau untuk beristirahat. Pekerjaan fisik yang berat
(atau pekerjaan yang dilakukan dalam kondisi yang sulit, misalnya dalam
Modul I - 5
ruangan yang sangat panas) mungkin memerlukan waktu tambahan untuk
yang ‘benar’ untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau bahkan mungkin akan
dan pola kerja. Penelitian kerja membutuhkan interaksi di antara pekerja dan
kerja dan penelitian cara kerja berarti perusahaan memerlukan dua orang untuk
setiap orang akan menilai suatu situasi dengan membawa kekuatan dan
Modul I - 6
Mereka yang diamati juga harus mempunyai pengalaman yang cukup
dipercayainya sendiri.
5. ukur kualitas pekerjaan dengan metode baru tadi dan hitung waktu standar
pengerjaannya
efisiensi kinerja. Dari sini dibuatlah solusi untuk menghemat waktu dan uang.
Modul I - 7
Pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan
berprestasi.
elemen-elemen gerakan. Cara ini bisa dilakukan dengan aktivitas data waktu
baku (standar data) dan data waktu gerakan (predetermined time system).
(jelas batasannya) dan bertujuan untuk mencari solusi atas masalah itu.
Modul I - 8
digunakan oleh para analis dapat diusahakan sebelum penelitian itu
dilaksanakan.
lebih kecil. Kemudian bagian terkecil dari pekerjaan ini dianalisa dan
yang diukur harus jelas saat mulai dan saat selesainya sehingga anda
tahu apa yang harus diukur. Pekerja yang diamati harus diberitahu
dengan baik, mereka akan menganggap prosesnya tidak efisien dan harus
1. Untuk penjadwalan
4. Perbandingan efisiensi
Modul I - 9
5. Dasar untuk pembuatan anggaran dan pengendalian biaya
waktu yang dilakukan terhadap beberapa Alternatif system kerja, maka yang
yang dibutuhkan secara wajar, dan normal. Dalam situasi pengukuran kerja
standar kinerja sebagai satu faktor dan standar akhirnya tidak mungkin lebih
Modul I - 10
yang dapat menyatakan berapa lama suatu pekerjaan harus
Disisi lain dengan adanya waktu baku yang sudah ditetapkan ini akan
dapat pula ditentukan upah atau intensif bonus yang akan dibayar sesuai
a. Cara langsung
Cara tak langsung adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku
Modul I - 11
b. Hitung Waktu Normal
Wn = Ws x p ………………………………………..................(2.1)
P = faktor penyesuaian
atau sebaliknya.
Wb = Wn = ( Wn x 1 …………………………………………...(2.2)
)
Dimana 1 adalah kelonggaran atau allowance yang diberikan
waktu normal.
Modul I - 12
operator normal (sudah terlatih). Bekerja dalam taraf yang wajar dalam
suatu sistem kerja yang terbaik (baku) pada saat itu. Secara umum,
1. Secara langsung
b. Sampling pekerjaan.
pekerjaannya.
lebih mahal.
Modul I - 13
b. Kekurangan: belum ada tabel data waktu gerakan yang
jam henti atau jam biasa. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar
pengukuran.
Modul I - 14
b. Melakukan Penelitian Pendahuluan Adalah untuk mempelajari
c. Memilih Operator.
d. Melatih Operator.
yang bersangkutan.
Modul I - 15
proses perhitungan data. Adapun Rumus-rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut.
a. Nilai rata-rata
x
x i ...................................................................................( 2.3)
k
b. Standar deviasi
x
2
x ……………………………………………………………………....(2.4)
i
n 1
……………………………………………………………………..…..…(2.5)
x
n
d. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
BKA x 3 x
……………………………………………….…………….….(2.6)
BKB x 3 x
Data
Modul I - 16
Contoh, tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 95% memiliki
mudah dan tepat. Disini kita hanya sekedar melihat data yang
besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpan dari trend rata-
ratanya. Data yang terlalu eksrtim ini sewajarnya kita buang jauh-
Xi Xi
X atau X ……………………….…(2.7)
N K
Modul I - 17
Dimana :
N = banyaknya data
dengan :
( Xi X ) 2
……………………………………………………..………….(2.8)
N 1
Dimana:
dilakukan.
x …………………………………………………………………………….(2.9)
n
Peta Kontrol adalah suatu alat yang tepat dan dalam mengetes
Batas kontrol atas dan kontrol bahwa untuk group data bisa dicari
BKB = X - 2 x
Modul I - 18
Untuk menghitung test kecukupan data digunakan rumus sebagai
2
K N ( x 2 ) ( x) 2
Nˈ ……………………………………….………..(2.11)
’ S
x
telah dilakukan. Bila nilai dari hasil pengujian dan test kecukupan
Ws
Xi ……………………………………………………………….…(2.12)
N
Modul I - 19
Dimana :
N = jumlah pengukuran
rata.
Wn Ws p …………………………………………………………………….…..….(2.13)
penyesuaian, yaitu :
dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu. Rumus yang
digunakan adalah:
Wb Wn l ………………………………………………………………………..……..(2.14)
Adapun manfaat dari waktu baku, antara lain: Man Power Planning,
Modul I - 20
estimasi biaya-biaya untuk upah kerja, penjadwalan produksi dan
1996).
4. Penyesuaian
a. Persentase
b. Shumard
c. Westinghouse
yaitu:
Modul I - 21
a. Keterampilan adalah sebagai kemampuan mengikuti cara kerja
yang ditetapkan.
d. Cara Objektif
e. Cara Bedaux
f. Cara Sintesis
2.5.7 Kelonggaran
Modul I - 22
Kelonggaran dibagi menjadi 4 bagian yaitu: (Sutalaksana, 1979).
kerja normal akan sama dengan 100 % atau 1.00. Nilai performance
pengamatan.
Modul I - 23
meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik
dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang
Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan dapat menurunkan
karyawan.
Kondisi dan suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat tercipta
yang dikatakan oleh Sarwoto ( 1991 ) bahwa suasana kerja yang baik dihasilkan
terutama dalam organisasi yang tersusun secara baik, sedangkan suasana kerja
yang kurang baik banyak ditimbulkan oleh organisasi yang tidak tersusun
dengan baik pula. Dari pendapat tersebut dapat diterangkan bahwa terciptanya
suasana kerja sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi yang ada dalam
organisasi tersebut.
setiap aspek dari gejala fisik dan sosial - kultural yang mengelilingi atau
Modul I - 24
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
segala sesuatu yang ada di sekitar tempat kerja karyawan lebih banyak
berfokus pada benda – benda dan situasi sekitar tempat kerja sehingga dapat
kerja dalam suatu organisasi sangat penting, dalam hal ini diperlukan adanya
1. Pewarnaan
2. Penerangan
akan dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa
Modul I - 25
3. Udara
kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas
pekerjaan.
4.Suara bising
aktifitas industri. Dampak dari kebisingan ini bukan hanya pada kota –
kota besar tetapi kota kecil dan desa yang lokasinya di dekat tempat
industri juga ikut terpengaruh. Masalah ini semakin lama menjadi semakin
manusia akan tetapi usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
kemampuan kognitif pada anak – anak. Bahkan yang paling parah bisa
ini suadah tersebar hampir di seluruh dunia salah satu contoh India. Di
mengakibatkan para penduduk menjadi tuli dan studi yang dilakukan oleh
Modul I - 26
Sigh dan Mahajan di kalkuta dan dehli menemukan tingkat kebisingan di
sehingga kinerja karyawan bisa menjadi tidak optimal. Oleh karena itu
suatu organisasi.
1. Ruang Gerak
2. Keamanan
Modul I - 27
lingkungan kerja fisik. Jika di tempat kerja tidak aman karyawan
3. Kebersihan
berbeda pula dan untuk memperoleh cara yang terbaik dilakukakan metode
pemilihan alternatif cara kerja. Berdasrkan hal tersebut maka timbul ide untuk
usaha-usaha untuk menetapkan hal waktu baku yang dibutuhkan guna dapat
Modul I - 28
1. Man power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja).
berprestasi.
diselesaikan dalam pengukuran kerja ini bisa digunakan berbagai alat untuk
suatu pekerjaan harus berlangsung dan berapa output yang dihasilkan serta
pekerjaan tersebut. Disisi lain dengan adanya waktu baku yang sudah
ditetapkan ini akan dapat pula ditentukan upah atau intensif bonus yang akan
dibagi atau dikelompokan dalam dua hal, yaitu pengukuran waktu kerja
secara langsung dan secara tidak langsung. Cara pertama disebut demikian
menggunakan stop watch dan sampling kerja. Aktifitas yang dilakukan yaitu
Modul I - 29
bisa dilakukan dalam suatu aktivitas data waktu baku atau standar data dan
data gerakan.
dengan jam henti adalah merupakan aktivitas yang diawali dan menjadi
alat utamanya. Cara ini tampaknya merupakan cara yang paling banyak
Modul I - 30
ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran
tersebut.
yang tadi.
kerja yang dipilih perlu ada dan dipelihara. Sekalipun pengukuran telah
selesai.
Modul I - 31
2.7.5 Menyiapkan Alat-Alat Pengukuran
2. lembaran-lembaran pengamatan
rumusnya adalah:
2
40 N ( x 2 ) ( x) 2
Nˈ= Nn …………………………………….( 2.15)
x
waktu
Modul I - 32
2.8 Kelonggaran Untuk Hambatan-hambatan Tak Terhindar
adalah :
potong yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya.
waktu penyelesaian. Hal ini jelas tidak diinginkan karena waktu baku yang
dicari adalah waktu yang diperoleh dari kondisi dan cara kerja yang baku
mengetahuinya dan menilai seberapa jauh hal ini terjadi. Penilaian perlu
diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga
rata-rata tersebut
Modul I - 33
2.10. Analisa Test Keseragaman Data
cepat. Disini kita hanya sekedar melihat data terkumpul dan sebenarnya.
Mengidentifikasikan data yang ekstrim. Yang dimaksud sangat kecil dan ajuh
menyimpang dari trend rata-ratanya. Data yang terlalu ekstrim ini sebaiknya
x ………………………………………………………………( 2.16)
n
dimana:
( X 1 X ) 2 ( X 2 X ) 2 ..................( X n X ) 2
………………...( 17)
N 1
X = data waktu yang dibaca oleh stop watch untuk tiap-tiap individu
Modul I - 34
Rata-rata data pengamatan apabila diplotkan dalam peta kotrol akan
Batasan kontrol atas serta batas kontrol bawah untuk grup data biasa dicari
BKA = X + 2 x
……………………………………………………….( 2.18)
BKB = X – 2 x
untuk setiap sub harga berada dalam batas kotrol yang ada, maka hal ini bisa
Modul I - 35