Anda di halaman 1dari 43

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morse dan Kimball menyatakan bahwa riset operasi adalah metode

ilmiah yang memungkinkan para manajer untuk mengambil keputusan

mengenai kegiatan yang ditangani secara kuantitatif. Churchman, Arkoff, dan

Arnoff mendefinisikan bahwa riset operasi merupakan aplikasi metode-

metode, teknik-teknik, dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-

masalah yang timbul dalam operasi perusahaan dengan tujuan menemukan

pemecahan yang optimal. Kemudian Miller dan M.K. Star menyatakan bahwa

riset operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan ilmu

pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah

yang dihadapi sehari-hari sehingga dapat terpecahkan secara optimal.

Linier Programing (LP) merupakan suatu model umum yang dapat

digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang

terbatas secara optimal. Sumber-sumber yang dimaksud dapat brupa bahan

baku, peralatan dan mesin, ruang, waktu, dana dan orang. Semua ini dapat

dipergunakan untuk menghasilkan komoditi tertentu. Dengan kata lain Linier

Programing adalah metode atau teknik matematis yang digunakan untuk

membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Menurut George

B.Dantzing (Seorang ahli matematik dari Amerika serikat), Dalam bukunya

yang berjudul Linier Programming and Extension, menyebutkan bahwa ide

Linier Programming ini berasal dari ahli matematik Rusia yang bernama L.V

Kantorivich yang pada tahun 1939 menerbitkan sebuah karangan dengan

judul “Mathematical Methods in the Organization and Planing of Production”.

Dalam karangan itu, telah dirumuskan mengenai persoalan linier programming

Modul II - 1
untuk pertama kalinya. Akan tetapi ide ini tidak dapat berkembang di Rusia.

Ternyata dunia barat yang memanfaatkan ide ini selanjutnya. Kemudian pada

tahun 1947 B. Dantzing menemukan suatu cara untuk memecahkan

persoalan linier programming tersebut dengan metode yang disebut Simplex

method. Setelah itu linier programming berkembang pesat dalam bidang

kemiliteran dan bisnis ( maksimum profit, minimum cost).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan praktikum yang dilakukan adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan fungsi POM- QM

2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan POM- QM dalam memecahkan

masalah

Modul II - 2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan POM-QM

POM-QM adalah sistem pendukung keputusan yang mudah digunakan.

Aplikasi ini dikembangkan untuk keperluan manajemen produksi atau operasi

dan metode kuantitatif atau manajemen kuantitatif. POM dan QM pada

awalnya paket software ini diciptakan terpisah untuk setiap jenis tertentu saja,

namun saat ini digabungkan menjadi satu program yang disebut POM-QM.

POM-QM (juga dikenal sebagai POM dan QM). Paket ini adalah perangkat

lunak yang userfriendly yang sesuai dalam bidang produksi dan manajemen

operasi, metode kuantitatif, ilmu manajemen, atau riset operasi. POM-QM

dirancang untuk membantu memahami bidang tersebut.

Gambar 2.1 Interface POM-QM

Modul II - 3
2.2 Linear Programing

Linear Programming (LP) adalah salah satu metode untuk

menyelesaikan masalah optimasi. Masalah optimalisasi produksi menjadi

salah satu masalah yang paling populer diselesaikan dengan LP. Tujuan

yang ingin dicapai biasanya memaksimumkan keuntungan dan meminimasi

biaya produksi.

2.3.1 Studi kasus

Perusahaan mebel “RAPI”, membuat meja dan kursi dari kayu.

Setiap meja membutuhkan pekerjaan tukang kayu rata-rata selama 4

jam dan pengecatan rata-rata 2 jam; setiap kursi membutuhkan

pekerjaan tukang kayu rata-rata 3 jam dan pengecatan rata-rata 1 jam.

Dalam satu minggu tersedia 240 jam kerja untuk tukang kayu dan

100 jam kerja untuk pengecatan. Jika dijual, setiap meja

menghasilkan keuntungan rata-rata $7 dan setiap kursi $5. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini data mengenai

meja dan kursi.

Tabel 2.1 Data Meja dan Kursi

Jam yang dibutuhkan Jam kerja


Pekerjaan
Meja Kursi tersedia

Tukang kayu 4 3 240

Pegecatan 2 1 100

Profit per unit $7 $5

Berapa seharusnya produksi meja dan kursi dalam satu minggu

kerja agar profit total perusahaan “RAPI” maksimal?

Modul II - 4
2.3.2 Langkah penyelesaian

1. Jalankan program QM for Windows, pilih Module – Linear

Programming.

2. Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar

dibawah ini.

Gambar 2.2 Create Data Set for Linear Programming

3. Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title:

“CONTOH SOAL LP”. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows

akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)- nya. Default

Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title.

Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title.

4. Isikan (set) jumlah kendala dengan 2, dengan cara meng-klik

tanda pada kotak Number of Constraints .

Gambar 2.3 Number of Constraints

5. Isikan (set) jumlah variabel dengan 2, dengan cara meng-klik

tanda pada kotak Number of Variables

Gambar 2.4 Number of Variables

Modul II - 5
6. Pilih other pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama

“jam kerja”.

Gambar 2.5 Row Names

7. Pilih other pada bagian Column names, biarkan tetaap kosong.

Gambar 2.6 Column Names

8. Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Maximize

Gambar 2.7 Objective

9. Klik tombol Ok. Dan aka muncul tampilan seperti gambar di bawah.

Gambar 2.8 Tempat Input Data Linear Programing

10. Isikan angka-angka pada kotak-kotak yang bersesuaian antara jam

kerja dan variabel (X1= meja; X2 = kursi), yaitu

Modul II - 6
Gambar 2.9 Input Data Linear Programing

11. Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar

atau dari menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada

keyboard

12. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol edit

pada toolbar atau dari menu File – Edit

13. Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File – Save

(atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan

format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan.

2.3 Transportation

Transportation digunakan untuk mencari biaya transportasi total

minimal. Perbedaan biaya transportasi per satuan dari masing-masing lokasi

sumber ke lokasi tujuan, perbedaan jumlah maksimal barang yang dapat

diangkut dari setiap sumber serta perbedaan jumlah kebutuhan barang di tiap-

tiap tujuan, menjadi variabel yang menentukan biaya total minimum.

Ada beberapa teknik dalam metode transportasi, namun yang populer

adalah teknik stepping stone dengan kaidah kiri atas – kanan bawah

(Nortwest Corner Method), artinya iterasi (perhitungan) dilakukan secara

bertahap dengan dimulai dari kiri atas ke kanan bawah. Teknik lainnya adalah

Vogel’s Approximation Method dan Minimum

2.3.1 Studi kasus

Ada tiga pabrik mebel A, B dan C masing masing memiliki

kapasitas produksi maksimal dalam satu periode waktu tertentu 100,

300, dan 300 unit mebel. Ada tiga gudang D, E, dan F yang masing-

Modul II - 7
masing dapat menampung maksimal 300, 200 dan 200 unit

mebel. Biaya angkut perunit mebel dari masing-masing pabrik ke

masing-masing gudang disajikan dalam Tabel dibawah ini

Tabel 2.2 Biaya Angkut Peruit Mabel

Gudang D Gudang E Gudang F


Pabrik A $5 $4 $3
Pabrik B $8 $4 $3
Pabrik C $9 $7 $3

Berapa unit mebel harus diangkut dari masing-masing pabrik

ke tiap-tiap gudang sehingga biaya transportasi total minimum?

2.3.2 Langkah penyelesaian

1. Jalankan program QM for Windows, pilih Module – Linear

Programming.

2. Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar

dibawah ini

Gambar 2.10 Create Data Set for Transportation

Modul II - 8
3. Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian

Title: “CONTOH SOAL TRANSPORTASI” . Jika Title tidak diisi,

program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai

default (patokan)- nya. Default Title ini dapat dirubah dengan

meng- klik . Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon

4. Isikan (set) jumlah sumber dengan 3, dengan cara meng-klik

tanda pada kotak Number of Sources

Gambar 2.11 Number of Sources

5. Isikan (set) jumlah tujuan dengan 3, dengan cara meng-klik tanda

pada kotak Number of Destinations

Gambar 2.12 Number of Destinations

6. Pilih other pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama

“Pabrik”.

Gambar 2.13 Row Names

7. Pilih other pada bagian Column names, kemudian isi dengan nama

“Gudang”.

Modul II - 9
Gambar 2.14 Column Names

8. Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Manimize

Gambar 2.15 Objective

9. Klik tombol Ok. Dan aka muncul tampilan seperti gambar di bawah

ini.

Gambar 2.16 Tempat Input Data Transportation

10. Isikan angka-angka yang sesuai pada kotak-kotak yang bersesuaian

antara Pabrik dan Gudang, yaitu

Gambar 2.17 Input Data Transportation

Modul II - 10
11. Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar

atau dari menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada

keyboard

12. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol edit

pada toolbar atau dari menu File – Edit

13. Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File – Save

(atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan

format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan.

Modul II - 11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan membuat soal masing-masing 5 soal

untuk linear programming dan transportation untuk setiap mahasiswa.

3.2 Metode Pengolahan Data

3.2.1 Forcasting/ Peramalan

Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan

penjualan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat

dalam kuantitas yang tepat

1. MAD

(Absolute dari forecast errors)


MAD 
n

2. MSE

(Absolute dari forecast errors)


MAD 
n

3.2.2 Agregat Planning

Perencanaan agregat (agregat planning) juga dikenal sebagai

penjadwalan agregat adalah suatu pendekatan yang biasanya dilakukan

oleh para manager operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu

produksi pada jangka mencegah (biasanya antara 3 hingga 12 bulan

kedepan).

Modul II - 12
3.3 Flowchart

Mulai

Pendahuluan

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Landasan

Pengumpulan data

Pengolahan data

Forecasting

1. Addivite decomposition
2. Multiplicativem decomposition
3. Trend analisi

MAD Terkecil

Agregat planning

Penutup

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart

Modul II - 13
BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Linear Programming

1. Sebuah perusahan membuat sepatu, dan tas. Setiap sepatu membutuhkan

waktu pembuatan selama 3 jam dan pemberian motif selama 2 jam, setiap

tas membutuhkan waktu pembuatan 2 jam, dan pemberian motif selama 4

jam. Dalam satu minggu tersedia 200 jam kerja untuk pembuatan, dan 170

jam kerja untuk pemberian motif. Jika dijual, setiap sepatu menghasilkan

keuntungan rata-rata Rp 10.000, dan setiap tas Rp 5.000. Berapa

seharusnya produksi sepatu dan tas dan jaket dalam satu minggu kerja

agar profit total perusahaan maksimal?

Jawab:

Gambar 4.1 Input Data Linear Programming 1

Modul II - 14
Gambar 4.2 Linear Programming Results 1

Gambar 4.3 Ranging 1

Gambar 4.4 Solution List 1

Modul II - 15
Gambar 4.5 Iterations 1

Gambar 4.6 Dual 1

Gambar 4.7 Graph 1

Modul II - 16
2. Toko roti membuat dua macam roti yaitu roti keju dan roti coklat. Untuk

pembuatan roti masing-masing menghabiskan waktu 2 jam dan 4 jam, dan

pemanggangan roti masing-masing menghabiskan 3 jam dan 2 jam. Dalam

satu minggu tersedia 150 jam kerja untuk pembuatan roti, dan 120 jam

kerja untuk pemanggangan roti. Keuntugan untuk roti keju perbuahnya

adalah Rp 2.000 dan untuk roti coklat Rp 4.000. Tentukan berapa roti keju

dan coklat yang harus dibuat agar keuntungan maximum.

Jawab:

Gambar 4.8 Input Data Linear Programming 2

Gambar 4.9 Linear Programming Results 2

Modul II - 17
Gambar 4.10 Ranging 2

Gambar 4.11 Solution List 2

Gambar 4.12 Iterations 2

Modul II - 18
Gambar 4.13 Dual 2

Gambar 4.14 Graph 2

3. Pabrik susu memproduksi susu kaleng dan susu kemasan. Susu kaleng

menghabiskan waktu pembuatan 3 menit dan pengemasan 3 menit,

sementara susu saset menghabiskan 4 menit pembuatan dan 1 menit

pengemasan. Dalam Dalam 3 jam tersedia 140 menit pembuatan susu dan

170 menit pengemasan. Keuntugan untuk susu kaleng perbuahnya adalah

Rp 3.000 dan untuk susu saset Rp 1.000. Tentukan keuntungan maximum

yang dapat diapai.

Jawab:

Modul II - 19
Gambar 4.15 Input Data Linear Programming 3

Gambar 4.16 Linear Programming Results 3

Gambar 4.17 Ranging 3

Modul II - 20
Gambar 4.18 Solution List 3

Gambar 4.19 Iterations 3

Gambar 4.20 Dual 3

Modul II - 21
Gambar 4.21 Graph 3

4. Sebuah pabrik memproduksi tahu dan tempe. Degan masing-masig

membutuhkan waktu fermentasi selama 5 jam dan 4 jam untuk setiap

kilogram, dan waktu pembuatan masig-masing adaah 1 jam dan 2 jam

untuk setiap kilogram. Dalam 1 bulan tersedia 620 jam utuk fermentasi dan

300 jam untuk pembuatan. Keuntungan untuk tahu dan tempe adalah

Rp7.000. Tentukan berapa kg tahu dan tempe yang seharusnya diproduksi

agar keuntungan maximum.

Jawab:

Gambar 4.22 Input Data Linear Programming 4

Modul II - 22
Gambar 4.23 Linear Programming Results 4

Gambar 4.24 Ranging 4

Gambar 4.25 Solution List 4

Gambar 4.26 Iterations 4

Modul II - 23
Gambar 4.27 Dual 4

Gambar 4.28 Graph 4

5. Sebuah toko akan membuat baju dan celana dari kain. Dalam membuat

baju dan celana terdapat proses memotong dan menjahit. Baju

membutuhhkan waktu memotong selama 30 menit dan celana selama 25

menit. Baju Membutuhkan waktu menjahit selama 20 menit dan celana

selama 30 menit. Dalam 1 hari tersedia 400 menit untuk memotog dan 320

menit untuk menjahit. Ketika terjual baju akan memberikan keuntungan

sebesar Rp. 10.000 dan celana sebesar Rp 15.000. Tentukan keuntungan

maximum yang dapat dicapai.

Jawab:

Modul II - 24
Gambar 4.29 Input Data Linear Programming 5

Gambar 4.30 Linear Programming Results 5

Gambar 4.31 Ranging 5

Modul II - 25
Gambar 4.32 Solution List 5

Gambar 4.33 Iterations 5

Gambar 4.34 Dual 5

Modul II - 26
Gambar 4.35 Graph 5

4.2 Transportation

1. Seorang pengusaha mempunyai 4 pabrik susu yang bernama pabrik A, B,

C, dan D akan mengrimkan masing-masing (40, 30, 45, dan 50) lusin susu

ke wilayah A, B, C, dan D dengan kapasitas penyimpanan setiap wilayah

berturut-turut adalah (10, 50, 40, dan 75) lusin susu. Biaya pengiriman

setiap lusin kaleng susu dari pabrik ke wilayah tertentu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Biaya Pengiriman Setiap Lusin Susu

Wilayah A Wilayah B Wilayah C Wilayah D


Pabrik A Rp2.000 Rp2.500 Rp4.000 Rp3.500
Pabrik B Rp4.000 Rp4.000 Rp3.000 Rp2.500
Pabrik C Rp3.000 Rp5.000 Rp3.500 Rp4.000
Pabrik D Rp2.500 Rp3.000 Rp3.000 Rp4.000

Tentukan jumlah pengiriman setiap lusin susu dengan biaya tranportasinya

yang paling minimum.

Jawab:

Modul II - 27
Gambar 4.36 Input Data Transportation 1

Gambar 4.37 Transportation Shipments 1

Gambar 4.38 Marginal Costs 1

Gambar 4.39 Final Solution Table 1

Modul II - 28
Gambar 4.40 Iterations 1

Gambar 4.41 Shipments With Costs 1

Gambar 4.42 Shipping List 1

Modul II - 29
2. Sebuah perusahaan mempunyai 4 pabrik ikan kaleng yang bernama

pabrik W, X, Y, dan Z mengalami kelebihan produksi sehingga harus

mengirimkan barangnya ke gudang M, N, O, dan P. Masing-masing pabrik

secara berurut mempunyai kelebihan produksi sebesar (70,40,65, dan 25)

dos ikan kaleng, dan setiap gudang mampu menampung 50 dos ikan

kaleng. Biaya pengiriman setiap lusin ikan kaleng dari pabrik ke wilayah

tertentu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Biaya Pengiriman Setiap Lusin Ikan Kaleng

Gudang A Gudang B Gudang C Gudang D


Pabrik W Rp7.000 Rp12.000 Rp11.000 Rp10.000
Pabrik X Rp7.000 Rp11.000 Rp12.000 Rp7.500
Pabrik Y Rp5.000 Rp5.000 Rp10.000 Rp5.500
Pabrik Z Rp10.000 Rp7.000 Rp7.000 Rp10.000

Tentukan jumlah pengiriman ikan kaleng dengan biaya tranportasinya yang

paling minimum.

Jawab:

Gambar 4.43 Input Data Transportation 2

Gambar 4.44 Transportation Shipments 2

Modul II - 30
Gambar 4.45 Marginal Costs 2

Gambar 4.46 Final Solution Table 2

Gambar 4.47 Iterations 2

Modul II - 31
Gambar 4.48 Shipments With Costs 2

Gambar 4.49 Shipping List 2

3. Sebuah perusahaan mempunyai 5 pabrik pembuatan tempe bernama

pabrik E, F, G, H, dan I. Kelima pabrik tersebut kekurangan kedelai untuk

pembuatan tempe secara berurut sebanyak (50, 20,40,20 dan 30) kg

kedelai, sehingga harus mengambil bahan baku dari dalam gudang X, Y,

dan Z, d dalam gudang berisi secara berurut (30, 60, dan 70) kg kedelai.

Biaya pengiriman setiap kilogram keledai dari gudang ke pabrik tertentu

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Biaya Pengiriman Setiap Kg Kedelai

Pabrik E Pabrik F Pabrik G Pabrik H Pabrik I


Gudang X Rp 20.000 Rp 22.000 Rp 15.000 Rp 17.000 Rp 22.000
Gudang Y Rp 27.000 Rp 23.000 Rp 20.000 Rp 15.000 Rp 20.000
Gudang Z Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 27.000 Rp 17.000

Tentukan jumlah pengiriman kedelai dalam kg dengan biaya tranportasinya

yang paling minimum.

Jawab:

Modul II - 32
Gambar 4.50 Input Data Transportation 3

Gambar 4.51 Transportation Shipments 3

Gambar 4.52 Marginal Costs 3

Gambar 4.53 Final Solution Table 3

Modul II - 33
Gambar 4.54 Iterations 3

Gambar 4.55 Shipments With Costs 3

Gambar 4.56 Shipping List 3

Modul II - 34
4. Tiga pabrik bernama pabrik A, B, dan C akan mengirimkan hasil produksi

ikan keringnya ke wilayah Maksaar, Gowa, dan Maros. Masing-masing

pabrik secara berurut mengirimkan (125, 170, 75) kg ikan kering. Dan

masing-masing wilayah hanya menerima 100 kg ikan kering. Biaya

pengiriman setiap kilogram ikan kering dari pabrik ke wilayah tertentu

sebagai berikut:

Tabel 4.4 Biaya Pengiriman Setiap Kg Ikan Kering

Makassar Gowa Maros


Pabrik A Rp10.000 Rp12.000 Rp20.000
Pabrik B Rp14.000 Rp20.000 Rp12.000
Pabrik C Rp20.000 Rp15.000 Rp10.000

Tentukan jumlah pengiriman ikan kering dengan biaya tranportasinya yang

paling minimum.

Jawab:

Gambar 4.57 Input Data Transportation 4

Gambar 4.58 Transportation Shipments 4

Modul II - 35
Gambar 4.59 Marginal Costs 4

Gambar 4.60 Final Solution Table 4

Gambar 4.61 Iterations 4

Modul II - 36
Gambar 4.62 Shipments With Costs 4

Gambar 4.63 Shipping List 4

5. Tiga pabrik bernama pabrik A,B, C, D, dan E akan mengirimkan hasil

produksi pakaiannya ke toko F, G, H, I, dan J. Masing-masing pabrik

secara berurut memiliki (25, 55, 30,70, dan 45) lusin pakaian. Dan masing-

masing toko secara berurut hanya menerima (25, 55, 30,70, dan 45) .

Biaya pengiriman setiap lusin pakaian dari pabrik ke toko tertentu sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Biaya Pengiriman Setiap Lusin Pakaian

Toko F Toko G Toko H Toko I Toko J


Pabrik A Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 15.000 Rp 10.000
Pabrik B Rp 15.000 Rp 10.000 Rp 13.000 Rp 12.000 Rp 13.000
Pabrik C Rp 17.000 Rp 17.000 Rp 11.000 Rp 20.000 Rp 15.000
PabrikD Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Pabrik E Rp 14.000 Rp 10.000 Rp 17.000 Rp 20.000 Rp 10.000

Tentukan jumlah pengiriman pakaian dengan biaya tranportasinya yang

paling minimum.

Jawab:

Modul II - 37
Gambar 4.64 Input Data Transportation 5

Gambar 4.65 Transportation Shipments 5

Gambar 4.66 Marginal Costs 5

Gambar 4.67 Final Solution Table 5

Modul II - 38
Gambar 4.68 Iterations 5

Gambar 4.69 Shipments With Costs 5

Gambar 4.70 Shipping List 5

Modul II - 39
BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis

Dari penyelesaian soal yang dipaparkan sebelumnya maka diperoleh

hasil yang dapat dilihat sebagai berikut.

5.1.1 Linear Programing

Tabel 5.1 Outpu Linear Programing POM-QM

No Produsen X1 X2 Keuntungan (Z)


1 Perusahaan Sepatu = 57,5 Tas = 13,75 Rp 643.750,00
2 Toko roti Keju = 22,5 Coklat = 26,25 Rp 150.000,00
3 Pabrik susu Kaleng = 46,67 Saset = 0 Rp 140.000,00
4 Pabrik Tahu = 6,67 Tempe = 146,67 Rp 1.073.333,00
5 Toko pakaian Baju = 0 Celana = 10,67 Rp 160.000,00

5.1.2 Transportation

Tabel 5.2 Output Transportation POM-QM

No Pengirim Penerima dan Asal Jumlah diteima


Wilayah A Wilayah B Wilayah C Wilayah D -
1 Pabrik (P) PA=40, PB= 30,
PC=10 PD=40 -
PD=10 PC=35
Gudang A Gudang B Gudang C Gudang D -
2 Pabrik (P) PW=45, PW=25, PX=35,
PY=50 -
PX=5 PZ=25 PY=15
Pabrik E Pabrik F Pabrik G Pabrik H Pabrik I
Gudang
3 GX=30, GY=10,
(G) GZ=50 GY=20 GY=20
GY=10 GZ=20
Makassar Gowa Maros - -
4 Pabrik (P) PA=25, PB=25,
PA=100 - -
PB=75 PC=75
Toko F Toko G Toko H Toko I Toko J
5 Pabrik (P)
PA=25 PB=55 PC=30 PD=70 PE=45

Modul II - 40
5.2 Pembahasan

5.1.1 Linear Programing

Dari analisa di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimak dalam satu minggu

peusahaan harus membuat sepatu sebanyak 57,5 dan tas sebanyak

13,5 sehingga memperoleh keuntungan sebabesar Rp. 643.750.

2. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu minggu

toko roti harus membuat roti keju sebanyak 22,5 dan roti coklat

sebanyak 26,25 sehingga memperoleh keuntungan sebabesar Rp.

150.000.

3. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam 3 jam pabrik

susu harus membuat susu kaleng sebanyak 46,67 dan tidak

membuat susu saset sehingga memperoleh keuntungan sebabesar

Rp. 140.000.

4. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu bulan

pabrik harus membuat tahu seberat 6,6 kg dan roti tempe seberat

146,67 kg sehingga memperoleh keuntungan sebabesar Rp.

1.073.333.

5. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari toko

pakaian tidak membuat baju da hanya membuat celana sebanyak

10,67 lusin sehingga memperoleh keuntungan sebabesar Rp.

160.000.

5.1.2 Transportation

Dari analisa di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jadi pengiriman susu dari pabrik ke wilayah dengan jumlah yang

tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah wilayah A menerima

10 lusin dari pabrik C, wilayah B menerima 45 lusin dan 5 lusin dari

Modul II - 41
pabrik A dan pabrik D, wilayah C menerima 40 lusin dari pabrik D,

dan wilayah D menerima 30 lusin dan 35 lusin dari pabrik C dan

pabrik C.

2. Jadi pengiriman ikan kaleng dari pabrik ke gudang dengan jumlah

yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah gudang A

menerima 45 dos dan 5 dos dari pabrik W dan pabrik X, gudang B

menerima 50 dos dari pabrik Y, gudang C menerima 25 dos dan 25

dos dari pabrik W dan pabrik Z, dan wilayah D menerima 35 dos dan

15 dos dari pabrik X dan pabrik Y.

3. Jadi pengiriman kedelai dari gudang ke pabrik dengan jumlah yang

tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah pabrik E menerima 50

kg dari gudang E, pabrik F menerima 50 kg dari gudang Y, pabrik G

menerima 30 kg dan 10 kg dari gudang X dan gudang Y, pabrik H

menerima 20 kg dari gudang Y, dan pabrik I menerima 10 kg dan 20

kg dari gudang Y dan gudang Z.

4. Jadi pengiriman ikan kering dari pabrik ke kabupaten dengan jumlah

yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah Makassar

menerima 25 kg dan 75 kg dari pabrik A dan pabrik B, Gowa

menerima 100 kg dari pabrik A, dan Maros menerima 25 kg dan 75

kg dari pabrik B dan pabrik C.

5. Jadi pengiriman pakaian dari pabrik ke toko dengan jumlah yang

tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah toko F menerima 25

lusin dari pabrik A, toko G menerima 55 lusin dari pabrik B, toko H

menerima 30 lusin dari pabrik C, toko H menerima 30 lusin dari

pabrik D, toko I menerima 70 lusin dari pabrik D, dan toko J

menerima 45 lusin dari pabrik E.

Modul II - 42
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, saya dapat mengetahui

definisi dan fungsi POM-QM serta saya dapat mengaplikasikan POM-QM

dalam memecahkan masalah.

6.2 Saran

1. Saran untuk laboratorium

Sebaiknya computer di dalam laboraturium yang bermasalah

diperbaiki atau diganti dengan baru dan aplikasi yang digunakan dalam

praktikum yang tidak terdapat pada beberapa komputer agar dilengkapi.

2. Saran untuk asisten

Kinerja yang diberikan oleh asisten kepada praktikan sudah baik,

namun dimohon untuk soal tugas pendahuluannya agar sekiranya

diberikatahukan pada praktikan dua atau tiga hari sebelum hari

prakteknya agar praktikan dapat mempelajarinya dengan maksimal.

Modul II - 43

Anda mungkin juga menyukai