Anda di halaman 1dari 4

MACAM-MACAM GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan sebagaimana yang diungkapkan Marzuki (2002) merupakan


norma perilaku dari seseorang yang dipakai saat orang tersebut berusaha mengarahkan atau
mempengaruhi orang lain dengan berbagai kelebihan dan kelemahan.Dengan kata lain
pemimpin memiliki sifat antusias untuk mempengaruhi orang lain dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Dalam sebuah organisasi selau terdapat seorang pemimpin namun disisi lain pemimpin
juga disebut seorang manajer. Kedua istilah tersebut tentu berbeda karena manajemen lebih
pada pengaturan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian.
Robbins (2003) menjelaskan terkait manajer yaitu berkenaan dengan mengatasi suatu
kerumitan dan kepemimpinan berkenaan untuk mengatasi perubahan.Dari penjelasan
tersebut dapat diketahui bahwa kepemimpian cara kerjanya berbeda dengan manajer dimana
kepemimpinan sifat kerja lebih fleksibel dengan memberikan cara atau dorongan yang lebih
efektif dari sekedar melakukan pekerjaan yang sifatnya rutinitas.Berikut gaya kepemimpinan
menurut Robbins (2006) :
(1) Gaya kepemimpinan karismatik
Adalah tipe yang memiliki daya tarik, dan pembawaan yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai bawahan yang bisa dipercaya
serta pengikut yang setia dan jumlahnya besar. Para pengikut terpacu kemampuan
kepemimpinan yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu
pemimpin mereka. Terdapat lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal
yangberharap masa depan lebih baik daripada status quo, dan
mampumengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain
b. Rasio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal
tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diriuntuk
meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistis
kendalalingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif(sangat
pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsif terhadapkebutuhan dan
perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilakuyang
dianggap baru dan berlawanan dengan norma.
(2) Gaya kepemimpinan transaksional
Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi
para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas
persyaratan peran dan tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada
hubungan pemimpin-bawahan tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan
bagi bawahannya.
(3) Gaya kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan
pengembangan dari masing-masing pengikut, Pemimpin transformasional
mengubah kesadaran para pengikut akan persoalanpersoalan dengan membantu
mereka memandang masalah lama dengan caracara baru, dan mereka mampu
menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk
mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok. Tipe Demokratis
Mengutamakan manusia adalah makhluk hidup yang mulia sehingga selalu melibatkan
bawahan.
(4) Gaya kepemimpinan visioner
Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan
menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh
dan membaik dibanding saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan
secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa mengakibatkan terjadinya
lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan
sumber daya untuk mewujudkannya.
Menurut Thoha (2007:42) teori Path Goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh
perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
Teori Path Goal membagi empat gaya kepemimpinan yaitu :

1. Kepemimpinan direktif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis bahwa bawahan tahu dengan pasti
apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin.
Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahannya.

2. Kepemimpinan supportif
Kepemimpinan ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabay, mudah
didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya.
3. Kepemimpinan partisipatif
Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-saran
dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih tetap berda padanya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi
Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang bawahannya
untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka
mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik.
Gaya Kepemimpinan yang Efektif
Menurut Habsari (2008:12) kepemimpinan yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memperhitungkan minat sampai hasil akhir.
b. Memahami bahwa hasil adalah selalu penilaian terakhir.
c. Memiliki semangat menyelesaikan masalah.
d. Lebih demokratis dari pada autority.
e. Memberikan kesempatan untuk mencapai potensi setiap orang.
f. Memiliki Etika dan moral yang tinggi.
g. Mengambil tanggung jawab terhadap hasil tim

Gaya kepemimpinan yang sebaiknya dijalankan oleh seorang pemimpin terhadap


organisasinya sangat tergantung pada kondisi anggota organisasi itu sendiri. Pada dasarnya
tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui
kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat.
Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk
divisi atau seksi yang berbeda. Menurut Gayla Hodge (2009) dalam Sudarwan Danim
bahwa karakteristik pemimpin yang efektif adalah sebagai berikut :

a. Memiliki Visi, pemimpin dapat melihat kemana organisasi harus pergi sebelum orang
lain melakukannya.

b. Memiliki fokus untuk mencapai tujuan, pemimpin melakukan apa yang masuk akal dan
bekerja dengan basis keunggulan

c. Memenangi dukungan, memanfaatkan gaya dan aktivitas yang paling cocok untuk
mereka sebagai individu.

d. Secara alami lebih terfokus untuk menjadi daripada melakukannya, pemimpin


mengambil waktu untuk benar-benar tahu diri mereka sendiri.

e. Tahu bagaimana mereka bekerja, pemimpin belajar dari keberhasilan dan kegagalan,
mengasah kemampuan, mengintegrasikan pengalaman, keteranpilan, kompetensi dan
kesadaran dirinya.

f. Secara alami tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan

g. Tidak mencoba menjadi orang lain, seorang pemimpin memahami bahwa bekerja untuk
diri sendiri hanya seketika berada pada posisi terbaiknya.
h. Mencari orang-orang dengan berbagai ciri efektivitas alam, pemimpin tidak hanya
menghargai orang lain, melainkan juga bergantung pada orang lain untuk mengisi
kekosongan.

i. Menarik orang lain, pemimpin dari orang-orang ingin bekerja untuk dengan mereka.

j. Mengembangkan kekuatan, dimana pemimpin membangun kekuatan diri sendiri sambil


berusaha untuk memperbaiki kelemahannya.

Anda mungkin juga menyukai