Anda di halaman 1dari 6

ESSAY MATERI BIOLOGI DAN MIKROBIOLOGI SEMESTER I

Oleh:

Nama : Nurul Isti’anah

NIM : R0218086

Kelas :B

PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
Akhir – akhir ini banyak dijumpai kasus kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, selain itu,
kerusakan lingkungan juga menjadi dampak dari kesalahan suatu sistem manajemen
perusahaan. Isu Keselematan kerja sudah bukan lagi dalam skala nasional, mejainkan sudah
menjamur dalam skala internasional. Oleh karena itu, Berdasarkan Pasal 86 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, bahwa setiap setiap pekerja
mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), maka di setiap sektor pekerjaan haruslah memiliki ahli K3. Tujuan adanya Ahli k3 di
perusahaan adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan akibat kerjan (KAK) maupun
penyakit akibat kerja (PAK) guna terciptanya kesejahteraan pekerja dan lingkungan kerja,
serta upaya meningkatkan produktifitas kerja. Slogan “No safety know pain, know safety no
pain” sangat melekat pada ahli K3, itu artinya seorang ahli K3 harus lah menguasai ilmu
dalam memprediksi potensi bahaya maupun segala resiko yang memungkinkan terjadi di
lingkungan kerja. Analisis yang dilakukan pun harus lah mendalam dan menyeluruh terhadap
semua faktor yang menyebabkan PAK maupun KAK. Salah satu faktor nya adalah faktor
biologi yang didalamnya mencakup mahluk hidup, baik itu mikroorganisme maupun
makroorganisme.

Sebagai mahasiwa D-4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mata kuliah biologi merupakan
mata kulih yang sangat penting, karena nantinya sangat diperlukan untuk mengenal mahluk
hidup di lingkungan baik manfaat maupun kerugiannya.

Materi yang diajarkan sebagai berikut :

Pengenalan Konsep Dasar Biologi Sel dan Struktur Ultra Sel

Materi pertama yang harus dikuasai adalah mengenal konsep dasar biologi sel dan struktur
ultra. Dimana sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun organisme. Sel
pertama kali di temukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 pada sayatan tipis sel gabus
yang dilihat melalui mikroskop, yang setelahnya mulai banyak ilmuan yang terus
mengembangkan teori yang sudah ada. Didalam sel terdapat organel-organel sel yang
memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Seperti Inti sel yang mengandung DNA
sebagai pusat pengontrol aktivitas sel, mitokondria yang berfungsi untuk proses respirasi sel,
dinding sel sebagai pelindung sel, dan lain-lain. Sel juga mengalami siklus hidup, mengalami
pertumbuhan dan pembelahan. Siklus sel terdiri dari interfase (Gap 1, Sintesis, Gap 2) dan
pemberlahan sel (mitosis). Pembelahan sel di bagi menjadi dua tipe, yakni pemberlahan
mitosis (pembelahan diploid) dan meiosis (pembelahan haploid/setengah dari induk). Mitosis
biasa terjadi pada sel tubuh (autosom) dan meiosis terjadi pada sel kelamin (gonosom). Jenis-
jenis sel pada tubuh manusia yakni sel epitel (skuamosa, kuboid, kolumner) pada rongga dan
saluran tubuh, sel saraf (motor neuron, sel piramid, dan sel purkinje) pada organ sistem saraf
(otak, medula obongata, dan medula spinalis), sel otot (otot polos, otot lurik, otot jantung), sel
tulang (kartilago dan isogen) pada tulang, dan sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit)
yang tersebar di pembuluh darah.. Mengetahui jenis-jenis sel dengan segala bentuk dan siklus
yang beragam diperlukan untuk mengidentifikasi suatu organisme asing di area kerja.

Pengenalan fungsi organel imunobiologi

Imunobiologi adalah suatu ilmu tentang imunologi dengan penekanan pada aspek biologinya,
sedangkan imunologi merupakan respon tubuh terhadap atigen (benda asing) yang masuk ke
tubuh. Dua hal tersebut saling keterkaitan secara integral dan komprehensif. Istilah vaksin
tentu saja sudah tidak asing lagi. Vaksin pertama yang digunakan adalah vaksin antraks
(1878) yang menggunakan vaksin cacar sapi yang avirulen untuk melindungi tubuh terhadap
infeksi cacar, selanjutnya vaksin terus berkembang hingga saat ini. Kekebalan seseorang
dapat diperoleh secara alami (genetik) dan buatan (vaksin) dengan tingkat kekebalan yang
dipengaruhi oleh faktor umur, pengaruh hormon, dan gizi. Peran imunitas diambil oleh sel
limofosit T ( cell mediated immunity) dan sel limfosit B (humoral immunity) yang berasal
dari sumsum tulang. Sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua, yakni pertahanan
tubuh non spesifik (internal dan eksternal) dan spesifik (limfosit dan antibodi). Pemahaman
mengenai sistem imunitas, nantinya dapat diaplikasikan dalam upaya meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan pekerja.

Pengenalan organ genetika

Genetika merupakan cabang ilm biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat organisme
(gen). Yang berperan penting dalam genetika adalah DNA. Struktur DNA adalah asam
nukleat rantai ganda yang terdiri dari gugus fosfat, gula dioksiribosa, dan basa nitrogen
(Adenin, Guanin, Sitosin, Timin). Kerusakan DNA dapat menyebabkan kelainan pada
organisme, diantaranya Warewolf Syndrome, Cyclopia, Brakidaktili, dan lain-lain. Mutasi
genetik biasanya terjadi akibat dari paparan sinar radiasi atau akibat virus. Namun, mutasi
genetik juga dapat menguntungkan bagi kehidupan, yakni dengan cara rekayasa genetika
(DNA rekombinan dan bioteknologi). Di dunia kerja yang berhubungan dengan bahan –bahan
yang menyebabkan radiasi, pemahaman materi genetika harus diperhatikan, karena
pemaparan radiasi dapat berakibat fatal terhadap keselamatan para pekerja.
Pengenalan konsep dasar mikrobiologi yang berkaitan dengan infeksi

Materi Mikrobiologi memiliki ruang lingkup yang sangat luas, yakni bakteriologi, jamur, dan
virus, baik yang bersifat patogen maupun apatogen. Bakteri adalah mikroorganisme yang
tidak memiliki membran inti (prokariotik) dengan struktur yang terdiri dari Kapsul, dinding
sel, ribosom, DNA sirkuler, plasmid, pili, dan sitoplasma. Bakteri digolongkan menjadi
beberapa macam diantaranya klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk, yakni coccus, basillus,
spirilla, dan spirochete. Bakteri yang akan sering kita dengar adalah bakteri gram positif dan
gram negatif, yang diklasifikasikan berdasarkan komposisi dan karakteristik dinding sel.
Bakteri memerlukan nurient untuk proses pertumbuhanya dan akan tumbuh optimal pada
kondisi lingkungan tertentu (suhu, tekanan osmosis, dan pH). Berdasarkan kebutuhan
oksigen, bakteri juga diklasifikasikan menjadi bakteri aerob (butuh oksigen) dan bakteri
anaerob (tanpa oksigen). Bakteri juga melakukan perkembangbiakan untuk memperbanyak
jumlah dengan cara pembelahan biner. Media udara dan air merupakan media pertumbuhkan
dan penyebaran bakteri. Hal tersebut terbukti dari hasil percobaan dengan menggunakan
sampel agar darah yang telah diletakkan pada suatu ruangan, dan setelah diinkubasi
ditemukan koloni bakteri yang tumbh di dalamnya. Selain itu, dilakukannya uji IMVic pada
beberapa sampel air dan ditemukan hasil positif terdapat bakteri E-coli. Serta uji keberadaan
bakteri koliform dengan tiga tahap, yakni uji dugaan (fermentasi laktosa), uji penegasan
(media BGLB), dan uji lengkap (media EMB) yang akan dicocokkan dengan indek MPN
untuk mengetahui kadar patogennya.

Virus adalah parasit yang dapat menginfeksi organisme hidup, virus dapat dikatakan benda
karena dapat mengkristal dan dapat dikatakan mahluk hidup karena mampu bereplikasi pada
inang yang hidup. Virus akan menempelkan diri pada inangnya, lalu menginjeksikan DNA
virus yang nantinya akan mengalami replikasi bersama DNA inang, dan jika virus berhasil
menginfeksi, inang akan mengalami lisis dan virus baru akan mencari sel inang lain untuk di
infeksi kembali. Penyakit akibat virus diantaranya virus HIV penyebab penyakit AIDS,
Influenza virus penyebab penyakit flu, dan lain-lain. Virus tidak serta merta merugikan
mahluk hidup, ada beberapa virus yang menguntungkan yakni virus untuk pebuatan vaksin,
anti toksin, pelemahan bakteri, dan pemanfaatan virus dalam dunia kedokteran lainnya.

Jamur merupakan mikroorganisme eukariotik berspora, tidak berkromatofora yang masuk


dalam kingdom fungi degan klasifikasi 4 divisi, yakni Zygomycota, Askomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota. Struktur jamur terdiri atas dinding sel dan zat kitin
dengan hifa yang menyusun tubuh jamur. Bereproduksi secara seksual dan aseksual dengan
cara hidup saprofit dan parasit. Jamur dapat bertindak sebagai kawan yakni dengan
pemanfaatan jamur untuk proses rekayasa, sebagai pengurai, seperti Penicillium notatum
untuk pembuatan antibiotik penisilin, dan lain-lain. Jamur juga dapat bertindak sebagai lawan
dan menimbulkan beberpa jenis penyakit. Jenis penyakit yang diakibatkan oleh jamur
diantaranya fungus allergi, mycotoxicosis/ mycentismus, dan mycosis.

Pengenalan sistem kekebalan tubuh manusia

Ketika benda asing masuk ke dalam tubuh, biasanya tubuh akan menunjukkan reaksi atau
respon terhadap benda tersebut. Ilmu yang mempelajari hal tersebut adalah ilmu imunologi.
Suatu sistem imunitas akan akan mengalami gangguan apabila antar komunitas imun tidak
berjalan seimbang, diantaranya difisiensi (infeksi berulang, kanker akibat virus) dan disfungsi
sistem imun (penyakit alergi, autoimun). Untuk mengurangi kerja sistem imun, upaya
pencegahan dapat dilakukan dengan cara tindakan membersihkan, sterilisasi dan desinfeksi.

Sterilisasi adalah tindakan menghilangkan seluruh mikroorganisme melalui metode fisik dan
kimiawi. Metode fisik dilakukan dengan cara pemanasan, penyinaran, dan penyaringan.
Metode kimiawai dengan menggunakan bahan kimiawi jenis alkohol, halogen, yodium,
klorin.

Desinfeksi adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme vegetatif (kecuali spora dan


virus) menggunakan cairan kimia desinfektan. Desinfeksi bekerja untuk merusak dinding sel,
memodifikasi fungsi protein dan asam nukleat, dan denaturasi protein. Zat yang termasuk
dalam desinfektan yakni alkohol, aldehid, biguadin (klorheksidin), senyawa halogen, fenol,
dan klorsilenol.

Pengenalan media dan laboratoriun bakteriologi

Sebelum melakukan uji laoratorium, praktikan perlu mengenal dan mengerti fungsi dari
media/bahan dan alat yang akan digunakan selama melakukan uji laboratorium. Hal tersebut
guna mempermudah praktikan dalam melakukan uji lab. Mikroorganisme dapat tumbuh pada
kondisi tertentu, medium yang dapat digunakan untuk sarana kehidupan mikroorganisme
yakni agar darah, agar coklat, kaldu darah, TCBS (untuk vibrio), Endo agar, Eosin
Metyhylene Blue (EMB) agar, MC. Conkey, nutrien agar, Muller Hinton agar, dan lain-lain.
Alat yang akan digunakan dalam uji lab diantaranya Tabung (Durham, Screw Cap,
Wasserman Tube, Widal Tube, Sentrifug, Pembenihan), Erlenmeyer, Becker Glass, Pipet
( Ukur, Pasteur, Volume), Oshe (Kolong, Kait, Jarum), Cawan Petri, Pengaduk Kaca, Kapas
Lidi, Spatel Lidah, Autoclave, Hot Air Oven (HAO), Gas Pack Anaerobic Jaringan, Quebec
Colony Counter, Air Filter, Lup, Inkubator, Enkas UV, dan Mikroskop. Disamping itu, hal
yang perlu diperhatikan sebelum melakukan uji lab adalah praktikan harus smemakai alat
pelindung diri seperti jas lab, masker, dan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi
mikroorganisme terhadp tubuh praktikan.

Suatu area dengan aktifitas yang padat akan menumbuhkan kehidupan mikroorganisme, baik
yang menguntungkan ataupun merugikan. Oleh karena itu, dengan ilmu dan pemahaman
yang dimiliki, nantinya seorang ahli K3 harus mampu menganalisi kondisi yang terjadi di
lingkungan sekitar, baik itu area kerja, maupun kondisi pekerja., mencegah kemungkinan risk
dan hazard penyebab kecelakaan akibat kerja (KAK) dan penyakit akibat kerja (PAK), serta
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sehingga tercapainya kesejahteraan
pekerja guna meningkatkan produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai