Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kespro Perempuan dan KB
DOSEN : Eka Falentina Tarigan, SST, M.Keb
Ria Herlina 1919002205
Kelas C
PRODI SARJANA TERAPAN
STIKes MITRA HUSADA MEDAN TA 2019-2020 1. Pendekatan siklus hidup manusia dimulai dari konsepsi yaitu proses pembuahan pada rahim seseoarang untuk menjalani siklus yang disebuat kehamilan. Janin yang dikandung seorang ibu akan terus berkembang dan tumbuh selama kurang lebih 36-38 minggu. Setelah melewati proses tersebut maka ibu akan melewati fase bersalin untuk melahirkan bayinya proses ini adalah proses yang sanggat dinanti-nantikan sepasang suami istri. Agar terpenuhi nutrisi yang baik untuk bayi maka dianjurkan ib untuk menyusui bayinya secara ekslusif tanpa diberi makanan apapun selama 6 bulan lamanya. Kehidupan terus berjalan, yang dikatakan bayi yaitu dari usia 0-12 bulan, usia 1-5 tahun dikatakan balita, kemudian menginjak usia sekolah sampai ia menuju masa remaja. Pada masa remaja ini seseorang akan mengalami usia subur dimana sistem reproduksi sudah mulai mantap untuk bereproduksi. Setelah itu seseorang menghadapi usia tuanya. 2. Pendapat saya mengenai a. Indikator Kesehatan Wanita di Indonesia Dengan adanya indikator kesehatan reproduksi wanita dapat membantu masyarakat untuk mengetahui apa-apa saja indikator dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita. Karna kesehatan reproduksi sangat penting dan sangat sensitif dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan tersebut b. Perbedaan Kesetaraan Gender kesetaraan gender sendiri adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memproleh kesempatan. Jadi pada perbedaan kesetaraan ini laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan untuk mendapatkan kesempatan atau haknya masing masing. Contohnya seorang laki-laki memiliki kesempatan untuk menjadi kepala keluarga sedangkan perempuan tidak memiliki hak tersebut. c. Upaya Mencapai Kesetaraan Gender Terwujudnya kesetaraan gender dtandai dengan tidak adanya perbedaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki. Dengan adanya ini mereka memiliki akses dan kesempatan berprestasi dengan adil. d. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Wanita sepanjang daur kehidupan. Menurut saya ini sangat penting karna pertumbuhan dan perkembangan wanita sangat berpengaruh pada sistem reproduksi wanita. Semakin baik pertumbuhan dan perkembangan siklus wanita maka semakin baik pula sistem reproduksi kesehatan wanita. 3. Pathway Ca Serviks, faktor yang mempengaruhinya yaitu Virus HPV, Virus herpes simplex sito megalo virus, faktor-faktor resiko. Kemudian Ca Serviks dapat mengakibatkan psikologis apabila kurang pengetahuan tentang masalah ini akan merasa cemas dan takut. Kemudian Ca serviks dapat mengakibatkan perdarahan , bauk busuk ( berakibat gangguan bodi image dan gangguan pola seksual), penekanan sel Ca pada saraf penderita akan merasa nyeri. Pengoatan ini dapat dilakukan dengan eksternal radiasi efek sampingnya kulit merah, depresi sumsung tulang, mulut kering stomatitis. Pada depresi sumsung tulang HB akan mengalami menurunan, sel-sel kekurangan O2, Gastrointestin kekurangan O2, mual muntah dan nutri kurang. 4. Masalah kesehatan reproduksi berdasarkan jurnal wismanto yang berjudul Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas pada Remaja, dalam penelitian ini Pemahaman dan pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi dan sek sualitas selama ini terbilang masih rendah dan tidak sedikit pula yang mengabaikannya. Hal ini dapat berimplikasi pada risiko seksual yang dihadapi oleh remaja. Pe ma haman terhadap seksualitas dan kese hatan reproduksi yang diberikan di lembaga pendidikan formal maupun informal cenderung memandang aspek kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja hanya sebatas pada fenomena biologis semata-mata cenderung mengkonstruksikan seksualitas remaja sebagai hal yang tabu dan berbahaya dikontrol melalui wacana moral, dan agama. Masalah keluarga berencana menurut jurnal Niken Setyaningrum yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan suami menjadi akseptor KB di desa Sumber Agung Jetis Bantul hasil penelitian dari peneliti ialah bahwa masih sangat banyak laki-laki yang belum mengerti dengan adanya keikutsertaan suami untuk menjadi akseptor KB. Mereka berpendapat bahwa hanya istrilah yang dapat menggunakan alat kontrasepsi. 5. Peran saya sebagai bidan apabila menemukan masalah infertilitas yaitu melakukan dukungan untuk tetap terus berusaha, melakukan penyuluhan tetang kesehatan reproduksi sedini mungkin. Lalu saya akan detail mengeatahui penyebab infertilitas secara pasti setiap pasangan yang mengalami masalah tersebut.