PENDAHULUAN DEPOK Estimasi biaya awal digunakan untuk studi Tujuan tugas akhir pada penulisan ini adalah kelayakan, alternatif desain yang mungkin, merencanakan perhitungan atau estimasi dan pemilihan desain yang optimal untuk anggaran biaya sebuah proyek. Hal yang penting dalam tahap desain dan merencanakan jadwal pemilihan metode estimasi biaya awal pelaksanaan haruslah akurat, mudah, dan tidak mahal pekerjaan pada Proyek Pembangunan dalam penggunaannya. Jumlah dan luas Kampus Bina lantai memperlihatkan karakteristik dan Sarana Informatika (BSI), yang berlokasikan ukuran fisik dari suatu proyek pembangunan di Jalan gedung yang dalam kepraktisannya Margonda Raya no. 8 Margonda – Depok. informasi Perencanaan ini bisa tersedia dengan mudah pada tahap Anggaran Biaya berdasarkan analisa standar desain pembangunan gedung. Estimasi biaya PU konstruksi merupakan hal penting dalam ( Pekerjaan Umum ) pada daerah setempat dunia industri konstruksi. ketidak akuratan dengan estimasi dapat memberikan efek negatif menggunakan program Ms. Excell. Untuk pada pembahasan seluruh proses konstruksi dan semua pihak disini tidak membicarakan tentang biaya yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan pajak PPN, IMB, spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dari para tukang yang melakukan pekerjaan dapat menerima keuntungan yang layak sama yang berulang. Hal ini sangat penting Estimasi biaya konstruksi dikerjakan dan sebelum tentu saja dapat mempengaruhi jumlah biaya pelaksanaan fisik dilakukan dan konstruksi yang diperlukan apabila tingkat memerlukan ketrampilan tukang dan kebiasaan tukang analisis detail dan kompilasi dokumen berbeda. penawaran dan lainnya. Estimasi biaya Diyan Herwansyah / 10300025 mempunyai dampak pada kesuksesan “ asyik_00@yahoo.co.id “ proyek Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan LANDASAN TEORI dalam estimasi biaya tergantung pada Klasifikasi Bangunan Gedung keahlian Setiap bangunan gedung harus memenuhi dan ketelitian estimator dalam mengikuti persyaratan fungsi utama bangunan. Fungsi seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan bangunan gedung dapat dikelompokkan informasi terbaru. dalam fungsi hunian, fungsi keagamaan, Proses analisis biaya konstruksi adalah suatu fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan proses untuk mengestimasi biaya langsung fungsi khusus. Penentuan klasifikasi yang secara umum digunakan sebagai dasar bangunan gedung atau bagian dari bangunan penawaran. Salah satu metode yang gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang digunakan digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, untuk melakukan estimasi biaya konstruksi atau perubahan yang diperlukan pada adalah menghitung secara detail harga bangunan gedung. satuan Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau Desain merupakan proses pembuatan koefisien untuk analisis biaya bahan dan deskripsi atau gambaran dari suatu fasilitas, upah dan biasanya dilengkapi dengan detail kerja. Hal lain yang perlu dipelajari pula perencanaan dan spesifikasi, yang kemudian dalam di implementasikan pada tahap kontruksi. kegiatan ini adalah pengaruh produktivitas Tahap desain merupakan tahap berikutnya kerja setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di dalam tahap Pembiayaan pembangunan bangunan prakontruksi. gedung Tahap desain ini ada 2 (dua) digolongkan pembiayaan pembangunan bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail untuk Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim pekerjaan standar (yang ada standar harga desain (yang terdiri dari arsitek dan satuan tertingginya) dan pembiayaan engineer) pembangunan untuk pekerjaan non-standar menginvestigasikan alternatif desain, (yang belum tersedia standar harga satuan material, dan sistem. Sedangkan pada tahap tertingginya). Pembiayaan pembangunan Detail Desain, tim desain mengevaluasi, bangunan gedung dituangkan dalam memilih, menyelesaikan sistem utama dan Dokumen komponen proyek. Jadwal proyek dan Pembiayaan yang terdiri atas anggaran terus dikembangkan dan dimonitor komponenkomponen selama tahap ini. biaya untuk kegiatan pelaksanaan Dasar Pertimbangan Dalam Estimasi konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi Biaya atau manajemen konstruksi, kegiatan Proyek Tahap Desain perencanaan konstruksi, dan kegiatan - Sumber informasi, pengalaman di masa pengelolaan proyek. lampau ( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan - Data-data proyek terdahulu dan laporan Gedung Negara 2002 ) yang akurat Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per - Laporan maupun standar yang berlaku M2 - Kondisi perekonomian, baik dalam skala Bangunan Bertingkat Untuk Bangunan makro maupun mikro Gedung. - Kondisi sosial yang sedang terjadi di Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 sekitar bangunan gedung bertingkat adalah - Kondisi lingkungan, khususnya lingkungan didasarkan di sekitar proyek yang bersangkutan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per Pembiayaan Pembangunan Bangunan m2 Gedung Negara untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor No Daerah Bertingkat per m2 pengali ABC untuk jumlah lantai yang bersangkutan, 1 KOTIP.DEPOK 1,982 1,770 1,328 sebagai (Sumber : Badan Perencanaan dan berikut: Pembangunan Nasional) Koefisien / Faktor Pengali Bangunan Prosentase Komponen Pekerjaan Gedung Bertingkat Bangunan Gedung ( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Untuk pekerjaan standar bangunan gedung, Gedung Negara 2002 ) sebagai pedoman penyusunan anggaran Jumlah pembangunan yang lebih dari satu tahun lantai anggaran dan peningkatan mutu dapat Bangunan berpedoman pada prosentase Harga satuan per m2 tertinggi komponenkomponen 2 Lantai 1,090 standard harga gedung pekerjaan sebagai berikut : bertingkat Tabel. Biaya Pekerjaan Standar Bangunan 3 Lantai 1,120 standard harga gedung Gedung bertingkat Komponen Gedung 4 Lantai 1,135 standard harga gedung Negara bertingkat Pondasi 5% - 10% 5 Lantai 1,162 standard harga gedung Struktur 25% - 35% bertingkat Lantai 5% - 10% 6 Lantai 1,197 standard harga gedung Dinding 7% - 10% bertingkat Plafond 6% - 8% 7 Lantai 1,236 standard harga gedung Atap 8% - 10% bertingkat Utilitas 5% - 8% 8 Lantai 1,265 standard harga gedung Finishing 10% - 15% bertingkat ( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Harga Satuan Per m2 Bangunan Gedung Gedung Negara 2002 ) Bertingkat Rencana Anggaran Biaya (dalam ribuan) Rencana anggaran biaya merupakan Harga Gedung perhitungan banyaknya biaya yang satu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan ini diperlukan meliputi : untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain - Kebutuhan tenaga kerja yang berhubungan dengan pelaksanaan - Kebutuhan material atau bahan proyek pembangunan. - Kebutuhan waktu RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan - dan Transportasiataupengangkutan Pekerjaan ) Dari time schedule kita akan ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan Anggaran Borongan ) dapat di selesaikan, serta bagian-bagian Anggaran biaya pada bangunan yang sama pekerjaan yang saling terkait antara satu dan akan berbeda-beda di masing-masing lainnya. daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga Metode Penjadwalan Proyek satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada - Barchart ( Diagram Balok ) dua faktor yang berpengaruh terhadap Metode ini mula-mula dipakai dan penyusunan anggaran biaya suatu bangunan diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor pada tahun 1917. Metode ini bertujuan teknis mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang persyaratan yang harus dipenuhi dalam terdiri dari waktu mulai, waktu selesai dan pelaksanaan pembangunan serta pada gambargambar saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok) kontruksi bangunan. Sedangkan faktor sangat bermanfaat sebagai alat perencanaan non teknis berupa harga-harga bahan dan komunikasi. Bila digabungkan dengan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam metode lain, misalnya grafik “S” dapat melakukan anggaran biaya dapat dilakukan dipakai dengan dua cara yaitu anggaran biaya kasar untuk aspek yang lebih luas. Kelemahan (taksiran) dan anggaran biaya teliti. Barchart (Diagram Balok) adalah kurang Time Schedule ( Rencana Kerja ) dapat Yang dimaksud dengan Penjadwalan ( Time menjelaskan keterkaitan antara kegiatan Schedule ) adalah mengatur rencana kerja yang dari satu dengan yang lainnya. misalnya kegiatan pondasi terjadi perubahan atau terlambat. kegiatan yang tak perlu tergesa-gesa. Perubahan yang terjadi tersebut tidak terlihat Metode secara langsung mempengaruhi kegiatan Network Analisys ini mengalami lainnya, hal tersebut disebabkan tidak penyempurnaan secara bertahap, yaitu : jelasnya Barchart, PERT, CPM, PDM dan terakhir hubungan (relationship) antar kegiatan. adalah penjadwalan dengan komputer. - Jalur Kritis (CPM) Salah satu alat yang paling menyolok Teknik Metode Jalur Kritis (CPM) dalam penggunan alat bantu komputer dikembangkan oleh James E. Kelly, Jr dari adalah Remington Rand dan Morgan Walker dari kemampuan mengolah data dalam jumlah Du besar dan dengan kemungkinan kesalahan Pond. Metode jaringan kerja CPM (Critical yang kecil. Dengan demikian penyusunan Path Method) atau metode I-J ialah sebuah jadwal dapat lebih cepat dan teliti. Setiap activity on arrow (AOA) terdiri dari panah saat dan situasi proyek mengalami perubahan, lingkaran. Panah merepresentasikan komputer dapat melakukan perubahan aktifitas, tersebut dalam waktu singkat. Saat ini lingkaran atau nodal merepresentasikan telah banyak program penjadwalan dengan even. menggunakan komputer. Pada dasarnya - Metode Network program-program tersebut berprinsip pada Metode Network (Network Analisys) adalah perhitungan CPM, PDM, dan dengan perbaikan dari metode diagram batang. penampilan gantt chart yang disempurnakan Metode ini menyajikan secara jelas sehingga hubungan keterkaitan tiap kegiatan hubungan tergambar dengan jelas. Dengan penggunaan ketergantungan antara bagian kegiatan komputer, penjadwalan dapat dilakukan dengan kegiatan lainnya yang digambarkan secara terpadu (waktu, material, tenaga kerja dalam diagram network. Dengan metode ini serta biaya), cepat, tepat, memudahkan dapat diketahui bagian - bagian kegiatan dalam pengambilan keputusan serta yang harus didahulukan, yang harus kuncikunci menunggu selesainya kegiatan lain, dan pokok permasalahan pelaksanaan proyek. METODE PERENCANAAN ESTIMASI 7. Menghitung rencana anggaran biaya ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI PADA proyek TAHAP DESAIN 8. Merencanakan penjadwalan pelaksanaan Tahapan Estimasi pekerjaan proyek pembangunan. Langkah langkah dalam Estimasi biaya Flowchart Proses Estimasi Biaya Proyek tahap Tahap Desain desain dan scheduling pada Proyek Penyusunan Anggaran Biaya Pembangunan Kampus BSI Margonda – Dalam penyusunan anggaran biaya, Depok terlebih dahulu perlu diketahui untuk adalah sebagai berikut : keperluan apa dan kapan anggaran biaya 1. Mengumpulkan data-data berupa data- tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh data pada cara/sistem penyusunan dan hasil yang teknis dan data lapangan. diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri 2. Estimasi pendahuluan berdasarkan luas, dari instansi/dinas/jawatan (khusus klasifikasi dan jumlah lantai. bangunan 3. Mengelompokan data kedalam daftar negara), perencana dan kontraktor. urutan Cara/sistem penyusunan berbeda-beda pekerjaan dengan untuk memudahkan meskipun berdasarkan pada prinsip yang proses pengolahan data dan supaya lebih sama. terstruktur. Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan 4. Menghitung volume tiap-tiap jenis anggaran biaya, yaitu : pekerjaan 1. Anggaran biaya kasar / taksiran sesuai dengan gambar bestek. ( cost estimate ) 5. Mengelompokan daftar harga material 2. Anggaran biaya teliti ( definitif ) dan Anggaran Biaya Kasar/Taksiran upah pekerjaan dalam suatu tabel daftar Penyusunan anggaran biaya kasar material, upah dan sewa alat. memerlukan bahan-bahan antara lain 6. Menganalisa harga satuan pekerjaan gambar untuk prarencana, keterangan singkat mengenai tiap-tiap item pekerjaan. bahan-bahan bangunan yang digunakan, cara pembuatannya dan persyaratan pokok yang ditentukan. bangunan megah atau monumental. Faktor-faktor yang mempengaruhi 2. Jenis bangunan yang meliputi : dalam penyusunan anggaran biaya kasar bangunan gedung, rumah tinggal, antara lain : kantor, sekolah, gedung pertemuan - Jenis dan ukuran bangunan dan sebagainya. - Jenis kontruksi (berat atau ringan) 3. Jenis Kontruksi yang meliputi : berat - Lokasi bangunan atau ringan dari kontruksi, gedung Cara Perhitungan Anggaran Biaya Kasar bertingkat/tidak bertingkat Untuk menghitung anggaran biaya 4. Jenis Bahan-bahan bangunan pokok terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-bahan yang digunakan yang telah diuraikan termasuk Untuk menentukan ukuran pokok dapat data/catatancatatan ditempuh beberapa cara, yaitu : mengenai harga bangunan sejenis 1. Luas lantai (ukuran dalam, ukuran yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan sumbu dan ukuran luar). ukuran pokok berdasarkan gambar 2. Luas atap (ukuran berdasarkan prarencana yang akan dipakai sebagai dasar denah bangunan termasuk tritisan) perhitungan untuk menentukan harga satuan 3. Isi bangunan, dihitung berdasarkan pekerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran luas lantai dikalikan tinggi gedung. pokok dalam penulisan disini adalah untuk Ukuran tinggi gedung dihitung dari bangunan gedung, yang dipakai sebagai tenggah-tengah kedalaman fondasi (separuh ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas tinggi pondasi dari alas pondasi sampai atap per m2 atau sisi bangunan per m3 lantai) (jarang dengan tengah-tengah jarak antara talang digunakan). atau Perkiraan harga satuan yang digunakan tritisan dan puncak bangunan. Ruang bawah baik untuk perhitungan luas lantai, maupun (basement) dihitung penuh. isi ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan bangunan, tergantung pada : Anggaran Borongan ) 1. Sifat atau bentuk bangunan yang Anggaran Biaya Teliti meliputi : bangunan sederhana, Bahan-bahan yang diperlukan dalam bangunan sedang atau baik, penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain atau risalah penjelasan pekerjaan harus : selalu dicocokan satu sama lain. 1. Peraturan dan syarat-syarat ( Bestek ) 3. Membuat catatan sebanyak mungkin yang 2. Gambar rencana atau Gambar Bestek perlu, baik mengenai gambar bestek 3. Buku analisa BOW. ataupun bestek. 4. Peraturan-peraturan normalisasi yang 4. Menentukan sistim yang tepat dan teratur bersangkutan yang akan dipakai dalam perhitungan. 5. Peraturan-peraturan bangunan negara ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan dan bangunan setempat. Anggaran Borongan ) 6. Syarat-syarat lain yang diperlukan. Harga Satuan Pekerjaan Cara Menyusun Anggaran Biaya Teliti Harga satuan pekerjaan adalah jumlah Perhitungan yang dibuat untuk harga bahan dan upah tenaga kerja atau menyusun anggaran biaya teliti akan harga yang harus dibayar untuk menghasilkan suatu biaya atau harga menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi bangunan dan dengan biaya atau harga berdasarkan perhitungan analisis.. Analisis tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan disini adalah ketentuan umum yang terwujud sesuai dengan yang direncanakan. ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus Depok. Dalam Analisis Satuan Komponen, disusun dengan teliti, rinci dan telah ditetapkan koefisien (indeks) jumlah selengkaplengkapnya. tenaga kerja, bahan dan alat untuk satu Sebelum mulai menghitung anggaran satuan pekerjaan. biaya teliti perlu diperhatikan Tahapan Analisa Harga Satuan Pekerjaan ketentuanketentuan Gambar Rencana sebagai berikut: Daftar Jenis-Jenis Pekerjaan Daftar Volume 1. Semua bahan untuk menyusun anggaran Pekerjaan biaya teliti supaya dikumpulkan dan diatur Daftar Bahan Koefisien Bahan Daftar Upah dengan rapi. Koefisien Upah Daftar Alat Koefisien Alat 2. Gambar-gambar rencana atau gambar Harga Bahan Harga Upah Harga Alat bestek dan penjelasan atau keterangan Harga Tiap Jenis Pekerjaan yang tercantum dalam peraturan dan Rencana Anggaran Biaya per Kelompok syarat-syarat atau bestek, berita acara Rencana Anggaran Biaya Total ( Sumber : Badan Penelitian dan anggaran biaya pekerjaan dengan harga Pengembangan Departemen bangunan. Secara skematis dapat Pekerjaan Umum ) digambarkan sebagai berikut : Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Persentase Bobot Pekerjaan (PBP) : Secara umum dapat dirumuskan = sebagai berikut : Harga Bangunan RAB = Σ ( Volume x Harga satuan Volume x Harga Satuan pekerjaan ) x 100 % Dalam Penyusunan RAB diperlukan ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Jumlah volume per satuan pekerjaan dan Anggaran Borongan ) analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan Uraian Rencana Penjadwalan Pekerjaan gambar bestek serta syarat-syarat analisa menggunakan Ms. Project pembangunan kontruksi yang berlaku. Beberapa Hal yang harus diperhatikan dalam Susunan Rencana Anggaran Biaya menyusun Uraian Rencana Kerja, yaitu : ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan 1. Urutan langkah kerja tidak boleh terbalik Anggaran Borongan ) 2. Setiap Bagan pekerjaan digambarkan Bestek dan dengan garis lurus sebagai garis Gambar Bestek kegiatan Perhitungan Volume 3. Panjang garis kegiatan ditentukan oleh Tiap Jenis Pekerjaan jumlah hari atau jumlah minggu Perhitungan RAB 4. Jumlah hari atau minggu dapat dihitung secara keseluruhan berdasarkan jumlah tenaga kerja Harga Satuan 5. Bagian-bagian pekerjaan dapat Bahan dan Upah digabungakan menjadi satu garis Perhitungan Satuan kegiatan. Tiap Jenis Pekerjaan Untuk menyusun rencana kerja, waktu Berdasarkan Standar PU yang dipergunakan dalam bentuk hari atau Prosentase Bobot Pekerjaan minggu. Prosentase bobot pekerjaan merupakan ANALISIS DATA besarnya nilai prosentase tiap item-item Komponen Biaya Standar Dan Non pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara Standar - Luas Bangunan 5 Lantai : TOTAL 1.00 4,880,234,996.00 ( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2 KOMPONEN BIAYA NON STANDAR - Harga Satuan Bangunan Kotip Depok No. Komponen Estimate Harga ( Rp ) (type A) 1 Tata Udara AC 0.08 390,418,799.68 = Rp. 1,982,000.00 / m2 2 Tata Suara 0.02 97,604,699.92 Faktor Pengali = 1.162 3 Telepon 0.03 146,407,049.88 - Harga Satuan Per m2 Bangunan x Luas 4 Genset 0.05 244,011,749.80 Lantai 5 Sist.Deteksi & = 1.162 x 1,982,000.00 x 2.119 Penc.Kebakaran 0.05 244,011,749.80 = Rp 4,880,234,996.00 6 Furniture 0.05 244,011,749.80 Bedasarkan pengalaman dan penelitian 7 Penangkal Petir 0.01 48,802,349.96 di lapangan dari beberapa macam proyek 8 Peningkatan Mutu 0.06 292,814,099.76 pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan TOTAL 0.35 oleh 1,708,082,248.60 Departemen Pemukiman dan Prasarana Total Biaya Standar + Non Standar = Wilayah, maka diperoleh komponen biaya 6,588,317,244.60 standar dan non standar sebagai berikut : ( Total Biaya Bangunan Keseluruhan ) Tabel 5.1. Komponen Biaya Standar dan Berdasarkan hasil biaya bangunan Non keseluruhan diatas maka biaya komponen Standar bangunan gedungnya adalah sebagai berikut B : KOMPONEN BIAYA STANDAR Tabel 5.2. Daftar Biaya Komponen Kegiatan No. Komponen Estimate Harga ( Rp ) Pembangunan Bangunan Gedung 1 Pondasi 0.10 488,023,499.60 Klasifikasi : TIDAK SEDERHANA 2 Struktur 0.35 1,708,082,248.60 ( dalam ribuan rupiah ) 3 Lantai 0.08 390,418,799.68 BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA TOTAL 4 Dinding 0.08 390,418,799.68 KONSTRUK 5 Plafond 0.07 341,616,449.72 SI 6 Atap 0.10 488,023,499.60 PERENCAN 7 Utilitas 0.07 341,616,449.72 AAN 8 Finishing 0.15 732,035,249.40 MANAJEM EN Contoh perhitungan volume satuan PENGELOL pekerjaan pada pekerjaan pondasi batu kali A BIAYA (PB1) adalah sebagai berikut : FISIK Volume Pasangan Batu Kali : KONSTRUK Luas Pondasi = ( 0,3 x 0,6 ) x 0,6 SI 2 KONSTRUK = 0,054 m2 SI PROYEK Vol. Pondasi = 0,054 m2 x 112.57 m 6,050,000.0 256,822.50 211,447.50 = 6.08 m3 30,413.35 6,548,683.35 Volume Aanstamping & Volume Lantai 6,087,251.2 258,099.45 212,445.07 Kerja 30,521.48 6,588,317.24 Luas Aanstamping = ( 0,8 x 0,15 ) Luas 6,100,000.0 258,640.00 212,890.00 Lantai Kerja = ( 0,8 x 0.05 ) 30,585.40 6,602,115.40 = 0,12 m2 ( Sumber : Pedoman Pembangunan Gedung Vol. Aanstamping = 0,12 x 112.57 Vol. Negara ) Lantai Kerja = 0,04 x 112.57 Biaya Kontruksi Fisik dengan MK = 13.51 m3 Rp 6,087,251,245.57 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Biaya Perencanaan Konstruksi Pada tahap perhitungan anggaran biaya Rp 258,099,452.81 konstruksi, data – data perhitungan yang Biaya MK dibutuhkan adalah hasil perhitungan volume Rp 212,445,068.47 pekerjaan dan hasil analisa satuan pekerjaan Biaya Pengelolaan Proyek pada masing –masing pekerjaan konstruksi. Rp 30,521,477.75 + Berikut merupakan salah satu contoh Total Biaya Kontruksi Fisik, Jasa perhitungan anggaran biaya konstruksi pada Perencanaan,Pengawasan Rp Proyek Pebangunan Kampus BSI Margonda 6,588,317,244.60 – dan Pengelolaan. Depok Perhitungan Volume Satuan Pekerjaan Diketahui : Luas Lahan : 1.035 m2 o Hasil perhitungan volume Aanstamping Luas Lantai : 2.119 m2 pada pondasi batu kali ( PB1 + PB2 ) adalah 24.70 m3 . III.b o Hasil perhitungan analisa satuan Pekerjaan Pondasi pekerjaan berdasarkan Analisa Tiang Pancang Rp 498,575,900.00 8.41% Pekerjaan Umum Kota Depok adalah III.c Pekerjaan Pile Cap Rp 82,228,918.00 Rp. 239,950.00 / m3 1.39% o Anggaran Biaya Satuan Pekerjaan = IV Pekerjaan Struktur Atas Volume x Analisa Satuan Pekerjaan IV.a Pekerjaan Dinding Pagar Rp Maka : 15,899,840.00 0.27% o Anggaran Biaya Satuan Pekerjaan IV.b Pekerjaan Lantai Dasar Rp = Volume x Analisa Satuan Pekerjaan 342,705,961.12 5.78% Untuk 1 m3 pekerjaan Aanstamping IV.c Pekerjaan Lantai Dua Rp dibutuhkan 646,775,363.90 10.91% biaya sebesar : IV.d Pekerjaan Lantai Tiga Rp o 24.70 m3 x Rp. 239,950.00 / m3 637,106,407.90 10.75% = Rp 5,926,765.00 IV.e Pekerjaan Lantai Empat Rp 150 600 637,106,407.90 10.75% 300 IV.f Pekerjaan Lantai Lima Rp 100 600 100 596,587,648.20 10.06% 800 IV.g Pekerjaan Lantai FL 16.28 Rp Pasangan Batu Kali 133,225,222.20 2.25% Aanstamping IV.h Pekerjaan Lantai Atap Rp Bobot Prosentase Satuan Pekerjaan 154,380,922.80 2.60% No. Jenis Pekerjaan V. Biaya Pekerjaan Pekerjaan Dinding, Kusen, Bobot % Elektrikal, dan Plafond I Pekerjaan Persiapan Rp 72,304,023.08 1 Lantai Dasar Rp 289,810,736.49 4.89% 1.22% 2 Lantai Dua Rp 181,166,594.88 3.06% II Pekerjaan Tanah Rp 37,914,947.50 0.64% 3 Lantai Tiga Rp 140,854,149.83 2.38% III Pekerjaan Struktur Bawah 4 Lantai Empat Rp 140,854,149.83 2.38% III.a Pekerjaan Pondasi Batu Kali Rp 5 Lantai Lima Rp 147,260,849.73 2.48% 79,136,777.16 1.33% 6 Lantai FL 16.28 Rp 1,129,345.00 0.02% Lantai Atap Rp 42,304,664.70 0.71% - Contoh Perhitungan Pekerjaan Baja VI Finishing Tulangan VI.a Pekerjaan Kusen Lengkap Rp (Ulir) D39 : 2,487,239.31 0.04% 0.0350 Mandor Per Jam VI.b 0.1050 Pekerja Per Jam Pekerjaan Kunci / Maka : Alat Gantungdan Kaca Rp 9,211,171.20 0.0350 0.16% 0.1050 VI.c Pekerjaan Penutup Lantai Rp = 235,980,910.40 3.98% Mandor VI.d Pekerjaan Pengecatan Rp Pekerja 653,586,744.30 11.02% 1 VI.e 3 Pekerjaan Sanitasi Produktivitas = dan Saluran Air Rp 9,800,962.50 0.17% 0.0350 VI.f Pekerjaan Landscape Rp 63,646,425.00 1 Mandor x 7 Jam 1.07% = 200 kg / hari VI.g - Perhitungan Durasi Pekerjaan : Pekerjaan Elektrikal Durasi Pekerjaan = ( Lampu Taman ) Rp 44,606,240.00 0.75% Produktivitas VI.h Pekerjaan Lain-lain Rp 32,032,260.00 Volume Pekerjaan 0.54% - Contoh Perhitungan Durasi Pekerjaan Rp 5,928,680,782.92 100.00% Pembesian pada Pedestal, yaitu : Analisa Durasi Pekerjaan Diketahui volume pembesian pada pekerjaan - Jam Kerja Efektif dalam satu hari = 7 jam pedestal sebesar 124.20 kg, - Perhitungan Produktivitas dalam satu hari : maka : Produktivitas Kerja Durasi Pekerjaan = = kg/hari Koefisien kg Jumlah Tenaga x Jam Kerja Efektif 200 124.20 = 0.62 hr dilaksanakan dan dapat memenuhi syarat KESIMPULAN teknis pembangunan bangunan gedung. Anggaran biaya konstruksi pembangunan SARAN gedung bertingkat didapat dari hasil Hal yang penting dalam pemilihan metode penjumlahan biaya standar dan non standar estimasi biaya tahap desain haruslah akurat, yang berdasarkan pada syarat teknis mudah dan tidak mahal dalam bangunan penggunaannya. gedung, maka didapat perkiraan total biaya – Parameter yang digunakan dalam estimasi biaya komponen kegiatan pembangunan anggaran biaya konstruksi untuk bangunan bangunan gedung sebesar Rp gedung adalah luas lantai dan jumlah lantai. 6,588,317,244.60. Langkah awal yang harus diperhatikan 1. Estimasi biaya anggaran konstruksi tahap adalah desain pada Pembangunan Kampus BSI menentukan klasifikasi bangunan baik Margonda Depok sebesar Rp berdasarkan kegunaan bangunan ataupun 5.928.680.782,92. kompleksitas. Parameter yang lebih penting 2. Durasi waktu jadwal rencana pelaksanaan adalah indeks harga bangunan gedung selama ± 4,5 bln. permeter persegi berdasarkan perencanaan Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi program dan anggaran bangunan gedung anggaran biaya konstruksi tahap desain pada yang Pembangunan Kampus BSI Margonda dikeluarkan sesuai dengan daerah Depok pelaksanaan lebih kecil dibandingkan anggaran biaya proyek. konstruksi berdasarkan syarat teknis DAFTAR PUSTAKA bangunan Tenriajeng. A. T., Administrasi Konrtrak gedung. Artinya estimasi anggaran biaya dan konstruksi pada Pembangunan Kampus BSI Anggaran Borongan, Penerbit Margonda Depok dapat digunakan dalam Gunadarma, Depok, 2004 pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh Soeharto, I., Manajemen Proyek Jilid 2, karena Penerbit Erlangga, Jakarta 1998 itu proyek pembangunan bangunan gedung H. Bachtiar I, Rencana dan Estimate real kampus BSI Margonda – Depok layak untuk of Cost, penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2003 Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/Kpts/M/2002, Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Jakarta, Agustus 2002.