Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM

PEMBELAJARAN FIQIH PADA MATERI TAYAMUM DI KELAS VII


MTs AL-ANWAR

Disusun untuk memenuhi tugas ujian semester 5


pada mata kuliah :

Media dan Teknologi pendidikan

Dosen Pengampu :

“Mochammad Desta Pradana, M. Pd”

Disusun Oleh :

Fatihatur Rohmah 932132717

Kelas J

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan.

Ruper C. Lodge, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam


karangan Ahmad Tafsir, menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas
pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit,
ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah1.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan


tanggungjawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah
merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa peserta didik pada
proses belajar, dibawah pengawasan guru. Pendidikan di sekolah dilakukan
dalam suatu proses yang disebut pembelajaran. Belajar merupakan perubahan
yang relative permanent dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan
yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon.

Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik


dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sutikno
menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu system lingkungan belajar

1
Basuki dan Farida. 2014. Media Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya hlm 78

2
yang terdiri dari: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan belajar
mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.

Guna meningkatkan hasil belajar peserta didiknya, guru harus selalu


berupaya dengan berbagai strategi, termasuk diantaranya adalah dengan
menggunakan media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi peserta
didik. Media belajar merupakan sarana bagi guru untuk mempermudah
penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Media belajar juga
merupakan sarana bagi peserta didik untuk mempermudah pencapaian hasil
belajaryang diinginkan. Media belajar yang tepat akan membuat peserta didik
lebih termotivasi, lebih aktif, dan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan
yang diberikan oleh gurunya selama proses pembelajaran, serta membuat
proses pembelajaran lebih menyenangkan.

Media gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai
peserta didik, terutama peserta didik usia anak-anak. Media gambar lebih
memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran. Ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam meliputi aspek sebagai berikut: Al Qur’an Hadits,
Aqidah, Akhlak Fiqih, Tarikh dan kebudayaan Islam. Materi Tayamum
merupakan salah satu materi pembelajaran yang termasukdalam aspek fiqih
yang kemudian harus disampaikan kepada siswa melalui pembelajaran yang
menyenangkan.

B RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan


beberapa permasalahan dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran
Tayamum sebagai berikut:

1. Apa itu media gambar?


2. Bagaimana penerapan media gambar pada pembelajaran fiqih?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatan media gambar pada pembelajaran
fiqih?

3
C TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran


tentang penggunanaan media gambar dalam pembelajaran Tayamum di
lembaga pendidikan MTS Al-Anwar Kls VII khususnya pendidikan di
Indonesia.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A MATERI

Kadang kala seseorang terhalang menggunakan air untuk bersuci,


maka baginya ada keringanan yaitu bertayamum. Ini termasuk bukti sempurna
dan mudahnya agama Islam. Seseorang diperbolehkan bertayamum jika tidak
mendapatkan air atau terhalang menggunakan air karena suatu sebab. Allah
berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 6 yang artinya,

Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh
air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih). sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.. (Al-Ma’idah: 6)2

1. Keadaan diperbolehkannya bertayamum :


a. Pertama, jika tidak ada air untuk bersuci, sebagaimana firman Allah
diatas “lalu kamu tidak memperoleh air..”.
b. Kedua, ada air tetapi air tersebut diperlukan, misal untuk minum dan
lainnya. Jika air tersebut digunakan untuk bersuci maka akan
membahayakan kebutuhan, misalnya kehausan dan lainnya3.
c. Ketiga, jika takut menggunakan air akan membahayakan dirinya, misal
karena sakit. Sebagaima firman Allah diatas “Dan jika kamu sakit..”
d. Keempat, tidak mampu menggunakan air karena tidak bisa bergerak
dan tidak ada yang mewudhukan, sedang ia takut akan keluar dari
waktu shalat.
e. Kelima, jika sangat dingin dan ditakutkan menggunakan air akan
membahayakan jiwa. Allah berfirman, Dan janganlah kamu
membunuh dirimu sendiri (an Nisa: 29).

2
QS. Al Maidah : 6
3
Kementrian Agama, Fiqih Kelas VII, 2014 hlm 10

5
Yang digunakan untuk tayamum adalah salah bentuk keindahan agama
ini adalah dijadikannya tanah sebagai sesuai yang mensucikan. Jika tidak ada
air maka boleh memakai tanah untuk bersuci. Rasulullah bersabda, Dan
dijadikan bumi bagi kami suci (dan mensucikan). Diperbolehkan bertayamum
dengan apa-apa yang ada dipermukaan bumi baik berupa tanah, debu, kerikil
dan lainnya. Dan ini yang shahih diantara pendapat para ulama’, sebagaimana
dulu Nabi dan para sahabat jika mau shalat maka mereka bertayamum dengan
permukaan bumi ditempat mereka ingin shalat, baik itu diatas tanah maupun
yang lainnya.

Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya


seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah
atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci
yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis
atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat
melakukan tayamum4.

2. Syarat Sah Tayamum :


a. Telah masuk waktu salat
b. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran
c. Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum
d. Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu
e. Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan
f. Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh
3. Rukun Tayamum :
a. Niat Tayamum.
b. Menyapu muka dengan debu atau tanah.
c. Menyapu kedua tangan dengan debu atau tanah hingga ke siku.
4. Sebab Melakukan Tayamum :
a. Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan
b. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya

4
Kementrian Agama, Fiqih Kelas VII, 2014 hlm 11-12

6
c. Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan
d. Air yang ada hanya untuk minum
e. Sakit dan tidak boleh terkena air
f. Dalam perjalanan jauh
g. Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat
h. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit5
5. Sunah / Sunat Ketika Melaksanakan Tayamum :
a. Membaca basmalah
b. Menghadap ke arah kiblat
c. Membaca doa ketika selesai tayamum
d. Medulukan kanan dari pada kiri
e. Meniup debu yang ada di telapak tangan
f. Menggosok sela jari setelah menyapu tangan hingga siku
6. Perkara yang membatalkan tayamum
a. Segala apa perbuatan atau perlakuan yang membatalkan wudhu maka
akan batal juga tayamum.
b. Terdapat air setelah hendak melakukan sembahyang.
7. Tata Cara / Praktek Tayamum :
a. Membaca basmalah
b. Renggangkan jari-jemari, tempelkan ke debu, tekan-tekan hingga
debu melekat.
c. Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu
yang menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.
d. Niat tayamum
e. Mengusap telapak tangan ke muka secara merata
f. Bersihkan debu yang tersisa di telapak tangan
g. Ambil debu lagi dengan merenggangkan jari-jemari, tempelkan ke
debu, tekan-tekan hingga debu melekat.
h. Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu
yang menempel, tetapi tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi.

5
Kementrian Agama, Fiqih Kelas VII, 2014 hlm 13

7
i. Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri
B OBJEK

Dalam pembelajaran PAI/Fiqih pada materi Tayamum, sangat


memungkinkan untuk menggunakan media gambar. Apalagi di dunia modern
ini, dimana media gambar dapat dengan mudah dibuat atau ditemukan dengan
bantuan komputer dan internet. Penerapannyapun sangat mudah, karena tidak
memerlukan fasilitas dan sarana khusus, serta dapat diterapkan kepada
hampirsetiap kelompok peserta didik tanpa menilik usia atau latar belakang
lainnya. Yang terpenting adalah bagaimana guru memadukannya dengan
materi dan metode yang sesuai.

Dari sini dapat kami simpulkan bahwa media pembelajaran adalah


segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.

1. Kelebihan Media Gambar

Kelebihan media gambar yaitu: sifatnya kongkrit dan lebih realitas


dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal,
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita, memperjelas masalah bidang apa saja, dan harganya murah
dan mudah didapat dan digunakan.

2. Kelemahan Media Gambar

Kelemahan media gambar yaitu hanya menampilkan persepsi indera


mata, ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa, gambar
diinterprestasikan secara personal dan subyektif, gambar disajikan dalam
ukuran kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran.

3. Penggunaan Media Gambar

Menurut Oemar Hamalik bahwa “gambar adalah segala sesuatu yang


diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan

8
atau pikiran”6. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “gambar
adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.”

Menurut Arief Sadiman : Media grafis visual sebagimana halnya


media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan
yang akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampian
pesan dapat berhasil dan efisien.

Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula


untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak
digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi
biayanya.

C STORY BOARD ( Tahapan Pembuatan Media dari Awal hingga


Akhir)

No Langkah-langkah Keterangan

Siapkan kumpulan gambar


yang akan di ajarkan, disini
1
saya mencari refrensi di
google

Setelah mendapatkan semua


gambar-gambar materi di
2
google, siapkan kertas A4
sebanyak yang di butuhkan

6
Hamalik, Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2014 hlm 59

9
Print semua gambar-gambar
3
materi

Media pembelajaran siap


4
digunakan

10
BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN

Media merupakan bahan ajar yang efektif dalam proses pembelajaran,


hal ini terbukti dengan adanya media dalam proses belajar mengajar mampu
menjadikan siswa lebih aktif dan paham dalam menangkap pelajaran yang
diajarkan oleh guru.

Pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah,


baik Ibtidaiyah, Tsanawiyah Maupun Aliyah, dan pelajaran tersebut
merupakan pelajaran mengenai hukum (syari’at) Islam, oleh sebab itu
dibutuhkan media dan sarana lain untuk memudahkan dalam proses
pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar diatasmedia yangdigunakan adalah


media praktek langsung, karena media tersebut mudah diperagakan dan tidak
perlu mengeluarkan biaya, sehingga lebih efektif dan efisien, walaupun
sebenarnya media proyeksi jauh lebih bagus namun karena keterbatasan
sarana dan prasarana, maka media tersebut sangat membantu bagi siswa dalam
kegiatan belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Basuki dan Farida. 2014. Media Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja


Rosda Karya

Hamalik. 2014. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti

Rahadi,Ansto. 2013, Media Pembelajaran, Jakarta, Dikjen Dikti


Depdikbud.

Kementrian Agama. 2014. Buku Siswa Fiqih Kelas VII

12

Anda mungkin juga menyukai