Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan Panduan Pemberian Informasi

Kesehatan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dilaksanakannya

Observasi ini adalah sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi

kesehatan kepada pasien mauupun keluarga.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, dan kami

mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.

Tersusunnya panduan ini merupakan kerjasama antara semua pihak dengan Tim

Keselamatan Pasien Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya

Untuk itu tim penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami agar buku

ini dapat dipergunakan sebagai acuan dengan sebaik-baiknya.

Palangka Raya, Januari 2018


TIM PENYUSUN
KATA SAMBUTAN

Saat ini, peningkatan mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia perlu terus
ditingkatkan sehingga dapat sejajar dengan mutu layanan rumah sakit di Negara-
negara maju lainnya. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan tersebut, setiap 3
tahun sekali rumah sakit wajib mengikuti akreditasi rumah sakit sesuai ketentuan
Undang- Undang RS Nomor 44 Tahun 2009 pasal 40. Di sisi lain perkembangan
akreditasi di dunia berjalan sangat cepat, yang dulunya standar lebih berfokus kepada
pemberi pelayanan telah berubah menjadi berfokus pada pasien. Untuk mengikuti
perubahan tersebut, Rumah Sakit merasa perlu untuk menyusun buku panduan
sebagai acuan bagi pihak rumah sakit yang terkait dengan pemberian informasi
kesehatan pasien. Dengan demikian diharapkan dapat membantu staf dalam
peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit khususnya dalam pemberian informasi
kesehatan pasien di rumah sakit untuk mencegah terjadinya ketidakpahaman pasien
dan keluarga dalam menanggapi masalah kesehatan yang dialaminya.
Harapan saya agar buku ini dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya dan dilakukan
peninjauan kembali secara berkala sejalan dengan aplikasi yang kita lakukan di rumah
sakit. Saya juga sangat menghargai masukan dan perbaikan dari semua pihak yang
berkepentingan dengan pelayanan rumah sakit yang lebih bermutu dan lebih aman.
Kepada tim penyusun, saya selaku Direktur mengucapkan terimakasih semoga buku
panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, Januari 2018


KARUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
POLDA KALTENG

dr. ANTON SUDARTO


KOMISARIS POLISI NRP 78091231
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... i

Kata sambutan .................................................................................. ii

Daftar isi .............................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2.Tujuan ................................................................................................. 1

1.3.Ruang Lingkup .................................................................................... 2

1.4.Landasan Hukum ................................................................................ 3

BAB II. STANDAR PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN ............ 4

2.1.Defenisi................................................................................................ 4

2.2.Tempat pelaksanaan ........................................................................... 4

2.3.Materi………………………………………………………………5

BAB. III. MONITORING DAN EVALUASI ........................................... 13

3.1.Monitoring pemberian informasi kesehatan ......................................... 13

3.2.Indikator Evaluasi ................................................................................ 14

BAB. IV. HARAPAN ............................................................................ 14

BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 17

LAMPIRAN......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemberian informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga adalah kegiatan


pemberian informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga dan merupakan hak
pasien dalam memperoleh informasi mengenai proses pelayanan , informasi medis dan
diagnosis pasien, rencana pengobatan penyakit, serta pelayanan lainnya selama
pasien dirawat dirumah sakit.
Tujuan pemberian informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga adalah untuk
melibatkan pasien dan keluarga dalam menggambil keputusan terhadap tindakan atau
proses pelayanan.

Pemberian informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga dilakukan oleh petugas
kesehatan yang berperan dalam pemberian asuhan dan pelayanan di Rumah Sakit.
Tenaga keeshatan yang berperan dalam pemberian informasi kesehatan adlah
dokter penanggung jawab pasien (DPJP). Perawat sebagai bagian dari tim medis
berkewajiban membantu dokter dalam memberikan penguatan pendidikan kesehatan.

1.2. TUJUAN
Tujuan Umum
Pasien dan keluarga dapat belajar tentang haknya dalam pengambilan keputusan

dalam pelayanan serta mampu menggambil keputusan dalam pelayanan

kesehatan yang diberikan di rumah sakit.

Tujuan Khusus
1. Untuk medorong keterlibatan dan untuk melibatkan pasien dan keluarga
pasien dan proses pelayanan dan kegiatan apapun yang dilakukan selama di
Rumah Sakit.
2. Memberikan pengetahuan dan informasi yang cukup kepada pasien dan
kelurga untuk mengambil keputusan pada tindakan yang diberikan pada
pelayanan .
3. Memberikan pengetahuan dan informasi yang cukup untuk melakukan hal-
hal penting untuk mencegah penyakit yang dialami pasien semakin meburuk
dan mencegah penularan penyakit kepada orang lain.

1.3. RUANG LINGKUP


Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat jalan, dan
pasien yang akan menjalani suatu prosedur. Pelaksana panduan ini adalah para
tenaga kesehatan medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya,
dan non medik, staf di ruang rawat inap, staf administrasi dan staf pendukung
yang bekerja di rumah sakit. Ruang lingkup pemberian informasi kesehatan di
Rumah Sakit Palangja Raya adalah;

a. Pemberian informasi kesehatan tentang Mendukung dan mendorong keterlibatan


pasien dan keluarga dalam proses pelayanan
b. Pemberian informasi kesehatan tentang Informasi medis dan diagnosis penyakit
pasien
c. Pemberian informasi kesehatan tentang Rencana pengobatan penyakit
d. Pemberian informasi kesehatan tentang KIE
e. Pemberian informasi kesehatan tentang Informed consent
f. Pemberian informasi kesehatan Tentang kapan akan diminta persetujuan untuk
tindakan yang diberikan
g. Pemberian informasi kesehatan tentang Hasil pelayanan dan pengobatan
pasien
h. Pemberian informasi kesehatan tentang Pelayanan kerohanian
i. Pemberian informasi kesehatan tentang hak dan kewajiban pasien.

1.4. LANDASAN HUKUM


Adapun yang menjadi landasan hukum dalam penyusunan panduan ini adalah :
1. Pasal 32 undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yakni
tentang hak pasien dalam memperoleh infomasi tentang diagnosis kesehatan,
persetujuan dan penolakan tindakan medis.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.129/Menkes/SK/II/2008
tentang standart minimal pelayanan Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
4. Standart managemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Depkes2001.
BAB II
STANDAR PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN PASIEN

2.1. DEFINISI
Pemberian informasi kesehatan adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memberikan informasi kesehatan terhadap masalah
kesehatan pasien yang belum diketahui oleh pasien dan keluarganya
,sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu dan mendukung
penatalaksanaan medis serta melibatkan pasien dan keluarga dalam
penalaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2.2. TEMPAT PELAKSANAAN PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


DIRUMAH SAKIT
1. Di Ruang pendaftaran pasien
Pada saat pendaftaran di rumah sakit pasien dan keluarga haruslah
menerima komunikasi informasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien serta berhak memilih dan menanyakan hak dan kewajibannya
selama di rumah sakit.
2. Di kamar periksa
Di kamar periksa dokter, ruangan gawat darurat, ruangan pemeriksaan
rawat jalan, petugas kesehatan haruslah mampu menjelaskan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
3. Diruang rawatan
Di ruang perawatan peran perawat sangat penting karena memiliki waktu
yang paling banyak berjumpa dengan pasien dan keluarga.

2.3 MATERI PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


Materi atau isi informasi kesehatan adalah mencakup informasi-informasi
kesehatan yang perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga pasien.
Materi komunikasi informasi kesehatan antara lain :
1. Pemberian informasi kesehatan tentang Mendukung dan mendorong
keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan
- Pengertian :kegiatan pemberian dukungan dan dorongan agar pasien dan
keluarga terlibat dalam kegiatan pelayanan di Rumah Sakit
- Tujuan :
Pasien keluarga mau dan ikut serta dalam proses pelayanan di rumah sakit
- Prosedur:
a. Pelaksanannya adalah dokter spesialis,perawat sebagai edukator.
b. Ucapkan salam
c. Jelaskan pada keluarga bahwa ada yang harus dijelaskan dalam
proses pelayanan untuk kesembuhan pasien di Rumah Sakit
d. Dorong kemauan pasien ataupun keluarga untuk tertarik terlibat dalam
proses pelayanan.
e. Jika sudah bersedia beri kesempatan bagi pasien atau keluarga
bertanya tentang untuk apa mereka terlibat dalam pemberian
pelayanan.

2. Pemberian informasi kesehatan tentang Informasi medis dan diagnosis


penyakit pasien
Pengertian :
usaha yang dilakukan oleh tenaga medis dalam penyampaian informasi
medis tentang diagnosis pasien yang belum diketahui.
Tujuan :
 Agar pasien mengerti tentang diagnosis penyakitnya.
 Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakinya
 Membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kesehatan yang
optimal.
Prosedur:
a. Pelaksanannya adalah dokter spesialis,perawat sebagai edukator.
b. Ucapkan salam
c. Jelaskan pada keluarga tentang informasi medis dan diagnosa yang dialami
pasien,meliputi; diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan , lamanya rawatan
dengan diagnosa yang diderita,pemeriksaan lanjutan, keadaan pasien
sekarang.
d. Lakukan pemberian informasi kesehatan tentang diagnosa pasien dengan
metode yang mudah untuk dipahami pasien dan keluarga
e. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya adakah materi yang
kurang jelas.
f. Dokumentasikan tindakan pendidikan kesehatan yang sudah dilakukan dalam
lembar informasi edukasi

3. Pemberian informasi kesehatan tentang Rencana pengobatan penyakit


Pengertian:
Tindakan pemberian informasi tentang pengobatan medis kepada pasien
dan keluarga.
Tujuan :
memberitahukan kepada pasin dan kelurga tentang rancana pengobatan
pasien, pasien dan keluarga mengetahui rencan pengobatanya.
Prosedur:
a. Setelah diindikasi tentang tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau
perawat dilimpahi wewenang pasien dan kelurga dijelaskan mengenai
diagnosis medis, tujuan pengobatan medis, alternatif pengobatan dan
resikonya, dan biaya pengobatan.
b. Setelah pasien dan keluargamemahami tentang pengobatan yang akan
dilakukan kemudian menandatangani berkas yang disediakan.
c. Beri kesempatan bagi pasien dan keluarga tentang pengobatan yang hendak
dilakukan .
d. Dokumentasikan dalam rekam medic.

4. Pemberian informasi kesehatan tentang KIE


Pengertian :
adalah usaha atau kegiatan yang diberikan untuk pemberian informasi
terhadap masalah keshatan pasien yang belum diketahui oleh pasien dan
keluarganya
Tujuan :
Agar pasien mengerti dan memahami masalah kesehatan yang ada, meningkatkan
kemampuan atau keterampilan pasein dan keluarga tentang masalah kesehatan
yang dialami, membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan
untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Prosedur:
a. Pelaksana adalah dokter,perawat,bidan,terapis.
b. Ucapkan salam,perkenalkan diri petugas
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang rancana pendidikan kesehatan
yang akan diberikan sesuai dengan hasil assesment/identifikasi kebutuhan
pendidikan kesehatan
d. Lakukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan sesuai dengan materi yan
disiapkan dengan menggunakan bahsa yang mudah dimengerti oleh pasien
dan keluarga.
e. Lakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan dengan metode yangsesuai
dengan topik pendidikan keshatan yang akan diberikan.
f. Beri kesempatan pasien dan keluarga bertanya tentang materi yang kurang
jelas.
g. Dokumentasikan tindakan pemberian informasi yang sudah dilakukan dalam
lembar KIE

5. Pemberian informasi kesehatan tentang Pemerian informasi tentang


Informed consent
Pengertian :
persetujuan yang diberikan oleh pasien dan keluarga setelah mendapat
penjelasan mengenai tidakan medis yang diberikan terhadap pasien.
Tujuan :
sebagai acuan untuk memberikan informed consent
Prosedur :
a. Setelah diindikasi tentang tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau
perawat dilimpahi wewenang pasien dan kelurga dijelaskan mengenai
diagnosis medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan dan resikonya,
dan biaya
b. Setelah pasien dan keluargamemahami tentang tindakan yang akan
dilakukan kemudian menandatangani berkas yang disediakan.
c. Dokumentasikan dalam rekam medik

6. Pemberian informasi kesehatan Tentang kapan akan diminta persetujuan


untuk tindakan yang diberikan
Pengertian :
Suatu tindakan mengahargai hak pasien dengan memberikan wewenang
kepada pasien tentang kapan akan diminta persetujuan untuk tindakan yang
diberikan.
Tujuan :
1. Menghargai hak pasien dalam memutuskan kapan akan diminta persetujuan
untuk tindakan yang diberikan
2. Merupakan kewajiban rumah sakit untuk mengahargai hak pasien dan
meningkatkan kepuasan pasien di rumah sakit.
Prosedur :
a. Yang melakukan pemberian informasi ini adalah petugas kesehatan
b. Sebelum berbicara langsung ke pasien, petugas kesehatan hendaklah sudah
tahu tentang apa yang akan diinformasikan kepada pasien dan keluarga.
c. Petugas kesehatan harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
menemui pasien dan keluarganya.
d. Tanyakan pada pasien apakah bisa menyediakan waktu dan ingin menerima
dan mengetahui persetujuan tindakan medis.
e. Hargai jika pasien dan keluarga tidak mau menerima informasi kesehatan
yang hendak diberi oleh petugas kesehata.
f. Dokumentasikan keinginan pasien untuk tidak menerima penjelasan dari
petugas kesehatan di rekam medis pasien.

7. Pemberian informasi kesehatan tentang Hasil pelayanan dan pengobatan


pasien
Pengertian :
Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam
pemberian informasi kesehatan tentang hasil pelayanan dan pengobatan
pasien dirumah sakit.
Tujuan :
1. Pasien mengerti tentang hasil pelayanan dan pengobatan yang sudah
dilakukan dirumah sakit.
2. Merupakan kewajiban Rumah Sakit untuk memberikan informasi dan jujur
kepada pasien bersangkutan dengan hasil pelayanan dan pengobatan pasien
di Rumah Sakit.
Prosedur:
a. Yang memberikan informasi tentanh hasil pelayanan dan pengobatan pasien
adlah orang yang turut serta dalam pengobatan pasien.
b. Siapkan materi yang berhubungan dengan hasil pelayanan dan pengobatan
pasien.
c. Informasi yang diberikan haruslah dengan bahasa yang mudah dimengerti
pasien dan jujur,kecuali jika pasien menolak untuk mengetahuinya.
d. Jelaskan informasi tentang hasil pengobatan ,meliputi: tindaan yang sudah
diberikan, respon pasien terhadap pengobatan, dan evaluasi hasil pelayanan
dan pengobatan pasien di rumah sakitt.
e. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya tentang informasi
kesehatan yang diberikan.
f. Dokumentasikan pemberian informasi kesehatan yang diberikan dalam rekam
medik pasien.

8. Pemberian informasi kesehatan tentang Pelayanan kerohanian


Pengertian :
serangkaian aktivitas yang dirancang dalam memberikan pelayanan bimbingan
kerohanian terhadap pasien
Tujuan :
memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap, menggali kekuatan
batin (spritual dan jiwa) pasien untuk membantu kesembuhan pasien.
Prosedur :
a. Adanya permintaan keluarga/pasien untuk mengikuti pelayanan kerohanian
sesuai dengan agam yang dipercayai.
b. Keluarga/ pasien mengisi formulir permintaan untuk menerima pelayanan
kerohanian.
c. Perawat menghubungi bagian rohaniawan sesuai dengan permintaan pasien
d. Pelayan kerohanian dilaksanakan diruangan pasien.
e. Rohaniawan mengisi buku kunjugan pelayanan kerohanian.
f. Pelayanan selesai
9. Pemberian informasi kesehatan tentang Hak dan kewajiban pasien
Tujuan :
memperoleh tentang layanan kesehatan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
deskriminasi .
Prosedur :
a. pastikan bahwa pasien mampu mendengar dan memahami penjelasan yang
diberi petugas kesehatan. Bila tidak memungkinkan minta walinya untuk
mewakili pasien membuat persetujuan tertulis.
b. Jelaskan secara rinci , objektif dan dalam bahasa yang dimengerti oleh
pasien tentang prosedur yang akan dilaksanakan termasuk keuntungannya,
adanya resiko, tingkat keberhasilan dan upaya mengatsi serta mengantisipasi
penyakit yang mingkin terjadi.
c. Sediakan cukup waktu dan kesempatan bertanya untuk mendiakusikan
apakah pasien atau keluarga sudah paham tentang hak dan kewajibannya.
d. Mintalah pasien atau walinya untuk membuat pernyataan tertulis bahwa
kepada pasien dan keluarga sudah dijelaskan tentang hak dan kewajibannya.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

3.1. MONITORING PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


A. PEMBERI INFORMASI KESEHATAN

Pemberian informasi kesehatan pasien dan keluarga dilakukan oleh :


1. Dokter sebagai penanggung jawab pasien adalah memberikan infomasi
kesehatan tentang informasi medis dan rencana pengobatan pasien ,
pemeriksaan yang akan dilakukan, pengobatan yang akan diberikan dan yang
telah diberikan juga memberikan informasi tentang hasil pelayanan selama di
rumah sakit.
2. Perawat adalah sebagai petugas medis yang paling banyak berhadapan
dengan pasien dan keluarga haruslah juga memahami informasi kesehatan
yang diberikan dokter kepada pasien dan keluarga dan berperan serta
menguatkan informasi yang telah disampaikan oleh dokter penanggung jawab
pasien. Dan petugas kesehatan juga harus menanyakan kepada pasien dan
keluarga apakah informasi yang diberikan sudah dimengerti atau belum,dan
petugas harus memberikan waktu bagi pasien dan keluarga untuk bertanya
apakah ada informasi kesehatan yang kurang dipahami.
3. Rekam medic juga berperan sangat penting dalam pemberian informasi
kesehatan bagi pasien dan keluarga karena petugas rekam medic haruslah
mendokumentasikan segala informasi yang telah disampaikan kepada pasien
dan keluarga.

B. INDIKATOR EVALUASI PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


1. Melalui observasi dan survey yang dilakukan, maka diharapkan :
 Pasien dan keluarga merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
dirumah sakit
 Pasien dan keluarga mampu bekerjasama dengan petugas kesehatan
dalam pemberian dan pelayanan di rumah sakit
 Pasien dan keluaraga patuh terhadap perecanaan asuhan dan
pelayanan dirumah sakit.
2. Melalui wawancara yang dilakukan, maka diharapkan pasien dan keluarga
dapat :
 Pasien dan kelurga tidak mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan
dirumah sakit
 Pasien dan keluarga memahami pelayanan yang diberikan dalam
perencanaan asuhan terhadap penyakitnya.

3. Melalui kuisoner kepuasan pasien melalui kotak saran dan SMS pengaduan
pasien dan keluarga puas terhadap pelayanan yang diberikan dirumah sakit.

C. PENANGGUNG JAWAB MONITORING PEMBERIAN INFORMASI


KESEHATAN.

Penanggung jawab monitoring pemberian informasi kesehatan adalah


petugas kesehatan yang diangkat khusus oleh direktur untuk mengevaluasi
pemberian informasi kesehatan di rumah sakit, dibantu oleh perawat ruangan
yang berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, juga dibawah
pengawasan dokter penanggung jawa (DPJP )

D. JANGKA WAKTU MONITORING PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN.

Jangka waktu monitoring evaluasi adalah :


1. Melalui observasi dan survey yang dilakukan selama pelayanan rumah sakit
juga saat pasien akan pulang/ rawat jalan.
2. Melalui wawancara yang dilakukan saat pasien mulai masuk di IGD petugas
kesehatan melakukan wawancara mulai dari pengkajian. Wawancara juga
harus dilakukan pada saat hendak meminta persetujuan tindakan medis yang
akan dilakukan.
3. Melalui kuisoner kepuasan pasien biasa dilakukan saat pasien pulang dan
jika melalui kotak saran dan SMS pengaduan , pasien dan keluarga dapat
melakukan nya kapan saja melalui layanan seluler rumah sakit.
BAB IV
HARAPAN

Dan dengan adanya panduan pemberian informasi pasien ini maka


diharapkan pelayanan dan keterlibatan pasien dan keluarga dalam pelayanan
pasien di RS Bhayangkara Palangka Raya dapat lebih ditingkatkan.
Selain itu, dengan memberikan informasi kesehatan yang tepat dan bagi
pasien diharapkan dapat menjadi mengerti dan memahami masalah kesehatan yang
ada, Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan
yang dialami, Pasien dan keluarga juga memahami keputusan apa yang akan
diambil untuk perawatan berikutnya yang lebih baik, pasien dan keluarga juga lebih
meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien yang dirawat di RS Bhayangkara
Palangka Raya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Pemberian informasi kesehatan adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan
dalam rangka memberikan informasi kesehatan terhadap masalah kesehatan pasien
yang belum diketahui oleh pasien dan keluarganya ,sedangkan hal tersebut perlu
diketahui untuk membantu dan mendukung penatalaksanaan medis serta
melibatkan pasien dan keluarga dalam penalaksanaan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.

5.2 SARAN
a. Kepada Petugas Kesehatan
Hendaknya pemberian informasi kesehatan dilakukan atau diberitahukan
dengan bahas yang jelas dan mudah dimengerti pasien sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinnya

b. Kepada pasien dan keluarga


Hendaknya jika sudah mendapat informasi tentang kesehatan haruslah
pasien dan keluarga memahami informasi yang diberikan jika ada ketidak
jelasan sebaiknya dibicarakan kembali dengan petugas kesehatan yang
mengetahui kondisi pasien.
LAMPIRAN

PROSEDUR
PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS BHAYANGKARA 1/2
PALANGKA RAYA

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. ANTON SUDARTO
KOMISARIS POLISI NRP 78091231

Pengertian Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan


informasi kesehatan terhadap masalah kesehatan pasien
yang belum diketahui oleh pasien dan keluarganya.

Tujuan 1. Untuk mendorong keterlibatan dan untuk melibatkan


keluarga pasien dalam peroses pelayanan dan
kegiatan apapun yang dilakukan selama dirumah sakit.
2. Pencegahan penyakit (preventif)
Pemberian informasi komuikasi tentang pencegahan
penyakit adalah upaya komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan berbagai cara tertentu yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan keluarga pasien
untuk kemudian melakukan tindakan pencegahan.
3. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang penyakit
yang diderita pasien.

Kebijakan 1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
PROSEDUR
IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

2/2
Rumkit Bhayangkara
Palangka Raya
Kebijakan 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standart minimal
pelayanan Rumah Sakit
5. Standart managemen Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan di Sarana Kesehatan, Depkes2001.
Prosedur kerja a. Yang melakukan pemberian informasi ini adalah
petugas kesehatan
b. Sebelum berbicara langsung ke pasien, petugas
kesehatan hendaklah sudah tahu tentang apa yang
akan diinformasikan kepada pasien dan keluarga.
c. Petugas kesehatan harus mengetahui kapan waktu
yang tepat untuk menemui pasien dan keluarganya.
d. Tanyakan pada pasien apakah bisa menyediakan
waktu dan ingin menerima dan mengetahui informasi
kesehatan yang akan diberi.
e. Hargai jika pasien dan keluarga tidak mau menerima
informasi kesehatan yang hendak diberi oleh petugas
kesehatan.
f. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk
bertanya apakah ada informasi kesehatan yang
belum jelas.
g. Dokumentasikan pemberian informasi kesehatan di
rekam medis pasien.
Unit Terkait petugas medis, rekam medis, ahli gizi,fisiotherapy.

Anda mungkin juga menyukai