Anda di halaman 1dari 9

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TENGAH


RUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN KEPOLISIAN (DOKPOL)


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III PALANGKA RAYA

Palangka Raya, Januari 2019


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN TENGAH
RUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam melaksanakan tugas dibidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan masyarakat, Kepolisian di bantu oleh fungsi – fingsi terkait salah satunya
pengemban fungsi kedokteran dan kesehatan Polri, Salah satu bentuk dukungan
yang diberikan pengemban fungsi Kedokteran dan Kesehatan Polri dalam
pelaksanaan tugas pokok Polri yaitu dengan menyelenggarakan Kedokteran
Kepolisian (DOKPOL);

Kedokteran Kepolisian yang selanjutnya disingkat dengan Dokpol adalah


penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran beserta ilmu – ilmu
pendukungnya untuk kepentingan tugas kepolisian. Dimana kita ketahui pelayanan
Kedokteran kepolisian lebih banyak melaksanakan pelayanan kesehatan untuk
membantu tugas polri dalam penegakan hukum;

Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah dan
bukan sekedar common-sense, non-scientific belaka. Dengan demikian di dalam
penyelesaian perkara yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia;
seperti kasus pembunuhan, penganiayaan, kejahatan seksual, perbuatan yang
menyebabkan kematian atau perlukaan, pelayanan Kedokteran Kepolisian di rumah
sakit Bhayangkara Palangka Raya mutlak diperlukan;

Terkait dengan permasalahan diatas, Rumah Sakit Bhayangkara Palangka


Raya sebagai sarana kesehatan Polri yang mempunyai pasilitas pelayanan
kedokteran Kepolisian (Dokpol) Untuk itu diperlukan adanya Pedoman Pelayanan
Kedokteran Kepolisian di Rumah Sakit Bhayangkara palangka Raya.

1.2 TUJUAN
a. Sebagai pedomam pelaksanaan tugas bagi staf/personil Dokpol Rumkit
Bhayangkara palangka Raya;
b. Agar terselenggaranya dokpol secara efektif, efisien dan professional;
c. Terwujudnya pelayanan Dokpol yang prima untuk kepentingan tugas kepolisian.
1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN DOKPOL
Kegiatan dokpol meliputi kegiatan:
a. DVI
b. Kedokteran Forensik
c. Keskamtibmas

1.4 BATASAN OPERASIONAL KEMAMPUAN DOKPOL


Kemampuan Dokpol Rumkit Bhayangkara tingkat III meliputi :
a. DVI (Disaster Victim Identification) adalah kegiatan identifikasi terhadap
korban mati akibat bencana yang dilakukan secara ilmiah sesuai setandar
Interpol dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum;

b. Patologi Forensic adalah cabang ilmu kedikteran forensic yang menerapkan


ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada pemeriksaan jenazah dan
segala hal yang berhubungan dengan kematian gina kepentingan peradilan;

c. Odontologi Kepolisian dalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi


kedokteran gigi beserta ilmu pendukungnaya untuk kepentingan tugas
kepolisian;

d. Kesehatan Tahanan adalah penentuan status kesehatan dan pelayanan


kesehatan terhadap tahanan Polri;

e. Forensic Klinik adalah bagian ilmu kedokteran forensic yang mempelajari


segala sesuatuyang berkaitan setatus klinik seseorang untuk kepentingan
hukum dan peradilan;

f. Psikiatri Forensic adalah penerapan ilmu kedokteran jiwa untuk kepentingan


hukum dan peradilan;

g. Pusat Pelayanan Terpadu adalah sistem pelayanan terpadu lintas fungsi dan
lintas sektoral bagi korban tundak kekerasan terhadap perempuan dan anak
untuk kepentingan hukum dan peradilan

h. Kesehatan Lapangan adalah bagian dari ilmu kedaruratan medic yang


mempelajari permasalahan medic di lapangan;

i. Pengamanan Kesehatan adalah semua usaha kegiatan dan tindakan yang


terus menerus diambil dalam rangka pengamanan di bidang medic meliputi
personel, materil, dokumen, instalasi, makanan/minuman;

j. Food Security adalah upaya pengamanan terhadap makanan, orang, tempat


dan perlengkapannya yang dapat berakibat timbulnya penyakit atau
gangguan kesehatan;
k. Penanganan Penyalahgunaan Narkoba adalah penanganan atau pelayanan
kesehatan terhadap suatu pola perilaku dimana seseorang yang
menggunakan obat golongan narkotika, psikotrofika dan zat adiktif lainnya
yang tidak sesuai fungsinya.

l. Geomedicine adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari


pemetaan pengaruh kondisi iklim dan lingkungan terhadap kesehatan.

1.5 LANDASAN HUKUM


a. Undang – undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri;
b. Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
pada Tingkat Kepolisian daerah;
d. Perkap Nomor 12 tahun 2011 tentang Kedokteran Kepolisian;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 KULIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Agar pelayanan dibidang kedokteran kepolisian dapat terselenggara dengan mutu
yang dapat dipertanggungjawabkan maka pelayanan Dokpol sebaiknya dilakukan
oleh tenaga yang professional dibidangnya :
2.1.1 Tenaga Medis
Tenaga Medis yang ada di bagian Kompartemen Dokpol adalah tenaga
medis PNS/Polri yang sudah mengikuti dikjur Dokpol dan tenaga medis
Kontrak atau MOU yang memiliki ketrampilan , pendidikan dan pelatihan
yang mendukung serta berkopeten di bidang pelayanan Kedokteran
kepolisian (Dokpol);
2.1.2 Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan dibidang kedokteran kepolisian harus didukung
oleh tenaga perawat PNS/Polri yang sudah mengikuti dikjur dokpol dan
tenaga Kerja kontrak yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan
yang mendukung dalam pelayanan kedokteran kepolisian (Dokpol);
2.1.3 Tenaga Kesehatan Lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga diperlukan dibidang pelayanan
kedokteran kepolisian guna mendukung kelancaran pelayanan di bidang yan
dokpol.

2.2 KETENAGAAN
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
1. KASUBBIDYANMEDDOKPOL DOKTER JURDOKPOL
2. KAURYANDOKPOL PERAWAT PROFESI JURDOKPOL
3. PAMIN URYANDOKPOL PERAWAT TRAMPIL JURDOKPOL
4. ADMIN/STAF DOKPOL PARAMEDIS LAINNYA JURDOKPOL

2.3 PENGATURAN PELAKSANAAN KEGIATAN DOKPOL


Pelaksanaan kegiatan di bagian dokpol mengikuti jam kerja yaitu senin s.d. jumat
dari jam 07 s.d. jam 15.30 wib, namun bila ada kejadian atau giat yang bersifat
insidentil seluruh staf / personel dokpol selalu siap 24 jam.
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1 STANDAR FASILITAS
Pada lantai atas tersedia fasilitas sbb :
3.1.1 Ruang PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) yang berisi peralatan lengkap
untuk melakukan pelayanan:
 Pelayanan KDRT dan NON KDRT dewasa/anak
 Pelayanan IPWL
 pemeriksaan kesehatan tahanan
 Deteksi Dini Narkoba
3.1.2 Ruang konseling
Ruang konseling yang dilengkapi dengan peralatan kantor seperti meja,
seprangkat computer, lemari arsip/pilun – pilun , form/formulir yang
diperlukan saat melakukan konseling, serta aman dari benda” yang
mengancam keselamatan dari Konselor saat melakukan konseling dengan
korban maupun pelaku

Pada lantai bawah tersedia fasilitas sbb :


3.1.3 Ruang Kedokteran Forensik
Ruang forensic dilengkapi dengan Otopsi set, freezer/kulkas penyimpanan
jenazah, troli , lemari untuk penyimpanan APD.
BAB IV
PELAYANAN KEDOKTERAN KEPOLISIAN

Pelayanan kedokteran kepolisian di rumah sakit bhayangkara Tk III palangka raya


dalam penyelenggaraannnya terdiri dari beberapa setrata pelayanan. Jenis pelayanana
kesehatan dibidang Kedokteran Kepolisian di RS bhayangkara terdiri dari :

4.1 PELAYANAN KEDOKTERAN FORENSIK


Pelayanan Kedokteran Forensik mencakup pelayanan forensik klinik, pemeriksaan
luar jenazah untuk pembuatan Visum et Repertum (sesuai dengan permintaan
penyidik), surat keterangan kematian, pelayanan patologi Forensik termasuk
pemeriksaan outopsi, Pelayanan laboratorium forensik sederhana seperti:
pemeriksaan darah, cairan mani, spermatozoa, rambut, air liur, penentuan
pengguna narkoba (kualitatif), Pelayanan kamar jenazah/ pemusaran jenazah dan
Pelayanan identifikasi orang hilang seperti DVI.
Tenaga yang tersedia : dokter spesialis kedokteran forensik, dokter umum, perawat
yang sudah terlatih dan sudah mengikuti dikjur kedokteran kepolisian.

4.2 PELAYANAN KESEHATAN TAHANAN


Pelayanan kesehatan tahanan mencakup pelayanan kesehatan tersangka atau
terdakwa dan terpidana yang dirujuk atau diantar oleh penyidik untuk mendapatakn
perawatan di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap sesuai SOP yang
berlaku di RS bhayangkara Palangka Raya.

4.3 PELAYANAN PSIKIATRI FORENSIK


Pelayanana Psikiatri yang diberikan kepada korban maupun pelaku yang
memerlukan layanan Pskiatri untuk memudahkan dalam penanganaan dan
penegakan hukum yang sedang dijalani oleh korban dan pelaku sesuai dengan
permintaan dari penyidik kepolisian.

4.4 PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT)


Pelayanan kesehatan terpadu dari anamnesa, perawatan sampai dengan
pembuatan VER (sesuai dengan surat permintaan dari penyidik) yang diberikan
pada korban kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak,
kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan orang guna membantu tugas
kepolisian dalam penegakan hukum.
4.5 PELAYANAN IPWL
Pelayanan yang diberikan pada pengguna narkoba di luar tujuan pengobatan dan
tanpa pengawasan dokter dan pecandu yang menggunakan narkoba dalam
keadaan tergantung pada narkoba baik secara fisik maupun psikis yang datang
dengan sukarela untuk mengikuti program rehabilitasi baik rawat jalan maupun
rawat inap dengan tahapan rehab medis yaitu detoksifikasi dengan kurun waktu
minimal 3 bulan, dilanjutkan dengan tahap rehab nonmedis seperti TC (trapeutik
Comunitas), penedekatan keagamaan dengan kurun waktu 6 – 12 bulan, setelah itu
dilanjutkan dengan tahap bina lanjut (After Care) yaitu melatih kesiapan untuk
kembali kemasyarakat dan keluarga (kurun waktu evaluasi yaitu 1 -2 bulan)
selanjutnya korban penyalahguna narkoba yang sudah dinyatakan pulih total dari
ketergantungannya terhadap narkoba akan dikembalikan ke keluarga dan
masyarakat.

4.6 DETEKSI DINI NARKOBA


Kegiatan dalam Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan sasaran
personil polri dengan melaksanakan deteksi dini narkoba melalui pemeriksaan
dengan menggunakan sample urine, bila hasil positif dengan tes penyaring
(screening test) dapat dilanjutkan dengan tes konfirmatif untuk satu jenis saja yang
positif pada kualitatif. Untuk tindak lanjut bagi anggota yang terindikasi dapat
dilakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Jukmin
penanggulangan narkoba dilingkungan Polri : No Pol: Skep/34/I/200, dan dilakukan
pengawasan serta pengobatan terhadap personel.

BAB V
DUKUNGAN ANGGARAN
Dukungan anggaran dalam penyelenggaraan dokpol antara lain bersumber dari :
a. Daftar isisan program dan anggaran (DIPA) Polri;
b. Bantuan pemerintah daerah;
c. Anggaran kontijensi;
d. Kerjasama dengan kementerian atau lembaga pemerintah/swasta baik dalam
maupun luar negeri;
e. Bantuan murni yang berasal dari donator baik dalam maupun luar negeri.
BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pengawasan dan pengendalian secara umum terhadap kegiatan dokpol pada tingkat
kewilayahan di laksanakan oleh inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda.
Sedangkan pengawasan dan pengendalian teknis terhadap kegiatan dokpol pada
tingkat kewilayahan dilaksanakan oleh Kabiddokkes Polda.

BAB VII
PENUTUP
Pada prinsipnya di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Palangka Raya dalam
menyelenggarakan pelayanan Kedokteran Kepolisian (DOKPOL) agar menyesuaikan
dengan ketentuan yang terdapat dalam pedoman Yan DOKPOL dan dapat dikembangkan
secara fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi baik Rumah Sakit maupun dilapangan.
Semoga dengan adanya pedoman pelayanan Kedokteran kepolisian (Dokpol) dapat
di jadikan acuan dan panduan dalam melaksanakan pelayanan dibidang DOKPOL yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat umum juga membantu tugas polri dalam penegakan
hukum di wilayah polda kalteng.

Ditetapkan di : Palangka Raya


pada tanggal : Januari 2019

PS.KARUMKIT BHYANGKARA TK III PALANGKA RAYA


BIDOKKES POLDA KALTENG

Kepada Yth. : dr. ANTON SUDARTO


KOMISARIS POLISI NRP 78091231
1. Kapolda Kalteng
2. Irwasda Polda Kalteng
3. Karo SDM Polda Kalteng
4. Kabiddokkes Polda Kalteng.

Anda mungkin juga menyukai