Anda di halaman 1dari 9

CONTOH

STANDAR
PELAYANAN
MENTERI

PERATURANMENTERIPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DANREFORMASIBIROKRASIREPUBLIKINDONESIA

NOMORTAHUN2014

TENTANG

STANDARPELAYANAN
DILINGKUNGANKEMENTERIANPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DANREFORMASIBIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

MENTERIPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DANREFORMASIBIROKRASIREPUBLIKINDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang


Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yang
mewajibkan setiap institusi penyelenggara pelayanan publik
baik yang melaksanakan pelayanan langsung maupun
pelayanan tidak langsung, untuk menyusundan menetapkan
Standar Pelayanan dengan memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi
lingkungan;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
pelayanan publik yang profesional, transparan dan
akuntabel, sesuai dengan asas penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, dan guna mewujudkan kepastian
hak dan kewajiban berbagai pihak dalam penyelenggaraan
pelayanan, maka perlu menetapkanPerMenPAN dan RB
tentang Standar Pelayanan pada Satuan Kerja di lingkungan
Kementerian PANRBdengan Peraturan Menteri PANRB.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian


Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 166, dan
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4916);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor
215 dan Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesia
Nomor 5357);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010
(Lembaran Negara Nomor 91 Tahun 2011);
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, danFungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, danFungsi Eselon I Kementerian
Negara 2010 (Lembaran Negara Nomor 92 Tahun 2011);
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 12 Tahun 2010, tentang Organisasi danTata Kerja
Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, sebagaimana telah diubah, dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 4
Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Biokrasi Nomor15 Tahun 2014, tentang Pedoman
Standar Pelayanan.

MEMUTUSKAN:

Men PERATURAN MENTERI


etap PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN
kan
REFORMASI BIROKRASI
TENTANG STANDAR
PELAYANAN DI
LINGKUNGAN
KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARADAN
REFORMASIBIROKRASI
Pasal 1
Penetapan Standar
Pelayanan(SP)pada Unit Organisasi
Kerja pelayanan di lingkungan
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, sebagaimana tercantum
pada Lampiran I s/d X dalam
Peraturan ini.

Pasal 2

Standar Pelayanan dimaksud dalam


Pasal 1 merupakan implementasi
dari Pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi,yang bersifat perumusan
kebijakan, regulasi,pengendalian dan
pengawasan,termasuk kategori
pelayanan tidak langsung, yang
meliputi:
a. Layanan Data dan Informasi,
sebagaimana Lampiran I;
b. Layanan Konsultasi, sebagaimana
Lampiran II;
c. Layanan Audiensi, sebagaimana
Lampiran III;
d. Layanan Penyediaan Narasumber,
sebagaimana pada Lampiran IV
e. Layanan Advokasi dan
Rekomendasi Pelaksanaan
Kebijakan Reformasi Birokrasi
sebagaimana pada Lampiran V;
f. Penataan Kelembagaan,
sebagaimana pada Lampiran VI;
g. Pengadaan FormasiPegawai Negeri
Sipil, sebagaimana pada Lampiran
VII;
h. Layanan Pengaduan Pelayanan
Publik, sebagaimana pada
Lampiran VIII;
i. Layanan Informasi Publik
sebagaimana pada Lampiran IX;
j. Layanan Peminjaman Buku
Perpustakaan, sebagaimana pada
Lampiran X;

Pasal 3
Penerapan Standar Pelayanan
sebagaimana diatur dalam Pasal 2,
menjadi tanggung jawab:
a. Pimpinan Unit Kerja Eselon I
(Deputi Bidang Program dan
Reformasi Birokrasi, Deputi
Bidang Kelembagaan, Deputi
Bidang Sumber Daya Aparatur,
Deputi Bidang Tatalaksana,
Deputi Bidang Pengawasan dan
Akuntabilitas dan Deputi Bidang
Pelayanan Publik,untuk:
1) Layanan Data dan Informasi,
2) Layanan Konsultasi,
3) Layanan Audiensi,
4) Layanan Penyediaan
Narasumber.
b. Deputi Bidang Program dan
Reformasi Birokrasi, untuk
Layanan Advokasi dan
Rekomendasi Pelaksanaan
Kebijakan Reformasi Birokrasi.
c. Deputi Bidang Kelembagaan,
untuk Penataan Kelembagaan.
d. Deputi Bidang Sumber Daya
Aparatur Layanan Pengadaan
Formasi Pegawai Negeri, untuk
Pengadaan FormasiPegawai
Negeri Sipil.
e. Kepala Biro Hukum dan Humas,
untuk Layanan Peminjaman
Buku Perpustakaan menjadi
tanggung jawab.
f. Pimpinan, Deputi, dan Kepala
Biro, untuk Layanan Pengaduan
Pelayanan Publik, dan Layanan
Informasi Publik.

Pasal 4

Standar Pelayanan sebagaimana


dalam Lampiran Peraturan ini,
digunakan sebagai pedoman dalam
penilaian ukuran kualitas dan
kinerja pelayanan bagi
penyelenggara, pelaksana,
masyarakat maupun aparat
pengawasan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Pasal 5

Peraturanini mulai berlaku sejak


tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diubah sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERIPENDAYAGUNAAN
APARATURNEGARA
DANREFORMASIBIROKRASI

AZWAR ABUBAKAR

lampiran I
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
Nomor :
Tentang : S t a n d a r P e l a y a n a n R e k a m M e d i s di
Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa

STANDAR PELAYANAN REKAM MEDIS

A. Komponen Standar Pelayanan Yang Terkait Dengan Proses Penyampaian


Pelayanan (Service Delivery) meliputi:

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Persyaratan Pasien membawa berkas sesuai dengan prosedur
Pelayanan pelayanan di rumah sakit;
a. Pasien Jaminan: kartu JKN, surat rujukan dari
puskesmas/ klinik/dokter pribadi/antar rumah
sakit setempat, KTP/KK
b. Pasien Umum: dapat langsung mendaftar
dengan menunjukan KTP / KK
2. Sistem,
Kasir
mekanisme, dan Nomor Tempat
(pasien
Antrian Pendaftaran
prosedur umum)

Rawat
Inap
Poliklinik Pemeriksaan
yang di penunjang
tuju kesehatan
lain nya

Dirujuk
kerumah
sakit
atas Apotik Pulang

1. Pasien mengambil nomor antrian.


2. Pasien Ketempat Pendaftaran menurut nomor
antrian yang dipanggil.
3. a. Pasien menuju ke poliklinik yang dituju.
b. Bila Pasien Umum terlebih dahulu ke kasir.
4. Pasien menunggu pemeriksaan dokter spesialis
sesuai nomor urut di poliklinik yang dituju.
5. Setelah mendapat pelayanan dokter spesialis, pasien
dapat langsung ke Apotik untuk mengambil obat.
6. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter
spesialis menulis jenis jenis pemeriksaan
penunjang yang diinginkan.
7. Apabila pasien memerlukan perawatan lebih lanjut,
maka pasien di kirim ke ruang rawatan sesuai
dengan kelas rawatannya.
8. Apabila pasien memerlukan pemeriksaan lain yang
tidak terdapat di Rumah Sakit Umum Meuraxa,
maka pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum
setingkat lebih tinggi, ( baik dari Poliklinik maupun
dari Rawat Inap )
9. Setelah mendapat pelayanan di Apotik, pasien
pulang.

Jangka waktu 1. Dalam melayani 1 pasien membutuhkan waktu


3. pelayanan 30 detik untuk melakukan registrasi.
2. Berkas Pasien diantar ke poliklinik yang dituju
membutuhkan waktu 10 menit
4. Biaya/tarif
1. Pasien yang menggunakan Jaminan tidak
dipungut biaya

2. Bagi pasien umum dikenakan biaya sesuai tarif


rumah sakit.

5. Produk
pelayanan Berkas pasien lengkap dan terkoneksi ke poliklinik
dan rawat inap dengan menggunakan aplikasi
SIMRS

Penanganan 1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat


6. pengaduan, disampaikan secara tertulis melalui surat yang
saran, dan ditujukan kepada: Unit Pengaduan untuk
masukan diproses lebih lanjut.

2. Menyampaikan pengaduan, saran, dan masukan


langsung via Telepon :

B. Komponen Standar Pelayanan Yang Terkait Dengan Proses


Pengelolaan Pelayanan di Internal Organisasi (manufacturing)

NO. KOMPONEN URAIAN


1. Dasar Hukum 1. Pasal 7 ayat (3), Undang-Undang No. 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
749a/Menkes/ PER/ XII/1989 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis/ Medical Record
di Rumah Sakit

2. Sarana, 1. Ruang Kerja Administrasi Rekam Medis


prasarana, 2. Ruang Pendaftaran Pasien
dan/atau 3. Ruang Penyimpanan Status Rekam Medis
fasilitas 4. Komputer dengan akses internet
5. Printer
6. Pesawat Telepon
7. Formulir Rekam Medis
8. AC
9. Scaner
10. Rak Arsip
11. Meja
12. Kursi
13. Mesin cetak kartu Barcode
14. Kartu Barcode
3. Kompetensi 1. SDM yang memiliki pengetahuan di Rekam Medis
Pelaksana 2. SDM yang memiliki keterampilan komunikasi
dan dapat menyampaikan informasi secara
lengkap, terbuka, bertanggung jawab serta
santun kepada pasien, dan semua staf mampu
mengoperasikan komputerisasi.
4. Pengawasan 1. Supervisi atasan langsung
internal 2. Satuan Pengawasan Internal Rumah Sakit.

5. Jumlah 20 orang dengan latar belakang pendidikan rekam


pelaksana medis 11 orang, IT 1 orang dan Umum 8 orang
6. Jaminan Data dan berkas rekam medis pasien diberikan
pelayanan dengan cepat, tepat, lengkap, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Jaminan
keamanan dan Data dan berkas rekam medis yang diberikan
keselamatan dijamin keabsahan dan kerahasiaannya.
pelayanan

8. Evaluasi kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini


Pelaksana dilakukan minimal 1 kali dalam satu tahun.
Selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja pelayanan.

Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa


Kota Banda Aceh
Direktur,

Dr.dr.Syahrul, Sp.S-K
Pembina Utama Muda
NIP. 19620202 198903 1 001

Anda mungkin juga menyukai