Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGIS

G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 39 MINGGU


Dengan ATONIA UTERI

I. PENGKAJIAN DATA Tanggal: 12 Juli 2019 Pukul : 22.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny.N Nama Suami : Tn. H
Umur : 21 tahun Umur : 22 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Dayak / Indonesia Suku/bangsa : Dayak / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Merdeka Alamat : Jl. Merdeka

2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah merasa ingin BAB dan perut kencang sejak sore tadi pukul 14.00
WIB, Ibu juga mengatakan sudah keluar lendir berwarna jernih sejak jam 14.30 WIB
b. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5-6 hari Teratur : Teratur
Sifat Darah : Cair (khas menstruasi) Keluhan : Tidak ada
Bau : Khas darah (amis)

c. Riwayat Perkawinan
Status pernikahan : Menikah Menikah ke : Pertama
Lama : 1 tahun Usia menikah pertama kali : 20 tahun

d. Riwayat Obstetrik : G1 P0 A0

Hamil Persalinan Nifas


ke TGL UK Jenis Penolong komplikasi JK BB Bayi Laktasi Komplikasi
(Minggu) Lahir
I Hamil
sekarang

e. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


Tidak pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun
f. Riwayat Kehamilan sekarang
1) HPHT : 10 – 10 – 2018 HPL : 17 – 07 – 2019

2) Trimester I : Frekuensi 1 kali


Tempat : PMB
Oleh : Bidan
Keluhan : Mual muntah
Komplikasi : tidak ada
Terapi : tablet Fe dan asam folat

3) Trimester II : Frekuensi 2 kali


Tempat : PMB dan dokter kandungan
Oleh : Bidan
Keluhan : tidak ada
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : tablet Fe dan calk

4) Trimester III : Frekuensi 1 kali


Tempat : PMB
Oleh : Bidan
Keluhan : Tidak ada
Komplikasi : tidak ada
Terapi : tablet fe dan calk

5) Imunisasi TT
TT1
TT2

6) Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)


Ibu mengatakan merasakan gerakan janin ± 10 kali dalam 24 jam

g. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun, dan menahun) Ibu
mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular (Hepatitis, HIVAIDS),
menurun (DM, Hipertensi), menahun (TBC, Jantung)
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun, dan menahun) Ibu
mengatakan keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit menular (Hepatitis,
HIVAIDS), menurun (DM,Hipertensi), menahun (TBC, Jantung)
3) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai keturunan kembar baik dari pihak ibu maupun suami
4) Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun
h. Riwayat Alergi Obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat apapun
i. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3 x/hari Frekuensi : 3 x/hari
Porsi : 1 piring Porsi : 1 piring
Jenis : Nasi, sayur, lauk Jenis : Nasi,sayur,lauk
Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

Minum
Frekuensi : 5 x/hari Frekuensi : 5 x/hari
Porsi : 1 gelas Porsi : 1 gelas
Jenis : Air putih, teh Jenis : Air putih
Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

2) Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi : 2 x/hari Frekuensi : 2 x/hari
Konsistensi : Lunak Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning Warna : Kuning
Bau : Khas feses Bau : Khas feses
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 5 x/hari Frekuensi : 7 x/hari
Konsistensi : Cair Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih Warna :Kuning jernih
Bau : Khas urin Bau : Khas urin
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

3) Pola Istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam
Keluhan : Tidak ada
Tidur malam
Lama : 7 jam
Keluhan : Tidak ada
4) Personal hygiene
Mandi : 1 x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari
Keramas : 2 x/minggu

5) Pola seksualitas
Frekuensi : Tidak ada dalam 1 bulan terakhir
Keluhan : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan : 55 kg
Perubahan berat badan : 12 kg
IMT : 43 (BB normal)
d. Tinggi badan : 156 cm
e. LILA : 28 cm
f. Tanda-Tanda Vital : TD 110/80 mmHg, Nadi 75 x/menit, Suhu 36,5 °C,
Respirasi 20 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi dan Palpasi
- Kepala
bersih, tidak ada ketombe, tdak ada bekas luka
- Muka
bentuk simetris, Tidak terdapat oedema, tidak ada kloasma gravidarum
- Mata
Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda
- Telinga
Simetris, tidak ada serumen
- Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada gerakan cuping hidung saat
bernafas
- Mulut & Tenggorokan
Tidak stomatitis, gigi tidak berlubang, dan lidah Bersih
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada pembesaran kelenjar vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar parotis
- Dada/mamae
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing,
Payudara: tidak ada benjolan abnormal, puting susu menonjol, hiperpegmentasi
aerola mamae.
- Abdomen
Tidak ada strie gravidarum, tidak ada linea nigra, dan alba, tidak ada luka bekas
operasi
- Leopold I
TFU1/2 Pusat px,teraba bulat, keras dan melenting (kepala)
- Leopold II
bagian sisi kiri ibu teraba keras dan datar dan memanjang (pu-ki), dan bagian-
bagian terkecil janin teraba pada sisi kanan perut ibu
- Leopold III
Bagian terbawah janin teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong)
- Leopold IV
Kepala sudah masuk PAP (divergen)
TFU (Mc donald) : 30 cm
TBJ : 2945 gram
- Ekstermitas
Atas : Simetris , gerakan aktif, tidak ada odema dan kelebihan jari
Bawah : Simetris, gerakan aktif, tidak ada varises, dan odema.
- Genitalia & Anus
Vulva bersih, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan tidak ada varises. Anus
bersih dan tidak ada hemoroid.
b. Auskultasi
DJJ (+) , punctum maksimum 1 (kuadran kiri atas pusat), frekuensi 145x/menit, intonasi
kuat
c. Perkusi
Refleks Patella
d. Pemeriksaan Panggul Luar : (tidak dilakukan)
e. Pemeriksaan dalam
Pukul : 15.20 WIB, Pembukaan 10 cm, selaput ketuban (-), portio tidak teraba, bagian
terbawah bokong

3. Pemeriksaan Penunjang (tidak dilakukan)

C. ANALISIS DATA
a. Diagnosa
G1 P9 A0 UK 39 minggu, Tunggal, Hidup, Intra uterin, persentasi kepala K/u ibu dan janin
baik, dengan inpartu kala I fase aktif.
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan keadaan ibu dan janin janin yaitu ibu dan janin dalam keadaan baik dengan
TD 110/80 mmHg, Nadi 73 x/m Suhu 36,5°C, Respirasi 20 x/menit, Ibu mengetahui
keadaannya.
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah tanda-tanda mau
melahirkan, semakin lama semakin terasa mulas dan hal itu terjadi pada setiap ibu yang
mau melahirkan karena rahim berkontraksi untuk mengeluarkan janin yang ada dalam
rahim. Ibu mengerti tentang penjelsan yang diberikan.
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang manis-manis untuk menambah energi
pada saat persalinan nanti.
4. Memberikan dukungan moril pada ibu dan keluarga.
5. Mengajarkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas panjang pada saat kontraksi datang,
bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman. Ibu dapat mengubah – ngubah
posisi secara teratur selama kala dua karena dapat membantu kemajuan persalinan,
mencari posisi meneran yang paling efektif.
6. Menyiapkan ruangan yang bersih, menyiapkan kain ibu dan bayi serta alat-alat partus yaitu
dua buah klem, gunting episiotomi, gunting tali pusat, setengah koher, penjepit tali pusat,
sarung tangan dan kasa steril. Hetting set yaitu cut god kromik dan plain, nalpuder, jarum,
dan gunting benang, alat resusitasi dan meja yang datar serta obat-obatan urotonika.
7. Mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin serta kemajuan persalinan menggunakan
partograf.

KALA II Tanggal 9 Agust 2019

Subyektif
a. Ibu mengatakan ingin mengedan disertai ingin buang air besar.
b. Ibu mengatakan merasa sakit perut dan pinggang yang semakin kuat.

Obyektif
a. K/u Ibu baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, RR 20 x/menit.
b. His semakin kuat lamanya 50 detik, intervalnya 5x dalam 10 menit, DJJ (+) 12-12-11 = 140
x/menit, irama teratur.
c. Inspeksi : bagian terendah janin nampak di vulva 5-6 cm

Analisa
Diagnosa
G2P1A0H UK 39 minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uterine, Persentasi Kepala, Keadaan Umum Ibu
dan Janin Baik dengan Inpartu Kala II.
Penatalaksanaan Tanggal : 9 agust 2019
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa ibu akan segera melahirkan dan kondisi
ibu dan janin baik.
b. Mempersiapkan diri dan pastikan alat partus lengkap, kemudian membuka satu buah spuit 3
cc kedalam partus set dan mematahkan ampul oksitosin 10 IU. Penolong persalinan
memakai celemek, mencuci tangan dan keringkan, lalu menggunakan sarung tangan
kemudian menggunakan tekhnik satu tangan mengambil spuit 3 cc, tangan kiri memegang
ampul oksitosin dan disedot kemudian diletakkan kembali kedalam partus set. Penolong
membersihkan vulva dan perenium dengan kapas DTT dan melakukan VT untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap. VT Ø 10 cm, eff 100%, ketuban ( - ) warna jernih,
teraba kepala, UUK depan, penurunan kepala HIII, tidak teraba bagian kecil janin/tali
pusat. Kemudian kemudian sarung tangan didekontaminasi dalam larutan clorin 0,5%
secara terbalik. Lalu periksa DJJ frekuensi 140x/menit, irama 12-11-12 (teratur), beritahu ibu
dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Bayi akan segera
lahir, ibu dipersiapkan untuk persalinan serta diminta mengedan.
c. Membimbing ibu cara mengedan yang baik yaitu melakukan tarik nafas yang panjang jika
datang his dan mengejan kebawah seperti seorang yang buang air besar yang keras. Dagu
ditempelkan ke dada. Ibu dianjurkan tidak menutup mata saat mengedan dan menutup
mulutnya. Pada his yang kuat ibu disuruh mengedan seperti yang telah di ajarkan. Bila his
hilang ibu di istirahatkan dan diberi makan atau minum untuk sumber tenaga.
d. Memimpin persalinan pada saat kepala bayi terlihat 5-6 cm di introitus vagina penolong
memasang handuk di atas perut ibu dan di bawah bokong. Penolong membuka partus set
dan sarung tangan steril. Pada saat suboksiput bragmatika pada simfisis tangan kanan
melindungi perineum dengan dialasi alas bokong dan tangan kiri melindungi bayi agar tidak
terjadi defleksi terlalu cepat. Pada saat kepala lahir ibu terus dipimpin mengedan hingga
lahirlah berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, muka, telinga, hidung, mulut, dagu, secara
keseluruhan kemudian penolong memeriksa adanya lilitan tali pusat. Kemudia tunggu kepala
bayi mengalami putaran faksi luar kearah punggung bayi yaitu punggung kanan setelah
kedua tangan penolong berada posisi bipariatel, kepala bayi ditarik secara cunam kebawah
untuk melahirkan bahu anterior keatas untuk melahirkan bahu posterior dengan posisi ibu
jari pada leher (bagian bawah keala) dan keempat jari lainnya pada bahu dan dada puggung
bayi, sementara tangan kiri penolong memegang lengan dan bahu anterior. Setelah seluruh
badan lahir tangan kiri menelusuri punggung, bokong, dan tungkai kaki lalu menyelipkan
telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut. Setelah seluruh badan lahir pegang bayi
menghadap kearah penolong.
e. Melakukan perawatan bayi baru lahir. Bayi lahir letak belakang kepala (pkl 13.15 wita)
hidup. Laki-laki dilakukan penilaian sepintas bayi menangis kuat, bayi bergerak aktif, kulit
bayi berwarna kemerahan dengan apgar score 1 menit pertama 7 anus (+), kelainan (-),
mengeringkan bayi mulai dari kepala, muka, dan bagian tubuh lainnya, kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks, mengganti handuk basah dengan kain yang kering.
f. Mengklem tali pusat 3 cm dari umbilikus dan pasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.
Tali pusat dipegang di antara klem dan di potong dengan tetap melindungi perut bayi.
Setelah itu bayi di letakkan di atas perut ibu pada kain kering yang sudah
disiapkan (hangatkan), atur posisi, isap lendir, keringkan, penilaian (haikap), setelah itu tali
pusat diikat menggunakan benang DTT dengan simpul mati.

KALA III Tanggal 9 agust 2019

Subyektif
a. Ibu mengatakan perutnya tarasa mulas.
b. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya.

Obyektif
a. Ibu tampak lelah setelah melakukan persalinan
b. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD 120/80 mmHg, nadi 86 x/mnt, suhu
36,5 0 C, respirasi 24 x/mnt.
c. TFU sepusat, kontraksi uterus (-), kandung kemih kosong, perdarahan ±100 cc.

Analisa
Diagnosa :
P2 A0, keadaan ibu dan bayi baik dengan kala III.

Pelaksanaan Tanggal : 9 agust 2019


1. Periksa fundus untuk memastikan kehamilan tunggal atau tidak ada bayi kedua, hasilnya tidak
ada bayi kedua dan Melakukan manajemen aktif kala III.
2. Menjelaskan kepada ibu akan menyuntikkan oxytocin pada 1/3 paha kanan atas bagian luar
kemudian mengklem tali pusat ± 3 cm dari umbilikus dan diurut kearah ibu, kemudian mengklem
±2 cm dari klem I, kemudian tali pusat dipegang diantara kedua klem dan tali pusat dipotong
diantara kedua klem, kemudian mengikat tali pusat ± 1 cm dari umbilikus di simpul mati 2x dan
klem dibuka.
3. Mengecek adanya tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu adanya semburan darah,talipusat
mulai memanjang,uterus membulat kemudian memindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva ibu lalu melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara
tangan kiri berada diatas Simpisis untuk melakukan dorongan ke arah dorso kranial, tangan
kanan meregangkan tali pusat ke atas kemudian ke bawah sesuai kurva jalan lahir, setelah
plasenta di vulva, kemudian melahirkan plasenta dengan ke dua tangan, melahirkan plasenta
dengan cara memutar searah jarum jam untuk mencegah tertinggalnya selaput plasenta
kemudian plasenta lahir spontan secara schultze lengkap.
4. Segera setelah plasenta lahir melakukan massase yang pertama sebanyak 15 kali dalam 15
detik, CUT baik, TFU 3 jari dibawah pusat,perdarahan setelah placenta lahir ±200 cc. lalu
memeriksa kelengkapan plasenta, plasenta lahir lengkap baik selaput korion dan amnion serta
kotiledon dengan diameter 20x18x2 cm, berat ±500 gram, panjang tali pusat ±50 cm.
KALA IV Tanggal : 9 agust 2019

Subyektif
a. Ibu mengatakan merasa lelah.
b. Ibu mengatakan perutnya tidak terasa mulas.
c. Ibu mengatakan keluar darah terasa sangat banyak.

Obyektif
a. Keadaan umum ibu masih lemah, kesadaran komposmentis, TD 120/80 mmHg, N 80 x/mnt,
S 36,7 0C, RR 20 x/menit.
b. TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus lembek, kandung kemih kosong, perdarahan
± 500 cc.

Analisa
a. Diagnosa
P2A0 Kala IV dengan Atonia Uteri

Penatalaksanaan Tanggal : 9 agust 2019


1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya sekarang yaitu uterusnya tidak
berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri atau setelah plasenta
lahir dan memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Melakukan informed consent .
3. Melakukan penanganan atonia uteri
a. Persiapan alat
1. Hand scoon panjang 1 pasang.
2. Kapas DTT dalam tempatnya.
3. Uterotonika : Metergin 1 ampul dan oxytocin 10 ampul.
4. Selang infus 1 buah.
5. Abocat no 18 1 buah
6. Cairan infuse RL
7. Plester
8. Kasa.
9. Tempat sampah medis 1 buah dan benda tajam 1 buah.
10. Larutan clorin 0,5%
11. Schort 1 buah, masker 1 buah.
b. Prosedur
1. Persetujuan tindakan
2. Cuci tangan
3. Pasang sarung tangan panjang.
4. Bersihkan bekuan selaput ketuban dari vagina dan saluran serviks
5. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong, jika penuh lakukan kateter
menggunakan tehnik aseptic
6. Lakukan kontraksi bimanual internal selama 5 menit, jika uterus berkontraksi
teruskan KBI selama 2 menit dengan cara :
a. Masukkan tangan yang memakai sarung tangan ke dalam vagina.
b. Kepalkan tangan.
c. Tekankan tangan yang ada dalam vagina ( fornik anterior ) dengan mantap pada
bagian bawah uterus.
d. Hati – hati dalam menyingkirkan serviks yang menghalangi penekanan.
e. Tekankan tangan kiri pada perut dan kepelan tangan kanan yang berada didalam
vagina bersamaan.
f. Tahan dengan mantap
7. Jika uterus mulai berkontraksi maka perlahan – lahan tarikan keluar dan teruskan
pamantaun seksama selama kala IV.
8. Dekontaminasi sarung tangan dan alat yang digunakan
4. Mengajarkan pada ibu cara mengontrol agar tetap normal yaitu dengan cara masase fundus
uteri selama 15 detik searah jarum jam.
5. Membersihkan badan ibu dari darah dan kotoran lainnya dengan menggunakan air DTT.
6. Malakukan vulva hygiene dan mengganti pakaian ibu dan memasang pembalut
7. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan yitu SF 1x1, Paracetamol 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500 mg, Vit A 1x1.
8. Melakukan pemantauan kala IV

Anda mungkin juga menyukai