Anda di halaman 1dari 1

Every child is special

1. Identifikasi problem
Sang anak yang bernama Ishaan mengalami gangguan mental yang bernama dyslexia dimana
ia tidak bisa mengenali huruf dan angka yang ia baca. Huruf dan angka tersebut terus "menari-
nari" saat Ishaan berusaha membacanya. Hal ini tidak disadari oleh orang tua, guru maupun
teman teman di sekolahnya sehingga Ishaan dicap sebagai anak yang bodoh. Ishaan juga
mendapat hukuman dari ayahnya yaitu dipindahkan ke sekolah asrama. Ayahnya berpikir jika
Ishaan dipindahkan kesana maka Ishaan akan menjadi pandai. Di sekolah asrama ini Ishaan
merasa bahwa ia telah tersingkir dari keluarganya.

2. Intervensi
Ayah : selalu membentak anaknya jika berbuat salah, tidak mencari tahu penyebab anaknya
tidak bisa membaca dan menulis tetapi terus memarahinya(tidak mencari sumber
permasalahan, hanya menyalahkan), memindahkan anaknya ke sekolah asrama yang jelas
jelas si anak dan ibunya tidak mau(memaksakan kehendak sendiri)
Ibu : terkadang tersulut emosi karena anaknya selalu kesulitan dalam hal membaca maupun
menulis, namun perlakuan ibu tidak sampai membentak keras
Kakak : selalu mendukung apa yang dilakukan sang adik serta memberikan semangat
Teman : dalam film ini ada teman yang baik terhadap Ishaan, ia juga selalu mendukung dan
menemani Ishaan, tidak seperti teman teman lain yang mengucilkan Ishaan
Guru : dalam film ini ada seorang guru pengganti yang memahami apa yang sedang dialami
oleh Ishaan karena beliau sendiri menderita penyakit tersebut. Guru tersebut selalu mendukung
dan memotivasi Ishaan bahwa dyslexia bukanlah akhir dari segalanya, karena banyak tokoh
ilmuan besar merupakan penderita dyslexia, guru guru lain dalam film ini cenderung selalu
memarahi Ishaan saat ia tak bisa mengerjakan tugas dengan baik serta menghukumnya
dengan hukuman yang tidak mendidik seperti memukul tangan, tidak boleh ikut pelajaran

3. Intervensi yang seharusnya


Ayah : seharusnya ayah bisa menjadi pahlawan bagi anaknya, ayah bisa mencari tahu akar
permasalahan serta dapat menemukan penyelesaian yang tepat, misalnya dengan sabar
menghadapi anaknya serta mengkonsultasikannya ke psikolog
Ibu : sudah tepat
Kakak : sudah tepat
Teman : intervensi yang dilakukan oleh seorang teman dekat Ishaan sudah tepat, namun teman
yang lain seharusnya tidak mengucilkan dan tetap merangkul temannya yang memiliki
keterbatasan
Guru : intervensi yang dilakukan oleh seorang guru pengganti tersebut sudah tepat, namun
guru guru yang lain seharusnya juga dapat mengerti keadaan anak didiknya serta tidak
memberikan hukuman yang tidak mendidik

Anda mungkin juga menyukai