Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIOKIMIA LANJUT

PENYAKIT AKIBAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


KARBOHIDRAT

Disusun Oleh

Nama : Ayunda Rizkha Adena

NIM : 17312244017

Kelas : Pendidikan IPA C 2017

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
A. Judul
Penyakit Akibat Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat

B. Latar Belakang
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi
hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun
sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom
karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi
sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun
tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat
parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan
sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan
keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber
energi. Sehingga kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat menimbulkan berbagai
gangguan atau penyakit.
Hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini untuk mengetahui berbagai
penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan maupun kekurangan dalam mengonsumsi
karbohidrat.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini, yaitu
1. Untuk mengetahui penyakit akibat kekurangan karbohidrat
2. Untuk mengetahui penyakit akibat kelebihan karbohidrat

D. Rumusan Masalah
1. Penyakit apa sajakah yang dapat timbul akibat kekurangan konsumsi karbohidrat?
2. Penyakit apa sajakah yang dapat timbul akibat kelebihan konsumsi karbohidrat?

E. Pembahasan
Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat dibutuhkan oleh mahluk hidup sebagai sumber energi.
Ia berperan sebagai bahan bakar. Pada manusia, bahan bakar tersebut berupa glukosa
sedangkan pada hewan disebut glikogen dan pada tumbuhan disebut pati. Para ahli gizi
menyebut karbohidrat sebagai salah satu dari enam zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh.
Karena itu, diet yang bertujuan menghindari karbohidrat adalah jenis diet yang salah. Selain
sebagai sumber energi, manfaat karbohidrat lainnya adalah sebagai cadangan tenaga yang
biasanya disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan kulit, memberi rasa kenyang, dan
lain-lain. Kebutuhan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energi.
Jadi, yang menjadi dasar kebutuhan karbohidrat adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.
Sedangkan kalori, terutama dihasilkan oleh karbohidrat, lemak, dan protein. Di Indonesia, 70-
80% dari seluruh energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat.
Nama Sumber Fungsi Akibat
Kekurangan Kelebihan
Karbohidrat Padi-padian, · Sumber energy utama · Gula darah · Overweight
(glukosa) gandum, · Pembentuk struktur sel menurun. (kelebihan berat
C,H,O sorgum, dan jaringan · Untuk balita badan) atau
umbi-umbian, · Membantu proses rentan terserang obesitas
roti, buah- pencernaan dan penyakitmarasm · Diabetes
buahan manis, penyerapan kalsium us/busung lapar mellitus
madu dan · Komponen asam inti · Adrenalin · Jantung koroner
gula tebu (RNA & DNA) kurang, badan
· Bahan pembentuk menjadi lemes,
protein dan lemak kurus
· Menjaga
keseimbangan asam
dan basa

Tubuh manusia rata-rata membutuhkan karbohidrat sebesar 368 gram hingga 460
gram setiap harinya. Jumlah tersebut sangat dianjurkan untuk asupan kalori pembangkit
energi tubuh. Jika seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat yang sesuai dengan
kebutuhannya akan menimbulkan efek-efek merugikan. Sehingga kekurangan atau kelebihan
karbohidrat dapat menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit.
Penyakit akibat kekurangan karbohidrat
Kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di
antaranya yaitu:
1. Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita
(di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
a. Selalu merasa kelaparan
b. Anak sering menangis
c. Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
d. Kulit menjadi keriput
e. Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
f. Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak
ditangani secara serius
g. Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat,
perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan
berdampak pada perkembangan psikologisnya
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila
tidak ditangani secara serius. Penyakit kekurangankarbohidrat marasmus ini akan
mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya
menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan
psikologisnya.
2. Hipoglikemia
Hipoglikemia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa
turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Gula darah rendah (hipoglikemia) adalah jumlah kadar gula darah yang rendah di tubuh.
Angkanya bisa dibawah 70 mg/dL, maka akan merasa lemas, pusing, pucat, gemetaran
dll. Kekuatan fisik akan menurun. Gula darah itu diperlukan di tubuh karena dia sebagai
bahan bakar sel, jika terlalu rendah akan membuat lemas, begitu juga jika terlalu tinggi
akan menyebabkan "penyakit gula" ataudiabetes.
Gula darah rendah (hipoglikemia) banyak terjadi pada mereka yang kurang konsumsi
buah-buahan manis, kurang oleh raga dan kurang terkena sinar matahari. Fisik orang yang
mengalami gula darah rendah sangat lemas, pucat dan banyak merasa pusing. Jika ini
terjadi dimasa tua, misal usia atas 50, maka jika tidak cepat ditangani akan mengakibatkan
penyakit lainya.
Ciri-ciri hipoglikemia adalah:
a. Badan gemetar dan berkeringat dingin
b. Merasakan pusing di kepala bagian belakang.
c. Merasakan lapar yang amat sangat.
d. Jantung berdebar dan pandangan mulai kabur.
e. Pada kondisi kronis, hipoglikemia bahkan dapat menyebabkan ketidaksadaran dan
kejang-kejang.

Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:


a. Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
b. Diet slimming, anorexia nervosa
c. Muntah, gastroparesis
d. Menyusui
e. Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
f. Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang
lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga
menyebabkan stupor.

Penyakit akibat kelebihan karbohidrat


Kelebihan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di
antaranya yaitu:
1. Diabetes Mellitus
Diabetes berasal dari istilah Yunani yaitu artinya pancuran atau curahan, sedang
Melitus atau Mellitus artinya gula atau madu. Dengan demikian secara bahasa,Diabetes
mellitus adalah curahan cairan dr tubuh yang bayak mengandungan gula. Cairan yang
dimaksud di sini adalah air seni yang berasa manis karena banyak mengandung gula.
Maka Definisi diabetes mellitus atau diabetes melitus secara umum adalah suatu keadaan
dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak
bisa memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan sehingga terjadi kelonjakan
kadar gula dalam darah melebih normal.
Apabila jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak bisa
memberikan respon terhadap insulin sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa
termanfaatkan secara optimal, maka akan terjadi penumpukan gula dalam darah. Nah
itulah yang terjadi pada penderita penyakit diabetes melitus.
Dari definisi penyakit diabetes dan gambaran secara umumnya dapat disimpulkan
bahwa penyakit yang lebih sering dikenal sebagai penyakit kencing manis ini adalah
penyakit kronik yang diakibatkan oleh:
a. Ketidakmampuan organ tubuh (pankreas) untuk memproduksi hormon insulin dalam
jumlah yang cukup, atau
b. tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara
efektif, atau juga
c. karena gabungan kedua-duanya.

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing
manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan
kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita
kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau
dikerubuti semut. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala
dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
a. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
b. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
c. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
d. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
e. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
f. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
g. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
h. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
i. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
j. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit

Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang
tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat
berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama
pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain halnya pada
penderita diabetes mellitustipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala
diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe Penyakit Diabetes Mellitus, yaitu:
a. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-
pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak
dan remaja. Sampai saat ini,Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan
pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan
penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan
pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test
gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah
mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
b. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan
dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas
(respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya
kadar insulin di dalam darah. Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya
resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita
diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa
tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila
dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah,
maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL
{millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l
{milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan
mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan
mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal,
sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami
penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa
mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam
setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan
gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa
diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL,
terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli
dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group,
Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes
Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
Beberapa cara pencegahan diabetes mellitus yang dapat dilakukan, adalah
dengan menjaga berat badan yang sehat, ketahui kesehatan keluarga,sering
beraktifitas, melakukam diet yang seimbang, rendah lemak dan gula, selalu mengecek
kesehatan, sering makan sayuran, mengontrol tekanan darah secara teratur, sering
makan buah-buahan, dan sering berolah raga sampai berkeringat.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes dapat dilakukan dengan:
a. Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin
(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan,
selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan
menu makanan (diet).
b. Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan
penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai
kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan
mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil
yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan
pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi
pengontrolan kadar gula darah.

2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan.
Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara
lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor
keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan
kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi.
Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal,
jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan
dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan
bentuk khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan
ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup
sulit diatasi.
3. Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk
dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau
plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang.
Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut
angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun
di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis. Hubungan antara penyakit
jantung dan serangan jantung Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu
menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah
mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk,
serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri
koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau
gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba). Penyakit jantung: pembunuh nomor
satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14 juta laki-laki dan perempuan di Amerika
Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Bahkan, merenggut kehidupan lebih
banyak dari total gabungan penyebab utama kematian berikutnya.
Gejala jantung koroner yaitu:
a. Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke
lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri
khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas
fisik dan akan berkurang saat beristirahat.
b. Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.
Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya, adalah merokok, tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, diabetes,keturunan, penyakit arteri, dan obesitas.
Gaya hidup yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain :
a. kurang berolahraga
b. kebiasaan makan lemak tinggi,
c. stress
Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena
meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri
koroner yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina),
sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada
(angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa
sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung berdebar-debar. Setiap orang mengalami
penyakit jantung berbeda, dan tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua
orang. Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya hidup,
olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi individu dan kebutuhan
pasien
F. Kesimpulan
Kesimpulan pada penyusunan makalah ini adalah karbohidrat merupakan sumber energi
utama dan cadangan energi bagi makhluk hidup. Biarpun karbohidrat memiliki manfaat, jika
kekurangan atau kelebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat juga akan berdampak buruk dan
menimbulkan berbagai penyakit.
1. Penyakit akibat kekurangan karbohidrat yaitu marasmus, Kekurangan Kalori dan Protein
(KKP), dan Hipoglikemia.
2. Penyakit akibat kelebihan karbohidrat yaitu diabetes mellitus, obesitas, serta jantung
koroner

G. Daftar Pustaka
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition And Food. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Saktiyono. 2006. IPA Terpadu Jilid 2. Jakarta: Esis.

Anda mungkin juga menyukai