DISUSUN OLEH NAMA : AYUNDA RIZKHA ADENA NIM : 17312244017 KELAS : PENDIDIKAN IPA C 2017 KELOMPOK :6
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019 A. Judul Reproduksi Seksual Tanaman B. Tujuan 1. Mengamati pistillum dan benang sari bunga 2. Menjelajahi bagian dalam putik dan benang sari C. Kajian Teori Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri mahluk hidup yang bertujuan melestarikan jenisnya agar tidaak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu: reproduksi vegetatif (aseksual atau tak kawin) dan reproduksi generatif (seksual atau kawin). Tumbuhan pun mengalami kedua proses reproduksi tersebut. Reproduksi generatif atau seksual terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeada jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru. Individu baru inilah yang akan melannjutkan jenisnya masing-masing (Kimbal 1983: 339). Reproduksi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif (aseksual atau tidak kawin), generatif (seksual atau kawin), dan metagenesis (vegetatif dan generatif secara bergantian). Reproduksi vegetatif sangat menolong tumbuhan dari kepunahan sebab tidak bergantung pada individu lain untuk reproduksinya. Reproduksi seksual pada tumbuhan terjadi pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka, misalnya pinus, cemara, melinjo, damar, dan pakis haji), dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup yaitu monokotil dan dikotil) (Srikini 2008: 6). Reproduksi pada tumbuhan dari sel generatif dapat terjadi dengan pembuahan (amfimiksis), atau tanpa pembuahan (apomiksis). Partenogenesis yaitu terbentuknya individu baru dari lembaga (ovum) tanpa dibuahi. Apogami yaitu terbentuknya individu baru dari bagian lain non lembaga yaitu antipoda atau sinergid tanpa dibuahi. Organ reproduksi angiospermae adalah bunga. Bunga merupakan modifikasi dari tunas yang mendukung bagian-bagiannya, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan putik yang merupakan modifikasi dari daun dalam suatu susunan yang rapat (Campbell 2003: 35). Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi yang terjadi secara alami tanpa bantuan manusia Cotoh dari repreoduksi vegetatif secara alami antara lain Rhizoma (akar rimpang) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak dibawah permukaan tanah. Bentuk rhizoma mirip seperti akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan sitiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas diujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman itu akan tetap dengan induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma terdapat pada tanaman kunyit, temu lawak, lengkuas, dan sansiviera. Geragih atau stalon adalah batang yang tumbuh menjalar diatas atau dibawah permukaan tanah (Nugroho, 2006: 123). Proses vegetative buatan biasanya sering dilakukan untuk pembudidayaan tanaman . Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung. Reproduksi secara generatif adalah proses reproduksi yang melibatkan peleburan atau fertilisasi sel kelamin dua sel kelamin (jantan dan betina). Pada pertumbuahan berbiji tertutup (Angiospermae), penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji . proses pembuahan atau fertilisasi adalah proses meleburnya inti sperma dan sel telur. Fertilisasi terdiri dari dua macam pembuahan. (Kimball, 1993: 338). Kedua macam pembuahan tersebut adalah pembuahan tunggal yang terjadi pada Gymnospermae yaitu sel telur dan sel sperma akan menjadi 2n dan juga pembuahan ganda sel telur dan sel sperma menjadi 2n dan inti kandung lembaga sekunder (2n) dan inti sperma menjadi endosperm (3n). Pembuahan ganda merupakan pembuahan yang melibatkan dua pembvuahan yaitu endisperm yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Karena dalam satu ruang arkegonium terjadi pembuahan dua kali, maka dinamankan pembuahan ganda, berdadasarkan letak kelaminnya tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu .tumbuhan berumah yaitu tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betian dalam satu tumbuhan. Baik pada satu bunga maupun pada bunga yang lain (Nugroho, 2006: 124). Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kapal putik, penyerbukan dapat dibadakan menjadi Anemogami yaitu penyerbukan dengan batuan angin. Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin adakah bunga berukuran kecil, mahkota bunga berukuran kecil atau tidak mempunyai mahkota, warna mahkota bunga tidak berwarna, tidak mempunya kelenjar madu, tangkai bunga panjang, letak bunga jauh diatas daun serta serbuk sari kecil, sangat banyak dan ringan serbuk sari bergantungan, jika di goyang serbuk sari akan berhamburan, kepala putik besar dan berbulu menangkap (Ashari, 2002: 4). Hidrigami adalah penyerbukan dengan batuan air. Hidrigami terjadi pada Hydrilla sp, enceng gondok , dan teratai. Penyerbukan dengan batuan air akan terjadi jika tumbuhan terendam didalam air. Zoidiogami penyerbukan dengan bantuan hewan. Tumbuhan yang penyerbuakannya dibantu oleh hewan memiliki ciri-ciri bunga besar. Warna mahkota bunga mencolok dengan aroma khas, memiliki kelenjar madu, serbuk sari bersifat lengket (madu melekat). Zoidiogami dapat dibedakan berdasarkan hewan yang membantu penyerbukan Entomogami adalah penyerbukan dengan bantuan serangga (Nugroho, 2006: 121). Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain : mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum). Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus, lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 1990 : 73). Bunga disebut sebagai organ tumbuhan yang mereproduksi, karena pada bunga terdapat putik-putik dan benang sari sebagai alat kelamin pada tumbuhan yang selanjutnya karena sifat alami atau persilangan akan mewujudkan buah. Bunga pada hakikatnya merupakan cabang atau ranting tumbuhan dengan daun-daun yang biasanya berdesakan, kesemuanya ini mempunyai bentuk dan fungsi masing- masing secara garis besar bunga terdiri dari kelopak, mahkota, benangsari, putik dan daun buah. Susunan dari bagian-bagian bunga tersebut berbeda-beda. Ada yang terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiritual seperti pada bunga pada bunga cempaka. Ada yang berkarang, melingkar seperti pada bunnga terung da nada pula yang tersusun secara campuran, yaitu jika bagian-bagian tercampur seperti pada bunga sirsak (Sukmawani 2007: 29). Kelopak (calyx) terdiri dari daun-daun kelopak (sepal). Kelopak terdapat pada begian terluar bunga, menyelubungi bagian-bagian bunga lainnya, pada umumnya berwarna hijau, berfugsi untuk melindungi kuncup. Mahkota (corolla) terdiri dari daun mahkota (petal), bagian ini biasanya memiliki tekstur dan warna yang menarik. Warna mahkota sangat bervariasi dan warna-warna tunggal, kombinasi warna-warna pelangi atau bahkan warna hitam atau putih (Pratiwi 2007: 194). Keragaman tekstur dan warna mahkota ditujukan untuk menarik perhatian serangga penyerbuk. Di sebelah dalam mahkota terdapat benangsari (stamen) yang terdiri atas tangkai sari (filamen) yang mendukung kotak sari (anter). Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari (polen). Polen dibentuk dan disimpan dalam kotak sari. Bagian paling dalam dari bunga adalah putik (gynoecium). Putik terbentuk sebagai hasil pelekatan daun-daun buah (carpel). Putik dapat terdiri dari satu atau beberapa daun buah (Srikini 2008: 13). Putik terdiri atas tiga bagian yaitu bagian paling bawah biasanya membengkak disebut bakal buah (ovari), yang mengandung bakal biji (ovul). Bagian tengah, berupa tangkai yang ramping disebut tangkai putik (stylus). Bagian paling ujung, disebut kepala putik (stigma), pada permukaan stigma ini butir-butir serbuk sari dari bunga yang sama atau bunga-bunga lain yang dibawa oleh angin ataupun serangga ditangkap pada peristiwa penyerbukan. Bentuk stigma sangat beragam ada yang kecil runcing, sedikit mengembung atau bercabang-cabang membentuk lengan (Campbell 2003: 357). Setelah penyerbukan, butir serbuk sari yang menempel pada stigma berkecambah membentuk tabung serbuk sari. Sel tabung bergerak ke tabung serbuk sari yang menuju bakal buah (ovari), sementara itu sel gametofit membelah secara mitosis menghasilkan 2 sel sperma. Sel induk (2n) di kepala sari membelah secara meiosis menjadi 4 sel mikrospora (n). Ke empat sel membelah secara mitosis, tanpa sitokinesis, sehingga terbentuk 4 sel yang mempunyai dua inti yaitu satu inti generatif dan satu inti vegetatif. Selanjutnya inti generatif membelah menjadi duayaitu inti spermatozoid 1 (n) dan inti spermatozoid 2 (n) (Srikini 2008: 16). Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin). Pembentukan spermatozoid disebut dengan spermatogenesis, sedang pembentukan ovum disebut dengan oogenesis. Spermatogenesis pada tumbuhan adalah proses pembentukan serbuk sari yang berlangsung di kepala sari dan oogenesis berlangsung di ruang bakal buah (putik) (Srikini 2008: 123). Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan tanaman baru. Umbi lapis adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah. Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh seperti jagung dan ketela rambak (Campbell2003: 358). Geragih adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, dan lain sebagainya. Spora adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan membentuk spora tempat tunas baru akan muncul. Tunas adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. Contohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dan lain-lain (Srikini 2008: 17). Serbuk sari yang sampai pada tetes penyerbukan terjadi dari dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terhisap masuk melewati mikrofil kedalam ruangan dalam bakal biji (ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemdian tumbuh membentuk buluh serbuks sari. Buluh serbuk sari menembus ke nuselus. Suatu pembuahan buluh serbuk sari bergerak ke ruang arkegonium. Bersamaan dengan itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel dinding) dan yang lain disebut sel spermatogen (Pratiwi 2007: 198). Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dan rambut getar yang tersusun dalam suatu spiral. Buluh serbuk sari yang jumlahnya banyak menuju kebakal biji (kandung lembaga). Setelah sampai pada mikrofil, inti vegetatif berdegenerasi kemudian lenyap. Inti generatif (sperma) masuk dan terjadilah pembuahan. Salah satu sperma membuahi sel telur yang kemudian tumbuh menjadi embrio, dan satu sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder yang kemudian menjadi endosperma. Endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio (Srikini 2008 : 124). Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik untuk tumbuhan Angiospermae sedang untuk Gymnospermae langsung pada bakal biji. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin dan melalui peleburan antar kelamin jantan dan kelamin betina atau dengan fertilisasi, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji dua (Pratiwi 2007: 199). 1. Bunga Terong Kerajaan: Plantae Kelas: Magnoliopsida Upakelas: Asteridae Ordo: Solanales Famili: Solanaceae Genus: Solanum Spesies: S. melongena (Rukmana, 1994 : 81). Bunga terong merupakan bunga yang lengkap, karena bunga ini memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas, yaitu bunga yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang- cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari atas). Kemudian letak bunga terong yaitu, tersusun dalam lingkaran lingkaran. Bunga terong ini tergolong kedalam bunga tunggal, karena pada Tumbuhan Terong, hanya terdapat satu bunga setiap ibu tangkai bunga.Letak bunga terong berada pada posisi caulifloris. Sedangkan letak organ fertile pada bunga terong bersifat poligam atau pada satu bunga terdapat putik dan benang sari. Bunga terung ungu sering disebut sebagai bunga banci, karena memiliki dua kelamin. Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga terung bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau lembayung, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk sendiri (Rukmana, 1994 : 81). 2. Bunga Alamanda Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Magnoliopsida Sub classis : Asteridae Ordo : Gentianales Familia : Apocynaceae Genus : Allamanda Spesies : Allamandacathartica L. (Cronquist, 1981 :112) Bunga Allamanda cathartica L. mempunyai bagian-bagian bunga, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari. Pada bunga ini tangkai bunga, kelopak bunga dan mahkota bunganya terletak sejajar dan berurutan sehingga disebut kelopak tenggelam. Jumlah mahkota bunga ini sebanyak 5 helai. Bunga alamanda memiliki tabung benang sari yang tertutup. Kelopak bunga barbagi. Mahkota bunga berwarna kuning dengan pangkal yang agak melebar. Tangkai benang sari sangat pendek sehingga benang sari tertancap dalam leher bunganya (Cronquist, 1981 : 112) 3. Bunga Tapak Dara Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Anakkelas :Asteridae Bangsa : Gentianales Suku : Apocynaceae Marga : Catharanthus Jenis : Catharanthusroseus(L.) Tapak dara berasal dari Madagaskar, tetapi sekarang telah tersebar di daerah lain baik tropis maupun subtropis. Tapak dara dapat mencapai tinggi sampai satu meter, memiliki getah berwarna putih dengan bau yang tidak enak. Akarnya dapat mencapai panjang sampai 70 cm, batangnya bersayap menyempit, warna hijau atau merah, berbulu dan biasanya berkayu di bagian pangkal. Letak daun tapak dara saling berhadapan, bentuk bulat dengan ujung yang meruncing, berwarna hijau atau hijau pucat dan ukurannya 2,5-8,5 cm x 1-4 cm. Bunga biseksual, berbilangan lima. Bunga terdiri atas lima daun Kelopak dan lima daun mahkota. Daun-daun mahkota saling berlekatan sedemikian rupa sehingga membentuk tabung mahkota dengan panjang 2-3cm yang di dalam tabung terdapat putik dan benang sari. Bagian ujung daun-daunmahkota terbagi menjadi lima cuping (Schmelzer, 2007 : 74). Mahkotabunganya ada yang berwarna putih-kuning, putih-merah, merah muda-merah,merah muda-putih dan merah-putih (Kumar dkk, 2013 : 93). 4. Bunga Pacar Air Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Sub-divisi : Spermatophhyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Geraniales Famili : Balsaminaceae Genus : Impatiens Spesies : Impatiens balsamina Linn (Utami, 2008 : 55). Buah tanaman pacar air terdiri dari bakal buah menumpang, memiliki 4-5 ruang. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah berbentuk elliptis, dapat pecah dengan mudah. Buah kendaga dan jika matang, akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Bunga terkumpul 1-3, daun kelopak samping berbentuk corong miring dan terdapat noda kuning di dalamnya. Daun mahkota memanjang berjumlah 5, lepas atau sebagian melekat, dengan panjang 2-2,5 cm yang bersatu dengan kuku. Ada 5 benang sari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sari bersatu membentuk tudung putih. Bunga berwarna cerah dan memiliki beberapa warna seperti merah, oranye, ungu, putih, dan lain-lain. (Utami, 2008 : 55). 5. Bunga Kamboja Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Apocynales Suku : Apocyanaceae Marga : Plumeria Jenis : Plumeria acuminate, W.T.Ait Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5-6 m, bengkok, dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah1-700 m di atas permukaan laut. Rantingnya besar, daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, memanjang berbentuk lanset, panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata, berkumpul di ujung ranting, kelopak kecil, sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam berambut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning, putih atau merah, berbau harum. Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah 1 atau 2, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm, berbiji banyak, biji bersayap, tanpa kuncung rambut, ketika masih muda berwarna hijau, setelah tua hitam kecoklatan (Dalimartha, 2011 : 45). 6. Bunga Merak (Caesal pulcherrima) Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Upafamili: Caesalpinioideae Genus: Caesalpinia Spesies: C. pulcherrima Bunga merak adalah termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), ibu tangkai pada bunga ini bercabang dan masing-masing tangkainya mendukung satu bunga pada ujungnya sehingga bunga ini termasuk dalam golongan tandan yang bunganya bertangkai nyata. Menurut Dod (2012 : 79) mengatakan bahwa bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang. Salah satu contoh bunga majemuk tak berbatas adalah pada kembang merak Caesalpinia pulcherrima Swart. termasuk bunga payung, karena dia memliki tandan yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya bunga. Bunga terletak pada ujung atau bersifat terminalis, termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, benang sari, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga. Tanaman ini bisa tumbuh tinggi dan melebar. Bunganya cantik, berwarna kuning cerah, kuning kemerahan semburat jingga dan merah jambu. Bunga merak terletak pada ujung batang atau terminalis. Merupakan bunga majemuk yang benang sarinya halus menjurai panjang. Letak organ fertile pada bunga merak bersifat poligam atau dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari. Setiap tangkai bisa terdiri dari belasan kuntum bunga. Kembang merak memiliki bunga tunggal, berbentuk trompet. Di ketiak daun kelopak berbentuk lonceng, berbagi lima, warnanya hijau kekuning-kuningan, mahkota terdiri dari 15-20 mahkota. Bagian-bagian bunga terdiri dari mahkota berwarna merah muda,benang sari berwarna kuning, putik berbentuk seperti tabung, buahnya kecil berwarna merah, lonjong, diameter 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat, biji pipih putih, akar tunggang berwarna coklat muda.