Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 4

1. Ayuda Rizkha A (17312244017)


2. Hilda Syarofa (17312241031)
3. Siswantiningsih (17312244030)
4. Galuh Gunita (17312244033)
5. Laela Nurmalia (17312244035)
Pendidikan IPA C 2017

SISTEM KALENDER

A. MESIR
Setiap periode tertentu, Sungai Nil banjir. Setelah surut, banjir itu meninggalkan
bekas luapan berupa lumpur yang kemudian menjadi tanah yang subur. Di tanah itulah
orang Mesir Kuno menanam gandum dan sayuran untuk makanan mereka sehari-hari.
Orang Mesir Kuno sangat tergantung pada banjir sungai Nil. Karenanya mereka sangat
senang bila Sungai Nil banjir. Hari pertama datangnya banjir dirayakan sebagai hari
istimewa.
Orang Mesir adalah orang yang pintar dan rajin mencatat. Termasuk mencatat
kapan banjir terjadi. Dari situ orang Mesir menemukan bahwa banjir selalu datang
setiap 365 hari. Mereka lalu membuat deretan hari sepanjang 365 hari dan menandai
kapan musim hujan, musim tanam, dan musim kemarau. Deretan hari itu adalah hari-
hari dalam satu tahun dan menjadi cikal bakal kalender bangsa Mesir. Bangsa Mesir
Kuno membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. Masing-masing bulan ada 30 hari.
Pembagian bulan itu tidak ada kaitannya dengan fase bulan. Karena 12 bulan itu
jumlahnya 360 hari, maka ada kelebihan 5 hari dalam setahun.Nah, kelebihannya itu
dimasukkan masing-masing 1 hari ke dalam 5 bulan terakhir.
Bangsa Mesir kuno membagi tahun dalam tiga musim. Setiap musim berjumlah
empat bulan. Musim pertama adalah musim banjir disebut musim Akhet. Musim kedua
adalah musim tanam disebut musim Peret.Sedangkan musim ketiga adalah musim
kering atau kemarau disebut musim Syimiw. Orang Mesir tidak memberi nama pada
bulan. Untuk menunjuk pada bulan tertentu, mereka menyebut jenis musim dan urutan
bulan. Misalnya bulan pertama musim tanam, bulan kedua musim tanam, dan
seterusnya.
Itulah kalender mesir kuno. Kalender itu kemudian disempurnakan beberapa kali,
sampai menjadi kalender Masehi yang sekarang kita pakai secara internasional.
Menurut kalender Masehi, jumlah hari dalam setahun adalah 365,2422 hari. Beda
0,2422 atau ¼ hari dengan kalender mesir kuno.
Sejak tahun 238 SM, Mesir kuno mulai menggunakan aturan tahun kabisat sekira
menjadikan masa satu tahun = 365 hari ¼ hari. Dengan menjadikan tiap – tiap tahun
keempat sebagai tahun kabisat dengan jumlah hari 366, meski penggunaan ini tidak
dipatuhi secara konsisten namun terterapkan secara konsisten di masa system
penanggalan Julian dan Gregorius
Ketika Imperium Romawi menguasai Mesir (sekitar tahun 284 M), Mesir kuno
mulai menggunakan system kalender Koptik (taqwim qibthi), yang merupakan lanjutan
dari kalender Mesir kuno yang terus digunakan dan dikenal hingga saat ini, dengan
tetap berpedoman pada tahun Matahari dengan panjang masa satu tahun 365 ¼ hari.

B. MESOPOTAMIA
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender,
yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang
perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam
melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan
sebagainya. Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu
dan musim,, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan
detik. ~embagian waktu terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus
melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari
menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun. Menghitung lewatnya waktu dengan
jam air (water clock) dan jam matahari (sundial).

C. MAYA
Satu dari penemuan besar dari kebudayaan Bangsa Maya adalah bagaimana
mereka membuat kalender mereka, dengan menggunakan perhitungan ilmu astronomi
dan mengobservasi angkasa. Dari situ mereka membuat siklus (perputaran) beberapa
planet dalam sistem solar kita seperti Planet Venus dan Siklus Matahari sendiri.
Mereka mendasarkan perhitungan kalender mereka dengan melakukan observasi
di angkasa dengan melihat posisi beberapa planet atau bintang. Dari situ mereka
membangun sebuah observatorium astronomi yang sekarang lebih dikenal sebagai
bangunan “caracol” (keong mas) yang ditemukan di kota Chichón Itzá (ada yang
menyebutnya Chichen Itzá) di Mexico. Sangat menakjubkan melihat bangunan ini yang
memiliki struktur sama seperti teleskop yang kita gunakan sekarang ini untuk melihat
apa yang ada di angkasa.
Kalender tahunan Maya:
1. Kalender Hitungan Pendek
Kalender tahunan Maya (kalender hitungan pendek) ada dua macam yakni
Kalender ritual yang mereka sebut Tzolkín yang terdiri dari 260 hari dan kalender
masyarakat sipil yang mereka sebut Haab terdiri dari 365 hari.
Kalender Ritual Tzolkín dibagi dalam 13 bulan, setiap bulan terdiri dari
20hari. Angka 20 hari ini dihitung berdasarkan hitungan Maya yang
menggunakan sistem perhitungan bidesimal (duapuluhan). Setiap bulan memiliki
namanya sendiri dan dimulai dengan angka 1-13 didepannya. Kalender Ritual ini
memiliki kontent zodiak, setiap harinya tidak disebut dengan angka tetapi dengan
nama. Setiap hari mewakili sebuah mahkluk supranatural. Zodiak ini dilihat
penting untuk menentukan garis nasib anak yang baru lahir. Umumnya kalender
ini digunakan untuk menentukan pesta-pesta upacara keagamaan.
Sementara Kalender Haab terdiri dari 18 bulan, setiap bulan terdiri dari 20
hari, yang kemudian ditambah dengan 5 hari di setiap akhir tahun, sehingga
jumlah total setahun adalah 365 hari, sama persis seperti kalender tahunan yang
kita miliki sekarang ini. Berbeda dengan Kalender Ritual, hari-harinya dihitung
dengan angka dan bulan dengan nama. (Bisa dibandingkan dengan Kalender
Gregorian dan Kalender Liturgi Gereja Katolik).
2. Kalender Hitungan Panjang
Sama seperti Kalender Gregorian yang memulai hitungan awalnya saat
Yesus lahir, demikianpun Kalender Maya memiliki titik awal. Dan menurut
perhitungan yang mereka lakukan, titik awal kalender hitungan panjang itu adalah
tanggal 13 Agustus 3114 SM (Sebelum Masehi).
Berdasarkan observasi astronomi yang mereka lakukan, orang-orang Maya
menyadari bahwa beberapa kejadian kosmos terulang kembali setiap jangka
waktu tertentu. Berdasarkan jangka waktu kejadian yang sama tersebut mereka
menciptakan sebuah seri waktu yang setiap kali mereka bentuk semakin besar
sehingga membentuk semua kalender Maya tersebut.
Kalender Hitungan Panjang ini memiliki satuan hitungan tertentu. Satuan
hitungan terpendek adalah satu hari yang dikenal dengan sebutan K´in, kemudian
satuan 20 hari dikenal dengan sebutan Winal, satuan 360 hari disebut Tun, 7200
hari (360 kali 20) disebut Bak´atun dan kemudian 144.000 hari (7200 kali 20)
dikenal sebagai K´atun.
Dengan 5 bentuk satuan hitungan ini, orang-orang Maya mengetahui
tanggal terakhir dari kalender Maya yakni 13.0.0.0.0 yang sama dengan 13
K´atun yang adalah sama banyaknya dengan 5125 tahun. Berdasarkan
perhitungan itu maka awal perhitungan mereka adalah 13 Agustus tahun 3114
SM. Bila kita hitung berdasarkan perhitungan ini maka akhir dari perhitungan
Kalender Maya adalah tanggal 21 Desember 2012.
Orang Maya berpikir bahwa dunia bertahan selama 13 periode dari 400
tahun. Setiap tahun terdiri dari 360 hari yang kalau ditotalkan berarti sebanyak
1.872.000 hari. Kalender dengan perhitungan panjang jika dihitung mulai tanggal
13 Agustus tahun 3114 SM jika ditambah dengan 1.872.000 hari akan berakhir
pada tanggal 21 Desember 2012. Menurut Orang Maya sekarang ini kita sedang
hidup dalam Dunia Keempat. Menurut perhitungan mereka akhir dari Dunia
Keempat itu adalah 21 Desember 2012. Dan itu bukan berarti akhirnya dunia,
melainkan dunia memasuki Dunia Kelima dalam kalender panjang orang Maya.

Anda mungkin juga menyukai