Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 16 Garut


Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Materi Pokok : Sistem Pertidaksamaan Dua
Variabel
Sub Materi Pokok : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel
Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4. Menjelaskan dan 3.4.1. Menjelaskan pengertian Sistem
menentukan penyelesaian Pertidaksamaan Linier.
sistem pertidaksamaan 3.4.2. Menentukan pemecahan masalah
dua variabel (linear- yang relevan/nyata yang berkaitan
kuadrat dan kuadrat- dengan Sistem Pertidaksamaan
kuadrat) Linier.

4.4. Menyajikan dan 4.4.1. Menyajikan masalah yang berkaitan


menyelesaikan masalah dengan sistem pertidaksamaan
yang berkaitan dengan liniear dua variabel.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
sistem pertidaksamaan 4.4.2. Menyelesaikan masalah yang
dua variabel (linear- berkaitan dengan sistem
kuadrat dan kuadrat- pertidaksamaan linear dua variabel.
kuadrat

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah mengamati bahan ajar tentang sistem pertidaksamaan linear dua
variabel, peserta didik mampu menjelaskan pengertian Sistem
Pertidaksamaan Linier Dua variabel dengan tepat secara jujur, tangguh,
kritis dan disiplin.
2. Melalui diskusi kelompok tentang masalah 2 pada LAS peserta didik mampu
menentukan pemecahan masalah yang relevan/nyata yang berkaitan
dengan Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel, secara tepat dan
sistematis.
3. Melalui diskusi kelompok tentang masalah 2 pada LAS peserta didik mampu
menyajikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
liniear dua variabel, secara tepat dan sistematis.
4. Melalui diskusi kelompok tentang masalah 2 pada LAS peserta didik mampu
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel, secara tepat dan sistematis.

D. Materi Pembelajaran
Fakta :
1. Soal-soal yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linier dua
variabel.
2. Masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linier
dua variabel.
3. Grafik sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
Konsep :
1. Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan
tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat berupa
hubungan lebih besar ( > ), kurang dari ( < ), lebih besar atau sama
dengan ( ≥ ) dan kurang dari atau sama dengan (≤).
2. Sistem pertidaksamaan linier adalah himpunan pertidaksamaan linier
yang saling terkait dengan koefisien variabelnya bilangan real.
3. Sistem pertidaksamaan linier dua variabel adalah sistem pertidaksamaan
linier yang memuat dua variabel dengan koefisien bilangan real.
4. Bentuk umum sistem pertidaksamaan linier dua variabel
ax  by  c

px  qy  r
Tanda ketidaksamaan dapat meliputi ≤ , ≥ , < , >.
Prinsip
Aturan-aturan dalam menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua
variabel diantaranya:
1. Himpunan yang memuat semua konstanta yang menyebabkan suatu
pertidaksamaan menjadi benar (memenuhi) disebut himpunan
penyelesaian.
2. Apabila titik uji (0,0) memenuhi pertidaksamaan, maka daerah
penyelesaiannya berada di sebelah kiri grafik yang memuat titik (0,0)
3. Apabila titik uji (0,0) tidak memenuhi pertidaksamaan, maka daerah
penyelesaiannya berada di sebelah kanan grafik yang tidak memuat titik
(0,0)
Prosedur
1. Langkah-langkah menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua
variabel dapat dilakukan dengan menentukan daerah penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan linier dua variabel: ax + by ≤ c ; px + qx ≤ r
2. Buatlah garis ax + by = c dengan cara menentukan dua titik yang berbeda
pada garis tersebut di dalam diagram cartesius. Diagram kartesius
nantinya akan terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh garis itu.
3. Lakukan subtitusi terhadap sebuah titik pada salah satu bagian ke dalam
sistem pertidaksamaan tersebut. Jikalau hasilnya merupakan pernyataan
yang benar, artinya daerah tersebut merupakan penyelesaiannya, akan
tetapi bila pernyataanya salah maka bagian lain lah yang menjadi
penyelesaiaanya.
4. Arsirlah pada bagian yang menjadi daerah penyelesaian.

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem-Based Learning (PBL)
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Metode Pembelajaran : Ekspositori, Penemuan terbimbing,
Pemecahan Masalah, Diskusi, Tanya jawab,
tugas.

F. Alat dan Media Pembelajaran :


Penggaris, Spidol, Worksheet atau Lembar Aktifitas Siswa (LAS).

G. Sumber Belajar : Buku Matematika Kelas X Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Tahun 2018

H. Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan
Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Komunikasi dan Apersepsi 10 menit
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa
berdo’a.
2. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
3. Guru meminta siswa untuk menanyakan
Kegiatan
Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan
kesulitan mengenai materi sebelumnya
dan /atau pekerjaan rumah.
4. Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami Sistem
Pertidaksamaan Linier dan memberikan
gambaran tentang aplikasi Sistem
Pertidaksamaan Linier dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menginformasikan cara belajar yang
akan ditempuh (Pemberian masalah,
penugasan kelompok, pembahasan
disertai tanya jawab, penarikan
kesimpulan)
Inti 1. Fase 1: Orientasi siswa pada masalah: 10 menit
a. Guru mengajukan masalah 1 yang
tertera pada Lembar Aktivitas Siswa
(LAS)
b. Guru meminta siswa mengamati
(membaca) dan memahami masalah
secara individu dan mengajukan hal-
hal yang belum dipahami terkait
masalah yang disajikan.
c. Jika ada siswa yang mengalami
masalah, guru mempersilahkan siswa
lain untuk memberikan tanggapan.
Bila diperlukan, guru memberikan
bantuan secara klasikal.
d. Guru meminta siswa menuliskan 10 Menit
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.
2. Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar
a. Guru membentuk kelompok heterogen
(dari sisi kemampuan, gender, budaya,
maupun agama) sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan
oleh guru terdiri dari 6 siswa.
b. Guru membagikan Lembar Aktivitas
Siswa (LAS) yang berisikan masalah 2
dan langkah-langkah pemecahan
(Sistem Pertidaksamaan Linier) serta
meminta siswa berkolaborasi untuk
Kegiatan
Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan
menyelesaikan masalah.
c. Guru berkeliling mencermati siswa
bekerja, mencermati dan menemukan
berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya hal-hal yang
belum dipahami.
d. Guru memberi bantuan (scaffolding)
berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau
klasikal.
e. Meminta siswa bekerja sama untuk
menghimpun berbagai konsep dan
aturan matematika yang sudah
dipelajari serta memikirkan secara 15 menit
cermat strategi pemecahan yang
berguna untuk pemecahan masalah.
f. Mendorong siswa agar bekerja sama
dalam kelompok.
3. Fase 3: Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok.
a. Meminta siswa melihat hubungan-
hubungan berdasarkan informasi/data
terkait. 10 menit
b. Guru meminta siswa melakukan
penyelesaian masalah pertidaksamaan
linier.
c. Guru meminta siswa menentukan
penyelesaian masalah kehidupan
sehari-hari
4. Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
a. Guru meminta siswa menyiapkan
laporan hasil diskusi kelompok secara
rapi, rinci, dan sistematis.
b. Guru mendorong agar siswa secara
aktif terlibat dalam diskusi kelompok
serta saling bantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
c. Selama siswa bekerja di dalam
kelompok, guru memperhatikan dan 25 menit
mendorong semua siswa untuk
Kegiatan
Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila
ada kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.
d. Guru berkeliling mencermati siswa
bekerja menyusun laporan hasil
diskusi, dan memberi bantuan, bila
diperlukan.
5. Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
a. Guru meminta semua kelompok
bermusyawarah untuk menentukan
satu kelompok yang
mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil
diskusinya di depan kelas secara
runtun, sistematis, santun, dan hemat
waktu.
b. Guru memberi kesempatan kepada
siswa dari kelompok penyaji untuk
memberikan penjelasan tambahan
dengan baik.
c. Guru memberi kesempatan kepada
siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
d. Guru melibatkan siswa mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta
masukan dari siswa yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban
yang disampaikan siswa sudah benar.
6. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok untuk menemukan rumus
(ide) umum.
7. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut.
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang 10 menit
bagaimana menentukan daerah
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linier dua variabel.
2. Guru memberikan tugas PR beberapa soal
Kegiatan
Alokasi
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan
mengenai penerapan rumus yang
diperoleh.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
4. Guru mengucapkan salam untuk
mengakhiri pembelajaran.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran Sistem
Pertidaksamaan
Linier Dua Variabel.
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan Pengamatan dan Penyelesaian tugas individu
kembali pengertian tes dan kelompok
Sistem
Pertidaksamaan
Linier Dua Variabel
secara tepat dan
sistematis yang
benar.
b. Memahami dalam
menyelesaikan
persoalan mencari
himpunan
penyelesaian sistem
pertidaksamaan
linier, secara tepat
dan kreatif.
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
3. Keterampilan
Terampil Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
menerapkan individu maupun
konsep/prinsip dan kelompok) dan saat diskusi
strategi pemecahan
masalah yang
relevan yang
berkaitan dengan
Sistem
Pertidaksamaan
Linier.

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


Tes tertulis
1. Dengan diagram cartesius tentukan daerah (arsirlah) yang memenuhi
pertidaksamaan:
a. x  0 dan y ≥ 0 b . x + 2y  10

2. Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi


sistem pertidaksamaan x  0 , y  0 , x + y  4 dan x + 2y  6

3. Untuk membuat roti jenis A diperlukan 200 gram tepung dan 25 gram
mentega, sedangkan untuk membuat roti jenis B diperlukan 100 gram
tepung dan 50 gram mentega. bahan yang tersedia yaitu 4 kg tepung dan
1.2 kg mentega. akan dibuat roti sebanyak-banyaknya dari dua jenis roti
tersebut. misalkan banyak roti jenis A yang akan dibuat X buah dan
banyak roti jenis B adalah Y buah. buatlah model matematikanya ?

Skor Penilaian :
1. Jawab a. x ≥ 0 dan y ≥ 0

Skor 10
3 4 x
b. x + 2y  10

10
Skor 10

5 4 x

x + 2y  10
Y
2. 2
4 Skor 30
3
4 6 x

5
3. Pada soal di atas, kita ketahui bahwa:
(i) Untuk membuat roti jenis A diperlukan 200 gram tepung,
sedangkan untuk membuat roti jenis B diperlukan 100 gram tepung.
Adapun bahan yang tersedia adalah 4 kg (4.000 gram) tepung.
(ii) Untuk membuat roti jenis A diperlukan 25 gram mentega,
sedangkan untuk membuat roti jenis B diperlukan 50 gram
mentega. Adapun bahan yang tersedia adalah 1,2 kg (1.200
gram) mentega.
(iii) Banyak roti jenis A yang akan dibuat adalah sebanyak x buah.
(iv) Banyak roti jenis A yang akan dibuat adalah sebanyak y buah.

Berdasarkan poin (i), (iii), dan (iv) dapat kita buat model matematika
sebagai berikut:

200x + 100y ≤ 4.000 ⇔ 2x + y ≤ 40 ... (1)

Berdasarkan poin (ii), (iii), dan (v) dapat kita buat model matematika
sebagai berikut:

25x + 50y ≤ 1.200 ⇔ x + 2y ≤ 48 ... (2)

Selanjutnya, karena banyak roti tidak mungkin bernilai negatif, maka


x ≥ 0 dan y ≥ 0 ... (3).

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa model matematika dari


permasalahan dalam soal adalah sebagai berikut:

2x + y ≤ 40
x + 2y ≤ 48
x≥0
y≥0

Skor 50

K. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria belajar minimal (KBM),
maka guru bisa memberikan remedial teaching diluar jam pelajaran.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KBM : ……………………………………………..
Nama Indikator yang Bentuk Nilai
Nilai
No Peserta Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
dst

2. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KBM (Ketuntasan Belajar Minimal).
Materi : Mengenalkan soal-soal UN tentang Sistem Pertidaksamaan
Dua Variabel

Cisurupan, 16 Nopember 2019

Mengetahui,
Kepala SMAN 16 Garut Guru Mata Pelajaran,

Drs. Usep Saptono, MM Irma Yusmita, S.Pd.


NIP 196001231986031008 NIP 198710022019032005
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : … Nopember 2019

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Sistem Pertidaksamaan Linier


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum
ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No Nama Siswa Sikap
Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB

Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : … Nopember 2019
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi
di berbagai kuadran
2. Terampiljika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadrantetapi belum tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran dan sudah tepat.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Nama Siswa Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1 ….
2
3
4 Dll

Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Cisurupan, Nopember 2019


Guru Mata Pelajaran

Irma Yusmita, M.Pd


NIP. 19871002 201903 2 005
Lampiran 1: Nama :
Kelas :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 1:
1. Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut dengan
gambar grafik pada bidang cartesius :
a. x > 0, y < 0,
b. x  y  4
c. x y4
Langkah-langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Gambar garis-garis
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya.
Jawab :

2. Seorang pedagang handphone second memiliki tempat hanya memuat 50


buah. Handphone jenis A dengan harga beli Rp.1.300.000 dan laku Rp.
1.400.000 ,sedangkan jenis B dengan harga Rp. 1000.000 dan dapat laku
Rp 1.250.000. Jika modal Rp. 9000.000. Buatlah model matematikanya.
Jawab :
Lampiran 2 : Kelompok : 1

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier


berikut
dengan gambar grafik :

x0,
y0
2x – y  0
2x + y – 4  0

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur. Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega dan
2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika!
Jawab :
Lampiran 2 : Kelompok : 2

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier


berikut
dengan gambar grafik :

x0
y0
4x + 5y  20
3x + y  6

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur. Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega dan
2 ons telur dengan harga Rp.5000,- Buatlah model matematika!
Jawab :
Lampiran 3 : Kelompok : 3

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier
berikut
dengan gambar grafik :
x0
y0
2x + 5y  10
4x + 10y ≥ 20

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2 Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur.
Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega dan
2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika!
Jawab :
Lampiran 2 : Kelompok : 4

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier


berikut
dengan gambar grafik :

x0,
y0
5x + 4y  20
7x + 2y  14

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur. Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega dan
2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika!
Jawab :
Lampiran 2 : Kelompok : 5

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier


berikut
dengan gambar grafik :

x0
y0
x + 2y ≥ 6
3x + 2y 18

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2. Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur. Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega
dan 2 ons telur dengan harga Rp.5000,- Buatlah model matematika!
Jawab :
Lampiran 3 : Kelompok : 6

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (LAS)


Masalah 2 :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier
berikut
dengan gambar grafik :
x0
y0
3x + 2y ≤ 12
x + 2y ≤ 8

Langkah –langkah :
1. Buat bidang kartesius
2. Lukislah garis-garis dari pertidaksamaan yang diketahui
3. Arsirlah daerah penyelesaiannya
4. Tentukan himpunan penyelesain dari keempat pertidaksamaan
Jawab :

2 Penghasil roti mempunyai 300 ons terigu,180 ons mentega dan 300 ons
telur. Ia merencanakan membuat jenis roti A yang setiap potongnya
memerlukan 2 ons terigu , 2 ons mentega dan 4 ons telur dengan harga
Rp.6000,-.Sedang jenis roti B memerlukan 6 ons terigu,4 ons mentega dan
2 ons telur dengan harga Rp.5000,-Buatlah model matematika!
Jawab :
PEKERJAAN RUMAH

1. Dengan diagram cartesius tentukan daerah (arsirlah) yang memenuhi


pertidaksamaan:
a. x  0 dan y ≥ 0 b . x + 2y  10

2. Tentukan himpunan penyelesaian yang memenuhi


sistem pertidaksamaan x  0 , y  0 , x + y  4 dan x + 2y  6

3. Untuk membuat roti jenis A diperlukan 200 gram tepung dan 25 gram
mentega, sedangkan untuk membuat roti jenis B diperlukan 100 gram
tepung dan 50 gram mentega. bahan yang tersedia yaitu 4 kg tepung dan
1.2 kg mentega. akan dibuat roti sebanyak-banyaknya dari dua jenis roti
tersebut. misalkan banyak roti jenis A yang akan dibuat X buah dan
banyak roti jenis B adalah Y buah. buatlah model matematikanya ?

Anda mungkin juga menyukai