Anda di halaman 1dari 9

“PEMUDA INDONESIA BERSAING

(BERKARAKTER, KUALITAS DAN DAYA SAING)”

Karya Ini Disusun untuk Mengikuti Kompetisi :

“Lomba Menulis Kepemudaan dan Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia -


Kemenpora”

Disusun Oleh :

Cynthia Dikna Sari

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019
“PEMUDA INDONESIA BERSAING

(BERKARAKTER, KUALITAS DAN DAYA SAING)”

Oleh : Cynthia Dikna Sari

Pendahuluan

Pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau
kehancuran bangsa dan negara banyak bergantung pada kaum mudanya sebagai agen
perubahan (agent of change) (Kemenpora, 2017). Jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2019 sebesar 267 juta jiwa, kemudian 183 juta jiwa atau 68,5% adalah kaum pemuda usia
produktif. Proyeksi kependudukan oleh Badan Pusat Statistik juga menunjukan bahwa jumlah
penduduk Indonesia akan terus-menerus meningkat sampai tahun 2035. Dalam kurun waktu
tahun 2010-2035, penduduk usia kerja 15-65 tahun meningkat dari 66,5 persen menjadi 67,9
persen. Berdasarkan proyeksi tersebut, maka Indonesia akan mengalami bonus demograsi
yang di dominasi oleh penduduk usia produktif.

Bonus demografi menjadi tantangan bagi Indonesia yang saat ini sudah masuk dalam era
globalisasi. Globalisasi juga membuat pemuda Indonesia memiliki tantangan untuk berdaya
saing dengan negara-negara lain. Jika dilihat dari posisi sumber daya manusia Indonesia
dibandingkan negara di dunia setidaknya dapat dilihat dari indikator Global Talent
Competitiveness Index (GTCI) pada tahun 2019 berada pada peringkat 67 dari 125 negara
(Insead, 2019). Berdasarkan GTCI, sumber daya manusia Indonesia sulit bersaing dilihat
dari nilai GTCI yang rendah atau dengan kata lain sumber daya manusia Indonesia kurang
kompetitif. Perkembangan dan inovasi yang begitu cepat disetiap aspek di era globalisasi,
membuat kondisi hari ini dihadapkan pada kondisi VUCA World. Keadaan ini di penuhi
gejolak (Volatility), ketidakpastian (Uncertainty), rumit (Complexity) dan serba kabur
(Ambiguity). Pemuda dituntut untuk terus adaptif agar tetap bertahan di kondisi VUCA.
Pengalaman hidup anak muda dalam masyarakat modern telah berubah cukup signifikan.

Perubahan ini mempengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, pengalaman, pendidikan


dan pasar tenaga kerja, waktu luang dan gaya hidup dan kemampuan untuk menjadi mapan
sebagai dewasa muda yang mandiri. (Furlog dan Cartmel, 2007). Perkembangan teknologi
juga membuat mudahnya masyarakat mendapatkan informasi serta arus budaya dari berbagai
belahan dunia. Hal ini dapat menimbulkan pengaruh negatif maupun positif. Mudahnya
informasi yang didapat masyarakat dari dunia luar tanpa adanya penyaringan informasi oleh
pemerintah secara masif, membuat adanya dampak dari luar yang mempengaruhi perilaku
masyarakat, terutama generasi milenial (Lalo, 2018).

Persoalan pemuda Indonesia saat ini yaitu kemiskinan, pengangguran, budaya hedonis dan
materialistik. Banyak pemuda kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan
kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia (Kemenpora, 2017). Tindakan
kejahatan terkait narkoba di Indonesia di tahun 2012-2016 juga cenderung meningkat.
Berdasarkan data statistik kriminal tahun 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat
kejahatan narkoba tertinggi pada tahun 2016 sebesar 39.171 kasus. Dilihat juga pada laporan
kinerja Kemenpora, permasalahan kepemudaan salah satunya tingkat partisipasi pemuda
dalam organisasi kepemudaan masih rendah sebesar 46,7% pada tahun 2017. Kemudian pada
ketenagakerjaan, lebih dari separuh pekerja pemuda sebesar 70,88% masih memilih bekerja
sebagai buruh atau karyawan. Fakta yang dapat dilihat pemuda Indonesia masih jauh dari
indikator pencapaian pembangunan pemuda yaitu pemuda berkarakter, memiliki kapasitas
dan berdaya saing. Maka upaya-upaya untuk mencapai tujuan adalah dengan koordinasi
kemitraan, meningkatkan sarana/prasarana, optimalisasi organisasi kepemudaan, peningkatan
peran masyarakat, penghargaan dan pendanaan.

Gagasan Penulis

Peran pemuda dalam pembangunan sangatlah penting. Pemuda tidak hanya di tempatkan
sebagai penerima pembangunan, tetapi juga sebagai pemberi pengaruh terhadap perubahan.
Pembangunan pemuda merupakan agenda strategis dalam rangka mempersiapkan generasi
masa depan yang mampu berperan dalam pembangunan negara. Dalam upaya meningkatkan
pembangunan karakter, Indonesia membutuhkan program pembangunan pemuda yang
berfokus pada menumbuhkan jiwa patriotisme, budaya prestasi, dan profesionalitas pemuda.
Untuk mewujudkannya maka pemuda harus meningkatkan partisipasi di berbagai bidang
pembangunan terutama di bidang sosial, ekonomi, politik, budaya dan agama. Partisipasi
pemuda dapat dilakukan dengan keterlibatan pemuda di organisasi kepemudaan. Dalam studi
Christen dan Dolan 2010, menemukan bahwa organisasi kepemudaan efektif dalam
menghasilkan dampak di tingkat pengembangan pemuda, masyarakat dan sosial. Dampak di
tingkat masyarakat termasuk implementasi program baru, kebijakan perubahan dan
pembangunan institusi. Berdasarkan penelitian di Uganda dan Ghana terhadap program
pemberdayaan pemuda Philanthropic investment in youth livelihoods yang digagas oleh The
MasterCard Foundation, menunjukan bahwa kegiatan tersebut menimbulkan dampak positif
untuk meningkatkan kualitas pemuda. Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan training
secara teknis membangun kemampuan literasi dan soft skill termasuk didalamnya
kemampuan berpikir kritis, komunikasi dan kerjasama tim.

Gagasan yang di tawarkan oleh penulis yaitu membangun pemuda yang berkarakter,
berkualitas dan memiliki daya saing. Gagasan tersebut merupakan tiga indikator
pembentukan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi dan tantangan bonus
demografi. Tujuan pertama membentuk pemuda yang berkarakter adalah seorang pemuda
yang memiliki jati diri serta memiliki kepribadian tangguh yang dapat beradaptasi dengan
keadaan global. Kedua, pemuda yang berkualitas memiliki akses terhadap pendidikan yang di
dukung oleh pemerintah menyediakan pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Ketiga, pemuda
yang memiliki daya saing adalah pemuda yang mampu berkompetisi dalam ranah nasional
maupun internasional. Gagasan tersebut akan dilaksanakan melalui program “Indonesia
Bersaing (Berkarakter, Kapasitas dan Daya Saing)” yang di realisasikan melalui peran
organisasi kepemudaan. Adapun faktor pendukung untuk mencapai tujuan yaitu koordinasi
kemitraan, prasarana/sarana, organisasi kepemudaan, peran masyarakat, penghargaan dan
pendanaan. Untuk itu, upaya-upaya dilakukan untuk memastikan keterwakilan pemuda dalam
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan.

Peran Organisasi Kepemudaan dalam Mewujudkan “Indonesia Bersaing (Berkarakter,


Kualitas dan Daya Saing).

Organisasi kepemudaan merupakan wadah berproses untuk meningkatkan kualitas pemuda.


Pemuda sebagai pionir dan pelopor pembangunan memerlukan ladang pembelajaran untuk
mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa. Melalui berbagai kegiatan dan aktivitas
organisasi, melatih kepemimpinan serta manajemen diri dalam menghadapi masalah.

Dalam mewujudkan gagasan Indonesia Bersaing (Berkarakter, Kualitas dan Daya Saing)
melalui organisasi kepemudaan. Melihat era globalisasi saat ini dihadapkan oleh kondisi
VUCA, pembentukan karakter yang perlu di bentuk menghadapi tantangan yaitu seorang
pemimpin harus punya visi yang terarah yang hendak diwujudkan dimasa depan.
Kemampuan beradaptasi dan kreatifitas seorang pemimpin perlu terus kembangkan. Seorang
pemimpin harus sadar terhadap perubahan-perubahan yang ada untuk dapat bertahan. Sebagai
seorang pemuda Indonesia kesiapan visi kebangsaan dibangun seusai dengan ideologi bangsa
yaitu Pancasila.

Pembentukan kualitas pemuda melalui upaya pendidikan dan peningkatan keterampilan.


Pendidikan merupakan dasar untuk memiliki kecermatan berpikir. Ketangguhan pemuda
Dengan meningkatkan partisipasi pemuda di bidang ekonomi, sosial dan politik sebagai
sarana pemberi masukan kebijakan, pelaksana kegiatan dan evaluasi. Peran organisasi
kepemudan diantaranya dengan menjadi wadah untuk mengoptimalkan pembangunan
pemuda.

Langkah-langkah Strategis dalam Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan ini merupakan trobosan yang dikemas untuk memberdayakan pemuda melalui
program “Indonesia Bersaing (Berkarakter, Kapasitas dan Daya Saing)”. Program ini adalah
upaya memaknai nilai strategis pemuda terhadap perubahan kehidupan berbangsa. Berikut
adalah kerangka berpikir dari gagasan dapat dilihat pada tabel berikut :

Masalah dan Tantangan :


Bonus demografi dan Globalisasi

Indonesia Bersaing
(Berkarakter, Kualitas dan Daya Saing)

Peran Organisasi Kepemudaan

(Berkarakter) (Kualitas) (Daya Saing)


Memiliki jiwa patriotisme dan karakter Keikutsertaan
Dalam pancasila
pendidikan dalam kegiatan ekonomi, sosial dan organ
dan keterampilan
Penutup

Tantangan pemuda Indonesia saat ini dipengaruhi berbagai aktivitas globalisasi yang
dihadapkan oleh kondisi VUCA. Dimana ketidakpastian terhadap suatu kondisi dan pengaruh
arus budaya yang masuk mempengaruhi cara pemikiran pemuda. Pemuda sebagai salah satu
komponen bangsa yang memiliki peran strategis dalam pembangunan harus dipersiapkan
menghadapi berbagai tantangan kedepan.

Kondisi umum kepemudaan Indonesia saat ini mengalami berbagai permasalahan seperti
kemiskinan, pengangguran, budaya hedonis dan materialistik. Pemuda Indonesia banyak
kehilangan jati diri kebangsaannya akibat pengaruh budaya-budaya asing masuk. Terutama
dalam hal wawasan kebangsaan dan peneguhan jiwa patriotisme. Kecendrungan penggunaan
narkoba di kalangan pemuda juga meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan keterlibatan
pemuda untuk aktif dalam organisasi kepemudaan juga berkurang. Berbagai permasalahan
kepemudaan tersebut menjadi sorotan karena melihat dalam 15 tahun mendatang Indonesia
akan menerima bonus demograsi yang di dominasi kaum pemuda.

Untuk meningkatkan pembangunan pemuda Indonesia, maka penulis menawarkan gagasan


sebuah program Indonesia Bersaing (Berkarakter, Kapasitas dan Daya Saing). Dalam
program tersebut peningkatan kualitas kepemudaan sangatlah penting mengingat kondisi
Indonesia dan kondisi global yang di penuhi tantangan. Mempersiapkan pemuda berkarakter
berarti dengan membekali pemuda yang tangguh beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kemudian pemuda dengan kapasitas perlu disiapkan dengan pendidikan dan pembekalan
keterampilan. Pembangunan pemuda yang telah di upayakan melalui pembentukan karakter
dan peningkatan kualitas kemudian diupayakan dalam penyaluran pemuda berdaya saing
melalui partisipasi berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Statistik Kriminal 2018. Jakarta. Badan Pusat Statistik
www.bps.go.id (diakses pada 1 November 2019)

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2010-2035. Jakarta.
Badan Pusat Statistik www.bps.go.id (diakses pada 1 November 2019)

Christens Brian dan Dolan Tom. 2010. Interweaving Youth Development, Community
Development, and Social Change Through Youth Organizing. Madison. Sage

Furlong Andy dan Cartmel Fred. 2007. Young People and Social Change. New York. Open
University Press

Insead. 2019. The Global Talent Competitiveness Index 2019. Fontainebleau, France. Insead

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 2017. Rencana Strategis Kementrian


Pemuda dan Olahraga tahun 2016-2019. Jakarta. www.kemenpora.go.id (diakses pada 27
Oktober 2019)

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 2019. Laporan Kinerja Kemenpora 2018.
Jakarta. www.kemenpora.go.id (diakses pada 27 Oktober 2019)

Kementrian PPN/Bappenas. 2017. Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia Tahun 2017.


Kementrian Pembangunan Perencanaan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas)

Lalo Kalfaris. 2018. Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan


Karakter guna Menyongsong Era Globalisasi. Jakarta. Jurnal Ilmu Kepolisian

Sulistyastuti Dyah Ratih. 2017. Tantangan Indonesia untuk Mengoptimalkan Bonus


Demografi. Jurnal Studi Pemuda

United Nations. 2018. World Youth Report. New York. United Nations
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama Cynthia Dikna Sari
NPM 1511021090
Jurusan/Fakultas Ekonomi Pembangunan/Ekonomi dan Bisnis
Universitas Universitas Lampung
Tempat,tanggal lahir Bandar Lampung, 20 Agustus 1997
Jl. Purnawirawan Gg. Swadaya 10a Gunung Terang,
Alamat Bandar Lampung
No.HP 0895612249909
Email cynthiadiknasari@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung
SMP Al-Kautsar Bandar Lampung
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Riwayat Organisasi
- Chief of Secretarial Bureau EEC 2018-2019 Period
- Wakil Bendahara Eksekutif BEM FEB Unila
- Anggota Aktif Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Prestasi dan Pengalaman
- Juara 2 Lomba Esai Economic Development Competition
- Founder of @gemariliterasi
- Alumni Pekan Cinta Tanah Air (PCTA) Provinsi Lampung
- Tim Marching Band Gita Praja Saburai Lampung
- Rumah Qurban Insan Cita

Lembar Orisinalitas Karya


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Cynthia Dikna Sari


Jurusan/Fakultas : Ekonomi Pembangunan/Ekonomi dan Bisnis
Universitas : Universitas Lampung

Dengan judul karya “Indonesia Bersaing (Berkarakter, Kapasitas dan Daya Saing)”.
Menyatakan bahwa karya tersebut merupakan karya sendiri dan belum pernah menjuarai
lomba sebelumnya.
Pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya dan jika kemudian hari terbukti melakukan
pelanggaran, saya bersedia menerima sanksi dari pihak penyelenggara Lomba Menulis
Kepemudaan dan Sejarah Usia Muda Pahlawan Indonesia.

Bandar Lampung, 28 November 2019

Cynthia Dikna Sari


NPM.1511021090

Anda mungkin juga menyukai