Anda di halaman 1dari 5

Nama Moh.

Faisal Amir
NIM 195100207111019
Kelas U
Kelompok U-4

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 2. Kalibrasi Mikrometer

1. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala micrometer objektif dan okuler pada
perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua micrometer disimpulkan
menjadi satu garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis micrometer tersebut
bertemu / berhimpit kembali. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui satuan panjang pada
skala micrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil micrometer objektif
yang berada di antara garis yang berhimpit tadi.

2. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 150 skala, sedangkan banyaknya anak
skala pada mikrometer okuler 10 skala. Panjang total skala pada mikrometer obyektif yaitu 1
mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler tersebut!
Diketahui :
Skala Objektif = 150 skala
Skala Okuler = 10 skala
Panjang Skala = 1 mm
Ditanya :
Kalibrasi Micrometer Okuler ?
Jawab :
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑂𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 150
Kalibrasi = × 1 𝑚𝑚 = × 1 𝑚𝑚 = 15 mm
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑂𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟 10

3. Lengkapilah tabel berikut ini!

Jumlah skala pada Panjang diameter


Luas bidang pandang
Perbesaran diameter bidang bidang pandang
(mm2)
pandang (mm)
100 44 44 × 0,01 = 0,44 0,1519

4. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari pengamatan luas bidang pandang!
Sebelum diperoleh Data Hasil Praktikum diatas dilakukan perhitungan untuk
menentukan nilai Kalibrasi micrometer okuler dengan rumus :
𝐴
Kalibrasi Mikrometer Okuler = × 0,01 𝑚𝑚
𝐵
Dimana A adalah Skala Objektif dan B adalah Skala Okuler, maka nilai Kalibrasi
1
mikrometer Okuler = 1 × 0,01 𝑚𝑚 = 0,01 mm
Pada percobaan atau praktikum ini, rumus yang digunakan untuk mencari panjang 1 skala
Nama Moh. Faisal Amir
NIM 195100207111019
Kelas U
Kelompok U-4

yaitu :
Panjang diameter bidang pandang (PDBP)
𝑎
= Jumlah skala yang terlihat pada bidang pandang × hasil kalibrasi micrometer okuler × 𝑏
= 44 × 0,01
= 0,44 mm

Dari pengkalibrasian yang sudah dilakukan diperoleh jumlah skala pada diameter
bidang pandang adalah sebanyak 44. Sehingga panjang diameter bidang pandang yang
dihitung dengan menggunakan rumus jumlah skala pada diameter bidang pandang dikali
dengan nilai kalibrasi mikromter dan dikalikan dengan nilai perbesaran yang digunakan
(Waluyo, 2012). Jadi perhitungan panjang diameter bidang pandang dengan rumus sesuai
literatur adalah 0,44 mm. Sedangkan dari perhitungan luas bidang panjang, hasil pengukuran
yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Luas bidang pandang


1
= × 3,14 × 𝑃𝐷𝐵𝑃2
4
1
= × 3,14 × 0,442
4
= 0,1519 mm

Hasil ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa untuk melakukan
perhitungan luas bidang pandang digunakan rumus ¼ dikali 3,14 dan dikalikan dengan
kuadrat nilai diameter bidang pandang (Waluyo, 2012).
Selain dilakukan kalibrasi dan pengukuran diameter bidang pandang serta pengukuran
luas bidang pandang, juga dilakukan penerapan penggunaan mikrometer yaitu pengamatan
panjang dan lebar dari obyek mikroskopis. Jenis obyek mikroskopis yang diamati adalah sel
dengan perbesaran yang digunakan adalah 100x. Dari perngamatan yang sudah dilakukan,
diperoleh hasil panjang dan lebar dari sel sebagai berikut :

Panjang sel :
= Panjang sel (skala) × hasil kalibrasi
5 ×0,01
= 4
= 0,0125 mm

Lebar Sel :
= Lebar sel (skala) × hasil kalibrasi
= 4 × 0,01
= 0,04 mm

Nilai panjang dan lebar ini sesuai dengan perhitungan dengan rumus yang terdapat
pada literature yaitu untuk mengukur panjang atau lebar dari sel yang diamati dengan
mikroskop digunakan rumus panjang / lebar sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai
Nama Moh. Faisal Amir
NIM 195100207111019
Kelas U
Kelompok U-4

kalibrasi mikrometer dan dikalikan dengan perbesaran yang digunakan (Waluyo, 2012)

5. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang dipakai untuk mengukur
kerapatan suatu sel (misal stomata) yang dinyatakan dalam jumlah sel stomata per luas
bidang pandang. Selain itu, perhitungan tersebut dilakukan juga agar mengetahui jumlah dan
kerapatan suatu sel (Suhana, 2012).

6. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada ilmu
sains!
Aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada ilmu sains
adalah untuk mengetahui kecepatan pada sel tumbuhan dan untuk mengamati
perkembangan dari bakteri. Pengukuran diamaeter juga dapat membantu mengukur
kecepatan suatu sel yang dinyatakan dalam jumlah sel stomata persatuan luas bidang
pandang (Kusumaningrum, 2013)
Nama Moh. Faisal Amir
NIM 195100207111019
Kelas U
Kelompok U-4

KESIMPULAN

Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk dapat memperkirakan ukuran dari
objek mikroskopis yang diamati dibawah mikroskop. Prinsip kalibrasi mikrometer okuler
adalah menghitung jumlah anak skala antara ( skala micrometer okuler dan obyektif) yang
saling berhimpitan sehingga dapat ditentukan berapa nilai 1 skala micrometer okuler dalam
satuan millimeter. Adapun tujuan kalibrasi adalah untuk mendapatkan ketelitian
mengetahui skala micrometer okuler, mengetahui diameter bidang pandang, mengetahui
objek yang diamati.

Pada praktikum didapat data sebagai berikut: Panjang dan lebar sel :

P = 0,0125 mm dan L = 0,04 mm

Luas bidang pandang :


1
= 4 × 3,14 × 𝑃𝐷𝐵𝑃2
1
= × 3,14 × 0,442
4
= 0,1519 mm
Nama Moh. Faisal Amir
NIM 195100207111019
Kelas U
Kelompok U-4

DAFTAR PUSTAK

Anda mungkin juga menyukai