Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGOLAHAN MINERAL

“JIGGING”

OLEH :

NUR ISLAMIAH.MR

17 TKM 241

III.B

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lepas dari bantuan pihak lain, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Mineral, mengingat
kemampuan yang terbatas sudah tentu penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, guna untuk perbaikan tugas untuk masa
yang akan datang.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar 8 November 2019

Penyusun

Nur Islamiah.MR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia pada zaman yang modern ini tidak lepas dari produk yang dihasilkan dari bahan galian
seperti misalnya semua isi rumah mulai dari genteng, cat, peralatan dapur, dan lain-lain yang dihasilkan
dari bahan galian. Pengolahan bahan galian merupakan suatu proses pengolahan bijih (ore) secraa
mekanik sehingga mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral pengotornya dengan didasarkan pada
sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan mineral.

Salah satu proses pemisahan dalam pengolahan bahan galian adala metode perbedaan berat jenis. Yang
mana pada metode ini proses pemisahannya menggunakan media air. Jig sendiri merupakan alat proses
pemisah yang menggunakan metode tersebut. Bantuan air sebagai media tersebut menyebabkan
terjadinya pemisahan mineral baik akibat perbedaan kelajuannya maupun perbedaan kecepatan
pengendapannya, namun kedua hal tersebut tetap mengacu pada perbedaan berat jenis dari mineral yang
diolah.

B. Rumusan Masalah
Didalam makalah ini penulis menyajikan sebuah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Definisi dari jigging?
2. Bagaimana prinsip kerja dari alat jig dalam mengolah bahan mineral.
3. Bagaimana cara kerja dari alat jig sehingga dapat digunakan untuk memisahkan mineral?
4. Seperti apa gambar dari alat jig ini sendiri serta bagian-bagiannya?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui definisi jigging.
2. Mengetahui prinsip kerja alat jig..
3. Mengetahui cara kerja dari alat jig.
4. Mengenal gambar alat jig serta bagian-bagiannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jigging

Metode pemisahan gravity concentration digunakan untuk mengolah berbagai jenis


macam bahan, mulai dari logam sulfida berat seperti galena (sp.gr 7,5) hingga batu bara (sp.gr
1,3), pada ukuran partikel dibawah 50 µm.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan telah mengevaluasi kembali system
gravitasi karena meningkatnya biaya reagen flotasi, proses gravitasi yang relative sederhana, dan
fakta bahwa metode ini menghasilkan polusi yang relative sedikit. Teknik gravitasi modern
terbukti efisien untuk konsentrasi mineral yang memiliki ukuran partikel sekitar 50 µm, ketika
digabungkan dengan teknologi pompa dan instrumentasi yang lebih baik, telah dimasukkan dalam
pabrik berkapasitas tinggi.(Holland-Batt, 1998).

Jigging merupakan salah satu metode gravity concentration tertua, namun prinsip-
prinsip dasarnya baru dipahami saat ini. Model matematika yang dikembangkan oleh Jonkers et.
Al (1998) membuktikan kebenaran yang cukup besar dalam memprediksi kinerja jig yang mana
bekerja berdasarkan densitas. Jigging adalah proses pemisahan mineral berharga dengan
pengotornya berdasarkan pada perbedaan berat jenis mineral dengan aliran fluida vertical.

Jig biasanya digunakan untuk untuk mengkonsentrasikan material yang relatif kasar dan
feed dengan ukuran (3-10mm), tidak terlalu sulit untuk mencapai pemisahan yang baik dari
kisaran gravitasi spesifik dalam mineral yang digunakan sebagai umpan (mis.fluorite, sp. gr. 3.2,
dari kuarsa, sp. gr. 2,7). Ukuran jig yang besar masih dioperasikan di industry batubara, emas dan
bijih besi. Alat tersebut memiliki kapasitas unit yang relatif tinggi pada umpan yang masuk dan
dapat mencapai hasil akhir yang bagus hingga 150 µm dan hasil yang dapat diterima paling rendah
75 µm.

B. Prinsip Kerja
Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan pada lapisan bed
akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat
untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan akan
terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada
saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral
ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke tangki. Jadi mineral berat berukuran besar
akan mengendap diatas bed untuk menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral
ringan berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal.

C. Cara Kerja Alat

Anda mungkin juga menyukai