31d04 Tires and Disc Wheels PDF
31d04 Tires and Disc Wheels PDF
Tire height
Tire external
Wheel rim diameter
diameter
The size of
the wheel
(1/1)
-2-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
-3-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
PETUNJUK:
Pola Tapak/Kembang Unidirectional
Ini adalah ban dengan pola tapak/kembang yang searah
dengan arah rotasi. Alur lateral pada tapak ban untuk
Mark indicating
direction of
meningkatkan performa pada jalan yang basah,
Forward rotation Reverse rotation
rotation memudahkannya untuk mengeringkan air. Performa jenis
ban ini menjadi lebih buruk pada jalanan basah jika
dipasang pada arah yang salah.
(1/1)
2. Bunyi Pola
Bunyi pola adalah yang paling terdengar dari bunyi ban.
Alur tapak yang mengenai permukaan jalan mengandung
udara, yang terjebak dan tertekan di antara alur tapak
dan permukaan jalan. Ketika tapak meninggalkan
permukaan jalan, udara yang tertekan keluar dari alur,
menyebabkan bunyi.
Bunyi pola meningkat jika disain tapak sedemikian rupa
sehingga udara lebih mudah terjebak pada alur. Pola
balok atau lug, misalnya, lebih mudah menghasilkan
bunyi daripada pola rib. Frekuensi bunyi meningkat
seiiring dengan kecepatan kendaraan. Karena bunyi
pola tergantung pada pola tapak, maka pola dapat
didisain untuk meminimalkan hal ini. Apa yang
kelihatannya sederhana, seperti misalnya pola
pengulangan lug dan zigzag, mungkin mengandung
variasi-variasi yang tidak kentara dari spacing pola.
(2/2)
-4-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Jenis-jenis Ban
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan ban.
Ditekankan tipe ban yang sesuai dengan permukaan jalan
yang dilalui, serta ditunjukan tipe ban sesuai dengan
fungsi-fungsinya dan karakteristiknya.
1. Ban Salju
Ban salju didisain untuk menjaga kemampuan manuver
pada jalan berlumpur atau jalan yang tertutup salju. Ini
dilakukan dengan menyediakan lebih banyak balok
pada pola tapak, dan membuat balok ini lebih dalam
dan berjauhan satu sama lainnya. Ia menggabungkan
pola tapak lug yang secara efektif menghantar gaya
penggerak, dan pola rib yang meminimalkan slip-sisi.
<Karakteristik>
• Lebih sedikit slip-sisi dan tenaga tarik lebih besar,
kemampuan stabilitas mengendali pada saat
Normal tire
pengereman lebih besar.
• Kemampuan manuver yang lebih besar ketika berputar
All-weather dan berganti jalur.
tire
• Lebih gampang keluar dari alur bekas roda.
• Resistensi gulir lebih kecil.
Snow tire • Lebih sedikit getaran dan bunyi.
50 60 70 80
Karena tapak ban salju kurang keras dari tapak ban normal,
Tread contact area ratio (%) ia kurang memiliki stabilitas kemampuan untuk berkendara
pada kecepatan tinggi pada jalan dengan permukaan
kering. Memutar pada sulit keadaan ini.
-5-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
3. Ban Studless
Di masa lalu, ban berpaku terutama digunakan pada
jalan bersalju dan ber-es. Tetapi, karena penggunaan
ban berpaku telah dilarang di beberapa negara, ban
Sipes studless dibuat untuk memfasilitasi kendaraan untuk
bergerak di atas jalan ber-es tanpa menggunakan paku.
Ban studless menggunakan tapak karet khusus,
yang memberikan kemampuan ban salju, serta
mencegah kehilangan fleksibilitas bahkan pada
temperatur yang sangat rendah. Ini memungkinkan ban
ini untuk menyentuh permukaan jalan dengan cukup,
bahkan bila jalan tertutup salju atau es. Sebagai
tambahan, sesuai dengan banyaknya potongan kecil
pada permukaan tapak, yang disebut "sipes", ban dapat
dengan efektif menggali dan membuang es dan salju,
Snow Icy roads memungkinkan ban mendapatkan gaya gerak dan gaya
tires
Snowy roads rem yang cukup. Namun, ada beberapa kasus dimana
performa ban studless tidak dapat cukup dibuktikan
Studless
tires pada beberapa kondisi jalan dan cara berkendara
tertentu. Maka sangatlah penting untuk berkendara
0 10 20 30 40 50 60 (m)
dengan hati-hati pada jalan ber-es dan menggunakan
rantai ban jika memang diperlukan.
Example : Comparison of braking distance between
snow tires and studless tires
(Speed : 40 km/h [ 25mph ] )
Braking on
Grafik disebelah kiri menunjukan perbandingan
Noise
wet surfaces performa ban segala-cuaca dan ban biasa (lingkaran
dalam grafik). Semakin jauh nilai jatuh pada sisi luar
Bad
lingkaran, semakin besar corresponding performance.
-6-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Dimensional
uniformity Run-out
Uniformity in
rigidity Uniformity
LFV TFV
RFV
-7-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
G0
G0
B A
2. Run-out
Radial Run-out
Run-out di definisikan sebagai perubahan yang besar
pada dimensi ban selama berotasi.
Run-out diukur dengan menahan sebuah dial gauge
pada permukaan ban, memutar ban, dan memeriksa
fluktuasi dari jarum indikator pada gauge. Ada dua
tipe run-out: yang searah dengan arah radial ban (radial
Off center
Out of round (Eccentric) run-out), dan yang di dalam arah aksial (lateral run-
out).
Lateral Run-out
Warping Non-perpendicularity
-8-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
3. Keseragaman (Uniformity)
A tire may be thought of Ban harus dapat meniadakan fluktuasi yang timbul
as a collection of springs. ketika berotasi. Fluktuasi ini memiliki variasi periodik
alam gaya yang diterimanya dari permukaan jalan.
Gaya ini dapat dibagi menjadi tiga komponen:
LFV TFV
RFV
PETUNJUK SERVIS:
• Getaran
Problem getaran dibagi menjadi guncangan badan,
steering flutter, dan steering shimmy.
Guncangan badan (body shake) didefinisikan sebagai
getaran vertikal atau lateral dan badan kendaraan dan
steering wheel, bersama dengan getaran dari kursi-
kursi.
Shimmy dan flutter didefinisikan sebagai getaran
dalam steering wheel pada arah rotasi.
(1/1)
-9-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
PETUNJUK SERVIS:
[durability at standard
Durability index (%)
• Hard riding:
Tekanan pengembang yang lebih besar berarti ban
lebih keras. Tetapi jika terlalu tinggi, ban akan gagal
menyerap kejutan dan permukaan jalan, mengarah
pada hard riding. Setiap model kendaraan mempunyai
tekanan pengembang ban yang direkomendasikan
yang cocok dengan beban dan aplikasinya. Memasang
ban yang lebih keras membuat perjalanan tidak
Inflation pressure (%) [standard = 100]
menyenangkan.
• Hard steering:
Tekanan pengembang ban yang terlalu rendah membuat
tapak bersentuhan dengan permukaan lebih lebar,
meningkatkan resistensi antara ban dan permukaan
jalan, sehingga membuat pengemudian lebih sulit.
• Mobil miring ke satu sisi selama berkendara normal:
Jika tekanan dalam ban dari ban kiri dan kanan
berbeda, akan terjadi perbedaan dalam resistensi gulir
dari ban, dan ban cenderung untuk miring ke kiri atau
ke kanan.
- 10 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
2. Hydroplaning
Kendaraan tergelincir pada jalan yang tergenang air jika
kecepatan kendaraan terlalu tinggi untuk memingkankan
tapak memindahkan air dari permukaan jalan sehingga
ban dapat mencengkeram dengan erat. Alasannya
adalah, ketika kecepatan kendaraan meningkat,
resistensi terhadap air juga meningkat, memaksa ban
untuk "mengambang" di atas permukaan air.
PERHATIAN:
• Jangan memakai ban yang telah aus tapaknya.
Ketika ban aus, tapak mencapai titik dimana alur
tapak tidak dapat dengan cepat mengeringkan air di
antara ban dan jalan untuk mencegah hydroplaning.
• Naikkan tekanan pengembang ban. Tekanan
pengembang ban yang tinggi akan melawan tekanan
air dari bawah tapak, sehingga menunda terjadinya
hydroplaning.
(1/1)
- 11 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
(2) Beban
Load
Beban yang lebih berat mengakselerasi aus-nya ban
dengan cara yang sama dengan berkurangnya tekanan
(2/5)
- 12 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Wear on
Under-inflation shoulders
Wear on
Over-inflation tread center
Inside Inside
- 13 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Direction of travel
dahulu daripada bahunya.
Direction
of tire
slippage
Inside
Toe-out wear
Excessive toe-out
- 14 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
(4/5)
5. Rotasi Ban
Example
Karena beban yang diberikan pada
ban depan dan belakang berbeda,
maka tingkat keausan juga bervariasi.
Front
Karena itu ban harus sering ditukar
supaya mereka dapat aus dalam
waktu yang bersamaan.
Ban yang arah rotasinya ditetapkan
tidak boleh ditukar kanan dan kiri.
Ban yang ukuran depan dan belakang
tidak sama tidak boleh ditukar
posisi depan dan belakang.
Karena metode rotasi bervariasi
tergantung model dan lokasi, harus
mengaju pada Owner's Manual.
Spare Spare
tire tire
FF vehicle
FR vehicle (except 1 Box type)
Full-time 4WD
Part-time 4WD
1 Box type vehicle
(5/5)
- 15 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Latihan
Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.
- 16 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Pertanyaan- 1
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.
1 Tekanan angin pada ban tidak mempengaruhi lama pemakaian ban. Benar Salah
Pertanyaan- 2
Ilustrasi di bawah ini menunjukan konstruksi cakram roda.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.
3 4
a) Wheel rim diameter b) Wheel rim width c) P.C.D. (Pitch Circle Diameter) d) Offset
Jawab: 1. 2. 3. 4.
- 17 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Pertanyaan- 3
Ilustrasi di bawah ini menunjukan pola tapak ban.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.
1 2 3 4
a) Pola Rib (Sesuai untuk berkendara di jalan dikeraskan (paved) pada kecepatan tinggi)
b) Pola Lug (Sesuai untuk berkendara di jalan tidak-dikeraskan (non-paved)).
c) Pola Rib-dan-lug (Performa berkendara yang stabil dapat dicapai pada jalan dikeraskan (paved) dan tidak-
dikeraskan (non-paved)).
d) Pola Block (Digunakan pada ban salju dan ban studless)
- 18 -