Anda di halaman 1dari 18

Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

Garis Besar Umum


1. Umum
Stopping
Centrifugal
force Curving Braking force Ban-ban dipasang di kendaraan pada
cakram roda.
Kendaraan berdiri pada ban yang berisi
udara bertekanan. Ban adalah satu-
satunya bagian kendaraan yang
Running menyentuh langsung permukaan jalan.
Driving
Weight Jika tekanan udara tidak tepat,
force dapat menyebabkan aus yang tidak
normal dan merendahkan performa
berkendara. Ban mempunyai fungsi
sebagai berikut:
Tire
• Ban mendukung keseluruhan berat
Lessen the shock
kendaraan.
• Ban menyentuh langsung permukaan
Disc wheel
jalan dan karenanya menghantarkan
gaya gerak kendaraan dan gaya
rem pada jalan, jadi mengatur
starting, akselerasi, penurunan
kecepatan, berhenti, dan memutar.
• Ban melemahkan (mengurangi) kejut
(shock) yang disebabkan oleh permukaan
jalan yang tidak biasa.
(1/1)

Garis Besar Konstruksi


2. Konstruksi
Tubeless tire Tubed tire
(1) Ban-ban
Tipe ban adalah ban dengan ban-dalam
(tubed) dan ban tanpa-ban-dalam (tubeless).
Ada juga ban radial, ban bias, yang
Inner liner
Tube keduanya terdiri dari bagian-bagian berikut.
<1>Tapak/Kembang
<2>Sabuk (rigid breaker)/Pengerem
Valve
Valve
<3>Carcass (cross plies)
Radial tire Bias tire
<1> Tread <4>Inner liner
<2> Breaker <5>Bead wire
<2> (rigid
Belt
breaker) Ada juga tipe yang lainnya, seperti
ban compact spare (tipe ban sementara)
<3> (cross
Carcass
plies) digunakan untuk pada waktu ban bocor
<4> Inner liner atau keadaan darurat lainnya, dan
ban run-flat yang tetap dapat digunakan
meskipun bocor pada jarak tertentu.
<5> Bead wire

©2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.


-1-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

(2) Ukuran ban


Ukuran, performa, dan konstruksi
ban ditunjukan pada dinding sisi ban.
Tire width
Diagram di sebelah kiri menunjukan
nama dari ukuran dari area sebuah
ban.

Tire height

Tire external
Wheel rim diameter
diameter

(3)Cakram roda (Disc Wheels)


Pressed-steel disc wheel
Ukuran roda ditunjunkan pada
The size of the wheel
pinggiran cakram roda.
<1> Wheel rim <2> Wheel rim
width flange shape <1>Wheel rim width
<3> Offset <2>Wheel rim flange shape
<3>Offset
<4>Wheel rim diameter
<5>Wheel rim center
<6>P.C.D. (Pitch Circle Diameter)
<6> P.C.D
Cast light alloy disc wheel (pitch circle
<4> Wheel rim
diameter
<7>Hub mounting surface
diameter)

The size of
the wheel

<7> Hub mounting


<5> Wheel rim surface
center

(1/1)

-2-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

Pola Tapak/Kembang Pola Tapak/Kembang


1. Jenis-jenis pola tapak/kembang
Ada banyak pola tapak/kebembang yang dibuat pada
(1) Rib pattern (2) Lug pattern
ban, baik untuk mengeringkan ban dari air, juga untuk
mengatasi beberapa faktor yang terkait dengan kondisi
permukaan jalan dan jenis kendaraan yang dipakai.
(1)Pola Tulang Rusuk (Rib)
Pola tulang rusuk (rib) terdiri dari beberapa alur
zigzag paralel di sepanjang keliling ban.
Pola ini cocok untuk berkendara pada jalan beraspal/
baik dengan kecepatan tinggi dan digunakan pada
berbagai macam jenis kendaraan, mulai dari mobil
penumpang, bis dan truk-truk.
(3) Rib & lug pattern (4) Block pattern
<Karakteristik>
• Pola tulang rusuk (rib) meminimalkan resisitensi ban
untuk bergulir.
• Resistensi yang lebih besar untuk slip-sisi (side-slipping)
memberikan kemampuan kontrol yang baik.
• Bunyi ban dikurangi.
• Tenaga tarik (traction) lebih kecil daripada ban
dengan pola lug.

(2) Pola Lug


Alur-alur pada pola lug berada di sepanjang sudut
Rib pattern Lug pattern kanan dari keliling ban. Sering digunakan untuk mesin-
mesin konstruksi dan ban truk, pola ini cocok untuk
berkendara pada jalan tak-beraspal/tanah.
<Karakteristik>
• Pola lug memberikan tenaga tarik (traction) yang baik.
• Resistensi gulir ban tinggi.
• Resistensi untuk slip-sisi (side-slipping) lebih kecil.
• Tapak pada area lug gampang terpakai tak seimbang.
• Bunyi ban banyak.

(3) Pola Rib-and-lug


Pola ini menggabungkan pola rib dan lug untuk
memberikan performa berkendara yang stabil pada
jalan beraspal (paved) dan tak-beraspal (unpaved).
<Karakteristik>
• Pola rib berada di tengah ban menstabilkan kendaraan
dengan meminimalkan slip-sisi, sedangkan
pola lug pada ujung ban meningkatkan performa
berkendara dan sewaktu mengerem.
• Bagian lug pada pola ini gampang terpakai tak
seimbang.
(4) Pola Balok (Block)
Pada pola ini, tapak dibagi menjadi balok-balok
independen. Dipergunakan pada hampir semua ban
salju dan ban radial-ply, pola tapak balok sekarang
digunakan juga pada ban untuk mobil penumpang.
<Karakteristik>
• Pola balok memberikan performa berkendara dan
mengerem lebih baik.
• Pola balok mengurangi slip dan gelincir pada jalan
berlumpur atau jalan yang tertutup salju.
• Ban cenderung aus lebih cepat dari pola rib dan
lug.
• Resistensi gulir sedikit lebih besar.
• Tapak gampang terpakai tak seimbang, khususnya
pada permukaan keras.
(1/2)

-3-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

PETUNJUK:
Pola Tapak/Kembang Unidirectional
Ini adalah ban dengan pola tapak/kembang yang searah
dengan arah rotasi. Alur lateral pada tapak ban untuk
Mark indicating
direction of
meningkatkan performa pada jalan yang basah,
Forward rotation Reverse rotation
rotation memudahkannya untuk mengeringkan air. Performa jenis
ban ini menjadi lebih buruk pada jalanan basah jika
dipasang pada arah yang salah.

Water is drained off Water is sucked in

(1/1)

2. Bunyi Pola
Bunyi pola adalah yang paling terdengar dari bunyi ban.
Alur tapak yang mengenai permukaan jalan mengandung
udara, yang terjebak dan tertekan di antara alur tapak
dan permukaan jalan. Ketika tapak meninggalkan
permukaan jalan, udara yang tertekan keluar dari alur,
menyebabkan bunyi.
Bunyi pola meningkat jika disain tapak sedemikian rupa
sehingga udara lebih mudah terjebak pada alur. Pola
balok atau lug, misalnya, lebih mudah menghasilkan
bunyi daripada pola rib. Frekuensi bunyi meningkat
seiiring dengan kecepatan kendaraan. Karena bunyi
pola tergantung pada pola tapak, maka pola dapat
didisain untuk meminimalkan hal ini. Apa yang
kelihatannya sederhana, seperti misalnya pola
pengulangan lug dan zigzag, mungkin mengandung
variasi-variasi yang tidak kentara dari spacing pola.

(2/2)

-4-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

Jenis-jenis Ban
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan ban.
Ditekankan tipe ban yang sesuai dengan permukaan jalan
yang dilalui, serta ditunjukan tipe ban sesuai dengan
fungsi-fungsinya dan karakteristiknya.
1. Ban Salju
Ban salju didisain untuk menjaga kemampuan manuver
pada jalan berlumpur atau jalan yang tertutup salju. Ini
dilakukan dengan menyediakan lebih banyak balok
pada pola tapak, dan membuat balok ini lebih dalam
dan berjauhan satu sama lainnya. Ia menggabungkan
pola tapak lug yang secara efektif menghantar gaya
penggerak, dan pola rib yang meminimalkan slip-sisi.
<Karakteristik>
• Lebih sedikit slip-sisi dan tenaga tarik lebih besar,
kemampuan stabilitas mengendali pada saat
Normal tire
pengereman lebih besar.
• Kemampuan manuver yang lebih besar ketika berputar
All-weather dan berganti jalur.
tire
• Lebih gampang keluar dari alur bekas roda.
• Resistensi gulir lebih kecil.
Snow tire • Lebih sedikit getaran dan bunyi.

50 60 70 80
Karena tapak ban salju kurang keras dari tapak ban normal,
Tread contact area ratio (%) ia kurang memiliki stabilitas kemampuan untuk berkendara
pada kecepatan tinggi pada jalan dengan permukaan
kering. Memutar pada sulit keadaan ini.

2. Ban Berpaku (Spiked)


Ban salju bekerja dengan baik pada jalan yang tertutup
salju, tetapi mempunyai sedikit kemampuan untuk
mencengkeram permukaan pada jalanan ber-es. Ban
berpaku dibuat untuk memberikan stabilitas berkendara
yang lebih baik pada kondisi tersebut. Tapaknya sama
dengan ban salju, dikombinasikan dengan paku metal,
Spike
yang akan mencengkeram permukaan es yang akan
dihantarkan pada gaya penggerak dan gaya rem
Tip
kendaraan. Tetapi, melengkapi kendaraan hanya dengan
Body
ban berpaku saja tidak menjamin keselamatan
berkendara pada jalan bersalju atau jalan ber-es.
Kendaraan harus tetap dijalankan dengan sangat hati-
hati. Juga penggunaan ban berpaku pada kendaraan
yang bebas salju dan es harus dihindari, karena ini tidak
saja mempercepat aus-nya paku, tetapi juga rusaknya
permukaan jalan dan menimbulkan polusi bagi udara
dengan berterbangannya partikel-partikel beton dan
aspal.
Pihak yang berwenang di beberapa negara dan daerah
melarang penggunaan ban berpaku serta rantai ban
karena alasan ini.

-5-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

3. Ban Studless
Di masa lalu, ban berpaku terutama digunakan pada
jalan bersalju dan ber-es. Tetapi, karena penggunaan
ban berpaku telah dilarang di beberapa negara, ban
Sipes studless dibuat untuk memfasilitasi kendaraan untuk
bergerak di atas jalan ber-es tanpa menggunakan paku.
Ban studless menggunakan tapak karet khusus,
yang memberikan kemampuan ban salju, serta
mencegah kehilangan fleksibilitas bahkan pada
temperatur yang sangat rendah. Ini memungkinkan ban
ini untuk menyentuh permukaan jalan dengan cukup,
bahkan bila jalan tertutup salju atau es. Sebagai
tambahan, sesuai dengan banyaknya potongan kecil
pada permukaan tapak, yang disebut "sipes", ban dapat
dengan efektif menggali dan membuang es dan salju,
Snow Icy roads memungkinkan ban mendapatkan gaya gerak dan gaya
tires
Snowy roads rem yang cukup. Namun, ada beberapa kasus dimana
performa ban studless tidak dapat cukup dibuktikan
Studless
tires pada beberapa kondisi jalan dan cara berkendara
tertentu. Maka sangatlah penting untuk berkendara
0 10 20 30 40 50 60 (m)
dengan hati-hati pada jalan ber-es dan menggunakan
rantai ban jika memang diperlukan.
Example : Comparison of braking distance between
snow tires and studless tires
(Speed : 40 km/h [ 25mph ] )

4. Ban segala-cuaca (All-weather/ All-season tires)


Ban segala-cauca telah dimodifikasi untuk meningkatkan
Rolling
performa berkendara pada permukaan jalan yang
resistance berpasir atau yang tertutup salju. Ini adalah ban multi-
Driving stability on guna, yang dapat dipakai sepanjang tahun, karena
dry surfaces Driving
comfort memiliki karakteritik ban normal dan ban salju.

Braking on
Grafik disebelah kiri menunjukan perbandingan
Noise
wet surfaces performa ban segala-cuaca dan ban biasa (lingkaran
dalam grafik). Semakin jauh nilai jatuh pada sisi luar
Bad
lingkaran, semakin besar corresponding performance.

Braking on Resistance Ban segala-cuaca memiliki sebuah steel-belted radial-


dry surfaces Good to wear
ply carcass dan pola tapak densely-siped block untuk
meningkatkan tenaga tarik dan resistensi slip-sisi. Alur
tapak pada ban segala-cuaca lebih dangkal dari ban
salju tetapi lebih dalam daripada ban biasa. Ini artinya
Performance on Performance on mereka dapat menstabilisasi kendaraan di salju untuk
snow-covered roads ice-covered roads
dapat mencengkeram jalan.

Ordinary tire All-weather tire Snow tire

-6-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

5. Ban pasir (Sand tires)


Ban ini didisain untuk dapat bergerak pada area yang
berpasir.
Tapak ban ini lebar, dan pola tapak berusuk dengan
alur dangkal yang mencegahnya dari kerusakan melalui
lapisan teratas lapisan pasir atau tanah.
Tekanan pengembang dari ban ini direndahkan ketika
berjalan di atas pasir untuk memaksimalkan daerah
permukaan ban yang menyentuh permukaan jalan.
Jadi, carcass ban ini dibuat agar dapat mengangkut
beban berat meski pada waktu tekanan ban rendah.

Keseragaman Ban Keseragaman Ban


Keseragaman ban mengacu pada keseragaman berat,
Uniformity (in the general sense) dimensi, dan kekerasan. Namun, karena kesamaan berat
biasa disebut "wheel balance", dan kesamaan dimensi
biasa disebut "run-out", keseragaman (uniformity) saja
Uniformity in biasanya mengacu pada kesamaan kekerasan
weight Wheel balance
distribution ("uniformity of rigidity").
Ini memberikan efek yang besar pada performa
berkendara.

Dimensional
uniformity Run-out

Uniformity in
rigidity Uniformity

LFV TFV

RFV

-7-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

1. Keseimbangan Roda (Wheel balance)


Static balance
Sangatlah penting untuk menyeimbangkankan
pemasangan roda secara benar untuk meniadakan
vibrasi dan ini disebut wheel balancing.
Wheel balancing berkaitan dengan menyeimbangkan
berat dari keluruhan ban yang dipasang, cakram roda
A (Heavy spot) ketika roda dipasang.
Wheel balance dapat dibagi menjadi "static balance"
Centrifugal
force (ketika wheel assembly beristirahat) dan "dynamic
Radial
vibration balance" (ketika berputar).
PETUNJUK:
Dynamic balance Ada penyelaras off-the-car yang menyeimbangkan
ban saja dan ada penyelaras on-the-car yang
A B
menyeimbangkan ban dengan bagian yang berotasi
seperti rotor rem cakram dan axle hubs.

G0
G0

B A

2. Run-out
Radial Run-out
Run-out di definisikan sebagai perubahan yang besar
pada dimensi ban selama berotasi.
Run-out diukur dengan menahan sebuah dial gauge
pada permukaan ban, memutar ban, dan memeriksa
fluktuasi dari jarum indikator pada gauge. Ada dua
tipe run-out: yang searah dengan arah radial ban (radial
Off center
Out of round (Eccentric) run-out), dan yang di dalam arah aksial (lateral run-
out).

Lateral Run-out

Warping Non-perpendicularity

-8-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

3. Keseragaman (Uniformity)
A tire may be thought of Ban harus dapat meniadakan fluktuasi yang timbul
as a collection of springs. ketika berotasi. Fluktuasi ini memiliki variasi periodik
alam gaya yang diterimanya dari permukaan jalan.
Gaya ini dapat dibagi menjadi tiga komponen:

• Radial Force Variation (RFV)


Fluktuasi pada gaya vertikal bekerja naik menuju
pusat ban (pararel dengan radius ban).
• Lateral Force Variation (LFV)
Fluktuasi pada gaya horisontal bekerja pararel
dengan aksis ban.
• Tractive Force Variation (TFV)
Fluktuasi pada gaya horisontal bekerja pararel
dengan arah gerakan ban.

LFV TFV

RFV

PETUNJUK SERVIS:
• Getaran
Problem getaran dibagi menjadi guncangan badan,
steering flutter, dan steering shimmy.
Guncangan badan (body shake) didefinisikan sebagai
getaran vertikal atau lateral dan badan kendaraan dan
steering wheel, bersama dengan getaran dari kursi-
kursi.
Shimmy dan flutter didefinisikan sebagai getaran
dalam steering wheel pada arah rotasi.
(1/1)

-9-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

Ban Aus Ban Aus


1. Umum
Ban aus adalah kehilangan atau kerusakan tapak atau
permukaan karet lainnya karena friksi yang dihasilkan
ketika ban slip pada jalan. Itu bervariasi dengan tekanan
pengembang, beban, kecepatan kendaraan, kondisi
permukaan jalan, temperatur an faktor lainnya.
Inflation pressure
(1) Tekanan pengembang/angin ban
Tekanan pengembangan yang tidak cukup mempercepat
ban aus dengan menyebakan ban sangat banyak
menyentuh permukaan jalan.
inflation pressure = 100]

PETUNJUK SERVIS:
[durability at standard
Durability index (%)

• Hard riding:
Tekanan pengembang yang lebih besar berarti ban
lebih keras. Tetapi jika terlalu tinggi, ban akan gagal
menyerap kejutan dan permukaan jalan, mengarah
pada hard riding. Setiap model kendaraan mempunyai
tekanan pengembang ban yang direkomendasikan
yang cocok dengan beban dan aplikasinya. Memasang
ban yang lebih keras membuat perjalanan tidak
Inflation pressure (%) [standard = 100]
menyenangkan.
• Hard steering:
Tekanan pengembang ban yang terlalu rendah membuat
tapak bersentuhan dengan permukaan lebih lebar,
meningkatkan resistensi antara ban dan permukaan
jalan, sehingga membuat pengemudian lebih sulit.
• Mobil miring ke satu sisi selama berkendara normal:
Jika tekanan dalam ban dari ban kiri dan kanan
berbeda, akan terjadi perbedaan dalam resistensi gulir
dari ban, dan ban cenderung untuk miring ke kiri atau
ke kanan.

- 10 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

Ban Aus Standing Wave & Hydroplaning (Aquaplaning)


1. Standing wave
Standing wave Ketika kendaraan bergerak, ban terus menerus melentur
karena adanya bagian baru yang menyentuh permukaan
jalan. Selanjutnya, ketika bagian ini meninggalkan
permukaan jalan, tekanan udara di dalam ban dan
elastisitas dari ban mencoba untuk mengembalikan tapak
dan carcass ke posisi aslinya. Pada kendaraan dengan
kecepatan lebih tinggi, ban berotasi sangat cepat untuk
memungkinkan cukupnya waktu untuk hal ini.
Proses ini, secara kontinyu berulang pada interval
rendah, meningkatkan oscillations dalam tapak.
Oscillations ini, yang disebut standing waves, yang
Hydroplaning (Aquaplaning)
terus menerus menyebar di sekeliling ban. Mayoritas
energi dikunci dalam standing waves yang ganti menjadi
panas, dengan kenaikan temperatur yang tajam. Dalam
situasi tertentu, panas build-up dapat merusak ban
Water film dalam hitungan menit dengan mengarahkan separasi
No contact ari tapak dan carcass (blowout).
Hydroplaning phenomenon

2. Hydroplaning
Kendaraan tergelincir pada jalan yang tergenang air jika
kecepatan kendaraan terlalu tinggi untuk memingkankan
tapak memindahkan air dari permukaan jalan sehingga
ban dapat mencengkeram dengan erat. Alasannya
adalah, ketika kecepatan kendaraan meningkat,
resistensi terhadap air juga meningkat, memaksa ban
untuk "mengambang" di atas permukaan air.

PERHATIAN:
• Jangan memakai ban yang telah aus tapaknya.
Ketika ban aus, tapak mencapai titik dimana alur
tapak tidak dapat dengan cepat mengeringkan air di
antara ban dan jalan untuk mencegah hydroplaning.
• Naikkan tekanan pengembang ban. Tekanan
pengembang ban yang tinggi akan melawan tekanan
air dari bawah tapak, sehingga menunda terjadinya
hydroplaning.
(1/1)

- 11 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

(2) Beban
Load
Beban yang lebih berat mengakselerasi aus-nya ban
dengan cara yang sama dengan berkurangnya tekanan

[durability under proper load = 100]


pengembang.
Ban juga aus lebih cepat selama memutar ketika
kendaraan diberi benan berat karena gaya centrifugal
yang lebih besar selama berputar menghasilkan gaya
Durability index (%)

putar yang lebih besar, jadi menghasilkan friksi yang


lebih besar antara ban dn permukaan jalan.
(3) Kecepatan kendaraan
Gaya penggerak dan pengerem. gaya centrifugal ketika
memutar, dan gaya-gaya lain yang bekerja pada ban,
Load (%) [proper load = 100]
meningkatkan proporsi dengan mengkuadratkan
kecepatan kendaraan. Meningkatkan kecepatan
Vehicle speed
kendaraan menggandakan gaya-gaya ini, meningkatkan
friksi yang dihasilkan antara ban dan permukaan jalan,
[durability at 55 km/h = 100]

jadi mengakselarikan ban aus.Senagai tambahan pada


faktor-faktor ini, kondisi jalan juga mempengaruhi aus-
Durability index (%)

nya ban: jalan yang kasar jelas menyebabkan ban aus


lebih cepat daripada jalan yang mulus.

Vehicle speed (km/h)

(2/5)

2. Ban aus dan jarak pengereman


Ban aus tidak memberikan pengaruh
Tread wear indicator yang besar pada jarak pengereman
100
di permukaan jalan kering. Pada jalan
100 km/h
90 dengan permukaan basah, jarak
pengereman agak panjang.
80
80 km/h Performa pengereman jelek karena
1.6mm
70 (0.063in.) tapak telah aus sampai batas ia tidak
Braking distance (m)

60 dapat mengeringkan air di antara


Tire depth gauge tapak dan permukaan jalan, mengarah
50
pada hydroplaning.
40 60 km/h

30 3. Indikator ban aus


20 60 km/h Indikator ban aus adalah bukit pola
40 km/h (patterned ridges) 1.6mm (0.0630in.)
10
40 km/h
hingga 1.8mm (0.0709in.) lebih tinggi
0 20 40 60 80 100
dari tapak permukaan sisanya, dan
(New tire) (Completely worn) dicetak pada tapak pada empat sampai
Percentage of wear (%) enam poin di sepanjang keliling ban.
Wet surfaces
Dry surfaces
Ketika ban aus, kedalaman bukit (ridge)
menjadi lebih sedikit dampai akhirnya
mereka menjadi rata dengan permukaan
tapak.
Indikator ausnya tapak ban menunjukan
batas aus ban yang diijinkan, menunjukan
saatnya untuk mengganti ban.
(3/5)

- 12 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

4. Aus yang tidak biasa (Unusual wear)


(1) Aus pada bahu ban atau tengah
(Wear on tire shoulders or center)
Jika tekanan pengembang ban terlalu rendah, bahunya
akan aus lebih cepat daripada tengahnya.
Kelebihan beban juga akan menimbulkan efek yang
sama.
Jika tekanan ban terlalu tinggi, tengahnya akan aus
lebih dahulu daripada bahunya.

Wear on
Under-inflation shoulders

Wear on
Over-inflation tread center

(2)Aus pada bagian dalam atau bagian luar


Rounded edge of
(Inside or outside wear)
outside shoulder Aus memutar, ditunjukan si sebelah kiri, disebabkan
Positive camber oleh kecepatan memutar yang besar.
Mengubah susunan atau kerja yang besar dalam
bagian suspensi mempengaruhi penyejajaran roda
depan, menyebabkan aus ban yang tidak normal.
Jika salah satu sisi tapak ban aus lebih cepat dari
yang lainnya, dapat menimbulkan kesalahan camber.

Rough surface from abrasion


Longer Shorter
Cornering wear

Inside Inside

Inside wear Outside wear


(Negative camber - Too large) (Positive camber - Too large)

- 13 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

(3) Toe-in or toe-out wear (Feathered wear)


Direction of travel
Penyebab utama dari aus feathered pada tapak ban
dalah pengaturan toe-in.Toe-in yang besar memaksa
ban untuk slip ke arah luar dan menyebabkan tapak
Direction terserat ke depan pada permukaan jalan, menimbulkan
of tire
slippage aus toe-in. Permukaan membuat bentuk seperti bulu -
Inside
ditujukan dalam ilustrasi- yang dapat diidentifikasi
dengan menelusuri tapak dengan jari dari bagian
dalam ke bagian luar ban.
Toe-out yang besar, sebaliknya, menimbulkan aus
Toe-in wear
toe-out ditunjukan dalam ilustrasi.
Excessive toe-in

Direction of travel
dahulu daripada bahunya.

Direction
of tire
slippage

Inside

Toe-out wear

Excessive toe-out

(4) Aus Toe-and-heel


Aus toe-and-heel adalah aus sebagian yang biasa
timbul pada ban dengan pola lug atau balok. Ban
dengan pola rib aus dengan pola seperti gelombang.

Aus toe-and-heel cenderung timbul lebih gampang


ketika ban berputar dan tidak diberikan gaya gerak
dan gaya rem.
Jadi, aus toe-and-heel paling sering timbul pada
Direction of roda non-drive yang tidak diberi gaya gerak
rotation
(driving force).

Dalam kasus drive wheels, gaya penggerak


menyebabkan ban aus di arah yang yang berlawanan
dengan aus toe-and-heel.
Gaya pengerem juga memberikan hasil yang serupa.
Hasilnya, hanya sedikit aus toe-and-heel pada ban
pada drive wheels.

- 14 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels

(5) Aus Spot (Cupping)


Jika bantalan roda, ball joints, tie rod ends, dsb.
memainkan peranan penting, atau jika spindle bengkok,
ban akan goyang pada tempat khusus pada rotasinya
pada kecepatan tinggi, memberikan friksi yang besar
yang mengakibatkan slip, yang akan menimbulkan
aus setempat (spot wear).
Tromol rem (brake drum) yang aus menyebabkan rem
digunakan pada interval tertentu, yang menimbulkan
aus setempat pada area yang luas di arah keliling ban.
PETUNJUK:
Sebuah tambahlan (canvas patch) yang digunakan
pada tapak ban untuk memparbaiki kebocoran atau
tonjolan akan mengakibatkan aus setempat (spot).
Tiba-tiba berjalan, mengerem, dan memutar juga
akan mengakibatkan aus setempat.
Pemasangan roda yang tidak seimbang juga
menyebabkan aus setempat.
Worn tread

(4/5)

5. Rotasi Ban
Example
Karena beban yang diberikan pada
ban depan dan belakang berbeda,
maka tingkat keausan juga bervariasi.
Front
Karena itu ban harus sering ditukar
supaya mereka dapat aus dalam
waktu yang bersamaan.
Ban yang arah rotasinya ditetapkan
tidak boleh ditukar kanan dan kiri.
Ban yang ukuran depan dan belakang
tidak sama tidak boleh ditukar
posisi depan dan belakang.
Karena metode rotasi bervariasi
tergantung model dan lokasi, harus
mengaju pada Owner's Manual.

Spare Spare
tire tire

FF vehicle
FR vehicle (except 1 Box type)
Full-time 4WD
Part-time 4WD
1 Box type vehicle

(5/5)

- 15 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Latihan

Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.

Chapter All Next Chapter All


Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

- 16 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Pertanyaan- 1
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.

No. Pertanyaan Benar / Salah Jawaban Benar

1 Tekanan angin pada ban tidak mempengaruhi lama pemakaian ban. Benar Salah

Untuk ban yang sudah haus tapak/kembang aus, daerah sentuh


2 Benar Salah
jalan meningkat, jadi efektif juga pada permukaan jalan basah.

Saat ini ban berpaku (spike tires) dibatasi atau dilarang di


3 Benar Salah
beberapa negara atau daerah.

Untuk ban dengan tapak berpola, yang berhubungan searah


4 dengan arah rotasi, performa berkendara akan terpengaruh Benar Salah
jika ban-ban itu dipasang pada arah yang salah.

Pertanyaan- 2
Ilustrasi di bawah ini menunjukan konstruksi cakram roda.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.

1 Wheel rim flange shape

3 4

Hub mounting surface


Wheel rim center

a) Wheel rim diameter b) Wheel rim width c) P.C.D. (Pitch Circle Diameter) d) Offset

Jawab: 1. 2. 3. 4.

- 17 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Tires and Disc Wheels
Pertanyaan- 3
Ilustrasi di bawah ini menunjukan pola tapak ban.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.

1 2 3 4

a) Pola Rib (Sesuai untuk berkendara di jalan dikeraskan (paved) pada kecepatan tinggi)
b) Pola Lug (Sesuai untuk berkendara di jalan tidak-dikeraskan (non-paved)).
c) Pola Rib-dan-lug (Performa berkendara yang stabil dapat dicapai pada jalan dikeraskan (paved) dan tidak-
dikeraskan (non-paved)).
d) Pola Block (Digunakan pada ban salju dan ban studless)

- 18 -

Anda mungkin juga menyukai