Penyakit Diabetes Mellitus (DM) atau dikenal juga sebagai penyakit kencing manis adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula
darah tinggi ini dapat disebabkan oleh jumlah hormon insulin yang kurang atau jumlah
insulin cukup tetapi tidak bekerja dengan semestinya, biasa disebut resistensi insulin.
Pada tahap awal, diabetes mungkin tidak menimbulkan dampak kesehatan yang serius,
kecuali gampang lelah dan nafsu makan menurun. Tapi pada tahap lanjut dan bahkan akhir,
gangguan ini menimbulkan efek yang serius, yang berhubungan atau melibatkan organ-organ
tubuh yang lain, bahkan bisa menimbulkan kematian bagi penderitanya. Sampai saat ini DM
belum dapat disembuhkan, tapi kadar glukosa darah dapat dikendalikan sehingga berbagai
komplikasi dapat dicegah. Marilah kita kupas satu persatu mengenai “silent killer” yang satu
ini.
Penyebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui benar, namun sudah diketahui faktor-
faktor pencetus yang dapat menyebabkan DM, seperti:
• Makan berlebihan, pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat
• Kehamilan
• Dislipidemia (Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau Trigliserida > 250 mg/dL)
Keluhan klasik dapat langsung dirasakan oleh seseorang apabila dia menderita DM yaitu:
• Banyak kencing
• Banyak minum
• Banyak makan
• Kesemutan
• Gatal/bisul
Untuk seseorang dapat mengetahui ia menderita DM, maka perlu memeriksakan kadar gula
darahnya. Dikatakan seseorang menderita DM bila:
Komplikasi kronik DM akan terjadi jika kadar gula darah tetap tinggi dalam jangka waktu
tertentu. Komplikasi ini pada dasarnya terjadi di seluruh bagian tubuh dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.
Kadar gula darah harus dikendalikan sebaik mungkin dan terus menerus agar timbulnya
komplikasi dapat dicegah, caranya adalah dengan makan makanan sehat dan olahraga teratur,
serta penggunaan obat-obatan bila diperlukan.
Bila aliran darah yang menuju jantung terhenti akan menyebabkan serangan jantung akut
dan dapat mengakibatkan kematian mendadak.
Bila aliran darah yang menuju otak terhenti, dapat terjadi kematian sebagian jaringan otak
mendadak, atau sering disebut stroke.
Kerusakan pembuluh darah kecil pada retina (saraf mata) dapat menyebabkan kebutaan.
6. Pembuluh darah ginjal (Nefropati Diabetik)
Komplikasi DM dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal. Bila kerusakan cukup lanjut
diperlukan cuci darah atau transplantasi ginjal.
Gangguan pada saraf menyebabkan rasa baal, kesemutan bahkan sampai tidak dapat
merasakan nyeri, padahal rasa nyeri penting untuk menghindari terjadinya luka.
Bila sudah dijumpai komplikasi diabetes, tidak ada upaya pengelolaan apapun yang
memuaskan untuk mengatasinya. Yang dapat dikerjakan adalah mencegah agar komplikasi
tidak berlanjut, sehingga kerusakan yang sudah terjadi tidak bertambah buruk.
1. Kendalikan kadar gula darah Anda senormal mungkin dan selama mungkin
2. Lakukan pemeriksaan di bawah ini untuk mengetahui adanya komplikasi sejak awal:
a. Pemeriksaan mata (konsultasi dengan dokter spesialis mata) setiap 6-12 bulan
sekali
b. Pemeriksaan foto dada setiap 1-2 tahun sekali atau bila ada keluhan batuk
lama
c. Pemeriksaan EKG/uji latih jantung setiap tahun atau bila ada keluhan nyeri
dada atau cepat lelah
Meskipun Diabetes belum dapat disembuhkan, dengan mengendalikan kadar gula dalam
darah seseorang dapat terhindar dari bahaya penyakit ini. Mengubah pola makan dan gaya
hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat harus dijalankan. Bagi mereka yang menderita
Diabetes hendaknya memeriksakan diri ke dokter yang berpengalaman dalam pencegahan
dan penanganan penyakit Diabetes.
Sebelum memulai tindakan pencegahan terhadap diabetes, sangat penting untuk mengetahui
apa sebenarnya diabetes itu. Setelah Anda akrab dengan penyakit ini, Anda dapat memulai terapi
pencegahan Anda dengan mudah.
Mengurangi porsi makan setiap hari bisa menjadi cara terbaik untuk menghindari diabetes.
3. Olahraga
Berolahraga setiap hari membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan sensitivitas Anda terhadap insulin. Jadi, berolahragalah setiap hari
selama minimal 30 menit untuk menjaga tingkat gula darah dalam rentang normal.
Berat badan berlebih dapat menjadi memperbesar risiko seseorang terkena diabetes. Jadi,
pastikan bahwa Anda dapat menurunkan berat badan dan menjaganya tetap normal.
Tidak peduli seberapa bencinya Anda pada sarapan, sangat penting untuk sarapan setiap hari.
Hal itu membantu mengurangi risiko terkena diabetes. Makan sarapan yang sehat tidak hanya
membantu mengontrol nafsu makan, tetapi juga membantu mengontrol konsumsi kalori.
Junk food dan makanan yang biasa Anda beli di jalan umumnya tinggi lemak jenuh, yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol jahat di tubuh. Ini pada gilirannya juga dapat mempengaruhi
tingkat gula darah dalam tubuh. Jadi, hindari junk food dan makanan berlemak lainnya.
Daging memang lezat, namun Anda tidak harus memakannya setiap hari, karena dapat
menimbulkan risiko diabetes. Dengan demikian, perbanyak konsumsi sayuran setiap hari. Mereka
akan membantu Anda mencegah diabetes.
9. Hindari stres
Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Jadi, kurangi tingkat stres
dengan berlatih yoga, meditasi atau latihan pernapasan.
Mendapatkan setidaknya enam jam tidur di malam hari sangat penting untuk mencegah
diabetes. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat
meningkatkan tingkat insulin dan menyebabkan ketidakseimbangan gula darah. Selain itu, tidur
yang tidak nyenyak juga bisa membuat nafsu makan menggila.
Inilah sepuluh cara mencegah diabetes. Sebelum terlambat, Anda bisa melakukan pencegahan
sejak dini dan memulai gaya hidup sehat
Sumber: www.merdeka.com
Seluruh isi dari situs ini bukan nasehat medis, diagnosis, atau pengobatan. Untuk mendapatkan diagnosis dan
pengobatan yang tepat sebaiknya konsultasi dengan dokter
Diabetes adalah penyakit kronis, di mana Anda memiliki kadar gula darah yang tinggi
(glukosa).
Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, dikenal juga sebagai adult-onset diabetes atau diabetes
yang tidak bergantung pada insulin, tubuh Anda memiliki insulin yang cukup tapi tidak
mampu menggunakannya dengan benar. Penyakit ini berbeda dengan diabetes tipe 1, di mana
pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Dalam diabetes tipe 2, pankreas sebetulnya
bekerja secara normal tetapi entah bagaimana sel dalam tubuh tidak dapat menggunakan
glukosa di dalam darah sebagai sumber energi. Dan dengan berjalannya waktu, glukosa tinggi
di dalam darah Anda akan membahayakan tubuh.
Sekitar 90 hingga 95% pasien diabetes didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Penyakit ini
seringnya menyerang di usia dewasa, dengan usia 40 tahun atau lebih. Namun risiko
terserang diabetes tipe 2 dapat meningkat dengan adanya obesitas di masa kanak kanak.
Sebelum mengetahui mengapa diabetes tipe 2 terjadi, Anda harus mengetahui bagaimana
metabolisme glukosa dalam tubuh Anda bekerja.
Air ludah dan zat kimia di dalam perut mengubah makanan yang Anda makan menjadi
glukosa (sebentuk gula), yang merupakan sumber utama energi bagi sel tubuh. Hati Anda
juga menyimpan sejumlah gula, tetapi dalam bentuk glikogen. Jika Anda tidak makan dengan
benar atau glukosa di dalam darah Anda rendah, glikogen akan dihancurkan dan berubah
menjadi glukosa.
Aliran darah menyerap gula dan membawanya ke sel yang membutuhkan, tetapi sel tidak
dapat menggunakan energi ini tanpa bantuan insulin, alias hormon yang diproduksi oleh
pankreas. Pankreas menerima sinyal bahwa glukosa berada di dalam darah Anda dan
memproduksi insulin lebih banyak. Dengan membiarkan glukosa memasuki sel tubuh, insulin
akan mengurangi jumlah gula darah dan otomatis produksi insulin di dalam pankreas pun
menurun.
Jika sel tidak dapat mengenali insulin, hormon ini tidak dapat membantu sel untuk
menggunakan glukosa sebagai energi. Akibatnya, glukosa akan terus berdiam di dalam darah
Anda dan lama-lama menumpuk. Pankreas Anda akan mensekresi insulin lebih banyak
karena ada glukosa yang tinggi di dalam darah, sedangkan sel tubuh tidak dapat
menggunakannya untuk menyerap glukosa. Kelainan inilah yang menyebabkan gejala
diabetes tipe 2.
Para peneliti masih mencari gambaran penuh tentang penyebab diabetes tipe 2. Namun,
memiliki berat badan berlebihan merupakan risiko utama dari penyakit ini.
Komplikasi yang paling memungkinkan dari diabetes yang tidak teratasi, baik itu tipe 1 atau
tipe 2, adalah nekrosis, yang akan membuat Anda lumpuh. Tanpa perawatan dan manajemen
yang tepat, sel tubuh Anda tidak akan mampu untuk menggunakan glukosa di dalam aliran
darah dan akan mati secara perlahan. Nekrosis biasanya terjadi pada tubuh bagian bawah.
Selain nekrosis, Anda mungkin dapat mengidap penyakit serius yaitu ketoasidosis diabetik.
Pada penyakit ketoasidosis diabetik, zat keton menumpuk dalam darah. Keton di dalam darah
akan membahayakan darah dan mengubah darah bersifat asam, dan hal ini dapat
mempengaruhi organ termasuk otak dan dapat membahayakan penderitanya jika tidak segera
didiagnosis dan dirawat di rumah sakit.
Neuropati. Gula yang berlebihan dapat membahayakan pembuluh darah kecil (kapiler) yang
menutrisi saraf Anda, terutama di kaki. Ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar
atau nyeri dari ujung kaki dan menjalar ke atas. Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik
menyebabkan Anda dapat mati rasa di kaki salah satu atau kedua kaki. Kerusakan saraf yang
mempengaruhi saluran pencernaan dapat menyebabkan beberapa masalah seperti mual,
muntah, diare, atau sembelit. Untuk pria, masalah tersebut bisa berupa disfungsi ereksi.
Nefropati. Ginjal mengandung banyak gugusan pembuluh darah yang menyaring limbah dari
darah Anda. Diabetes dapat membahayakan sistem penyaringan yang halus ini. Beberapa
kerusakan dapat mengakibatkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir yang dapat
dipulihkan, namun ini membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
Kerusakan kaki. Kerusakan saraf atau aliran darah di kaki dapat meningkatkan risiko
komplikasi kaki. Jika tidak dirawat, goresan dan luka di kaki dapat menjadi infeksi serius,
yang susah diobati dan dapat berakibat amputasi kaki.
Kondisi Mulut dan Kulit. Menderita diabetes dapat mengakibatkan Anda rentan terhadap
masalah kulit, termasuk infeksi bakteri dan jamur.
Komplikasi Kehamilan. Kadar gula yang tinggi dapat berbahaya bagi anak dan bayi. Anda
mempunyai risiko yang tinggi untuk keguguran, kelahiran, dan cacat lahir jika kadar gula
Anda tidak dikontrol dengan baik. Untuk sang ibu, diabetes dapat meningkatkan risiko akan
ketoasidosis diabetik, diabetes retinopati, kehamilan darah tinggi, dan preeklamasia.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/mengenal-diabetes-tipe-2-
definisi-penyebab-dan-komplikasi/
01:54:48 pm
Friday 18th, May 2018 /
12 July,2017
Home
Herbal
Obat Obatan
Pencegahan
Pengobatan
Penyebab
Pra Diabetes
Sponsors Link
Home » Pra Diabetes » 20 Gejala Awal Diabetes dan Pencegahannya (#Paling Lengkap)
Diabetes merupakan kondisi saat kadar gula darah di dalam tubuh seseorang berada di
atas normal. Hal ini disebabkan rendahnya kerja hormon insulin di dalam tubuh
sehingga sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Polidipsia merupakan gejala kesehatan berupa rasa haus yang tidak berkesudahan.
Gejala ini sering ditemukan pada penderita Diabetes Mellitus. Penderita diabetes sering
merasakan haus walaupun sudah banyak minum dan merupakan tanda yang paling
umum dirasakan. Segera periksakan ke dokter jika gejala awal ini muncul untuk
penanganan lebih lanjut.
Penderita diabetes kerap mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan
yang jelas seperti sedang menjalani program diet atau aktif dalam fitness. Penurunan
berat badan ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang menyebabkan
sel-sel tubuh tidak mendapatkan kalori. Kondisi ini menyebabkan berat badan sulit
bertambah serta otot menjadi kendur dan kecil.
Poliuria adalah kondisi dimana urin yang dikeluarkan melebihi batas normal atau 3
liter/hari untuk dewasa dan 2 liter/hari untuk anak-anak. Selain karena gagal ginjal,
hiperkalsemia dan beberapa penyakit lainnya, poliuria merupakan gejala yang juga
sering ditemukan pada penderita diabetes. Peningkatan glukosa yang terjadi pada ginjal
di malam hari menyebabkan produksi urin meningkat. Apakah anda sering terbangun
malam hanya untuk buang air kecil? Jangan dianggap enteng, lakukan tindakan
pencegahan dan periksakan diri anda pada dokter.
Polifogia merupakan kondisi dimana penderita kerap merasakan rasa lapar yang
berlebih walaupun sudah banyak makan. Gejala ini sering ditemukan pada penderita
diabetes.
Penderita sering mengalami infeksi pada gusi, kulit, vagina dan saluran kencing, dan
juga luka yang sulit kering. Sering mengalami gangguan penyakit kulit seperti gatal-gatal
yang jika digaruk berdarah dan sulit untuk diobati. Hal ini disebabkan hormon insulin
yang tidak bekerja dan membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama dari kondisi
normal.
Gejala awal diabetes terkadang melibatkan indra penglihatan anda. Kadar gula darah
tinggi dapat mempengaruhi lensa mata dan jika tidak segera ditangani akan
menyebabkan kebutaan. Segera periksakan diri pada dokter mata anda untuk
penanganan lebih lanjut.
7. Kesemutan
Gangguan pada aliran darah dan fungsi saraf kerap ditemukan pada penderita diabetes
sehingga menyebabkan kesemutan (Paraesthesia). Zat glukosa yang melebihi batas
normal merupakan penyebabnya. Tindakan lebih lanjut dibutuhkan untuk gejala ini
sebelum penderita menderita Anaesthesia atau kehilangan rasa total pada sebagian
tubuh.
Tanda ini menjadi tanda yang paling mudah untuk mendeteksi seseorang mengidap
gejala awal dari diabetes atau tidak. Mudah lelah dan merasa lemah kerap dirasakan
orang yang menderita dan memiliki gejala awal dari diabetes. Sering mengantuk yang
umumnya dirasakan di pagi hari juga merupakan gejala awal dari diabetes yang harus
disadari oleh kita semua.
9. Kulit Kering
Perubahan pada kulit yang semula lembab menjadi sangat kering bisa jadi itu
merupakan gejala awal dari diabetes. Mungkin banyak orang yang tidak menyadari hal
ini, mereka berfikir mungkin kulitnya kurang ternutrisi. Maka lakukan pengecekan
secara berkala, apakah anda mengidap penyakit diabetes atau tidak.
Sakit Kepala juga merupakan gejala awal dari penyakit yang mematikan ini. Sakit kepala
mungkin penyakit yang sangat lumrah bagi sebagian orang. Karena banyak pekerjaan
banyak orang yang mengalami sakit kepala, namun bisa jadi jika anda sering mengalami
sakit kepala kemungkinan anda mengidap penyakit diabetes.
Pendengaran berkurang juga merupakan salah satu gejala awal dari diabetes. Banyak
orang beranggapan bahwa pendengaran yang mulai menurun hanya di alami oleh orang
dengan usia lanjut. Namun jika anda masih muda dan mengalami hal ini, maka bisa jadi
anda mengidap penyakit diabetes.
4. Mulut Kering
Setelah pemaparan gejala awal dari diabetes di atas, kita patut berhati-hati dan bersikap
awas terhadap tanda-tandanya. Segera periksakan diri ke dokter yang dipercaya untuk
pendekteksian dan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan dan penanganan sebelum
situasi bertambah parah adalah langkah yang paling tepat.
Hal ini juga harus anda perhatikan untuk mencegah terjangkitnya penyakit Diabetes
dalam tubuh anda. Cara yang kami sajikan cukup mudah untuk anda dalam mencegah
penyakit diabetes. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah penyakit diabetes :
Olahraga memang sangat bermanfaat bagi tubuh, selain mencegah penyakit diabetes
menyerang anda. Karena dengan melakukan olahraga selama 30 menit dalam 1 hari
akan mengurangi kemungkinan tubuh anda terjangkit penyakit.
Sudah banyak fakta yang menyebutkan bahwa minuman yang bersifat manis dan juga
mengandung soda akan dengan mudah menaikkan gula dalam darah anda. Selain itu
pula akan dengan mudah membuat anda gendut.
Makanan yang mengandung lemak tinggi memang sangat tidak baik bagi tubuh. Karena
Lemak yang tinggi susah untuk larut dalam tubuh sehingga yang terjadi akan
menyumbat saluran dalam darah anda.
Sayuran hijau memang banyak mengandung vitamin dan juga mineral yang baik untuk
tubuh. Dengan mengkonsumsi sayuran hijau, tubuh akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuhnya dan menangkal radikal bebas.
6. Hindari Stress
Stress juga bisa dengan mudah membuat anda terserang penyakit diabetes. Karena apa?
Stress akan membuat pikiran anda terkuras sehingga menyebabkan rasa lapar. Jika tidak
di kontrol, anda akan mengkonsumsi makanan sesuka anda.
Tidur cukup dan juga nyenyak selama 8 jam, akan membuat anda terjangkit penyakit
diabetes. Karena dengan tidur yang cukup tubuh akan berfungsi secara semestinya.
Tipe-Tipe Diabetes
Diabetes memiliki tiga tipe, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan gestational
diabetes.
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 biasanya diderita oleh anak-anak atau remaja saat hormon insulin
bekerja dengan sangat rendah. Diabetes tipe ini tidak sering terjadi namun bisa
berkembang dengan cepat bahkan hanya beberapa hari saja. Walau penderita sangat
bergantung pada suntikan insulin setiap harinya, namun penderita harus menjaga kadar
gula darah tetap seimbang dengan menerapkan pola makan sehat dan tetap melakukan
pemeriksaan rutin. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mempercepat penyembuhan
penyakit dan menambah semangat.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 kerap diderita orang-orang berusia paruh baya yang disebabkan kurang
mampunya tubuh memproduksi insulin. Penyakit ini biasanya lambat untuk dideteksi
karena penderita tidak menyadarinya selama bertahun-tahun. Pola hidup yang tidak
sehat dan stres berkepanjangan juga menjadi salah satu penyebab penyakit ini. Jika
tidak segera ditindaklanjuti, maka langkah pengobatan medis akan segera dibutuhkan.
Menjaga pola hidup sehat menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan kadar gula
darah pada diabetes tipe 2 ini.
3. Gestational Diabetes
Sesuai dengan namanya, diabetes kehamilan atau gestational diabetes kerap menyerang
ibu hamil. Pada trimester kedua, gestational diabetes biasanya berkembang dan hilang
setelah melahirkan. Menjaga pola makan yang sehat dan tetap melakukan pemeriksaan
rutin adalah langkah bijak untuk mengantisipasi penyakit ini.
Sebagian orang tidak menganggap serius gejala awal dari diabetes karena mungkin
hanya menganggapnya sebagai gejala biasa, seperti kecapekan dan sebagainya. Seperti
diabetes tipe 2, penderita tidak menyadari dirinya mengidap penyakit ini sampai dokter
memvonisnya demikian. Hal ini disebabkan penderita tidak awal terhadap tanda-tanda
dan gejala awal diabetes yang muncul pada dirinya. Oleh karena itu, penting sekali bagi
kita untuk mempelajari hal ini dan bersikap awas jika salah satu gejalanya muncul.
Mengenali gejala awal dari diabetes sangatlah penting, karena mencegah lebih baik
daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips mencegah diabetes sejak dini yang
harus diaplikasikan di dalam rutinitas kehidupan kita untuk mengurangi resiko gejala
awal dari diabetes. Penyakit diabetes tidak terjadi tanpa sebab. Selalu ada sebab atas
akibat. Melakukan tindakan pencegahan sangat dianjurkan daripada pengobatan karena
resiko penyakit ini sangat besar, yaitu kematian. Mari kita kenali gejala awal dari
diabetes dan lakukan langkah pencegahannya.