Program kesehatan merupakan suatu rangkaian atau kumpulan kegiatan sebagai upaya
menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang bertujuan mengatasi masalah kesehatan/ mengurangi
ancama serius di bidang kesehatan seperti kematian ibu, tingginya stunting dan tingginya penyakit
HIV/AIDS pada kelompok usia muda serta tingginya penyakit tidak menular (Diabetes Militus dll). Untuk
mencapai tujuan yang optimal, program kesehatan perlu dilaksanakan secara terus menerus (kontinu)
dan terpadu (komprehensif) dengan melibatkan lintas sektor (penentu kebijakan) dan kelompok
masyarakat.
Sebagai Upaya program kesehatan diketahui dan dijalankan oleh masyarakat, kegiatan penting
dapat berjalan dapat berjalan dan mencapai tujuan secara optimal perlu penting
Agar yang dilaksanakan secara kontinu dan terpadu yang melibatkan penentu kebijakan lintas sektor dan
kelompok masyarakat.
tenaga kesehatan Program tersebut sebagai upaya mengurangi ancaman serius/dampak pembangunan
kesehatan seperti yang timbul dari pembangunan pembangunan suatu cara untuk mencapai kumpulan
proyek-proyek dibidang kegiatan untuk yang mempunyai tujuan untuk mengurangi dampak kesehatan
terhadap masyarakat.
yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara
integraft untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan. upaya meningkatkan atau
mendorong derajat kesehatan proses mendorong membangun untuk meningkatkan
suatu program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut
secara keseluruhan. Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk
mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk
mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu: 1. Program cenderung membutuhkan
staf, misalnya untuk melaksanakan atau
Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
Universitas Sumatera Utara 2. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya
juga diidentifikasikan melalui anggaran. 3. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara
efektif dapat diakui oleh publik. Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model
teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulai melakukan
intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa
masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, walaupun saat
ini Indonesia masih berada pada ranking 108 dari 187 negara di dunia. Pembangunan
manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan manusia kembali. Adapun
upaya yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh proses kehidupan manusia
itu sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI dan imunisasi hingga lanjut usia,
dengan memberikan jaminan sosial. Kebutuhan-kebutuhan pada setiap tahap kehidupan
harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih bermartabat.
Seluruh proses ini harus ditunjang dengan ketersediaan pangan, air bersih, sanitasi,
energi dan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, jelas Menkes Prof. Dr. dr. Nila F.
Moeleok, Sp.M(K) saat Jumpa Pers Awal Tahun tentang program kerja Kemenkes, di
Jakarta (3/2).
Menkes juga mencermati angka kejadian pernikahan dini yang masih cukup tinggi dan
kerentanan remaja pada perilaku seks berisiko serta HIV/AIDS khususnya pada
kelompok usia produktif.
Kematian ibu juga menjadi tantangan dari waktu ke waktu. Ada berbagai penyebab
kematian ini baik penyebab langsung maupun tidak langsung, maupun faktor penyebab
yang sebenarnya berada di luar bidang kesehatan itu sendiri, seperti infrastruktur,
ketersedian air bersih, transportasi, dan nilai-nilai budaya. Faktor-faktor non-kesehatan
inilah yang justru memberikan pengaruh besar karena dapat menentukan berhasil
tidaknya upaya penurunan angka kematian ibu, ungkap Menkes.
Paradigma sehat menyasar pada 1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk
memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di
hilir, 2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak
menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit; 3)
Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam
pelayanan kepada masyarakat, serta 4) Masyarakat, yang merasa kesehatan adalah
harta berharga yang harus dijaga.
Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, di bangun RS kelas D Pratama
dengan kapasitas 50 Tempat Tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan
rujukan. Pada regional Papua akan didirikan 13 Rumah Sakit Pratama. Sementara pada
Regional Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi akan didirikan 55
Rumah Sakit Pratama.
Pada tanggal 2 Januari 2015 Menkes melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Hasil pertemuan adalah
Menyiapkan infrastruktur pendukung (bangunan fisik, jalan, air bersih, sarana
komunikasi); Sistem keamanan secara khusus untuk wilayah perbatasan terkait dengan
pergerakan manusia, hewan, barang, penyakit; dan Khusus untuk wilayah transmigrasi
baru mempertimbangkan juga bidang usaha kecil yang terjamin dan sehat.
Tanggal 5 Januari 2015, Menkes bertemu dengan Menteri Perdagangan. Hasil pertemuan
adalah Mempromosikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia baik di dalam negeri
maupun luar negeri; Mendukung perlindungan masyarakat untuk produk makanan
import; Mendukung pengaturan bahan berbahaya untuk makanan dan minuman;
Meningkatkan koordinasi perdagangan barang dan jasa dalam rangka menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pada tanggal 8 Januari 2015 Menkes melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan hasil yaitu Membangun akses
masyarakat ke fasilitas pelayanan Kesehatan Primer; Meningkatkan pembangunan
saranan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat; Membangun perumahan untuk
tenaga kesehatan; Mengintegrasikan pembangunan kawasan kumuh dengan program
Kesehatan (Air bersih, STBM dan PHBS); dan Target kolaborasi dilaksanakan dalam 5
tahun ke depan,
Tanggal 27 Januari 2015 Menkes bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun hasil pertemuan adalah Menyusun materi PHBS untuk guru sebagai agent of
change; Merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); Menghidupkan kembali program
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) melalui gerakan sarapan pagi;
Membangun paket kegiatan rutin anak sekolah berupa Membaca, Olah raga, menyanyi
lagu daerah dan piket membersihkan lingkungan sekolah; serta Kegiatan akan dimulai
dengan tahun ajaran baru 2015/2016: Menyusun peraturan tentang pendirian SMK dan
bidang penjurusannya.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui
nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669,
website www.depkes.go.id dan email kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.