Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TOR)

WORKSHOP PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN JEMAAH


HAJI DI EMBARKASI/DEBARKASI

1. Latar Belakang
Penyelenggaraan kesehatan haji dilakukan setiap tahun secara rutin baik di tanah air maupun Arab Saudi,
merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan unit-unit atau instansi terkait lainnya dengan pelaksanaan
yang berkesinambungan. Berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 34 tahun 2009 pasal 37 dan 34
menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyediakan akomodasi dan konsumsi bagi jemaah
haji yang memenuhi standart kelayakan dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, kenyamanan
dan kemudahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaran Kesehatan
Haji, Upaya Pemerintah khususnya Pusat Kesehatan Haji mempunyai peran besar dalam memberikan
perlindungan kesehatan jemaah haji baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Untuk mewujudkan perlindungan kesehatan jemaah haji dalam mencapai istithaah kesehatan jemaah haji,
salah satu rangkaian kegiatannya adalah penyelenggarakan kesehatan Lingkungan di Indonesia. Kegiatan
tersebut diantaranya Inspeksi kesehatan lingkungan yang laksanakan pada 6 bulan sebelum jemaah haji
masuk asrama haji dan/atau pada saat proses penentuan katering, dengan melaksanakan pemantauan
higiene sanitasi asrama haji dan katering jemaah haji secara komprehensif dan terpadu di 16
embarkasi/debarkasi.

Pemantauan asrama haji dan katering makanan jemaah merupakan salah satu kegiatan pengedalian faktor
resiko kesehatan haji untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) agar jemaah haji tetap sehat
selama di embarkasi. Adapun embarkasi yang perlu dan penting dilakukan pemantauan higiene sanitasi dan
katering jemaah haji Embarkasi Surabaya.

2. Dasar Hukum.
a) Undang-undang Nomor: 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan ibadah Haji.
b) Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
d) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
e) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 62 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Indonesia.
f) Permenkes Nomor 341 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan
g) Kepmenkes No. 1096/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasa Boga
h) Kepmenkes No. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
i) Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

3. Tujuan Kegiatan

Pemahaman penyelenggaran kesling haji sesuai PMK Nomor 62/2016


Pembahasan hasil penyelenggaraan Kesling haji Asrama haji dan katering jemaah haji

Monitoring dan Evaluasi pelakasnaan pemantauan higiene sanitasi asrama haji dan katering.

Respon dan tindak lanjut rekomendasi oleh UPT asrama haji dan katering jemaah haji

4. Hasil yang Diharapkan

Kegiatan workshop diharapkan dapat menghasilkan:

Sebagai upaya melakukan persiapan sarana dan prasarana penyelenggaraan kesehatan haji di
embarkasi/debarkasi.

Konsep penyelesaian masalah pelaksanaan penyelenggaraan keshatan lingkungan di embarkasi/


dembarkasi.

5. Peserta

Direktorat Kesehatan Lingkungan

Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan

UPT Kantor Kesehatan Pelabuhan embarkasi/debarkasi

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan

6. Narasumber/Pemateri

Kepala Pusat Kesehatan Haji

Direktur Kesehatan Lingkungan

7. Pelaksanaan kegiatan (jadwal terlampir)

Workshop penyelengaraan kesling di embarkasi/debarkasi bertujuan

A. Tujuan
Tujuan dari pembinaan kesehatan haji adalah meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku jemaah haji
baik secara individu, maupun kelompok untuk berperilaku sehat dan mandiri dalam menjaga kesehatannya,
sesuai dengan budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang bernuansa kesehatan haji yang
berbasis pada kesehatan keluarga.

B. Sasaran
a. Jemaah Haji
b. Petugas pengelola kesehatan haji di Provinsi dan Kab/Kota
c. Lintas sektor
d. Lintas Program Kementerian Kesehatan RI
e. Kementerian Agama
8. PELAKSANAAN:
A. Persiapan (kapan dan dimana dgn siapa)
B. Waktu pelaksanaan
C. Lokasi pelaksanaan
D. Kegiatan: (diceritakan ringkas aja)
1) Registrasi peserta
2) Pembukaan (sambutan Kapuskes haji, Kemenag, Dinkes dan Bupati/walikota
atau yg mewakili)
3) Pengendalian Faktor Risiko (Pemeriksaan TD, Nadi, Guladarah, kolesterol, IMT)
oleh siapa
4) Pembimbingan (Konseling hasil pemeriksaan kesehatan bagi kelompok risti dan
konseling keswa) oleh siapa
5) Pengukuran kebugaran jasmani dgn metode rockpot oleh siapa
6) Penyuluhan (manasik kesehatan haji) oleh siapa…materinya apa…
7) Input siskohatkes oleh siapa
E. Peserta:
- Legislatif (nama), apabila hadir
- Pemerintah Daerah (Jabatan dan nama)
- Dinas Kesehatan Propinsi, Kab/Kota, BKOM, Kesjaor.
- Kementerian Agama
- TNI/POLRI
- Lintas sektor yang lain..
- Media apabila ada
F. Hasil kegiatan:
- Sosialisasi juknis 15/2016 kepada:
1) Pemda, lintassektor (kemenag provinsi dan kabupaten/kota, Polres dan TNI)
2) Dinkes provinsi, dinkes kab/kota dan jajarannya
3) KBIH, AKHI dan ormas lainnya
4) Jemaah haji
- Penyampaian informasi kesehatan dalam penyelenggaraan haji 2017/1438
- Input hasil ke dalam siskohatkes

9. PENUTUP
- Rencana Tindak Lanjut
- Hasil Diskusi peserta

LAMPIRAN:
1) Absensi petugas dan peserta
2) materi penyuluhan
3) Dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai