I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji menyatakan bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya
kepada jemaah haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang diberikan kepada jemaah haji, bukan hanya untuk yang bersifat umum,
tetapi juga yang bersifat kesehatan. Sehingga penyelenggaraan kesehatan haji
merupakan kesatuan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada
jemaah haji sejak di Tanah Air dan selama di Arab Saudi.
Pelaksanaan Istithaah kesehatan jemaah haji yang diatur melalui Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2016 menjelaskan tahapan
atau upaya melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji
untuk mencapai istithaah kesehatan. Upaya pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan haji dalam rangka mecapai istithaah kesehatan jemaah haji merupakan
penilaian criteria istithaah kesehatan bagi jemaah haji yang dilakukan melalul
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan dalam rangka mempersiapkan kondisi
kesanggupan berhaji melalui mekanisme baku pada sarana pelayanan kesehatan
berstandar yang diselenggarakan secara kontinum (berkesinambungan,
melingkupi seluruh periode waktu perjalanan ibadah haji dan tingkatkan
pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan kesehatan dasar, spesialistik, serta
rujukan dalam setiap strata layanan kesehatan), dan komprehensif (penanganan
menyeluruh dengan melakukan pendekatan, five level prevention yang meliputi
health promotion (promosi kesehatan), spesific protection (perlindungan khusus),
early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan yang cepat
dan tepat), disability limitation (pembatasan kecacatan), dan rehabilitation
(rehabilitasi). Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 juga menjelaskan perlunya
melibatkan berbagai lintas program kesehatan yang terintegrasi dalam proses
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji di kabupaten/kota
termasuk terlibat berbagai unsur masyarakat, professional dan akademisi.
Sehingga KKP melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
surveilans calon jemaah haji di Kabupaten/Kota guna kelancaran pelaksanaan
embarkasi haji di Banjarmasin Tahun 2022.
B. Dasar
1. Undang – Undang No.6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
2. Undang – Undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
3. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Petunjuk Teknis Permenkes Nomor 15 Tahun 2016
5. Surat Tugas Nomor SR.01.05/1/1189/2022 untuk melaksanakan Pengumpulan,
Pengolahan dan Analisa Data Surveilans pada Tanggal 24 s.d 26 Mei 2022 di
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu
C. Tujuan
1. Untuk melakukan pengumpulan data surveilans calon jemaah haji (CJH)
kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
2. Untuk melakukan pengolahan data surveilans calon jemaah haji (CJH)
kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
3. Untuk melakukan analisa data surveilans calon jemaah haji (CJH) kabupaten
Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
II. PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022
Lamanya Kegiatan : 1 (satu) hari
Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
B. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisa data surveilans dilakukan
oleh TIM PKSE yang ditunjuk dan bejumlah 2 (dua) orang, terdiri dari 1 (satu)
orang petugas surveilans epidemiolog ahli dan 1 (satu) orang petugas surveilans
epidemiolog ahli pertama.
C. Sasaran
Sasaran untuk kegiatan ini pengumpulan, pengolahan dan analisa data
surveilans calon jemaah haji (CJH) di kabupaten Tanah Laut dan kabupaten
Tanah Bumbu.
Mengetahui
Kepala KKP Kelas II Banjarmasin Petugas Pelaksana
1. Fathiah Herawati, SKM
NIP. 197310161997032005
2. Rahmi Madina, ST
NIP. 198912092012122001
Bambang Priyanto, SKM,. M. Epid
NIP. 196709171990031001
LAPORAN PERJALANAN DINAS
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
SURVEILANS
DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT DAN
KABUPATEN TANAH BUMBU
IV. PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji menyatakan bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya
kepada jemaah haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang diberikan kepada jemaah haji, bukan hanya untuk yang bersifat umum,
tetapi juga yang bersifat kesehatan. Sehingga penyelenggaraan kesehatan haji
merupakan kesatuan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada
jemaah haji sejak di Tanah Air dan selama di Arab Saudi.
Pelaksanaan Istithaah kesehatan jemaah haji yang diatur melalui Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2016 menjelaskan tahapan
atau upaya melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji
untuk mencapai istithaah kesehatan. Upaya pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan haji dalam rangka mecapai istithaah kesehatan jemaah haji merupakan
penilaian criteria istithaah kesehatan bagi jemaah haji yang dilakukan melalul
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan dalam rangka mempersiapkan kondisi
kesanggupan berhaji melalui mekanisme baku pada sarana pelayanan kesehatan
berstandar yang diselenggarakan secara kontinum (berkesinambungan,
melingkupi seluruh periode waktu perjalanan ibadah haji dan tingkatkan
pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan kesehatan dasar, spesialistik, serta
rujukan dalam setiap strata layanan kesehatan), dan komprehensif (penanganan
menyeluruh dengan melakukan pendekatan, five level prevention yang meliputi
health promotion (promosi kesehatan), spesific protection (perlindungan khusus),
early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan yang cepat
dan tepat), disability limitation (pembatasan kecacatan), dan rehabilitation
(rehabilitasi). Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 juga menjelaskan perlunya
melibatkan berbagai lintas program kesehatan yang terintegrasi dalam proses
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji di kabupaten/kota
termasuk terlibat berbagai unsur masyarakat, professional dan akademisi.
Sehingga KKP melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisa data
surveilans calon jemaah haji di kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah
Bumbu untuk kelancaran embarkasi haji di Banjarmasin Tahun 2022.
E. Dasar
6. Petunjuk Teknis Permenkes Nomor 15 Tahun 2016
7. Surat Tugas Nomor SR.01.05/1/1189/2022 untuk melaksanakan Pengumpulan,
Pengolahan dan Analisa Data Surveilans pada Tanggal 24 s.d 26 Mei 2022 di
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu
F. Tujuan
4. Untuk melakukan pengumpulan data surveilans calon jemaah haji (CJH)
kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
5. Untuk melakukan pengolahan data surveilans calon jemaah haji (CJH)
kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
6. Untuk melakukan analisa data surveilans calon jemaah haji (CJH) kabupaten
Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2022
V. PELAKSANAAN
E. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022
Lamanya Kegiatan : 1 (satu) hari
Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
F. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisa data surveilans dilakukan
oleh TIM PKSE yang ditunjuk dan bejumlah 2 (dua) orang, terdiri dari 1 (satu)
orang petugas surveilans epidemiolog ahli dan 1 (satu) orang petugas surveilans
epidemiolog ahli pertama.
G. Sasaran
Sasaran untuk kegiatan ini pengumpulan, pengolahan dan analisa data
surveilans calon jemaah haji (CJH) di kabupaten Tanah Laut dan kabupaten
Tanah Bumbu.
Mengetahui
Kepala KKP Kelas II Banjarmasin Petugas Pelaksana
3. Fathiah Herawati, SKM
NIP. 197310161997032005
4. Rahmi Madina, ST
NIP. 198912092012122001
Bambang Priyanto, SKM,. M. Epid
NIP. 196709171990031001