Disampaikan dalam acara sosialisasi hasil Ijtima’ Ulama Komisii Fatwa MUI
tentang Kesehatan Haji
َ ِِ ع ِإلَ ْي
• )97 :سبِيْا (آل عمران َ طا ِ اس ِح ُّج ْالبَ ْي
َ َ ت َم ِن ا ْست ِ ََّوهللِ َعلَى الن
"...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sangggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah.." (QS. Ali Imran
[3]: 97).
• Ayat ini menyatakan bahwa ibadah haji hanya
diwajibkan kepada orang yang telah sanggup
mengadakan perjalanan untuk haji, yang lazim
disebut dengan istitha’ah. Dengan arti bahwa
istitha’ah adalah syarat wajib haji.
• Ada tiga pendapat hukum terkait dengan Istitha’ah
IMAM SYAFI’Y DAN AHMAD BIN
HANBAL
• Udzur syar’i yang menyebabkan haji seseorang dibadalkan (inabati al ghair) adalah:
a.
a. a. Orang yang mempunyai kemampuan finansial, akan tetapi meninggal sebelum
melaksanakan ibadah haji;
b. b. Tua renta;
c. c. Lemah kondisi fisik terus menerus akibat penyakit menahun;
d. d. Penyakit berat yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya;
e. e. Terhalang untuk bepergian secara terus menerus;
Keputusan Ijtima Ulama Tahun 2018
Terkait Masalah Istithaah Kesehatan Haji
Terima
Kasih....