PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Demokrasi Indonesia
Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 4 :
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah laporan mini riset ini dapat
diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita
sebagai umatnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAANyang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan
makalah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang te lah memberikan
dukungan material maupun moril.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca
semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Medan,11November 2019
Penulis
DAFTAR ISI
B. Perumusan Masalah................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
A. Kesimpulan .............................................................................. 11
B. Saran-Saran ............................................................................. 11
LAMPIRAN................................................................................................ 13
Menurut Jelita Sihombing
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negeranya memiliki hak setara
dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Tujuan demokrsi adalah memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memilih dan
mengemukakan pendapatnya dalam bermusyawarah,sehingga satu keputusan harus
diputuskan secara adil agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Tujuan demokrasi yaitu untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera,adil dan
makmur dengan konsep yang mengendapkan keadilan,kejujuran dan keterbukaan
Kelebihan demokrasi
1. Pemeritahan stabil
2. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik
Kelemahan demokrasi
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Definisi Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan
“kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi dberarti “rakyat berkuasa”
(government of rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai
pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat terakhir rakyat
memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya termasuk
dalam menentukan kehidupan rakyat.
Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdsarkan kehidupan dan
kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya,
sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi
rakyat walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu sama.
2. Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan hukum di
Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4 SM- 6 M. pada
waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung( direct
democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik dijalankan
secara langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.
Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara yang resmi. Sedangkan
penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat
menikmati hak demokrasi.
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa Romawi dikalahkan oleh
suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400). Walaupun
begitu, ada sesuatu yang penting yang menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi
abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada dua prinsip dasar:
Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, HAM lebih penting daripada kedaulatan
Raja.
Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali “demokrasi” yang sempat
tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya Raissance dan Reformasi. Raissance
adalah aliran yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno,
dasarnya adalah kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang lain
yang membatasi dengan ikatan-ikatan. Sedangkan Reformasi yang terjadi adalah revolusi
agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.
Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke dalam Aufklarung (Abad
Pemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong mereka untuk memerdekakan pikiran dari
batas-batas yang ditentukan gereja untuk mendasarkan pada pemikiran atau akal (rasio) yang
pada gilirannya kebebasab berpikir ini menimbulkan lahirnya pikiran tentang kebebasan
politik.
Dua filsuf besar yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu (Perancis) telah
menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi. Menurut John Locke (1632-
1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup, kebebasan dan hak memiliki (live, liberal,
property). Sedangkan Montesquieu (1689-1955) menjamin hak-hak politik menurut “Trias
Politika”, yaitu suatu system pemisahan kekuasaan dalam Negara ke dalam kekuasaan
legislative, eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing harus dipegang organisai sendiri
yang merdeka. Akibat pemikiran tentang hak-hak politik rakyat dan pemisahan kekuasaan,
muncullah kembali ide demokrasi.
3. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Prinsip demokrasi ini adalah kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam
pelaksanaan demokrasi.
Konsekuensi dari system dan prinsip demokrasi ini adalah berkembangnya persaingan bebas
terutama dalam kehidupan ekonomi sehingga mengakibatkan individu yang tidak mampu
menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya, kekuasaan kapitalislah yang
menguasai kehidupan Negara bahkan berbagai kebijakan dalam Negara.
Menurut komunis, Negara post kapitalis tidak akan melahirkan kemiripan apapun dengan
suatu rezim liberal yaitu rezim parlementer. Semua perwakilan atau agen akan dimasukkan
kedalam lingkungan seperangkat institusi-institusi tunggal yang bertanggung jawab secara
langsung. Partai revolusioner merupakan hal yang esensial karena partai tersebut merupakan
instrument yang dapat menciptakan landasan bagi sosilisme dan komunisme.
B. Demokrasi di Indonesia
Demokrasi Indonesia seperti dalam UUD 1945 berarti menegakkan kembali asas-asas Negara
hokum dimana kepastian hokum dirasakan oleh segenap warga Negara, hak asasi manusia
baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek perseorangan dijamin dan penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihindarkan secara institusional. Dalam rangka ini perlu diusahakn supaya
lembaga-lembaga dan tata
kerja Orde baru dilepaskan dari ikatan pribadi dan lebih diperlembagakan.
Bidang Ekonomi
Hakekat demokrasi Ekonomi sesuai UUD 1945 berarti kehidupan yang layak bagi semua
warga Negara yang antara lain mencakup:
- Koperasi
- Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hokum dalam penggunaannya.
- Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik,
hokum, social, ekonomi, cultural dan pendidikan.
- Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan lain.
Persoalan HAM dalam kehidupan kepartaian harus ditinjau dalam rangka keharusan untuk
mencapai keseimbangan yang wajar diantara 3 hal:
2. Demokrasi Pancasila
a. Pengertian
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Aspek Material
Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah,
pengertian demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik tetapi juga
demokrasi ekonomi dan sosial .
Aspek Formal
bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur
untuk mencapai kesepakatan bersama.
Aspek Normatif
Mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria
pencapaian tujuan.
Aspek Oktatif
Aspek Organisasi
Aspek kejiwaan
Menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangant para pemimpin pemerintah.
4. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral Tuhan yang maha Esa, diri
sendiri, dan orang lain.