Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : STHE dan DPHE

PEMBIMBING : Ir. Umar Khayam, M.T

Tanggal Praktikum : 24 September 2019

Tanggal Penyerahan : 1 Oktober 2019

laporan
Oleh :
Harry Pujianto NIM 171411044

Kelompok 3
Kelas : 3B

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
I TUJUAN PRAKTIKUM
 Mengevaluasi kinerja alat penukar panas jenis Double Pipe dan jenis Shell &
Tube dengan menghitung efisiensinya.
 Mengetahui pengaruh variasi laju alir fluida terhadap laju panas yang
dihasilkan.
 Mengetahui pengaruh koefisien perpindahan panas overall terhadap variasi laju
alir fluida.

II HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Hasil Pengamatan
2.1.1 Variasi Laju Alir Air Dingin DPHE

Flow dingin Flow panas


Qh (W) Qc (W) U (W/m2 oC) Efisiensi (%)
(m3/s) (m3/s)
0.003 112042.83 72787.68 13039.54 64.96
0.006 0.0216 187942.81 90357.12 20477.84 48.08
0.009 189749.95 90357.12 20848.33 47.62

2.1.2 Variasi Laju Alir Air Panas DPHE

Flow dingin Flow panas


Qh (W) Qc (W) U (W/m2 oC) Efisiensi (%)
(m3/s) (m3/s)
0.00314 81438.54 80317.44 23550.58 98.62
0.0048 0.003 48190.46 90357.12 24692.78 87.50
0.0042 172180.51 95376.96 16574.65 55.39

2.1.3 Variasi Laju Alir Air Dingin STHE

Flow dingin Flow panas Efisiensi


Qh (W) Qc (W) U (W/m2 oC)
(m3/s) (m3/s) (%)
0.006 142228.80 115456.32 20337.48 81.18
0.008 0.005 192427.20 153941.76 22802.04 80.00
0.01 192427.20 184060.80 23421.12 95.65
2.1.4 Variasi Laju Alir Air Panas STHE

Flow dingin Flow panas U (W/m2 Efisiensi


Qh (W) Qc (W)
(m3/s) (m3/s) oC) (%)
0.006 110436.48 90357.12 25674.75 81.82
0.004 0.006 123822.72 75297.60 21788.22 60.81
0.005 87847.20 65257.92 20042.48 74.29

2.2 Pembahasan

2.2.1 Double Pipe Heat Exchanger


Double pipe heat exchanger dievaluasi kinerjanya melalui percobaan dengan variasi
laju alir fluida dingin dan variasi laju alir fluida panas. Fluida dingin yang digunakan
merupakan air yang memiliki temperatur kamar, dan untuk Fluida panas yang digunakan
adalah berasal dari air yang dipanaskan steam melalui preheater. Untuk DPHE sendiri,
aliran yang digunakan adalah Co-Current, artinya arah aliran fluida dingin searah dengan
arah aliran fluida panas. Pada rangkaian alat DPHE, aliran fluida keluaran tidak memiliki
flowmeter sehingga harus dilakukan kalibrasi untuk mengetahui laju alirnya.
Dalam praktikum yang telah dilakukan, untuk laju alir panas tetap dengan variasi laju
alir fluida dingin 3; 6; 9 L/menit serta laju alir air dingin tetap dengan variasi laju alir
fluida panas 3.14; 4.2; 4.8 L/menit. Data yang diamati yaitu suhu aliran panas masuk
(Thi), suhu panas aliran keluar (Tho), suhu aliran dingin masuk (Tci), dan suhu aliran
dingin keluar (Tco).

Grafik Efisiensi terhadap Variasi Laju Alir Air


Panas dan Dingin [DPHE]
100.00

90.00
Efisiensi (%)

80.00

70.00
Variasi Laju Alir DIngin
60.00
Variasi Laju Alir Panas
50.00

40.00
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
Laju Alir Air (m3/s)

Gambar 1. Grafik Efisiensi Variasi Laju Alir Air Panas dan Dingin pada DPHE
Dapat dilihat pada Gambar 1. , pada laju alir fluida dingin yang divariasikan nilai
efisiensi menurun sedangkan pada laju alir air fluida panas yang divariasikan nilai efisiensi
mengalami fluktuasi, hal tersebut dapat disebabkan karena temperatur steam masuk yang
tidak konstan. Laju alir fluida sangat mempengaruhi nilai efisiensi, pada aliran Co-Current
semakin besar laju alir fluida dingin maka efisiensi akan meningkat sedangkan semakin
besar laju alir fluida panas maka efisiensi akan menurun karena waktu kontak antara kedua
fluida semakin berkurang sehingga perpindahan panas yang terjadi tidak maksimal.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Perpindahan Panas pada DPHE

Flow
Flow panas
dingin Qh (W) Qc (W) U (W/m2 oC) Efisiensi (%)
(m3/s)
(m3/s)
0.003 112042.83 72787.68 13039.54 64.96
0.006 0.0216 187942.81 90357.12 20477.84 48.08
0.009 189749.95 90357.12 20848.33 47.62
0.00314 81438.54 80317.44 23550.58 98.62
0.003 0.0042 172180.51 95376.96 16574.65 55.39
0.0048 48190.46 90357.12 24692.78 87.50

Dapat dilihat pada Tabel 1. pada laju fluida panas dan laju fluida dingin tetap,
semakin tinggi laju alir fluida maka nilai Laju Panas yang diperoleh semakin besar, yang
mana hal ini sesuai dengan teoretis. Semakin tinggi laju alir, maka nilai NRe juga akan
semakin tinggi yang mana tergolong ke dalam aliran turbulen. Apabila aliran turbulen
maka perpindahan panas akan semakin besar (Geankoplis, 1978).

2.2.2 Shell and Tube Heat Ecchanger


Shell and Tube Heat Exchanger dievaluasi kinerjanya melalui percobaan
dengan variasi laju alir fluida dingin dan variasi laju alir fluida panas. Fluida dingin
yang digunakan merupakan air yang memiliki temperatur kamar, dan untuk Fluida
panas yang digunakan adalah berasal dari air yang dipanaskan steam melalui preheater.
Untuk STHE sendiri, aliran yang digunakan adalah Counter Current, artinya arah aliran
fluida dingin berlawanan dengan arah aliran fluida panas.
Dalam praktikum yang telah dilakukan, untuk laju alir panas tetap dengan
variasi laju alir fluida dingin 6; 8; 10 L/menit serta laju alir air dingin tetap dengan
variasi laju alir fluida panas 4; 5; 6 L/menit. Data yang diamati yaitu suhu aliran panas
masuk (Thi), suhu panas aliran keluar (Tho), suhu aliran dingin masuk (Tci), dan suhu
aliran dingin keluar (Tco).

Grafik Efisiensi terhadap Variasi Laju Alir Air


Panas dan DIngin [STHE]
100.00
95.00
90.00
85.00
Axis Title

80.00
75.00 Variasi Laju Alir Dingin
70.00
Variasi Laju Air Panas
65.00
60.00
55.00
0.0035 0.0055 0.0075 0.0095
Laju Alir Air (m3/

Gambar 2. Grafik Efisiensi Variasi Laju Alir Air Panas dan Dingin pada STHE
Dapat dilihat pada Gambar 2. , pada laju alir fluida dingin yang divariasikan
nilai efisiensi terlihat meningkat sedangkan pada laju alir fluida panas yang divariasikan
nilai efisiensi mengalami fluktuasi, hal tersebut karena aliran steam masukan yang tidak
konstan karena steam tidak hanya digunakan pada Heat Exchanger saja, namun steam
digunakan pada Falling Film Evaporator , Distilasi dan Leaching.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Perpindahan Panas pada STHE

Flow
Flow panas U (W/m2 Efisiensi
dingin Qh (W) Qc (W)
(m3/s) oC) (%)
(m3/s)
0.006 142228.80 115456.32 20337.48 81.18
0.008 0.005 192427.20 153941.76 22802.04 80.00
0.01 192427.20 184060.80 23421.12 95.65
0.006 110436.48 90357.12 25674.75 81.82
0.006 0.004 123822.72 75297.60 21788.22 60.81
0.005 87847.20 65257.92 20042.48 74.29

Dapat dilihat pada Tabel 2. pada laju fluida panas dan laju fluida dingin tetap, semakin
tinggi laju alir fluida maka nilai Laju Panas yang diperoleh semakin besar, yang mana hal
ini sesuai dengan teoretis. Semakin tinggi laju alir, maka nilai NRe juga akan semakin tinggi
yang mana tergolong ke dalam aliran turbulen. Apabila aliran turbulen maka perpindahan
panas akan semakin besar (Geankoplis, 1978).
III KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :
 Efisiensi paling besar diperoleh penukar panas Shell and Tube dengan besar
efisiensi rata-rata 78,96 %, sedangkan penukar panas Double Pipe memiliki
efisiensi sebesar 67,03 %
 Semakin tinggi laju alir fluida, kalor yang diterima ataupun dilepas fluida akan
semakin tinggi, dan panas yang diterima lebih besar dari panas yang dilepas, hal
tersebut menandakan ada kalor yang dilepas ke lingkungan.
 Semakin tinggi laju alir fluida maka koefisien perpindahan panas overall
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Brogan, R.J. (2011). Shell and Tube Heat Exchangers. Diambil dari:
http://www.thermopedia.com/content/1121/Diakses pada 17 September 2019.

Cengel, Y.A. (2006). Heat Transfer: A Practical Approach (2ndEd). Ohio: McGraw-Hill
Higher Education.

Christie J. Geankoplis. 1993. University of Minnesota. Transport Processes and Unit


Operations. THIRD EDITION. Prentice-Hall International.

Holman, J.P. (2010). Heat Transfer (10thEd). New York: McGraw-Hill

Kakac, S., Liu, H. (2002). Heat exchanger: Selection, Rating, and Thermal Design
(2ndEd). Florida: CRC Press.

Kothandaraman, C.P. (2006). Fundamentals of Heat and Mass Trasfer (3rdEd). New Delhi:
New Age International (P) Ltd
LAMPIRAN
DATA PENGAMATAN
 Variasi Laju alir fluida dingin pada STHE dan DPHE

T HOT (oC) T COLD (oC)


F AIR F AIR MASSA
WAKTU
DINGIN PANAS KONDENSAT
(menit) IN OUT IN OUT
(m3/s) (m3/s) (Kg)

0 60 40 20 28
3 46 38 26 28
6 0.003 48 37 21 26 0.42
9 48 37 21 28 0.46
12 49 37 21 28 0.44

0 52 36 21 25
3 54 34 21 25 0.42
0.00216
6 0.006 55 33 21 25 0.38
9 56 32 22 25 0.38
12 54 32 22 25 0.38
0 56 31 21 24
3 60 31 22 25 0.52
6 0.009 52 32 22 24 0.46
9 50 32 22 24 0.46
12 45 32 22 24 0.4
0 40 30 21 24
3 42 34 21 26 0.62
6 0.006 40 36 21 26 0.58
9 40 33 21 26 0.62
12 38 33 21 26 0.54
0 40 32 21 25
3 40 32 21 25 0.56
6 0.008 0.005 42 33 21 26 0.62
9 46 36 21 26 0.72
12 48 37 21 26 0.78
0 48 37 21 26
3 46 36 21 26 0.68
6 0.01 44 35 21 26 0.48
9 43 34 21 25 0.62
12 39 32 21 24 0.76
 Variasi Laju alir fluida panas pada STHE dan DPHE

F AIR T HOT (oC) T COLD (oC) MASSA


WAKTU F AIR PANAS
DINGIN KONDENSAT
(menit) (m3/s) IN OUT IN OUT
(m3/s) (Kg)
0 43 38 21 28
3 40 37 21 26 0.36
6 3.14 43 34 21 27 0.48
9 46 38 21 28 0.5
12 44 38 21 28 0.64
0 46 43 21 29
3 47 44 21 29 0.8
6 3 4.8 41 40 21 28 0.56
9 40 38 21 27 0.56
12 40 37 21 28 0.38
0 42 37 22 28
3 46 38 21 28 0.44
6 4.2 48 36 21 28 0.46
9 50 38 21 30 0.5
12 50 38 21 30 0.52
0 36 32 21 25
3 35 30 21 25 0.48
6 6 34 30 21 25 0.5
9 33 28 21 24 0.5
12 32 28 21 24 0.48
0 35 26 21 24
3 36 30 21 24 0.38
6 6 4 34 28 21 24 0.34
9 36 28 21 24 0.34
12 36 28 21 24 0.38
0 32 28 21 22
3 33 28 21 24 0.32
6 5 32 28 21 24 0.32
9 32 28 21 24 0.3
12 32 28 21 24 0.26
 Penentuan ∆TLMTD pada Variasi Laju alir fluida dingin pada STHE dan DPHE

∆T1 ∆T2 ∆T2-∆T1 ∆T2/∆T1 Ln ∆T2/∆T1

20 12 -8 0.60 -0.51
8 10 2 1.25 0.22
11 11 0 1.00 0.00
11 9 -2 0.82 -0.20
12 9 -3 0.75 -0.29

16 11 -5 0.69 -0.37
20 9 -11 0.45 -0.80
22 8 -14 0.36 -1.01
24 7 -17 0.29 -1.23
22 7 -15 0.32 -1.15
25 7 -18 0.28 -1.27
29 6 -23 0.21 -1.58
20 8 -12 0.40 -0.92
18 8 -10 0.44 -0.81
13 8 -5 0.62 -0.49
16 9 -7 0.56 -0.58
16 13 -3 0.81 -0.21
14 15 1 1.07 0.07
14 12 -2 0.86 -0.15
12 12 0 1.00 0.00
15 11 -4 0.73 -0.31
15 11 -4 0.73 -0.31
16 12 -4 0.75 -0.29
20 15 -5 0.75 -0.29
22 16 -6 0.73 -0.32
22 16 -6 0.73 -0.32
20 15 -5 0.75 -0.29
18 14 -4 0.78 -0.25
18 13 -5 0.72 -0.33
15 11 -4 0.73 -0.3101549
 Penentuan ∆TLMTD pada Variasi Laju alir fluida panas pada STHE dan DPHE

Ln
∆T1 ∆T2 ∆T2-∆T1 ∆T2/∆T1
∆T2/∆T1
5 10 5 2.00 0.69
3 11 8 3.67 1.30
9 7 -2 0.78 -0.25
8 10 2 1.25 0.22
6 10 4 1.67 0.51
3 15 12 5.00 1.61
1 12 11 12.00 2.48
2 11 9 5.50 1.70
3 9 6 3.00 1.10
5 9 4 1.80 0.59
8 10 2 1.25 0.22
12 8 -4 0.67 -0.41
12 8 -4 0.67 -0.41
12 8 -4 0.67 -0.41
4 7 3 1.75 0.56
10 9 -1 0.90 -0.11
9 9 0 1.00 0.00
9 7 -2 0.78 -0.25
8 7 -1 0.88 -0.13
11 5 -6 0.45 -0.79
12 9 -3 0.75 -0.29
10 7 -3 0.70 -0.36
12 7 -5 0.58 -0.54
12 7 -5 0.58 -0.54
10 7 -3 0.70 -0.36
9 7 -2 0.78 -0.25
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13

Anda mungkin juga menyukai