laporan
Oleh :
Harry Pujianto NIM 171411044
Kelompok 3
Kelas : 3B
2019
I TUJUAN PRAKTIKUM
Mengevaluasi kinerja alat penukar panas jenis Double Pipe dan jenis Shell &
Tube dengan menghitung efisiensinya.
Mengetahui pengaruh variasi laju alir fluida terhadap laju panas yang
dihasilkan.
Mengetahui pengaruh koefisien perpindahan panas overall terhadap variasi laju
alir fluida.
2.2 Pembahasan
90.00
Efisiensi (%)
80.00
70.00
Variasi Laju Alir DIngin
60.00
Variasi Laju Alir Panas
50.00
40.00
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
Laju Alir Air (m3/s)
Gambar 1. Grafik Efisiensi Variasi Laju Alir Air Panas dan Dingin pada DPHE
Dapat dilihat pada Gambar 1. , pada laju alir fluida dingin yang divariasikan nilai
efisiensi menurun sedangkan pada laju alir air fluida panas yang divariasikan nilai efisiensi
mengalami fluktuasi, hal tersebut dapat disebabkan karena temperatur steam masuk yang
tidak konstan. Laju alir fluida sangat mempengaruhi nilai efisiensi, pada aliran Co-Current
semakin besar laju alir fluida dingin maka efisiensi akan meningkat sedangkan semakin
besar laju alir fluida panas maka efisiensi akan menurun karena waktu kontak antara kedua
fluida semakin berkurang sehingga perpindahan panas yang terjadi tidak maksimal.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Perpindahan Panas pada DPHE
Flow
Flow panas
dingin Qh (W) Qc (W) U (W/m2 oC) Efisiensi (%)
(m3/s)
(m3/s)
0.003 112042.83 72787.68 13039.54 64.96
0.006 0.0216 187942.81 90357.12 20477.84 48.08
0.009 189749.95 90357.12 20848.33 47.62
0.00314 81438.54 80317.44 23550.58 98.62
0.003 0.0042 172180.51 95376.96 16574.65 55.39
0.0048 48190.46 90357.12 24692.78 87.50
Dapat dilihat pada Tabel 1. pada laju fluida panas dan laju fluida dingin tetap,
semakin tinggi laju alir fluida maka nilai Laju Panas yang diperoleh semakin besar, yang
mana hal ini sesuai dengan teoretis. Semakin tinggi laju alir, maka nilai NRe juga akan
semakin tinggi yang mana tergolong ke dalam aliran turbulen. Apabila aliran turbulen
maka perpindahan panas akan semakin besar (Geankoplis, 1978).
80.00
75.00 Variasi Laju Alir Dingin
70.00
Variasi Laju Air Panas
65.00
60.00
55.00
0.0035 0.0055 0.0075 0.0095
Laju Alir Air (m3/
Gambar 2. Grafik Efisiensi Variasi Laju Alir Air Panas dan Dingin pada STHE
Dapat dilihat pada Gambar 2. , pada laju alir fluida dingin yang divariasikan
nilai efisiensi terlihat meningkat sedangkan pada laju alir fluida panas yang divariasikan
nilai efisiensi mengalami fluktuasi, hal tersebut karena aliran steam masukan yang tidak
konstan karena steam tidak hanya digunakan pada Heat Exchanger saja, namun steam
digunakan pada Falling Film Evaporator , Distilasi dan Leaching.
Flow
Flow panas U (W/m2 Efisiensi
dingin Qh (W) Qc (W)
(m3/s) oC) (%)
(m3/s)
0.006 142228.80 115456.32 20337.48 81.18
0.008 0.005 192427.20 153941.76 22802.04 80.00
0.01 192427.20 184060.80 23421.12 95.65
0.006 110436.48 90357.12 25674.75 81.82
0.006 0.004 123822.72 75297.60 21788.22 60.81
0.005 87847.20 65257.92 20042.48 74.29
Dapat dilihat pada Tabel 2. pada laju fluida panas dan laju fluida dingin tetap, semakin
tinggi laju alir fluida maka nilai Laju Panas yang diperoleh semakin besar, yang mana hal
ini sesuai dengan teoretis. Semakin tinggi laju alir, maka nilai NRe juga akan semakin tinggi
yang mana tergolong ke dalam aliran turbulen. Apabila aliran turbulen maka perpindahan
panas akan semakin besar (Geankoplis, 1978).
III KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa :
Efisiensi paling besar diperoleh penukar panas Shell and Tube dengan besar
efisiensi rata-rata 78,96 %, sedangkan penukar panas Double Pipe memiliki
efisiensi sebesar 67,03 %
Semakin tinggi laju alir fluida, kalor yang diterima ataupun dilepas fluida akan
semakin tinggi, dan panas yang diterima lebih besar dari panas yang dilepas, hal
tersebut menandakan ada kalor yang dilepas ke lingkungan.
Semakin tinggi laju alir fluida maka koefisien perpindahan panas overall
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Brogan, R.J. (2011). Shell and Tube Heat Exchangers. Diambil dari:
http://www.thermopedia.com/content/1121/Diakses pada 17 September 2019.
Cengel, Y.A. (2006). Heat Transfer: A Practical Approach (2ndEd). Ohio: McGraw-Hill
Higher Education.
Kakac, S., Liu, H. (2002). Heat exchanger: Selection, Rating, and Thermal Design
(2ndEd). Florida: CRC Press.
Kothandaraman, C.P. (2006). Fundamentals of Heat and Mass Trasfer (3rdEd). New Delhi:
New Age International (P) Ltd
LAMPIRAN
DATA PENGAMATAN
Variasi Laju alir fluida dingin pada STHE dan DPHE
0 60 40 20 28
3 46 38 26 28
6 0.003 48 37 21 26 0.42
9 48 37 21 28 0.46
12 49 37 21 28 0.44
0 52 36 21 25
3 54 34 21 25 0.42
0.00216
6 0.006 55 33 21 25 0.38
9 56 32 22 25 0.38
12 54 32 22 25 0.38
0 56 31 21 24
3 60 31 22 25 0.52
6 0.009 52 32 22 24 0.46
9 50 32 22 24 0.46
12 45 32 22 24 0.4
0 40 30 21 24
3 42 34 21 26 0.62
6 0.006 40 36 21 26 0.58
9 40 33 21 26 0.62
12 38 33 21 26 0.54
0 40 32 21 25
3 40 32 21 25 0.56
6 0.008 0.005 42 33 21 26 0.62
9 46 36 21 26 0.72
12 48 37 21 26 0.78
0 48 37 21 26
3 46 36 21 26 0.68
6 0.01 44 35 21 26 0.48
9 43 34 21 25 0.62
12 39 32 21 24 0.76
Variasi Laju alir fluida panas pada STHE dan DPHE
20 12 -8 0.60 -0.51
8 10 2 1.25 0.22
11 11 0 1.00 0.00
11 9 -2 0.82 -0.20
12 9 -3 0.75 -0.29
16 11 -5 0.69 -0.37
20 9 -11 0.45 -0.80
22 8 -14 0.36 -1.01
24 7 -17 0.29 -1.23
22 7 -15 0.32 -1.15
25 7 -18 0.28 -1.27
29 6 -23 0.21 -1.58
20 8 -12 0.40 -0.92
18 8 -10 0.44 -0.81
13 8 -5 0.62 -0.49
16 9 -7 0.56 -0.58
16 13 -3 0.81 -0.21
14 15 1 1.07 0.07
14 12 -2 0.86 -0.15
12 12 0 1.00 0.00
15 11 -4 0.73 -0.31
15 11 -4 0.73 -0.31
16 12 -4 0.75 -0.29
20 15 -5 0.75 -0.29
22 16 -6 0.73 -0.32
22 16 -6 0.73 -0.32
20 15 -5 0.75 -0.29
18 14 -4 0.78 -0.25
18 13 -5 0.72 -0.33
15 11 -4 0.73 -0.3101549
Penentuan ∆TLMTD pada Variasi Laju alir fluida panas pada STHE dan DPHE
Ln
∆T1 ∆T2 ∆T2-∆T1 ∆T2/∆T1
∆T2/∆T1
5 10 5 2.00 0.69
3 11 8 3.67 1.30
9 7 -2 0.78 -0.25
8 10 2 1.25 0.22
6 10 4 1.67 0.51
3 15 12 5.00 1.61
1 12 11 12.00 2.48
2 11 9 5.50 1.70
3 9 6 3.00 1.10
5 9 4 1.80 0.59
8 10 2 1.25 0.22
12 8 -4 0.67 -0.41
12 8 -4 0.67 -0.41
12 8 -4 0.67 -0.41
4 7 3 1.75 0.56
10 9 -1 0.90 -0.11
9 9 0 1.00 0.00
9 7 -2 0.78 -0.25
8 7 -1 0.88 -0.13
11 5 -6 0.45 -0.79
12 9 -3 0.75 -0.29
10 7 -3 0.70 -0.36
12 7 -5 0.58 -0.54
12 7 -5 0.58 -0.54
10 7 -3 0.70 -0.36
9 7 -2 0.78 -0.25
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13
8 7 -1 0.88 -0.13