Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

“ARTIKEL”

DISUSUN OLEH :

ANGGI OKTICAH

(P05130217003)

DOSEN PENGAJAR:

Dra. Jelita Zakaria, M.Pd

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN GIZI PRODI DIV
TAHUN 2019
Khasiat dan Kandungan Senyawa bioaktif Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers)

Ada tiga jenis tanaman cincau, yaitu cincau hijau (Cyclea barbata Miers), cincau hijau
perdu (Premna parasitica Blume), cincau hitam (Mesona palustris B). Secara Umum yang
dikenal masyarakat ada dua jenis cincau, yaitu cincau hitam dan cincau hijau. Cincau Hijau
(Cyclea barbata Miers).

Bentuk fisik ketiga tanaman ini sangat berbeda satu sama lainnya. Namun masyarakat
Indonesia amat menggemari jenis cincau hijau, hal ini karena fisik daun cincau hijau tipis dan
lemas sehingga lebih mudah diremas untuk dijadikan gelatin atau agar-agar. Aroma cincau
hijau tidak langu. Cincau hijau yang berbentuk agar-agar berasal dari daunnya yang diremas-
remas dan dicampur air matang. Air campuran itu akan berwarna hijau. Setelah disaring dan
dibiarkan mengendap, akan menghasilkan lapisan agar-agar berwarna hijau (Djam’an,
2008).

Di Indonesia cincau hijau yang bernama latin Cyclea barbata Miers banyak ditemui di
berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional sampai supermarket. Di beberapa daerah,
tanaman ini dikenal dengan nama camcao (Jawa), camcauh (Sunda), juju, kepleng, krotok,
tahulu, tarawalu, telor, terung kemau (Melayu). Bagi masyarakat Indonesia cincau hijau
dikonsumsi sebagai campuran minuman yang menyegarkan.

a. Taksonomi Cincau Hijau


Tumbuhan cincau perdu mempunyai ciri-ciri morfologi batang tegak, tinggi 1–3
meter, bulat, berkayu, berwarna hijau berkilat. Daun bagian atas licin, anak
daunberhadapan, panjang 15-20 cm, lebar 13cm, helaian daun tipis, ujung dan
pangkal lancip, tepi daun rata, tulang daun melengkung.

Gambar 1. Tanaman Cincau Hijau (Premna oblongifolia)

Cincau hijau diklasifikasikan sebagai berikut :


Divisi : Spermatohyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranales
Suku : Menisperm e
Marga : Cyclea
Jenis : Cyclea barbata Miers
Nama umum/dagang : Camcao (Jawa Tengah)
Cincau (Melayu)
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk tanaman rambat dari famili
sirawan-sirawanan (Menispermae), sering ditemukan tumbuh sebagai tanaman liar,
tetapi ada juga yang sengaja dibudidayakan di pekarangan rumah. Tumbuh subur di
tanah yang gembur dengan pH 5,5-6,5 dengan lingkungan teduh, lembab dan berair
tanah dangkal. Tanaman ini berkembang subur di dataran di bawah ketinggian ± 800
di atas permukaan laut. Cara pengembangbiakan tanaman rambat ini bisa dilakukan
dengan cara generatif yaitu dengan biji, bisa pula dengan cara vegetatif yaitu dengan
stek batang maupun tunas akarnya.

b. Kandungan Daun Cincau Hijau


Secara umum kandungan daun cincau hijau adalah karbohidrat, lemak, protein
dan mineral serta vitamin, di antaranya kalsium, fosfor dan vitamin A serta vitamin
B. Secara umum komponen bioaktif yang terkandung dalam daun cincau hijau antara
lain flavonoid, klorofil, alkaloid, saponin, tannin, polifenol, dan etanol sehingga dapat
berfungsi sebagai obat. Kandungan polifenol dan flavonoid terkandung dalam daun
cincau hijau berfungsi sebagai antioksidan.

c. Kegunaan Kandungan Cincau Hijau


(1) Polifenol
Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas
sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik biasanya digunakan untuk mencegah
kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan, kosmetik dan farmasi serta
plastik. Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari
rusaknya ion-ion logam. Kelompok tersebut sangat mudah larut dalam air dan
lemak serta dapat bereaksi dengan vitamin C dan vitamin E. Kelompok-kelompok
senyawa fenolik terdiri dari asam-asam fenolat dan flavonoid.
Fenol merupakan zat antioksidan dari golongan antioksidasi pemutus rantai
yang akan memotong perbanyakan reaksi berantai sehingga akan mengendalikan
dan mengurangi peroksidasi lipid manusia dimana peroksidasi lipid merupakan
reaksi rantai dengan berbagai efek yang berpotensial merusak dan juga
merupakan sumber radikal bebas. Efek dari radikal bebas seperti radikal peroksil
(ROO alkoksil (RO) dan radikal hidroksil (OH), radikal perusakan jaringan in
vivo sehingga menimbulkan adalah penyakit kanker, proses penuaan, peradangan,
aterosklerosis dan lain sebagainya. Radikal bebas dihasilkan saat pembentukan
peroksidasi dari asam lemak dengan ikatan rangkap terselingi gugus metilen,
yaitu ikatan yang ditemukan di dalam asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat
di alam. Peroksidasi lipid merupakan reaksi berantai yang terus menghasilkan
pasokan radikal bebas sehingga terjadi reaksi peroksidasi berikutnya (Djam’an,
2008).

(2) Flavonoid

Senyawa flavonoid yang terdapat pada cincau hijau rambat adalah 3,0
glikosida flavonol. Senyawa flavonoid mempunyai ikatan gula yang disebut
aglikon yang berikatan dengan berbagai gula dan sangat mudah terhirolisis atau
mudah lepas dari gugus gulanya (Priyono, 2007).
Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang apat menyembuhkan tukak
lambung, dan merupakan alternatif baru untuk menekan dan memodulasi tukak
lambung yang juga disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Flavonoid juga
mempunyai sifat anti bakteri dan anti viral (Sukohar, 2017:14).
Flavonoid merupakan antioksidan yang berpotensi mencegah radikal bebas,
sehingga potensial dimanfaatkan dalam pengobatan tumor (Santoso, 2017:60).

(3) Etanol
Kandungan zat aktif senyawa etanol juga efektif mengurangi jumlah dan diameter
tukak lambung yang diinduksi oleh indometasin, etanol, dan aspirin. Diketahui
pada penelitian sebelumnya bahwa dengan menggunakan dosis empiris dari
ekstrak daun cincau hijau dapat memperbaiki kerusakan mukosa lambung dan
menurunkan kadar HCl (Hydrogen chloride) lambung yang diinduksi aspirin
(Sukohar, 2017:14).
(4) Tanin
Tanin memiliki efek antimikroba sehingga dapat membantu pertahanan terhadap
Helicobacter pylori sehingga mampu mencegah kekambuhan tukak lambung. Tanin
juga dapat mempresipitasi mikroprotein pada lokasi tukak sehingga membentuk
lapisan protektif tipis yang mencegah serangan faktor iritan enzim proteolitik
(Sukohar, 2017:14).

(5) Saponin
Saponin memiliki efek penghambatan pada lesi mukosa lambung sebagai
protektif membran mukosa. Alkaloid mengurangi sekresi asam lambung,
meningkatkan sekresi mukus dan alkali, serta memperbaiki aliran darah mukosa
lambung sehingga membantu penyembuhan dan pencegahan tukak lambung terhadap
agen / faktor iritan.

(6) Serat
Komponen utama ekstrak cincau hijau yang membentuk gel adalah polisakarida
pektin yang bermetoksi rendah. Pektin termasuk jenis serat pangan yang larut air dan
mudah difermentasi oleh mikroflora usus besar. Ekstrak daun cincau hijau rambat
mengandung pektin hingga 40%. Berbagai penelitian telah menunjukkan ekstrak daun
cincau hijau mengandung pektin yang termasuk jenis serat pangan larut air yang
dapat difermentasi dengan baik oleh mikroflora usus besar. Serat ini merupakan jenis
bahan makanan yang baik bagi lambung karena akan memudahkan proses
pencernaan, sehingga juga membantu mencegah kerusakan integritas pada mukosa
lambung.

d. Olahan Cincau Hijau Untuk Penyakit Diabetes Melitus


Beberapa penelitian membuktikan bahwa jelly drink berbahan dasar cincau hijau
dapat berfungsi sebagai pangan fungsional. Nur K, dan Leily A (2014), membuktikan
bahwa produk jelly drink tiap 100 gram basis basah mengandung kadar air 98,54%,
abu 0,29%, Protein 0,13%, Lemak 0,10 gr, Karbohidrat 0,05%, kadar serat 2 gr. Jelly
drink cincau hijau dapat digunakan sebagai pangan fungsional berbasis terapi dan
secara bermakna menurunkan kadar glukosa darah antara kelompok intervensi.
Penurunan kadar glukossa darah pada kelompok intervensi disebabkan oleh
kandungan flavanoid yang terdapat pada cincau hijau (Harnany, 2018:91-92).
DAFTAR PUSTAKA

Djam’an, Qathrunnada. 2008. Pengaruh Air Perasan Daun Cyclea Barbata Miers (Cincau
Hijau) Terhadap Konsentrasi Hcl Lambung Dan Gambaran Histopatologik Lambung
Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Acetylsalicylic Acid. Program Pascasarjana Magister
Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro Semarang 2008 :Tesis

Harnany, A.S, dkk. 2019. Formula Jelly Drink Cincau Hijau, Pandan Wangi Dan Kayu Manis
Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Litbang Kota
Pekalongan Vol. 16 Tahun 2019.

Santoso, Slamet Sudi. 2017. Peran Flavonoid Cincau Hijau Terhadap Tumor Otak.
Prosiding Semibar Nasional 2017 Fak. Pertanian UMJ, Hal: 53-61.

Sukohar, Asep. 2017. Efektivitas Kandungan Zat Aktif Daun Cincau Hijau (Cyclea Barbata
Miers) Dalam Melindungi Mukosa Lambung Terhadap Ketidakseimbangan Faktor
Agresif Dan Faktor Defensif Lambung. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran,
Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai