Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI
Sinusitis adalah radang pada rongga hidung(A.K Muda Ahmad.2012)
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal sesuai anatomi sinus yang
terkena,dapat dibagi menjadi sinusitis maksila,sinusitis etmoid,sinusitis
frontal,dan sinusitis sphenoid1(Soepardi 2013)
Sinusitis adalah radang sinus yang ada disekitar hidung,dapat berupa
sinusitis maksilaris atau frontalis sinusitis dapat berlangsung akut maupun
kronik. Dapat mengenai anak yang sudah besar. Pada sinusitis paranasal sudah
berkembang pada anak umur 6-11tahun (Ngstiya 2016)
2. ETIOLOGI
Beberapa faktor etiologi dan predisposisi antara lain ISPA akibat virus,
bermacam rhinit terutama rhinitis alergi, rhinitis hormonal pada wanita hamil,
polip hidung, kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka2,
sumbatan komplek Ostio-maetal (KOM), infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan
imunologik, diskinesia silia seperti pada sindroma Kartagener, dan diluar negri
adalah penyakit fibrostik kistik.
Pada anak-anak, hipertrofi adenoid merupakan faktor penting penyebab
sinusitis sehingga perlu diadakan adenoidektomi untuk menghilangkan
sumbatan dan menyembuhkan rinosinusitisnya. Hipertrofi adenoid dapat
didiagnosa dengan foto polos leher posisi lateral.

Faktor lain yang berpengaruh adalah lingkungan berpolusi, udara dingin dan
kering serta kebiasaan merokok. Sinusitis Dentogen terjadi karena penjalaran
infeksi dari gigi geraham atas.
Kuman penyebab :
a. Streptococcus pneumonia
b. Hamophilus influenza
c. Steptococcus viridians
d. Staphylococcus aureus
e. Branchamella catarhatis

3. MANIFESTASI KLINIS
a. Sinusitis akut
Penderita mula-mula mengeluh hidung tersumbat (pilek-pilek), sumbatan
bertambah berat dan disertai nyeri atau rasa tekanan pada muka dan ingus
purulent3, yang sering kali turun ke tenggorokan (post nasal drip). Dapat
disertai gejala sistemik seperti demam dan lesu. Keluhan nyeri atau rasa
tekanan di daerah sinus yang terkena merupakan ciri khas sinusitis akut,
serta kadang-kadang nyeri juga terasa di tempat lain (referred pain). Nyeri
pipi menandakan sinusitis maksila, nyeri diantara atau di belakang ke dua
bola mata menandakan sinusitis etmoid, nyeri di dahi atau seluruh kepala
menandakan sinusitis frontal. Pada sinusitis sfenoid, nyeri dirasakan di
vertex, oksipital, belakang bola mata dan daerah mastoid. Pada sinusitis
maksila kadang-kadang dan nyeri alih ke gigi dan telinga.
Gejala lain adalah sakit kepala, hipoosmia atau anosmia, halitosis4, post-
nasal drip yang menyebabkan batuk dan sesak pada anak. Pada
pemeriksaan, penderita tampak mengeluarkan air mata, lidah kotor, dan
sukar menutup mulut. Suhu badan tinggi. Vestibulum hidung tampak merah
dan terdapat ekskoriasis. Selaput lender hidung tampak bengkak dan sering
terlihat nanah cair dari meatus medius mengalir kebelakang diatas konka
inferior dan terus ke dalam ruang belakang hidung. Gambaran tadi
merupakan petunjuk bagi dokter untuk membuat diagnosasinusitis akut.
Diagnosa dipastikan dengan beberapa pemeriksaan :
1) Biakan hapusan hidung
2) Radiologi sinus paranasalis
3) Jumlah leukosit dan laju endap darah.

b. Sinusitis kronik
Keluhan sinusitis kronis tidak khas sehingga sulit didiagnosa.
Gejalanya sakit kepala kronik, post nasal drip, batuk kronik, gangguan
tenggorokan, gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba
Eustachius, gangguan ke paru seperti bronchitis (sino-bronkitis),
bronkiektasis dan yang penting adalah serangan asma yang meningkat dan
sulit diobati. Pada anak, mukopus5 yang tertelan dapat menyebabkan
gastroenteritis.
c. PATOFISIOLOGI
Timbulnya Pembengkakan di kompleks osteomeatal, selaput
permukaan yang berhadapan akan segera menyempit hingga bertemu,
sehingga silia tidak dapat bergerak untuk mengeluarkan sekret. Gangguan
penyerapan dan aliran udaradi dalam sinus, menyebabkan juga silia menjadi
kurang aktif dan lendir yang diproduksi oleh selaput permukaansinus akan
menjadi lebih kental dan menjadi mudah untuk bakteri timbul dan berkembang
biak.
Bila sumbatan terus-menerus berlangsung akan terjadi kurangnya
oksigen dan hambatan lendir, hal ini menyebabkan tumbuhnya bakteri
anaerob, selanjutnya terjadi perubahan jaringan Pembengkakan menjadi lebih
hipertrofi hingga pembentukan polip atau kista.

d. KOMPLIKASI
Seperti halnya penyakit-penyakit yang lain, sinusitis juga dapat
menyebabkan komplikasi. Komplikasi sinusitis di antaranya:
a. Otak (infeksi pada otak atau timbunan nanah pada otak)
b. Mata (infeksi pada jaringan di sekitar bola mata, infeksi bola mata,
pecahnya bola mata)
c. Infeksi tulang sekitar sinus (dapat terjadi kebocoran nanah keluar dari
wajah, perubahan bentuk wajah/menonjol/membengkak)
d. Radang tenggorok yang sering kambuh
e. Radang amandel
f. Radang pita suara (sering batuk atau serak)
g. Sesak napas atau asma
h. Gangguan pencernaan (sering sakit perut, mual, muntah, diare)
Kuesioner :
1. Seorang pria 19 tahun datang dengan keluhan penurunan penciuman sejak 3
minggu yang lalu. Kakak pasien selalu mencium bau yang tidak enak jika berada
di dekat pasien tapi selalu disangkal. Pada PF didapatkan krusta kehijauan yang
berbau, tes penghidu didapatkan hiposmia. Apa diagnosis yang tepat?
a. Sinusitis
b. Ca nasofaring
c. Angiofibroma
d. Rhinitis atrofikans
e. Trauma saraf penghidu
2. Tuan A datang ke iGD dengan keluhan kepala pusing, demam 3 hari, nyeri di
bagian mata, dan batuk pilek sudah 1 minggu. Saat dikaji terdapat sekret di hidung
klien, suara nafas ronchi, Td 120/80 mmhg, RR 28x/menit.
diagnosa utama yang muncul adalah
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Nyeri akut berhubungan dengan batuk
c. Pola nafas tidak efektif
d. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
e. Imobilitas fisik
3. Seorang laki-laki 24th datang ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar ingus kental
kehijauan dari hidung. Keluhan sudah dirasakan 3 bulan ini. Keluhan disertai
hidung tersumbat dan rasa tidak enak di pipinya terutama pada waktu
membungkuk dan tenggorokan berlendir.Pada pemeriksaan didapatkan konka
edema, sedikit hiperemis dan terdapat sekret mukopurulen pada atas konka
inferior. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini?
a. Pansinusitis kronis
b. Sinusitis maksillaris kronis
c. Sinusitis etmoidalis kronis
d. Sinusitis frontalis kronis
e. Sinusitis sphenoidalis kronis
4. Tuan A telah di diagnosa mengidap penyakit sinusitis, gejala yang sering muncul
pada tuan A adalah demam,sakit kepala yang hebat pada siang hari,tetapi
berkurang setelah sore hari, ingus kental dan penciuman berkurang. Gejala khas di
atas menunjukkan bahwa tuan A mengidap Sinusitis jenis apa...
a. Sinusitis maxila akut
b. Sinusitis etmoid akut
c. Sinusitis frontalis akut
d. Sinusitis sphenoid akut
e. Sinusitis oksipital akut
5. Tuan A telah di diagnosa mengidap penyakit sinusitis, gejala yang sering muncul
pada tuan A adalah pilek yang sering kambuh, ingus kental dan kadang-kadang
berbau,selalu terdapat ingus di tenggorok, terdapat gejala di organ lain misalnya
rematik, nefritis, bronchitis, bronkiektasis, batuk kering, dan sering demam.
Gejala khas di atas menunjukkan bahwa tuan A mengidap Sinusitis jenis apa...
a. Sinusitis maxila akut
b. Sinusitin etmoid akut
c. Sinusitis kronis
d. Sinusitis oxcipital
e. Sinusitis frontalis akut
6. Nyonya R diduga menderita sinusitis, untuk memperkuat diagnosa maka Ny.R
akan melakukan CT-scan. Terdapat gambaran khas pada penderita sinusitis, yaitu
kecuali :
a. penebalan mukosa, air fluid level, perselubungan homogen atau tidak
homogen pada satu atau lebih sinus paranasal, penebalan dinding sinus dengan
sklerotik (pada kasus-kasus kronik)
b. Kista retensi yang luas, bentuknya konveks (bundar), licin, homogen, pada
pemeriksaan CT-Scan tidak mengalami ehans
c. Terdapat massa dalam cavum navi
d. Terdapat Mukokel, penekanan, atrofi dan erosi tulang yang berangsur-angsur
oleh massa jaringan lunak mukokel yang membesar
e. Kista retensi yang sempit , bentuknya cembung licin, homogen, pada
pemeriksaan CT-Scan tidak mengalami ehans
7. Nyonya B didiagnosa menderita sinusitis sfenoidalis, Nyonya B dijadwalkan akan
menjalani operasi pada hari ini. Pada kasus sinusitis sfenoidalis, jenis pembedahan
yang akan dilakukan adalah :
a. Tulang sfenoid dibuka dengan pahat atau bor, kemudian dibersihkan.
Salurannya ke hidung diperikasa, dan bila tersumbat, dibersihkan
b. Insisi dibuat di sudut mata, pada batas hidung dan mata. Di daerah itu sinus
sfenoid dibuka, kemudian dibersihkan
c. Pembedahan untuk membersihkan sinus etmoid, dapat dilakukan dari dalam
hidung (intranasal) atau dengan membuat insisi di batas hidung dengan pipi
(ekstranasal).
d. membuat saluran antara rongga hidung dengan sinus maksila di bagian lateral
konka inferior
e. Dengan bantuan endoskop dapat dibersihkan daerah muara sinus, seperti
daerah meatus medius untuk sinus maksila, sinus etmoid anterior dan sinus
frontal selanjutnya akan diteruskan ke sfenoid dan membersihkan saluran-
salurannya
8. Tn. T umur 43 tahun datang ke poli rumah sakit terdekat rumahnya, dia
mengalami nyeri pada hidung sebelah kiri, mengeluarkan lendir, dan terdapat
bercak darah pada hidungnya. Klien sering mengalami sesak nafas, pusing dan
batuk-batuk pada malam hari. Hasil pemeriksaan klien didapatkan, TD 100/70
mmHg, Nadi 89x/menit, RR 25x/menir. Diagnosa medis pada Tn. T adalah
sinusitis kronis. Sebelumnya, klien pernah menjalankan pengobatan di puskesmas
tetapi tidak kunjung sembuh. Apa tindakan yang tepat untuk Tn. T?
a. Pemberian analgesik spary
b. Anjurkan untuk pembedahan
c. Anjurkan untuk dirawat
d. Ajarkan teknik relaksasi
e. Pemberian analgetik oral
9. Seorang wanita, 60 thn dirujuk dari puskesmas ke poli THT dengan keluhan
pilekkental sejak lama. Sejak 3 hari yang lalu bengkak dan nyeri pada pipi dan
mata kiri.Di poli di diagnosis sinusitis dengan komplikasi selulitis orbita. Sinusitis
yang paling sering menimbulkan komplikasi di atas adalah:
a. sinusitis maxillaris
b. sinus frontalis
c. sinus ethmoidalis
d. sinus spenoidalis
e. sinus oksipitalis
10. Seorang laki-laki berusia 56 tahun di rawat di ruangan bedah dengan keluhan luka
pada digiti manus II-III destra, saat ini pasien telah dilakukan operasi hari ke -8
dengan pemasangan K-Wire. Saat pengkajian ditemukan nyeri lokal,
pembengkakan, eritema, keluar pus dari sinus, skala nyeri 6, diaphoresis, bibir
tampak kering. Tanda-tanda vital Tek. Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 96
kali/ mnt, suhu : 38,5 C, frekuensi napas : 24 kali/mnt.Pertanyaan soalApakah
masalah keperawatan utama ?
a. Nyeri akut
b. Hipertermia
c. Risiko infeksi
d. Kerusakan integritas kulit
e. Risiko ketidakseimbangan kebutuhan cairan

Anda mungkin juga menyukai