Anda di halaman 1dari 2

Asimilasi Kebudayan

1. Pengertian Asimilasi Kebudayaan

Jika kebudayaan yang datang bersifat dominan bertemu dengan kebudayaan masyarakat
lokal, dan masyarakat berkebudayaan lokal menerima kebudayaan yang baru (melalui
proses yang panjang), maka terjadilah proses asimilasi.

2. Ciri-ciri Asimilasi
Karakteristik atau ciri asimilasi, menurut Gillin dan Gillin sebagai seorang ahli yang sering
memberikan teori sosiologi dan tokohnya ini. Memberikan penjelasan bahwa suatu proses
sosial dikategorikan pada asimilasi apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;

 Berkurangnya perbedaan karena adanya usaha-usaha untuk mengurangi dan


menghilangkan perbedaan antarindividu atau kelompok.
 Mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dan memperhatikan kepentingan serta
tujuan bersama.
 Setiap individu sebagai kelompok melakukan interaksi secara langsung dan intensif secara
terus-menerus.
 Tindakan seseorang untuk memberikan peninjauan terhadap kebudayaan lainnya demi
terwujudunya kepentingan umum. Artinya dalam peninjauan yang dilakukan ini dianggap
akan mampu mengakomodasi keinginan-keiningan bersama dalam kehudupan
bermasyarakat.

Oleh karena itulah asimilasi ini seringkali juga di definisiskan sebagai proses sosial pada
tahap lanjut atau tahap penyempurnaan. Artinya, asimilasi terjadi setelah melalui tahap
kerja sama dan akomodasi.

3. Syarat Asimilasi

Syarat terbentuk asimilasi yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah
sebagai berikut;

 Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.


 Terjadi interkasi sosial yang terjadi antara inividu dan kelompok sosial, secara terus
menerus, dan intensif.
 Kebudayaan yang ada di setiap contoh kelompok sosial di masyarakat berubah-ubah dalam
upaya penyesuaikan diri dengan perkembangan, termasuk penyesuaian dengan kondisi
globalisasi yang terjadi.

4. Faktor Asimilasi
- Faktor pendorong
 Sikap toleransi
 Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
 Sikap menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaannya.
 Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
 Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda budaya.
 Adanya musuh bersama dari luar.

- Faktor penghambat
 Pengambat asimilasi adalah adanya kebudayaan dalam masyarakat yang
terisolasinya dari perkembangan zaman, atau bahkan dalam hal ini
kebudayaan yang tersebut memilih untuk menutup diri dan tetap kekeh
dengan pendiriannya. Contohnya, dalam kasus ini adalah kehidupan suku
pedalaman Baduy, Provinsi Banten dan Suku Pedalaman di Padang,
Sumatra Barat.
 Minimnya wawasan dan pengetahuan tentang beragam kemajuan yang ada.
 Terdapatnya prasangka negatif dalam masyarakat terhadap kelompok baru
tang datang di lingkuangnnya.
 Perbedaan mencolok pada ciri-ciri fisik, yang akhirnya membuat
masyarakat berprasangka beda dan malah menimbulkan masalah-masalah
sosial.
 Adanya kekuasaan yang di dapatkan oleh golongan mayoritas yang
memperosal adanya budaya baru dalam masyarakat, gangguan ini dapat
bentuk aturan yang ketat atau dalam bentuk penindasan dalam kehidupan
bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai