Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROFESI GURU DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

ALFIA RAMADHANA (1721041025)

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Karena berkat dan
rahmat-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Profesi
Keguruan.

Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini banyak sekali mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang diberikan, semoga
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati saya menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari segenap pembaca.

Akhir kata saya do’akan semoga semua amal yang diberikan mendapat imbalan
Allah SWT, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan.Amin ya Rabbal
Alamin.

Makassar, Februari 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ada banyak penelitian yang membahas tentang kompetensi guru (Vesanavibool, et
al., 2015; Tran & Duong, 2015) sebagai kunci kualitas pendidikan. Guru adalah
pendidik profesional yang tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, dan
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa dalam
pendidikan awal melalui tingkat formal pendidikan, pendidikan dasar, dan pendidikan
tinggi (Pasal 1 Ayat 1 PP RI No. 74/2008). UU No. 14/2005 unit IV Bab 8-10
menggambarkan guru sebagai berikut:
 Guru harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat guru, sehat
secara fisik dan secara mental, dan juga memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
 Kualifikasi akademik setidaknya tingkat sarjana (pasal 9)
 Kompetensi termasuk pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional melalui
pendidikan professional (pasal 10) (Sulisworo, Nasir, & Maryani, 2016)
Lebih lanjut mengenai organisasi profesi keguruan di jelaskan dalam undang-
undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dalam pasal 41 dijelaskan bahwa
guru membentuk organisasi profesi yang brsifat independent dan berfungsi untuk
memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan,
perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pasal
ini dijelaskan juga bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.
Berdasarkan batasan di atas, maka organisasi profesi di Indonesia ini tidak hanya
memprioritaskan memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan
kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat
tetapi perkembangan individu (siswa) sebagai pribadi yang unik secara utuh. Oleh
karena setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang dapat memfasilitasi
perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa pengajaran kelas, Pemahaman
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan profesi keguruan juga harus di prioritaskan.
Hal ini merupakan bagian dari kompetensi yang juga harus dikuasai oleh siswa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari profesi keguruan?
2. Bagaimana perkembangan profesi keguruan di Indonesia?
3. Bagaimana konsep etika profesi keguruan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari profesi keguruan
2. Untuk mengetahui perkembangan profesi keguruan di Indonesia
3. Untuk mengetahui konsep konsep etika profesi keguruan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROFESI KEGURUAN


Sebelum kita ke pengertian profesi keguruan hendaknya kita memahami kata
profesi terlebih dahulu.Profesi merupakan suatu pekerjaan yang di landasi oleh ilmu
pengetahuan dan pendidikan tertentu.Pada dasarnya profesi ini menuntut ke ahlian
dalam bidang yang dipilihnya. Istilah istilah yang berkaitan tentang profesi ini ada 4
diantaranya :
1) Profesional yaitu menyangkut tentang kehebatan atau keahlian seseorang dalam
bidang yang dipilihnya contohnya seperti seorang mahasiswa kedokteran pada
saat praktek, mahasiswa tersebut menggunakan pakaian warna putih yang sudah
ditetukan, maka siswa kedokteran tersebut harus menggunakan pakaian warna
putih.
2) Profesionalisme yaitu seseorang yang mempunyai profesi dan berusaha untuk
meningkatkan kemapuan profesionalismenya dan terus menerus
mengembangkan strategi-strategiyang digunakan dalam profesinya sendiri.
3) Profesionalitas adalah sikap seseorang dalam profesinya atau bidang pekerjaan
yang dipilih.
4) Profesionalisasi yaitu seorang yang memiliki profesi kemudian
mengembangkan kepropesionalannya baik dilakukan melalui pendidikan
maupun cara/latihan-latihan lainnya.

Keguruan adalah perihal (yang menyangkut) pengajaran, pendidikan, dan metode


pengajaran. Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, profesi keguruan
adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih, meilai
dan mengevaluasi pesrtadidik pada susia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Dan dalam UU tersebut juga dijelaskan bahwasanya
profesi guru adalah pendidik profesional dimana guru profesioanal adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu
melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
B. PERKEMBANGAN PROFESI KEGURUAN DI INDONESIA
Tahun 1852 awalnya pemerintah hindia belanda mengangkat lima macam guru
yakni:
1) Guru yang ulisan sekolah guru fianggap guru yang berwewenang penuh.
2) Guru yang bukan lulusan sekolah guru tetapi lulusan ujian yang diadakan untuk
menjad guru.
3) Guru bantu
4) Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior yang merupakan calon guru.
5) Guru yang diangkat karna keadan yang sangat mendesak yang berasar dari warga
yang pernah mengecap pendidikan.

Walaupun sekolah guru telah dimulai dan kemudian juga didirikan sekolah normal,
namun pada mulanya bila dilihat dari kurikulumnya dapat kita katakan hanya
mementingkan pengetahuan yang akan diajarkan saja. Sejalan dengan pendirian
sekolah-sekolah yang lebih tinggi tinggkatnya dari sekolah umum seperti Hollands
Islandse Shcool (HIS), Meer Uitgebeird Lagere Onderewijs (MULO), Hogere
Burgeschool (HBS) Dan Algermene Middelbare School (AMS), maka secara beransur-
ansur didirikan pula lembaga pendidikan guru atau kursus-kursus untuk mempersiapkan
guru-gurunya, seperti Hogere Kweekschool (HKS), untuk HIS dan kursus Hoofdacte
(HA) untuk calon kepala sekolah.

Keadaan tersebut berlansung terus sampai masa Jepang dan awal perang
kemerdekaan.Selangka demi selangka pendidikan guru meningkatkan jenjang
kualiafikasi dan mutunya, sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan
guru yang tunggal yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

Di Indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang mewadahi
persatuan guru dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Dalam sejarah
pendidikan guru di Indonesia, guru pernah mempunyai wibawa yang sangat tinggi dan
dianggab sebagai orang yang serba tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik
anak didepan kelas, akan tetapi mendidik masyarakat, tempat bagi masyarakat bertanya
baik memecakan masalah pribadi maupun masalah sosial. Akan tetapi karena kemajuan
zaman era teknologi kewiabawaan guru mulai memudar, karena guru bukanlah satu-
satunya tempat bertanya bagi masyarakat.yang mana memungkinkan pendidikan
masyarakat itu lebih tinggi dari guru, seiring dianggapnya status guru dianggap kalah
gengsi dengan jabatan lainnya yang lebiih baik.

C. KONSEP ETIKA PROFESI KEGURUAN


Dr. B. Kieser menuliskan: “Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan
pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi
luhur), para profesional wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada
kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri.Sebaliknya,
dalam semua etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia
mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan klien.”
Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan
atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan
para klien tidak disalahgunakan.Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode
etik.Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk
menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan
profesinya.
A quality teacher is one who has a positive effect on student learning and
development through a combination of content mastery, command of a broad set of
pedagogic skills, and communications/ interpersonal skills. The perception toward the
teacher’s vital role in the success of learning is reasonable as, in case there is an
insufficient learning facility, we do still have a hope if the teacher has standard
competence to do so. (Sulisworo, Nasir, & Maryani, 2016)
Jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun demikian profesi ini tidak
sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi
guru adalah profesi khusus.Mereka yang memilih profesi ini wajib menyadari bahwa
motivasi dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta
menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-
mata segi materinya belaka.
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah
merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan
Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila
dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan
karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut:
1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila.
2) Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing –masing.
3) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik.
5) Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6) Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.
8) Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Profesi keguruan adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, melatih, meilai dan mengevaluasi pesrtadidik pada susia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Di Indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang mewadahi
persatuan guru dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Dalam sejarah
pendidikan guru di Indonesia, guru pernah mempunyai wibawa yang sangat tinggi dan
dianggab sebagai orang yang serba tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik
anak didepan kelas, akan tetapi mendidik masyarakat, tempat bagi masyarakat bertanya
baik memecakan masalah pribadi maupun masalah sosial. Akan tetapi karena kemajuan
zaman era teknologi kewiabawaan guru mulai memudar, karena guru bukanlah satu-
satunya tempat bertanya bagi masyarakat.yang mana memungkinkan pendidikan
masyarakat itu lebih tinggi dari guru, seiring dianggapnya status guru dianggap kalah
gengsi dengan jabatan lainnya yang lebiih baik.

B. SARAN
Guru dan calon guru perlu mengetahui apa arti sebuah profesi keguruan untuk
menjadi seorang guru yang profesional karena mereka adalah calon tenaga pengajar
yang akan memberikan ilmu mereka kepada anak-anak bangsa. Karena seorang guru
akan berdiri sendiri di depan kelas untuk memberikan ilmu kepada murid-muridnya
tanpa bantuan seorang asisten atau sejenisnya. Jadi segala sikap yang baik dan buruk
akan dilihat oleh para murid, karena seorang guru adalah panutan dari semua murid.
DAFTAR PUSTAKA

Barakati Muna. (2014). Makalah Profesi Keguruan.


http://munabarakati.blogspot.com/2014/02/makalah-profesi-keguruan.html. (diakses
24 Februari 2019).
Sulisworo, D., Nasir, R., & Maryani, I. (2016). Identification of teachers’ problems in
Indonesia on facing global community. International Journal of Research Studies in
Education, 6(2), 81–90. https://doi.org/10.5861/ijrse.2016.1519
Dultan Yuniar. (2014). Makalah Pegertian Profesi Keguruan.
http://yuniardultan.blogspot.com/2014/09/makalah-pengertian-profesi-
keguruan.html (diakses 24 februari 2019).
Masri Zainal. (2013). Profesi Keguruan.
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/profesi-keguruan.html. (diakses 24
februari 2019)
Sannofear.(2013). Konsep Etika Profesi Keguruan.
http://sannofear.blogspot.com/2013/12/konsep-etika-profesi-keguruan-dan.html.
(diakses 24 februari 2019).
https://jagokata.com/arti-kata/keguruan.html

Anda mungkin juga menyukai