Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

KASUS HIPERTIROID

Dosen Pembimbing : Rijanti Abdurrachim, DCN., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Abdul Ghani P07131117085
Aprilia Dwi Yanti P07131117089
Azkia Saida P07131117092
Eka Maulida P07131117093
Miftahul Jannah P07131117103
Mila Nadiah P07131117104
Mufida Rahma P07131117106
Muliana Khajizah P07131117108
Novia Belgis Sahara P07131117114
Nurul Ida P07131117116
Rahbiyah P07131117117
Rustika P07131117121

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2019/2020
Kasus Genap Hipertiroid

Tuan Z, usia 46 tahun, BB 2 bulan yang lalu 56 kg, namun sekarang 49 kg, padahal nafsu makan
pasien meningkat, TB 165 cm, sudah 5 bulan ini mengalami pembesaran kelenjar tiroid
(terdapat benjolan dileher depan dab nyeri tekan), pasien sering merasa gemetar, gelisah, dan
denyut jantung sangat cepat. Dengan hasil recall 24 jam energy 1792,27 protein 78,27lemak
17,8 karbohidrat 305,11.

Pemeriksaan kadar T3 dan T4 pada pasien yaitu : kadar T3 120 mg/dl dan T4 20 mg/dl

Hasil anamnesa diet pasien adalah :

Pagi : Nasi (2P) + Bandeng presto goreng (1 1/2 P) + kecap

Siang : nasi (2 1/2 P) + udang asam manis (1 1/2 P) + cah brokoli (1P)

Snack : es rumput laut (1 P)

Malam : Nasi (2P) + udang asam manis (1 1/2 P) + cah brokoli (1P)

Pertanyaan :

1. Kaji kasus dengan NCP.


2. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari.
3. Rencanakan intervensi gizi, termasuk susunan menu sehari dan merencanakan
konsultasi gizi dan rencana monitoring.
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

A. Identitas Klien
Nama : Tn. Z
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 49 kg
Pekerjaan : swasta
Keluhan : pembesaran kelenjar tiroid (terdapat benjolan di leher depan dan nyeri
tekan), sering merasa gemetar, gelisah, denyut nadi cepat.
Diagnosa : hipertiroid

B. Skrining Gizi
SKRINING GIZI Ya Tidak
1. Perubahan BB 
2. Nafsu makan kurang 
3. Kesulitan mengunyah / menelan 
4. Mual & muntah 
5. Diare / konstipasi 
6. Alergi / intoleransi zat gizi 
7. Diet khusus 
8. Enteral / parenteral 
9. Serum albumin rendah 
10. Status gizi normal 
Kesimpulan : dari skrining diatas dapat disimpulkan bahwa Tn. Z mengalami
penurunan berat badan sebanyak 10 kg selama 2 bulan terakhir dan status
gizi tidak normal dibuktikan dengan IMT Tn. Z 17,99 kg/m2 (kurus tingkat
ringan.

C. Nutrition Assesment
Antropometri - BB = 49 kg
- TB = 165 cm
- BBI = (TB – 100) – 10%(TB – 100)
= (165-100) – 10%(165 – 100)
= 65 – 6,5= 58,5 kg
49 𝑘𝑔
- 𝐼𝑀𝑇 = 1,65 𝑚2 = 17,99 𝑘𝑔/𝑚2 (kurus tingkat ringan)

- T3 120 ng/dl (tinggi)


Biokimia
- T4 20 mg/dl (tinggi)
- Benjolan dileher depan
- Nyeri tekan
Klinis/Fisik - Sering gemetar
- Gelisah
- Denyut jantung cepat
Dietary History / Hasil anamnesa diet pasien adalah :
Riwayat Pagi : Nasi (2P) + Bandeng presto goreng (1 1/2 P) + kecap
Makan Siang : nasi (2 1/2 P) + udang asam manis (1 1/2 P) + cah
brokoli (1P)
Snack : es rumput laut (1 P)
Malam : Nasi (2P) + udang asam manis (1 1/2 P) + cah brokoli
(1P)
Hasil recall :
- Energi : 1792,27 kalori
- Protein : 78,27 gram
- Lemak : 17,8 gram
- Karbohidrat : 305,11 gram

Audit Gizi
1792,27 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐸= 𝑥100% = 68,93 %(𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔)
2600 kkal
78,27 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑃= 𝑥100% = 66,89 %(𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔)
117 𝑔𝑟𝑎𝑚
17,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐿= 𝑥100% = 30,81 %(𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘)
57,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
305,11 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐾𝐻 = 𝑥100% = 75,71 %(𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔)
403 𝑔𝑟𝑎𝑚
AktivitasFisik -

D. Nutrition Diagnosa
1. Domain Intake
a. Kekurangan Intake Energi (NI-1.1) disebabkan oleh peningkatan kebutuhan
energi akibat produksi hormone tyroid berlebihan yang mengakibatkan
peningkatan metabolism dalam tubuh dibuktikan dengan audit energi 68,93
%(kurang).
b. Kekurangan Intake Protein (NI-52.1) disebabkan oleh peningkatan kebutuhan zat
gizi akibat penyakit hipertiroid dibuktikan dengan audit protein 66,89% (kurang).
c. Kekurangan intake lemak (NI-51.1) disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan
energi yang dibuktikan dengan hasil audit gizi lemak 37,56% (buruk).

2. Domain Klinis
a. Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi Iodium (NC-2.2) disebabkan oleh
gangguan fungsi kelenjar tiroid dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium T3 120 ng/dl dan T4 20 mg/dl (tinggi)
b. Penurunan berat badan yang tidak diharapkan (NC-3.2) disebabkan oleh
peningkatan kebutuhan zat gizi karena katabolisme yang berlebihan akibat sakit
hipertiroid dibuktikan dengan penurunan berat badan sebanyak 10 kg selama 2
bulan terakhir.
3. Domain Behavior
a. Kurangnya Pengetahuan berhubungan dengan makanan/zat gizi (NB-1.1)
disebabkab oleh keyakinan dan perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi
dan masalah-masalah lain berhubungan dengan makanan/gizi dibuktikan dengan
kebiasaan makan yaitu bahan makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi, cara
pengolahan tidak bervariasi, tidak ada lauk nabati dan tidak mengkonsumsi buah
serta bahan makanan yang banyak dikonsumsi adalah bahan makanan
goitrogenik.

Kesimpulan : dari diagnosa gizi diatas dapat disimpulkan bahwa domain yang paling
diutamakan adalah domain behavior. Diharapkan dengan perbaikan dan peningkatan
pengetahuan yang berhubungan dengan gizi maka dapat memperbaiki Intake makanan dari segi
jumlah, jenis bahan, macam pengolahan, dan kelengkapan menu (pokok, hewani, nabati, sayur,
buah), dengan perbaikan intake tersebut maka akan diharapkan juga akan memperbaiki
domain klinis.
E. Intervention
1. Tujuan Diet :
a. Jangka pendek :
- Menurunkan kadar T3 (triiodotironin) hingga mencapai kadar normal
- Menurunkan kadar T4 (thiroksin) hingga mencapai kadar normal
- Mengecilkan benjolan dileher akibat pembesaran kelenjar tiroid secara
bertahap
- Mengurangi nyeri tekan pada benjolan dileher
- Mengatasi rasa gemetar dan gelisah
- Menormalkan denyut jantung
b. Jangka panjang :
- Mempertahankan berat badan normal
- Memperbaiki pola makan dengan pola makan yang seimbang secara bertahap
hingga menjadi kebiasaan

2. Jenis Diet : TKTP I

3. Perhitungan zat gizi

HBE = 66 + ( 13,7 x 49 ) + ( 5 x 165 ) – (6,8 x 46)

= 66 + 671,3 + 825 – 312,8

= 1249.5 kal

Energi = AMB X Faktor aktivitas X Faktor trauma/stress

= 1249.5 kal X 1,3 X 1,4

= 2274,09 kal

Energi TETP I = 2600 kkal + 2730 kkal - 2470 kkal

𝑃 = 2 𝑥58,5 𝑘𝑔 = 117𝑔𝑟𝑎𝑚

+122.85 gram -111,15 gram

117 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 4
%𝑃 = 𝑥100% = 18 %
2600 𝑘𝑘𝑎𝑙
20% 𝑥 2600 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐿= = 57,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
9

+60,67 gram -54,89 gram

100% − 18% − 20% 𝑥 (2600 𝑘𝑘𝑎𝑙) 62% 𝑥 2600 𝑘𝑘𝑎𝑙


𝐾𝐻 = = = 403 𝑔𝑟𝑎𝑚
4 4

+423,15 gram -382,85 gram

BBA 49
Yodium = BB
x Nilai gizi (AKG) = 62 x 150 ug = 118.54 mg

49
Vit B12 (komplek) = 62 x 2,4 = 1,89 mg

49
Vit C = 62 x 90 = 71,13 mg

49
Vit E = 62 x 15 = 11,85 mg

49
Selenium = 62 x 30 = 23,71 mg

4. Prinsip Diet
a. Tinggi kalori
b. Tinggi protein
c. Cukup lemak
d. Cukup karbohidrat
e. Tinggi selenium
f. Tinggi yodium
g. Tinggi serat

5. Syarat Diet
a. Kalori tinggi yaitu 2600 kkal untuk mencegah terjadinya penurunan berat badan
lebih lanjut karena katabolisme yang berlebihan akibat meningkatnya produksi
hormone tiroid.
b. Protein tinggi yaitu 117 gram untuk mengganti hilangnya jaringan akibat
metabolisme yang tinggi karena aktifitas kelenjar tiroid berlebihan .
c. Lemak cukup yaitu sebesar sebagai sumber energi dan pelrut vitamin larut air A,
D, E, K.
d. Karbohidrat cukup yaitu sebesar sebagai sumber energi untuk beraktifitas sehari-
hari.
e. Vitamin dan mineral cukup untuk menunjang metabolisme didalam tubuh.
f. Selenium cukup yaitu sebesar 23,71 untuk menurunkan kadar t4
g. Yodium cukup yaitu sebesar 118.54 untuk menormalkan produksi hormone tiroid
h. Serat tinggi 30-50 garm/hari untuk mencegah konstipasi
i. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein dan nikotin
j. Hindari bahan makanan goitrigenik

6. Bentuk Makanan
Makanan biasa

7. Frekuensi
3 kali makanan utama 2 kali selingan

8. Rute
Mulut/oral

9. Edukasi Gizi :
a. Topik : penyakit hipertiroid
b. Sasaran : Tn. Z dan keluarga
c. Waktu : ± 30 menit
d. Peraga : leaflet dan food model
e. Bentuk edukasi : ceramah dan Tanya jawab
f. Materi :

- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan (perlu dihindari)


- Kebutuhan zat gizi pasien dan pentingnya peranan zat gizi bagi pasien
- Penting pola makan yang seimbang

F. Monitoring and Evaluation


1. Perubahan nilai laboratorium pasien apakah sudah atau belum mencapai normal.
2. Apakah benjolan dileher pasien mengecil atau tidak.
3. Apakah pasien masih atau sudah tidak sering merasa gemetaran dan gelisah.
4. Apakah nyeri tekan berkurang atau tidak.
5. Apakah denyut jantung sudah atau belum normal.
6. Apakah status gizi pasien masih normal atau terjadi penurunan lagi.
7. Apakah pasien mampu menerima atau tidak terhadap menu yang dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai