ABSTRAK
Optikal mineralogi merupakan studi tentang interaksi cahaya dengan mineral, yang
terbatas pada cahaya tampak dan biasanya lebih terbatas pada mineral non-opak. Dalam
mempelajari mineral optik, yang akan selalu dilakukan adalah pengamatan mineral secara
mikroskopis.. Dalam pengamatan mikroskopis, sifat fisik mineral yang terdapat pada
batuan akan dapat lebih dibedakan antara satu sifat fisik dengan sifat fisik lainnya.
Informasi atau data pengamatan yang diperoleh juga akan lebih akurat. Tujuan
diadakannya praktikum ini adalah agar dapat menentukan nama mineral dari sifat-sifat
optik yang diamati. Prosedur pecobaan praktikum terdiri atas studi pustaka, praktikum
lalu pembuatan jurnal. Dengan mengetahui cara pengamatan mineral dengan orthoskop
nikol silang dan nikol sejajar, dan Setelah melakukan pengamatan maka dapat diketahui
nama mineral pada sampel ini adalah Plagioklas Bytownite dan Sanidin .
nampak tidak berwarna atau (i) dengan sinus sudut bias atau
refraksi (r). Berdasarkan pengertian yang diteruskan melalui analisator
tersebut, maka indeks bias (n) juga kepada pengamat. Warna
merupakan fungsi dari perjalanan interferensi terjadi pada mineral
sinar di dalam medium yang berbeda. anisotrop karena adanya selisih
e Belahan dan Pecahan harga indeks bias sinar ordiner
Setiap mineral mempunyai dan sinar ekstraordiner.
kemampuan dan kecenderungan b. Bias Rangkap
untuk terpisah menjadi bagian yang Cahaya yang masuk dalam
lebih kecil. Apabila bidang – bidang media anisotrop akan dibiaskan
tersebut berbentuk lurus dengan menjadi 2 (dua)
arah tertentu sesuai dengan bentuk sinar, yang bergetar dalam 2
kristalnya, bidang tersebut adalah bidang yang saling tegak lurus.
bidang belahan (cleavage). Jika Harga bias rangkap merupakan
bidang – bidang kecil dari mineral selisih maksimum kedua indeks bias
tidak lurus dengan arah yang tidak sinar yang bergetar dalam suatu
teratur dan terkontrol oleh struktur mineral.
atomnya, maka bidang tersebut c. Kembaran
adalah pecahan (fracture). Yaitu sifat yang ditunjukkan
f Relief dan intensitas oleh mineral akibat pertumbuhan
Relief suatu mineral dapat bersama kristal saat
diartikan sebagai kenampakkan yang pengkristalannya. Berbentuk kisi-
timbul akibat adanya perbedaan kisi yang dibentuk oleh orientasi
indeks bias mineral dengan media pertumbuhan kristalografi. Sifat ini
yang ada di sekitarnya. Relief selalu dapat diamati pada posisi
berbanding lurus denga intensitas. pengamatan nikol silang.
2.2 Sifat Optik Mineral yang Berhubungan dengan sifat
dapat diamati dalam posisi
pemadamannya. Ada beberapa
Nikol Silang
macam kembaran dengan dasar
a. Warna Interferensi
klasifikasi secara deskriptif dengan
Warna interferensi adalah
melihat bentuk dan pola
warna yang dihasilkan dari cahaya
kembarannya saja. Bentuk-bentuk
kembaran tersebut antara lain albit, monoklin, misalnya pada jenis
carlsbad, polisintetik, periklin dan mineral piroksin dan amphibol.
carlsbad-albit. Gelapan miring, gelapan jenis
d. Sudut Gelapan dan Jenis ini merupakan pemadaman yang
Gelapan terjadi pada posisi dimana sumbu
Sudut gelapan adalah sudut panjang kristal (belahan yang
yang dibentuk oleh sumbu panjang sejajar sumbu-c) membentuk sudut
kristalografi (sb-c) dengan sumbu dengan arah getar analisator atau
indikatrik mineral, baik sinar cepat polarisator.
maupun sinar lambat. Gelapan Gelapan bergelombang,
adalah keadaan mineral pada gelapan jenis ini terjadi karena
kedudukan warna interferensi keseluruhan mineral telah mengalami
maksimum, terjadi apabila sumbu tekanan namun belum sampai
indikatris (arah getar sinar) mineral rekristalisasi secara sempurna,
sejajar dengan arah getar analisator umumnya pada kuarsa.
atau polarisator. Terdapat beberapa
II. Metode Penelitian
jenis gelapan, yaitu :
Gelapan sejajar (paralel), Studi
terjadi bila pemadaman berada
pada posisi dimana sumbu panjang
atau belahan mineralnya sejajar
Praktikum
sumbu-c dan sejajar pula dengan
benang silang. Gelapan ini
umumnya terjadi pada sistem kristal
tetragonal, heksagonal, trigonal dan Pembuatan
Jurnal
ortorombik.
Gambar 3.1 Diagram Jalur
Gelapan simetris, terjadi bila
pemadaman pada posisi simetris Pada tahapan persiapan kita
(X,Z = 45o). Umumnya pada melakukan asistensi acara yang
sayatan mineral sistem ortorombik, dilaksanakan di laboratorium
petrografi.
Kemudian pada tahapan DPI/II/01/BSL. Perbesaran lensa
penelitian dilakukan pengambilan objektif yang digunakan yaitu
data. Hal yang pertama kita lakukan perbesaran 10x dan perbesaran lensa
ialah respon, kemudian pengambilan okuler 10x sehingga perbesaran total
data berupa nikol silang dan nikol yaitu 100x sebagai hasil perkalian
sejajar dari preparat mineral dan perbesaran lensa objektif dan lensa
preparat grafik dengan menggunakan okuler, sedangkan bilangan skalanya
mikroskop polarisasi. adalah 0,001 yang merupakan hasil
Kemudian pada penyusunan dari pembagian angka satu dengan
jurnal kita melakukan pemeriksaan perbesaran total. Kedudukan mineral
dan pengecekan ulang data dari ditentukan dari meja objek pada
praktikum yang telah dijalankan skala absis (menunjukkan nilai pada
yang kemudian dibuat kedalam sumbu X) yaitu 5,16 dan skala
bentuk tulisan ilmiah berupa jurnal ordinat (menunjukkan nilai pada
yang memuat data hasil praktikum sumbu Y) yaitu 0,15. Ukuran dari
mineral pada pengamatan ini adalah
III. Pembahasan
0,3 mm yang diperoleh dari hasil
4.1 Hasil perkalian bilangan skala dengan
4.1.1 Sampel 1 ukuran mineral pada benang silang.
Pada pengamatan nikol sejajar,
warna absorbsi yaitu colourless .
Pada saat meja objek diputar 900,
mineral mengalami perubahan
(pleokroisme) warna tidak ada. Daya
serap cahaya maksimum (intensitas)
4.3 Diskusi
IV. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari jurnal
ini yaitu, dengan mengetahui cara
pengamatan mineral dengan nikol
silang dan nikol sejajar , dan T.R.O
maka dapat diketahui nama mineral
pada sampel ini adalah Plagioklas
Bytownit dan Sanidin.