Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL-SIKLUS PENGGAJIAN

DAN PERSONALIA

Dimana perlunya memahami :

1) Pengendalian internal bisa berbeda antara perusahaan yang satu dengan


perusahaan lainnya, oleh karena itu auditor harus mengidentifikasi
pengendalian, definisi-definisi signifikan, dan kelemahan material yang
terdapat pada setiap organisasi.

2) Pengendalian yang ingin diandalkan oleh auditor untuk mengurangi


penilaian risiko pengendalian harus diuji melalui pengujian pengendalian.

3) Pengujian substantif golongan transaksi bisa berbeda-beda tergantung pada


penilaian risiko pengendalian dan pertimbangan audit lainnya.

4) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi apabila


memungkinkan bisa dilakukan bersamaan dan dilakuakn sepraktis mungkin
dengan menggunakan program audit

Pemisahan Tugas yang Memadai

Pemisahan tugas sangat penting artinya dalam siklus penggajian dan


personalia, terutama untuk mencegah terjadinya pembayaran berlebih dan
pembayaran kepada pegawai fiktif. Fungsi penggajian harus dilakukan
independen terhadap bagian sumberdaya manusia yang mengendalikan aktivitas
kunci pengendalian. Dan pemisahan daftar gaji/upah dari pembayaran gaji/upah
kepada karyawan.

Pengotorisasian yang Tepat

Hanya bagian sumberdaya manusia yang berwenang untuk menambah atau


mengurangi tenaga kerja dari daftar gaji atau melakukan perubahan atas tariff gaji,
serta menetapkan pemotongan-pemotongan. Jumlah jam kerja setiap pegawai,
terutama jam lembur, harus mendapat otorisasi dari supervisor.

Dokumen dan Catatan yang Memadai

Dokumen dan catatan yang sesuai tergantung pada isfat sistem penggajian.
Dokumen bernomor urut tercetak untuk pencatatan waktu tidak begitu diperlukan
untuk penggajian, karena tujuan kelengkapan tidak memerlukan hal yang
diwaspadai.

Pengawasan Fisik atas Aset dan Catatan

Semua check yang tidak/belum diambil pegawai yang berhak harus


dikembalikan ke bagian keuangan untuk disetorkan kembali ke bank. Apabila
chek di tanda tangani dengan menggunakan mesin penanda tanganan, maka akses
atas mesin tersebut harus sangat dibatasi. Demikian pula, bila pembayaran
dilakukan dengan cara transfer langsung ke akun masing-masing pegawai di bank,
maka akses atas system yang digunakan untuk mengotorisasi pembayaran juga
harus dibatasi.

Pengecekan Independen atas Pelaksanaan Kerja

Perhitungan dalam daftar gaji harus diverifikasi secara independen,


termasuk dengan melakukan pembandingan antara batch total dengan laporan
ikhtisar. Salah seorang anggota manajemen atau petugas yang ditunjuk lainnya
harus meriview hasil perhitungan gaji/upah apabila terjadi kesalahan penyajian
atau jumlahnya tidak lazim.

PEMOTONGAN PAJAK PPH 21 DAN PEMBAYARAN KE KAS NEGARA

Pemotongan Pajak P.Ph 21

Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus


memahami bagaimana perusahaan memotong gaji/penghasilan.

Pembayaran Pajak Penghasilan Karyawan dan Potongan Lain Tepat Waktu


Auditor harus melakukan pengujian tentang kepatuhan klien dalam menaati
kewajiban menyetorkan semua pemotongan atas penghasilan kotor karyawan
yang telah dilakukannya. Pertama-tama auditor harus memahami ketentuan yang
mewajibkan klien untuk melakukan pemotongan dan membayarkannya ke pihak
yang berwenang dengan mengacu pada undang-undang pajak yang bersangkutan
dan lain sebaginya.

PERTIMBANGAN PERSEDIAAN DAN KECURANGAN PENGGAJIAN

Auditor sering memperluas prosedur audit atas penggajian, apabila


penggajian mempengaruhi penilaian persediaan secara signifikan, atau apabila
auditor merasa khawatir dengan kemungkinan terjadinya kecurangan atas
transaksi.

Hubungan Antara Penggajian dengan Penilaian Persediaan

Apabila gaji merupakan bagian yang signifikan dalam persediaan,


penggolongan akun penggajian bisa berpengaruh secara material terhadap asset-
aset. Demikian pula penilaian persediaan akan terpengaruh apabilabiaya tenaga
kerja langsung seorang pegawai keliru dibebankan pada job atau proses yang tidak
sesuai. Apabila biaya tenaga kerja merupakan bagian yang material dalam
penilaian persediaan, auditor harus menekankan pengujian pengendaliannya pada
ketepatan penggolongan transaksi penggajian.

Pengujian atas Tenaga Kerja Fiktif

Untuk menguji ada atau tidaknya pegawai yang fiktif, auditor bisa
menelusur dengan memilih sejumlah transaksis terbukukan dalam jurnal
penggajian ke bagian sumberdaya manusia untuk memastikan apakah pegawai
benar-benar merupakan pegawai perusahaan pada periode yang diaudit.

Pengujian atas Kecurangan dalam Jam Kerja

Biasanya auditor sulit untuk mengungkapan jam kerja yang tidak benar.
Salah satu prosedur yang dapat dilakukan adalah dengan merekonsiliasi antara
total jam kerja yang dibayar sesuai dengan daftar gaji/upah dengan suatu catatan
independen tentang jam kerja.

METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO

Dalam dua tahap pertama pengauditan, auditor menilai risiko pengendalian


dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantive golongan
transaksi. Setelah menyelesaikan pengujian-pengujian tersebut dan menilai
kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian pada akun-akun laporan keuangan
dalam siklus penggajian dan personalia, selanjutnya auditor melaksanakan
metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo.

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMPENGARUHI


PENGGAJIAN (TAHAP 1)

Pada kebanyakan perusahaan, pengidentifikasian risiko bisnis klien yang


berpengaruh terhadap penggajian jarang dilakukan. Namun demikian, risiko bisnis
klien bisa terjadi pada perusahaan yang memberi kompensasi yang kompleks pada
para karyawan. Auditor harus memahami kemungkinan terjadinya kejadian-
kejadian tersebut dan menentukan pengaruh potensialnya terhadap laporan
keuangan termasuk pengungkapan dalam catatan kaki.

MENETAPKAN MATERIALITAS PELAKSANAAN DAN MENILAI


RISIKO INHEREN (TAHAP 1)

Risiko inheren kecurangan penggajian timbul karena sebagian besar


transaksi menyangkut kas. Oleh karena itu auditor sering memandang penting
tujuan audit keterjadian. Sebagai bagian dari upaya untuk memperoleh
pemahaman tentang klien, auditor harus mengidentifikasi masalah-masalah yang
berkaitan dengan penggajian yang kompleks.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DAN MELAKSANAKAN


PENGUJIAN YANG BERSANGKUTAN (TAHAP 1 DAN II)
Pada awal bab ini telah didiskusikan mengenai penilaian risiko
pengendalian dan pengujian pengendalian serta pengujian substantif golongan
transasksi yang bersangkutan.

MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS

Tabel 18-3 Prosedur Analitis untuk Siklus Penggajian dan Personalia

Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian


Memmbandingkan saldo akun beban Kesalahan penyajian akun beban
tenaga kerja (gaji/upah dan lain-lain) tenaga kerja.
dengan tahun sebelumnya (dengan
penyesuaian untuk kenaikan tariff dan
kenaikan volume)
Membandingkan persentase beban Kesalahan penyajian beban tenaga
tenaga kerja langsung terhadap kerja langsung dan persediaan.
penjualan dengan tahun tahun
sebelumnya.
Membandingkan persentase beban Kesalahan penyajian beban komisi dan
komisi terhadap penjualan dengan utang beban komisi.
tahun-tahun sebelumnya.
Membandingkan persentase beban Kesalahan beban pajak penghasilan
pajak penghasilan karyawan terhadap karyawan dan utang pajak penghasilan
beban gaji dan upah dengan tahun- karyawan.
tahun sebelumnya.
Membandingkan Utang Pajak Kesalahan penyajian utang pajak
Penghasilan karyawan dengan tahun penghasilan karyawan dengan beban
sebelumnya. pajak penghasilan karyawan.

PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENGUJIAN RINCI SALDO


UNTUK AKUN UTANG DAN BEBAN (TAHAP III)
Verifikasi atas utang beban gaji biasanya dilakukan secara langsung apabila
pengendalian internal berjalan dengan efektif. Ada 2 tujuan utama audit saldo
dalam pengujian utang-utang yang berkaitan dengan penggajian, yaitu:

1. Utang beban gaji dan utang-utang lain yang berkaitan dengan penggajian
telah ditetapkan dalam jumlah yang benar (ketelitian)
2. Transaksi-transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat
pada periode yang tepat (pisah batas)

Jumlah-jumlah yang Dipotongkan dari Penghasilan Karyawan

Pajak penghasilan karyawan yang telah dipotong perusahaan dari


penghasilan karyawan tetapi belum disetorkan ke Kantor Pajak dapat diperiksa
dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan jurnal penggajian, pajak
penghasilan karyawan yang dibayar pada periode berikutnya, dan pengeluaran kas
pada periode berikutnya.

Utang Beban Gaji dan Upah

Utang beban gaji dan upah timbul apabila upah pegawai untuk jam kerja
pada hari-hari terakhir sebelum penutupan buku belum dibayar perusahaan,
sampai periode berikutnya. Pisah batas yang benar dan ketelitian penetapan utang
gaji dan upah tergantung pada kebijakan perusahaan yang harus diikuti secara
konsisten dari tahun ke tahun. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan
untuk menetapkan utang gaji/upah dan mengetahui bahwa hal itu konsisten
dengan tahun sebelumnya, maka prosedur yang tepat untuk menguji pisah batas
dan ketelitian adalah dengan melakukan perhitungan ulang atas perhitungan utang
yang telah dilakukan klien.

Utang Beban Komisi

Konsep yang sama yang digunakan untuk memeriksa utang gaji/upah dapat
diterapkan untuk memeriksa utang beban komisi, tetapi penentuannya seringkali
lebih sulit karena perusahaan sering membuat berbagai macam kesepakatan
dengan pegawai bagian penjualan dan pegawai-pegawai lain yang yang diberi
komisi.

Utang Bonus

Pemeriksaan utang bonus yang tidak dicatat biasanya dapat dilakukan


dengan membandingkan pada jumlah yang telah diotorisasi dalam notulen rapat
dewan komisaris.

Pengujian Rinci Saldo Untuk Akun-akun Beban

Sejumlah akun dalam laporan laba-rugi dipengaruhi oleh transaksi


penggajian. Dalam kebanyakan audit, auditor hanya perlu melakukan sedikit
pengujian tambahan atas akun-akun laba rugi, di luar pengujian analitis, pengujian
pengendalian, pengujian substantive golongan transaksi, dan pengujian yang
bersangkutan dengan akun-akun kewajiban seperti yang telah dibahas di atas.

1) Kompensasi untuk para staf


Auditor lazim melakukan verifikasi apakah total kompensasi untuk para staf
telah disetujui oleh dewan komisaris.
2) Komisi
Auditor akan dapat memeriksa beban komisi dengan relative mudah, apabila
tariff komisi ditetapkan sama untuk setiap tipe penjualan dan informasi
penjualan yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.

Beban Pajak Penghasilan Karyawan

Beban pajak penghasilan karyawan selama setahun dapat diuji dengan


pertama-tama merekonsiliasi total beban gaji/upah pada setiap daftar gaji dengan
total gaji/upah selama setahun.

1) Total Gaji/Upah
Merekonsiliasi total beban gaji/upah di buku besar dengan pajak
penghasilan karyawan yang dibayar ke kas negara bertujuan untuk
menentukan apakah transaksi penggajian telah dibebankan kea kun bukan
gaji/upah atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
2) Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi beban tenaga kerja, banyak perusahaan mengadakan
kontrak dengan organisasi dari luar untuk menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan perusahaan.

Tujuan Penyajian dan Pengungkapan

Auditor bisa menggabungkan prosedur audit yang berkaitan dengan tujuan


penyajian dan pengungkapan dengan pengujian rinci saldo untuk akun kewajiban
dan beban.
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Buku II.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN

Anda mungkin juga menyukai