Verifikasi atas utang beban gaji biasanya dilakukan secara langsung apabila
pengendalian internal berjalan dengan efektif. Ada 2 tujuan utama audit saldo
dalam pengujian utang-utang yang berkaitan dengan penggajian, yaitu:
1. Utang beban gaji dan utang-utang lain yang berkaitan dengan penggajian
telah ditetapkan dalam jumlah yang benar (ketelitian)
2. Transaksi-transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat
pada periode yang tepat (pisah batas)
Utang beban gaji dan upah timbul apabila upah pegawai untuk jam kerja
pada hari-hari terakhir sebelum penutupan buku belum dibayar perusahaan,
sampai periode berikutnya. Pisah batas yang benar dan ketelitian penetapan utang
gaji dan upah tergantung pada kebijakan perusahaan yang harus diikuti secara
konsisten dari tahun ke tahun. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan
untuk menetapkan utang gaji/upah dan mengetahui bahwa hal itu konsisten
dengan tahun sebelumnya, maka prosedur yang tepat untuk menguji pisah batas
dan ketelitian adalah dengan melakukan perhitungan ulang atas perhitungan utang
yang telah dilakukan klien.
Konsep yang sama yang digunakan untuk memeriksa utang gaji/upah dapat
diterapkan untuk memeriksa utang beban komisi, tetapi penentuannya seringkali
lebih sulit karena perusahaan sering membuat berbagai macam kesepakatan
dengan pegawai bagian penjualan dan pegawai-pegawai lain yang yang diberi
komisi.
Utang Bonus
1) Total Gaji/Upah
Merekonsiliasi total beban gaji/upah di buku besar dengan pajak
penghasilan karyawan yang dibayar ke kas negara bertujuan untuk
menentukan apakah transaksi penggajian telah dibebankan kea kun bukan
gaji/upah atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
2) Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi beban tenaga kerja, banyak perusahaan mengadakan
kontrak dengan organisasi dari luar untuk menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan perusahaan.
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Buku II.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN