Nyoman Notiasih (1707532128) Made Swari Praba Waloka (1707532129) I Made Adi Saputra Karya (1707532132) I Wayan Agung Shinta Kusumawardani (1707532137) 1. Konsep Kepemilikan Tujuan utama teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih (net woth) pemilik. Meskipun teori kepemilikan pada umumnya dipandang sesuai terutama untuk korporasi yang kepemilikannya bersifat tertutup (perusahaan keluarga) seperti perusahaan perseorangan dan firma, pengaruh dari teori kepemilikan dapat ditemukan dalam beberapa teknik dan terminologi akuntansi yang digunakan oleh korporasi yang kepemilikannya bersifat terbuka (perusahaan terbatas). Menganut konsep ini telah memahami perusahaan sebagai sesuatu yang dimiliki oleh seorang pemilik tunggal, sekumpulan partner (mitra usaha) dan sejumlah pemegang saham. Asset perusahaan dilihat sebagai kepemilikan orang-orang tersebut dan kewajiban (hutang) perusahaan sebagai kewajiban dari mereka. 2. Konsep Entitas Entitas dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam suatu perusahaan dan unit bisnis tersebut yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. Jika dikaji lebih lanjut, konsep entitas, sama seperti konsep kepemilikan, merupakan sudut pandang, sebuah sikap dalam pikiran yang tidak hanya dibatasi terhadap akuntan. Konsep ini melihat entitas sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari pihak-pihak yang memberikan dukungan modal kepada entitas tersebut. Dipandang bahwa asset dan kewajiban sebagai milik dari entitas itu sendiri dan bukan milik dari pemegag saham atau pemilik perusahaan. 3. Konsep Tanggung Jawab Sosial Upaya perusahaan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan dalam kegiatan usaha dan juga pada cara perusahaan berinteraksi dengan stakeholder yang dilakukan secara sukarela. Ada beberapa yang orang memahami bahwa perusahaan sebagai lembaga sosial yang beroperasi untuk memajukan seluruh anggota dan kelompok dalam masyarakat. Mereka melihat bahwa perusahaan bertanggungjawab kepada konsumen (pelanggan), karyawan (tenaga kerja), pemegang saham (investor), kreditor, lingkungan (pencemaran lingkungan), pemerintah, distributor dan anggota publik lainnya. 4. Budaya Budaya merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap aggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan tersebut. Hofstede et al. (1990) menyatakan nilai-nilai budaya dapat dimanifestasikan dalam berbagai pilihan perilaku. Ada dua jenis praktik organisasi yang dilakuakan dan menghasilkan nilai-nilai budaya, yaitu proses seleksi dan sosialisasi. Proses seleksi meliputi dua komponen, yaitu perekrutan dan seleksi individu. Artikel yang berjudul An Amerikan in Paris: The Influence of Nationality on Organization Theories, Hofstede (1990) menyatakan bahwa karena kekuasaan bagi orang Perancis adalah sangat penting, maka analisis organisasi maupun ilmu sosial selalu dimulai berdasarkan konsep kekuasaan. Menurut Hofstede (1980, 1991), ada empat dimensi budaya sosial yang digunakan untuk memahami perbedaan antar-bangsa, yaitu (a) jarak kekuasaan (power distance), (b)
Pertanyaan : Apa perbedaan teori entitas dengan teori proprietary ?
penghindaran kepastian (uncertain avoidance), (c) maskulinitas dan feminisitas (masculinity and femininity), (d) individualisme dan kolektivisme (individualism and collectivism).
Pertanyaan : Apa perbedaan teori entitas dengan teori proprietary ?