Anda di halaman 1dari 10

Pelaku : Wahh....

ada motor nganggur nih, kebetulan nih uang bulan ini udah abis

-mencoba mengambil motor-

Saksi : Woiiiii ngapain lu!


Pelaku : (Ngeluarin pistol)
Saksi : Maling....Maling!!

-Korban keluar Rumah-

Korban: Ada apa nih?!


Saksi : Itu tuh dia mau ngambil motor lu!
Korban: Haa? Mau ngambil motor gua! Malingg lu ya. Udah bawa aja ke kantor polisi

-Kantor Polisi-

Polisi 1 : Selamat siang ada yang bisa kami bantu?


Korban : Siang pa, tadi dia mau ngambil motor saya ni pa
Polisi 2 : Apakah itu benar?
Pelaku : Iya benar pa
Polisi 1 : baik, sekarang anda ikut saya (nunjuk sehan). Ibu bisa menunggu di ruang
tunggu terlebih dahulu

-investigasi-

Polisi 1 : Silahkan perkenalkan diri anda


Pelaku : Nama saya Syehans umur saya 17 tahun. Saya tinggal di...
Polisi 1 : apa alas an anda melakukan hal tersebut?
Pelaju : Buat beli hp baru pak
Polisi 1 : Sudah berapa kali anda melakukan ini?
Pelaku : ya kurang lebih mah 2 tahun pak
Polisi 1 : Setelah mendapat barang curian digunatak untuk apa barang itu?
Pelaku : Biasanya saya jual pak
Polisi 1 : Kamu jual dengan harga berapa?
Pelaku : 2 juta pak, itu ge masih kurang
Polisi 1 : Baik, terimakasih telah mengikuti proses ini dengan baik. silahkan tunggu
sebentar

-Beberapa saat kemudian-


Polisi 2 : Ini surat pemanggilan dari kejaksaan untuk menghadiri siding pada
tanggal.... anda juga berhak didampingi pengacara untuk persidangan nanti.

Panitera: Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Jakarta yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN JKT, atas
nama Terdakwa Syehans Aqshal dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum


dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa
hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : SYEHANS AQSHAL

Tempat Lahir/Umur : Bekasi / 17 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Cibitung

Agama : Islam

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan


sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun


rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di


dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (1)
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara (Shabrina Ghisani)

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa


surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat
tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum,


apakah sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Penasehat Hukum : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan


eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak


mengajukan eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan saksi
kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan saksinya?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping
penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 1 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi atas nama Amanda Diva


ke persidangan
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama Amanda
Diva di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara


berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitas dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : Amanda Diva

Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

U m u r : 17 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jalan alamanda Blok P

Pekerjaan : Karyawan

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan


Terdakwa?

Saksi II : Ya Pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga


dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Pak Hakim.

Hakim : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui pelaku


mencoba untuk mengambil motor

Saksi : Saya Menegur pelaku, setelh itu pelaku mengeluarkan senjata


api sehingga saya lamgsung berteriak dan mencoba memanggil pemilik
motor.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan


yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : tidak ada Pak Hakim,

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, apa yang sedang
anda lakukan ketika menangkap pelaku yang mencoba mengambil motor korban.

Saksi : Saya sedang berjalan menuju warung, lalu tidak sengaja


saya melihat pelaku sedang beraksi

Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang


melakukan pencurian tersebut?

Saksi : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa


sudah mengakui perbuatanya.

Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan


menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari


saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?
Terdakwa : Benar Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang
akan dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?

Penasihat Hukum: Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan


barang Bukti kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan
barang buktinya?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan barang buktinya

JPU : Baik Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian
dari barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada
terdakwa)

Berupa :

1 Buah Plat B 5541 ffM

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan


kepala)

Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada


yang ingin ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya
langsung berniat untuk melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pencurian sepeda motor ?
Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara


melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada hari itu saya lewat di depan rumah


korban saya melihat kondisi rumah yang sepi sehingga menimbulkan pikiran untuk
mengambil sepeda motor yang ada di halaman rumah. Ketika saya mencoba
mengambil nya tiba-tiba ada yang berteriak

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada


pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa


saat anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan
semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur


dan terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi


keterangan anda sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian


itu dan menceritakan semua kronologinya kepada petugas.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat


hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah


melakukan pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami


cukup.

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada


saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada
sidang hari ini?

JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami


mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke
depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju


sidang di tunda 1 minggu ke depan?
PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu
ke depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah


Sidang hari ini Rabu tanggal 6 Desember 2017, kami rasa cukup dan kami tunda
selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13
Desember 2017 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu
kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa Syehans Aqshaldinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat


duduk kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan


oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : baik, apakah Terdakwa atau Penasehat Hukum sudah


siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.


1. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum


membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.


Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak


mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik, Saat ini adalah pembacaan putusan pengadilan

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar


putusan sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir,


dan apabila selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1
kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim,


Diberitahukan bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan
upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti


dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila


terdakwa akan mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN
JKT, atas nama Terdakwa Syehans Aqshal dinyatakan selesai dan sidang ini kami
nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai