Anda di halaman 1dari 2

Tanah merupakan kumpulan butiran (agregat) mineral alami yang bisa dipisahkan oleh suatu cara

mekanik bila agregat tersebut diaduk dalam air atau kumpulan mineral, bahan organic dan
endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak diatas batuan dasar (bedrock). Tanah
didefinisikan sebagai partikel-partikel mineral yang tersemen maupun yang lepas sebagai hasil
pelapukan dari batuan, dimana rongga pori antar partikel terisi oleh udara dan atau air. Akibat
pengaruh cuaca dan pengaruh lainnya, tanah mengalami pelapukan sehingga terjadi perubahan
ukuran dan bentuk butirannya. Pelapukan batuan dapat disebabkan oleh pelapukan mekanis, kimia
dan organis (Aziz, 2015). Tanah dianggap sebagai suatu lapisan sedimen lepas seperti kerikil
(gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan lempung (clay) atau suatu campuran dari bahan-bahan
tersebut (Bella, 2014).

Tanah ada karena proses pelapukan, pelapukan mengunjuk pada disintegrasi dan perubahan batuan
dan mineral oleh proses-proses fisik dan kimia. Pelapukan fisik disebabkan oleh tekanan fisik di
dalam batuan atau mineral. Proses ini membuat batuan hancur menjadi bahan yang lebih kecil
tanpa perubahan struktur kimia. Sedangkan pelapukan kimia disebabkan oleh reaksi kimia dan
terjadi perubahan kimia yang jelas pada produk pelapukannya contohnya adalah pelarutan, hidrasi,
hidrolisis, oksidasi, reduksi dan karbonasi (Tan, 1982). Masukan seresah yang berbeda baik
kuantitas maupun kualitas diduga berpengaruh terhadap kandungan bahan organik tanah dan sifat
kimia tanah seperti, kapasitas pertukaran kation, kapasitas pertukaran anion, pH tanah, serta
cadangan unsur hara tanah. Bahan organik memberikan kontribusi yang nyata terhadap KTK tanah
atau kadar C-Organik (Putri dkk, 2019).

Tanah memiliki sifat-sifatnya sendiri tergantung butiran-butiran yang menyusun tanah tersebut.
Tanah yang mengandung butiran kasar disebut tanah pasir sedangkan bila ada campuran dengan
butiran yang berukuran halus disebut lempung pasir. Sifatnya bermacam-macam ada yang tidak
dapat menyerap air dan ada juga yang menyerap air bergantung pada penyusun tanah tersebut dan
keadaan lingkungannya (Rismunandar, 1985). Penyusun tanah tidak hanyak partikel kecil saja tapi
juga terdapat juga partikel yang besar dalam penyusun-penyusun tanah antara lain batu, kerikil,
pasir dan aluvial kasar (Paul, 2007).

Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh beragam faktor, baik faktor internal seperti
hormon, keseimbangan air dan genetik serta faktor eksternal seperti : iklim, api, pencemaran,
temperatur, radian energi, ketersediaan lengas, reaksi tanah, susunan gas dalam tanah dan
ketersediaan hara tanah. tanaman yang dalam proses pertumbuhannya membutuhkan unsur hara,
baik makro dan mikro. Unsur kimia pokok (macro element) yang penting dalam mendukung
pertumbuhan jati yaitu : Kalsium (Ca), Fosfor (P), Kalium (K), Nitrogen (N). Sumber hara hutan
jati alam juga ditentukan oleh potensi dan kapasitas bahan organik dari serasah hutan serta
tingkat kecepatan proses humufikasi. Lebih lanjut disebutkan oleh Tini dan Amri (2002) bahwa
salah satu unsur hara yang diserap dalam jumlah besar dan menentukan kualitas jati adalah
kalsium (Ca). Unsur hara makro yang dibutuhkan seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K),
Magnesium (Mg), dan sulfur (S). Sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan relatif sedikit seperti
boron (B), besi (Fe), Mangan (Mn) dan seng (Zn).

Anda mungkin juga menyukai